Chapter 16 - BUNGA

tidak lama dari peristiwa perpisahan PPL ada perlombaan paduan suara yalal Wathon antar masjid. entah kenapa aku dan Novia lagi-lagi dipersatukan dengan cara terpilih untuk menjadi anggota perwakilan lomba. jadi kita itu seperti sudah ditakdirkan untuk selalu bersama, ngaji bareng, kerja kelompok bareng sampai lomba pun kita masih tetap bersama pertanda apakah?.

adzan isya berkumandang menandakan salat isya akan dimulai dan waktu belajar mengaji telah selesai. setelah selesai melaksanakan salat isya berjamaah, aku dan teman-temanku berkumpul di lapangan untuk latihan paduan suara. setelah latihan selesai semua anak pulang ke rumahnya masing-masing. tetapi karena selesai latihannya malam hari Novia tidak berani untuk pulang sendiri karena jalan pulang ke arah rumahnya gelap dan dia takut kalau harus melewati sekumpulan bapak-bapak yang sedang nongkrong.

" Aldi! anterin pulang yuk! "ajaknya

" anterin pulang? tanda tanya udah gede juga masih takut sama hantu "jawabku

" bukan gitu, pas di jalan pulangnya kan suka ada bapak-bapak yang nongkrong "

" di mana? "

"itu di jalan yang sempit "

"oh... terus? "

"aku takut di gimana-gimanain! "

" ya udah "

" bener ya "

" iya! "

dengan senang hati aku mengantarkan Nokia ke rumahnya. tetapi untuk mengantarkan nya aku tidak sendirian, bukan karena aku penakut atau bagaimana tetapi aku menghindari dari bisikan-bisikan tetangga, apa yang akan mereka pikirkan kalau aku berduaan dengan seorang perempuan di malam hari? "

latihan pun telah berlangsung selama beberapa hari dan konsepnya pun telah berubah beberapa kali sampai-sampai kita dilatih langsung oleh seseorang yang sangat spesial ia pernah mengikuti ajang Indonesia got talent dan untuk suara nanya jelas tidak bisa diragukan lagi dan akhirnya kita menemukan konsep yang pas untuk kita gunakan. saat hari H kita berkumpul di tempat biasa latihan karena peraturannya kita harus menggunakan baju seragam pengajian nya masing-masing kita pun menggunakan baju seragam pengajian kita, tetapi masalahnya baju seragam pengajian ku itu bahannya seperti kaos jadi otomatis kalau kita menggunakan seragam itu orang lain akan mengira kalau itu kaos dan pasti akan banyak yang bertanya, mau lomba paduan suara atau mau olahraga? maka dari itu kita pun menambahkan beberapa aksesoris pada baju seragam nya. setelah semua aksesoris dipasang dan yang putrinya sudah ganti baju, semuanya pun berkumpul kembali. saat aku melihat Novi aku aku sangat kagum terhadap kecantikannya sampai aku terpesona. tetapi aku malu untuk mengatakannya maka dari itu untuk menutupi rasa kagum kepadanya aku pun meledaknya.

"Nov! kamu mirip nenek-nenek! ''

" nggak apa-apa mirip nenek-nenek juga yang penting kan cantik! "

"cantik? cantik kata siapa? kata si fadhil?"

" ya enggaklah siapa Fadil? tapi cantik kata... "

" kata siapa? "

" nggak, nggak jadi! "

tanpa lama-lama lagi kita pun pergi ke tempat perlombaan. saat lomba, awalnya koreo kita gagal tetapi untungnya tidak berlangsung lama dan akhirnya kita tampil dengan benar kembali.

=============== [ ® ] ================

di sekolah aku dikenal orang yang aktif dan sering main-main atau lebih tepatnya pecicilan dan sudah banyak juga perempuan yang pernah dibuat nangis oleh ku. tapi kebanyakan yang nangis gara-gara aku itu karena dijailin contohnya dulu ada seorang wanita yang nangis gara-gara pensilnya aku bawa, aku berpikir itu hanyalah main-main biasa tapi kan namanya juga perempuan pasti gampang baper karena kalau ada apa-apa dimasukin ke hati tidak dengan laki-laki yang dipikir dulu sebelum dimasukkan ke hati titik ada seseorang yang pernah bilang kepadaku katanya "wajar kalau perempuan banyak omong dan gampang baper soalnya perempuan itu diciptakan dengan dua mulut, berbeda dengan laki-laki karena laki-laki itu diciptakan dengan 2 kepala jadi harus dipikir dulu sebelum dimasukin ke hati "

