" Nov ! Novia kamu mau nggak jadi pacar aku?"
" Emm.. iya mau ! "
itu adalah kejadian yang sangat berharga bagiku dan aku tidak akan pernah melupakannya. setelah kejadian itu kita semua pun pulang ke rumah masing-masing, tetapi di perjalanan ia berkata padaku.
"Aldi! kamu jangan bilang ke siapa-siapa dulu ya kalau kita pacaran"
"loh kenapa?"
"ya aku malu aja sama yang lain"
"malu? malu sama siapa? tenang, kan selalu ada aku yang menemanimu setiap saat"
" ih...! gombal! "
"nggak gombal kok emang beneran! yaudah iya aku nggak bakalan bilang ke siapa-siapa "
"janji?"
"iya janji!"
keesokan harinya aku pun bersekolah seperti biasanya. karena Novia tidak mau ada yang tahu dulu tentang kita pacaran, makanya aku berusaha untuk menutupinya sebaik mungkin. tetapi ada pepatah yang mengatakan "sepandai-pandainya tupai meloncat maka akan terjatuh juga " dan itu pun terjadi pada diriku. sepandai-pandainya kita menutupi kejadian ini pasti ada saja temanku yang curiga. Fakhri curiga terhadapku dan Novia karena katanya menurut dia ada yang aneh antara sifat aku dan Novia mulai saat ini.
"Aldi! kamu pacaran ya sama Novia?" tanya Fakhri kepadaku
"pacaran? kata siapa?" jawabku
"ya aku lihat ada yang janggal aja antara kalian berdua, bener kan kalian pacaran?"
" Ee.. gimana ya ngomongnya? "
"udah jujur aja!"
" oke oke jadi gini memang bener aku dan Novia itu udah pacaran tap... "
"tuh kan bener!"
terkutip bentar! dengerin dulu kok ma aku udah Novia udah pacaran tapi Nokia minta jangan ada yang tahu dulu tentang ini "
"kenapa?"
"katanya sih malu"
"kalau kata aku sih dia bukan malu"
"terus?"
"mungkin dia sedang menjaga perasaan teman-temannya"
"maksudnya gimana sih?" tanyaku bingung
"kamu tahu kan tentang 10 orang yang suka sama kamu?" ucapnya
"iya tahu! tapi kan itu belum terbukti kebenarannya? "
"itu emang beneran! apalagi Desi"
"Desi kenapa?"
"Desi itu kan teman dekatnya si Novia terus si Desi kan suka sama kamu tapi kamu dan dia sudah jadian tanpa sepengetahuan Desi kalau dikasih tahu emang besok nggak bakalan sakit hati? "
"iya juga sih, mungkin Novia juga tidak ingin banyak orang yang tahu dulu karena semakin banyak orang yang tahu tentang hubungan aku dengannya semakin banyak orang juga yang akan sakit hati ! "
dan sekarang aku mengetahui, kenapa Nokia tidak ingin banyak orang yang tahu tentang hubungan kita berdua? jawabannya mungkin dia ingin menjaga perasaan sahabat-sahabatnya terutama Desi. tapi itu pun baru kemungkinan dan belum tentu benar atau Nokia malu karena berpacaran dengan ku? atau bahkan Novi mempunyai maksud tersembunyi? itu masih menjadi tanda tanya yang sangat besar bagi ku.
aku kira rahasiaku aman-aman saja dan paling yang tahu hanya Alya, Nasywa, Raga, Ridho dan Fakhri. tetapi saat aku masuk ke kelas ada beberapa temanku yang sudah tahu dan akibatnya semua orang jadi tahu gara-gara gosip.
"cie....! cie.....! yang kemarin baru jadian! "
"hah! tahu dari siapa kalian?" ucapku dengan lantang
"siapa aja boleh yang penting oke!"
"seriusan siapa yang nyebarin? "
"kepo banget sih! mana Pajak Jadiannya? "
" PJ...! PJ...! PJ...! " teriak teman-temanku
hampir semua orang meminta pajak jadian kepadaku, entah yang laki-laki maupun yang perempuan.
saat sedang belajar bahasa Inggris dan baru saja gurunya keluar kelas kamu ada temanku yang menantang ku untuk mengatakan "i love you "kepada Novia dan jika tidak mau maka aku diancam untuk memutuskan Novia saat itu juga.
"Aldi! kamu sayang enggak sama Novia?"
"sayanglah!"
"cinta gak?"
"cintalah!"
"kalau bener kamu cinta dan sayang sama Novia, coba kamu kedepan dan " bilang I LOVE YOU Novia " berani enggak? "
"beranilah cuman takut ada guru"
"nggak bakalan ada guru, ibu gurunya juga lagi ke kantor, kalau kamu enggak berani ngomong " I LOVE YOU Novia" di depan kelas sekarang juga kamu putus sama Novia "
"loh kok gitu?"
"ya udah makanya cepetan!"
akupun memberanikan diri ke depan kelas dan berkata dengan sepenuh hati.
"! kamu itu perempuan yang baik, sopan, manis dan juga cantik I LOVE YOU Novia "
" Cie...! cie...! cie...! "
seketika kelas menjadi ramai, ada yang teriak-teriak, mukul meja dan semua orang pun berkata.
"jawab! jawab! jawab! ayo Nov jawab! "
Novia pun malu malu untuk mengatakannya dan aku pun tidak terlalu yakin kalau dia mau berkata seperti itu, sampai akhirnya...