aku mempunyai teman perempuan yang bernama Ummi dan hampir setiap hari aku main-main dengannya. tapi cuma bermain-main di sini bukan main-main biasa aku dan dia sering berantem soalnya karakteristik dia orangnya agak tomboy. suatu hari dia pernah membuatku sangat marah. jadi saat itu aku sedang ada di depan kelas karena baru selesai ngerjakan tugas, tiba-tiba dia melempar bola kepada aku tetapi aku tidak langsung marah kepadanya karena mungkin dia ingin bermain-main saja denganku. lama kelamaan banyak orang yang ikut-ikutan melempar plus ngomel-ngomel kepadaku mereka adalah Ummi Novia Desi, dan Karina. di situ aku sangat kesal sekali, emosiku sudah memuncak, kesabaranku sudah habis dan aku pun melempar bola ke Novia dan Desi, menendang Ummi sampai meja-meja yang ada di belakangnya keseret ke belakang dan yang terakhir aku memukul leher Karina dengan jam yang ada di tangan kananku dan dia pun menangis. aku meredakan amarah ku terlebih dahulu karena aku merasa bersalah telah membuat karena menangis. untungnya masalah ini masih bisa diselesaikan secara baik-baik.

kata orang-orang Ummi itu suka kepadaku, tapi aku tidak percaya terlebih dahulu soalnya masa sih seorang Ummi bisa suka kepadaku terus mana buktinya?. saat istirahat sekolah umi berkata kepadaku.

"Aldi! sebenarnya banyak yang suka sama kamu tahu "

" hah! yang bener masa sih? "

" nggak percaya? "

" enggaklah! emang sebanyak apa sih? ''

" nih yang suka sama kamu itu si Qori, Salma, Karina, pokoknya banyak deh! "

" bohong ah pasti itu cuma main-main doang "

" eh beneran! "

"mana buktinya?"

"ya udah nanti habis salat zuhur ya! "

"oke aku tunggu "

aku terus terpikirkan oleh kata-katanya, apa benar sebanyak itu yang suka kepadaku?. dan setelah lama menunggu ia pun akhirnya datang juga kepadaku dan memberikan dua kertas. pada kertas pertama dia menulis "Aldi ganteng sebenarnya aku itu suka sama kamu kamu itu orangnya baik, sopan, rapi dan ganteng, tapi aku malu banget sama ngomongnya sama kamu. I LOVE YOU ALDI GANTENG "

aku sangat terkejut sekali karena aku tidak menyangka saja ada seorang perempuan yang berani dan nekat menurut surat seperti itu ke laki-laki yang ia sukai. tetapi setelah aku melihat isi surat yang kedua, aku lebih dari sekedar terkejut soalnya isi suratnya hampir tidak masuk akal, dia menulis bahwa ada 10 orang yang suka kepadaku mereka adalah Andini, Anita, Qori, Salma, Hafsah, umi, Zahra, Nuri, Karina, dan Desi.

ini sangat diluar nalar dan menurutku ini tidak masuk akal dan sampai-sampai keluargaku mengetahui tentang isi kedua surat ini.

selain Ummi, aku juga mendapat laporan bahwa katanya Hafsah juga suka kepadaku. memang sih dia itu selalu baik kepadaku, selalu ngajak ngobrol dan juga sering chattingan, tetapi kan tidak semua orang yang baik itu suka. dulu ada orang yang pernah bilang kepadaku katanya "ah...! si Aldi mah PHP Pemberi Harapan Palsu, dikasih harapan aja terus ditembak nggak gimana sih! ". sekarang aku mau nanya, kapan aku memberi harapan kepada orang lain? kalau misalkan dia berfikir aku memberi harapan gara-gara suka main-main, ngobrol bahkan chatting-an menurutku itu dia aja yang terlalu baper. orang yang pernah aku gombalin juga biasa aja nggak baper, contohnya pada saat waktu istirahat aku sedang berada di pinggir kolam ikan dan ada 2 perempuan terus aku gombalin deh.

" kamu tau nggak bedanya kamu sama bumi? "

" nggak "

" bedanya kalau bumi berputar pada porosnya kalau kamu berputar-putar di hatiku "

bahkan setelah aku menggombali kedua perempuan itu ada beberapa perempuan yang datang kepadaku dan berkata.

"Aldi! aku juga mau dong digombalin! "

karena mereka yang mau, ya sudah aku kasih aja karena tidak ada salahnya kan buatku.

"kamu tau gak bedanya kamu sama lighting? "

"nggak"

"kalau lighting kan menyinari panggung kalau kamu menyinari hati aku "

" Aaa...!!! "teriak histeris

karena kejadian itu aku dijuluki sebagai si Raja Gombal

suatu hari aku sedang berangkat ke sekolah pada pagi hari titik sesampainya di sekolah aku langsung disuguhkan dengan kejadian yang tidak baik-baik saja. ada keributan yang terjadi antara kelas a dan kelas b aku kira itu hanyalah sebuah keributan biasa yang sering terjadi di sekolah dan aku pun masuk ke kelas dan duduk di tempatku. tiba-tiba ada beberapa temanku yang datang ke kelas dan langsung menyerbu ku.

"Aldi ! Aldi! itu si Desi sama si Zahra berantem! "

"terus? apa hubungannya denganku?"

ya jelas ada lah, orang mereka berantem gara-gara kamu! "

" gara-gara aku tanda tanya emang aku salah apa? aku juga baru datang "

"pokoknya ada sangkut-pautnya sama kamu deh! "

aku bingung, kenapa ada dua kelas yang ribut gara-gara aku? terus kenapa harus aku yang dibawa-bawa dalam masalah seperti ini, emang aku salah apa?. karena aku penasaran, aku pun mengikuti apa kata mereka titik aku masuk ke kelas b dan baru juga aku memasuki kelasnya aku langsung disambut dengan keributan yang luar biasa. jadi temanku yang bernama Zahra sedang menangis sambil marah-marah ditambah pada saat aku masuk ke kelasnya dia semakin marah dan emosinya memuncak ditambah dia menangis semakin kencang. aku masih belum paham dengan semua kejadian ini aku hanya butuh 1 orang yang dapat aku percaya untuk menceritakan semua kejadian yang membuatku bingung ini. setelah dari kelas b aku kembali ke kelas dan menanyakan semua ini kepada Novia. dan untungnya dia mau bercerita dan dia juga adalah salah satu temanku yang dapat aku percaya.

"nov! "

" iya! kenapa? "

"emang si Zahra kenapa sih?"

"oh si Zahra, dia berantem sama si Desi!"

"sama si Desi tanda tanya emang gara-gara kenapa tanda tanya katanya ada sangkut-pautnya sama aku emang bener? "

" iya! mereka berantem ada sangkut-pautnya sama kamu "

"emang kenapa sih? "

"jadi gini tadi pagi aku, Zahra, Desi dan yang lainnya lagi main permainan, persyaratannya yang ke tunjuk dia harus nyebutin orang yang dia suka. nah! saat Desi ke tunjuk, dia nyebutin kalau dia itu lagi suka sama kamu sedangkan Zahra juga lagi suka sama kamu dan akhirnya terjadilah keributan ini. awalnya sih cuma aduh ngomong biasa tapi lama-kelamaan jadi makin parah "

" oh jadi gitu, jadi mereka berantem gara-gara nyebutin aku? "

"ya!"

"emang sih aku ini ganteng, jadi direbutin deh"

" ih...! PD banget! "

" itu kan ada buktinya "

" iya juga sih "

"tapi kamu juga ikutan kan permainan itu? "

"iya"

"terus kamu pilih siapa?"

"aku kan belum ke tunjuk"

"oh... tapi misalkan nih pada saat itu kamu ke tunjuk, kamu mau nyebutin siapa? "

" ada lah rahasia! "

"apa jangan-jangan kamu juga suka sama aku?"

" Ee... enggak lah! "dengan nada gugup

dan ternyata mereka berantem gara-gara merebutkan ku. kapan lagi gitu kan seorang Aldi bisa direbutin sama 2 orang perempuan sekaligus, hebat banget aku ya!. dan pada saat aku menanya kepada Novia tentang apakah dia suka kepadaku, terpancar dari mukanya seperti orang yang sedang berbohong dan sepertinya dia ingin menceritakan sesuatu kepada aku tetapi ia masih malu-malu untuk bercerita.