"aku juga suka sama kamu I LOVE YOU TO Aldi! "
" Cie...! cie...! cie...! "
lagi-lagi semua orang menjadi histeris kelas pun menjadi di berisik bahkan seorang pelajar yang dikenal dengan orang yang cuek dia pun sampai membalikan badan melihat ke arahku dan berkata " WOW " sambil ketawa-ketawa
pulang sekolah aku tidak langsung pulang ke rumah terlebih dahulu karena di sekolah wah ada les yang harus diikuti oleh eh semua murid. saat les aku memperhatikan Zahra, sepertinya dia ini cemberut terus dan aku pun mencoba untuk membuatnya tidak cemberut lagi atau menghiburnya.
"Zahra! diam terus biasanya juga ceria"
"apaan sih!" jawabnya dengan jutek
tidak biasanya Zahra menanggapi ku seperti itu biasanya Zara menjawabku dengan ledakan tetapi sekarang sepertinya ia sedang mempunyai masalah. apa mungkin aku mempunyai salah kepadanya? tapi apa yang telah aku lakukan? setahuku hari ini aku tidak membuat masalah dengannya. Dan pada saat les di situ ada Gita dan aku tidak sengaja meliriknya ia pun berkata kepadaku
"biasa aja kali! liriknya jangan kayak gitu juga!" ucapnya kesel
di dalam hatiku aku ingin sekali berteriak "nggak usah GR deh orang aku lagi ngga liat ke kamu, kalau pun ngeliat itu enggak sengaja ya ! " tapi kalau aku berkata seperti itu takutnya malah menyebabkan keributan.
les pun telah berakhir dan semua murid pun pulang ke rumahnya masing-masing. saat keluar dari ruangan les aku melihat ada yang janggal dengan Desi, dan saat aku melihat dengan teliti ternyata ia sedang menangis. perasaan pada saat les tidak ada pelajaran yang bisa menyebabkan seseorang menangis terus dia menangis kenapa? sebenarnya ada apa sih dengan hari ini kok orang-orang banyak yang sedih? Zahra cemberut dan Desi menangis, apakah mereka bertengkar lagi? atau ada sebab yang lain?. awalnya sih aku tidak mau terlalu ikut campur dengan urusan mereka berdua tetapi aku menjadi semakin penasaran saat aku menanyakan tentang ini ke temanku Devira dan saat itu ia sedang jalan bertiga bersama Desi dan Anita.
"Ghef! si Desi kenapa?" tanyaku pada Desi
" gara-gara kamu! "
"gara-gara aku tanda tanya emang aku berbuat apa?"
"ada deh! nanti di jelasinnya di WA aja ! "
sesampainya di rumah aku terus terpikir oleh perkataan Ghefira yang mengatakan bahwa Desi menangis gara-gara aku. astagfirullah! masalah apalagi ini?. aku menunggu kabar dari ghefira agar aku bisa tahu, salah apakah aku? dan akhirnya aku mendapat kabar juga dari Ghefira.
"assalamualaikum!" ucapku
"wa'alaikumsalam!" jawabnya
"jadi gimana Ghef? si Desi nangis kenapa?" tanyaku penasaran
"jadi dia itu nangis gara-gara tahu kalau kamu sama Novi itu udah pacaran "
" Ooh... jadi cuman gara-gara itu doang, jadi bener dong kalau Desi itu suka sama aku "
"iyalah! kamunya aja yang enggak peka, dia juga suka cerita ke aku kalau dia itu suka sama kamu tapi kamunya nggak ada respon "
" ya... mau gimana lagi cinta itu kan tidak bisa dipaksakan! " jawabku
tidak lama setelah itu aku pun penasaran apa benar Desi menangis gara-gara ia mengetahui aku sudah berpacaran dengan Novia? aku pun menanyakan langsung kepada Desi.
"Des! emang bener tadi kamu nangis gara-gara tahu aku udah pacaran sama Novia? " tanyaku
" hah! tahu dari siapa kamu? " jawabnya terkejut
" ih kepo! bener gak kalau kamu nangis gara-gara kamu tahu kalau aku udah pacaran sama Novia? "
" kamu tahu dari siapa dulu? "
" dari Ghefira "
" ih...! padahal dia juga nangis tuh! "
" nangis? nangis kenapa? "
" yaa gara-gara tahu kalau kamu udah pacaran sama Novia "
" ouhh...! terus si Zahra cemberut terus kenapa ? "
" sama dia juga, bahkan dia juga nangis pas beres les "
" yang bener? "
" asli beneran! "
pada kejadian ini aku mendapatkan 2 poin penting yang sebelumnya aku tidak tahu dan sering bertanya-tanya. pertama, tentang Desi, Zahra dan Ghefira yang menangis, dan ternyata itu gara-gara mereka mengetahui kalau aku sudah berpacaran dengan Novia. kedua, sekarang aku tahu alasan sebenarnya Novia ingin menyembunyikan kalau dia itu sudah berpacaran denganku dari teman-temannya dan benar saja dia tidak ingin mengecewakan teman-temannya dan juga ia tidak ingin bermusuhan dengan sahabat-sahabatnya. buktinya setelah sahabatnya Desi tahu tentang hubungan kita berdua ia merasa sakit hati dan mungkin saja di rumahnya, Novia sedang tidak enak hati kepada Desi karena ia telah mengecewakan Desi dan memilih berpacaran dengan ku tanpa sepengetahuannya. Memang pacarku itu paling THE BEST, sampe segitunya loh dia memikirkan perasaan sahabat-sahabatnya.