Andini dan Anita adalah sepasang saudara yang tidak bisa dipisahkan titik mereka berdua mengaji di tempat yang sama denganku dan mereka juga teman dekatnya Novia. kalau tidak salah dulu aku pernah membuat wanita menangis sampai aku dinasihati oleh ibunya atau lebih tepatnya dimarahi. jika aku mengingat ingat masa lalu ternyata sudah banyak perempuan yang menangis akibat kelakuanku. Andini dan Anita ini orang yang baik mungkin akunya saja yang tidak tahu terima kasih kepada mereka, aku sering meledaknya, menjodohkannya dengan orang lain, bahkan aku sering meledek nama ibunya. karena keseringan meledek Andini, aku jadi gak tau SIKON ( SItuasi dan KONdisi ), enggak dimana-enggak dimana pasti aku kalau bertemu dengannya kita saling ledek ledekan titik bukan hanya di sekolah dan di pengajian saja, bahkan dulu kita terpilih mewakili sekolah untuk lomba Pramuka kota Bandung dan tetap saja disana bukannya kita serius untuk lomba kita malah main adek ledekan bahkan kita sampai saling kejar-kejaran melewati beberapa tindak sekolah lain.

suatu hari teman-temanku sedang bermain di rumahku. saat aku pergi ke dapur dan meninggalkan mereka di ruang tamu mereka sedang berbisik-bisik dan ngobrol kan sesuatu, saat aku kembali lagi ke ruang tamu, tiba-tiba mereka seperti orang yang sedang panik dan menunda obrolan mereka. tapi sebelum mereka menutup mulut satu sama lain aku sempat mendengar ada salah satu temanku yang bernama Adiba mengatakan suatu kata yang yang keras.

"hah! si Aldi nya? "dengan nada yang keras

" syuuuttt....!!! "

mereka semua pun terdiam dan mengalihkan pembicaraan titik aku sangat penasaran apa yang sebenarnya mereka kumpulkan? sampai aku tidak mengetahui tentang hal tersebut apakah ada sangkut-pautnya dengan? dan pada saat aku bertanya tidak ada seorangpun yang mau jujur dan bercerita kepadaku.

"eh! lagi pada ngomongin apa sih? "tanyaku

"nggak nggak kita nggak lagi ngomongin apa-apa kok! iya kan teman-teman "jawaban Andini dengan sigap

ya sudahlah aku tidak mau terlalu kepo dengan urusan mereka biarkan mereka mempunyai privasi mereka masing-masing.

keesokan harinya aku melihat Fahri dan Andini sedang bermain-main dan aku mendengar Fahri mengancam Andini untuk membongkar rahasianya pada saat di rumahku kemarin. mungkin Andini tidak melakukan apa yang diinginkan oleh Fakhri maka dari itu Fakhri mengatakan rahasianya kepadaku.

"Aldi! sebenarnya pas kemarin aku sama yang lain ngobrol di rumah kamu itu lagi ngomongin kamu "

"emang ngomongin apa?"

" jadi sebenarnya Andini itu suka sama kamu tapi dia malu buat nyatain nya "

" ah...! pantesan pas kemarin aku nanya yang nyambernya si Andini! "

dan akhirnya aku tahu bahwa kemarin mereka sedang mengobrol tentang perasaan Andini kepadaku. karena aku masih penasaran sama aku langsung menanyakan ke orangnya saat sedang ekskul badminton.

"Andini!"

"ya!"

" aku udah tahu apa yang kamu obrolin kemarin di rumahku "

"hah! emang kamu tahu dari siapa?" dengan ekspresi yang tegang

" enggak penting lah aku tahu dari mana, yang penting sekarang aku mau nanya emang kamu suka sama aku? "

" ih! Ee...e... enggak lah biar banget. beneran nih! kamu tahu dari siapa? "

lagi-lagi aku melihat ekspresi seperti orang yang sedang grogi pada wajah Andini.

beberapa hari setelah kejadian tadi Andini memberikan suatu barang kepadaku titik waktu itu sedang waktunya istirahat murid-murid keluar dari kelasnya dan membeli makanan seperti biasanya tapi aku melihat Andi membeli 2 bunga mawar dan saat itu awalnya aku hanya main-main saja untuk meminta bunganya 1 buah, tetapi dia malah benar-benar memberikan bunga itu kepadaku.

"Andini! aku minta bunganya 1 dong ! "

"kamu mau di? nih! "dia memberikan bunganya kepadaku sambil tersenyum

"eh nggak nggak seru tadi aku cuman bercanda! "

"ya udah kalau emang kamu mau ambil aja, nih! "

" beneran nggak papa nih? kamu belinya pake uang loh! "

"iya beneran nggak apa-apa!"

"ya udah makasih! "

" sama-sama! "

baru kali ini aku dikasih bunga oleh seorang perempuan, pertanda apakah ini?.