Chereads / Cinta Pertama Tidak Akan Terlupakan / Chapter 12 - RUMAH HANTU

Chapter 12 - RUMAH HANTU

pada suatu hari Kami sedang asyik mengobrol bersama, tiba-tiba aku dan temanku disuruh Booking lapangan futsal pada saat waktu istirahat setelah sampai di lokasi aku pun langsung ngeboking Lapangan futsalnya. pada saat dikasih aku melihat ada brosur yang bertuliskan " akan ada rumah hantu di tempat itu dan akan dibuka tinggal beberapa hari lagi".Aku pun memperlihatkan brosur tadi ke teman-temanku dan topik pembicaraan pun berubah menjadi Rumah Hantu Terowongan sasaksaat setelah kami berbincang-bincang kami pun akan datang dan masuk ke rumah hantu itu.

tibalah saatnya rumah hantu itu dibuka kami pun langsung saling mengirim pesan untuk menanyakan Jadi atau tidak datang ke rumah hantu itu. Awalnya aku datang ke sana hanya untuk bertemu dan berkumpul bersama temanku, aku ragu untuk masuk rumah hantu itu karena sebelumnya pun aku tidak pernah masuk rumah hantu. Tapi berkat bujukan dari temanku akhirnya aku mau memasuki rumah hantu sasaksaat itu titik pada saat kami datang ke sana itu masih sepi karena memang kami lah orang-orang yang pertama masuk ke rumah hantu itu sambil menunggu rumah hantu itu dibuka kami pun mengobrol, bercanda, selfie-selfie dan makan makanan ringan akan tetapi pada saat kami sedang asyik mengobrol ada satu temanku yang mempunyai masalah dengan temanku yang lain (bertengkar). dia tidak ingin kalau orang yang dibencinya itu ada disini, dan sayang sekali temanku yang satu pergi pulang ke rumah, Padahal dia sudah membeli tiket tapi dia sudah tidak ingin lagi masuk, jadi tiket itu tidak berguna lagi.

suara-suara hantu pun sudah mulai terdengar dan itu menandakan bahwa rumah hantunya telah dibuka. Karena orang-orangnya terlalu banyak, kamipun dibagi menjadi dua kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 8 orang dan aku masuk ke dalam kelompok 2. pada saat kelompok 1 masuk kami yang kelompok dua menunggu dengan gelisah, takut, pokoknya campur aduk deh rasanya nya. Tetapi aku sangat senang sekali karena di kelompok 2 ini salah satu anggotanya adalah Salsa. saat kami sedang menunggu teman-teman yang ada di dalam tiba-tiba terdengar suara teriakan dan suara Kaki yang sedang berlari. kami pun penasaran, Apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam? nya dan tidak lama kemudian teman-teman kami pun keluar dari rumah hantu dengan wajah yang tegang dan pada saat sampai di pintu keluar mereka semua pun terjatuh dan 1 orang temanku menceritakan apa yang ada di dalam.

" iihh....! takut banget tahu " Kata Wida

" Emang di dalam tadi ada apa?" tanya salsa

" pokoknya seram deh...! "jawab Wida

" yang bener kamu...? "Tanya Salsa

"Beneran...! " jauh Wida

mendengar cerita dari temanku aku semakin takut untuk masuk, tapi mau bagaimana lagi masa aku kalah dengan perempuan, di mana letak Harga Diriku?. kami pun memasuki ruangan rumah hantu dan bersama-sama mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim". saat pertama kali memasuki ruangan tersebut kami sudah disuguhkan dengan suasana yang sangat gelap diikuti dengan suara-suara hantu yang terdengar menyeramkan dan pada saat sampai belokan pertama ada seorang yang bermuka seram rambut panjang mata menyala dan Dia berkata:

" kembalikan tumbal saya hii....! Hii....! hi....! "

" Aaaa....! salaman...! salaman...! Salaman...! " teriak Fakhri

" Allahu Akbar aaa...! " teriak Adiba

" aaa...! astagfirullah astagfirullah astagfirullah " riak Dedi

semua orang pun berlarian keluar dari rumah hantu. Saat semua orang keluar sebenarnya aku ingin sekali ikut keluar bersama mereka Tapi sayangnya aku lepas satu gara-gara teman-temanku yang berontak dan aku terlempar ke sebuah tembok yang diatasnya ada patung yang menyeramkan aku mencari-cari sendalku ternyata yang masih ada di dalam rumah hantu itu cuma aku dan Salsha, aku pun mulai menyerah karena di dalam ruangan itu sangat gelap dan sangat mustahil untuk bisa menemukan sendalnya jadi aku memutuskan untuk lari keluar dari rumah hantu. Setelah semua orang keluar dari rumah hantu, kami kehilangan satu teman. semua orang pun saling bertanya satu sama lain.

" hei..! Salsa mana? "tanya Adiba

" Astagfirullah Salsa masih di dalam...! "Kataku

" Terus sekarang kita gimana? "tanya Fakhri

" Ya udah kita sekarang Tunggu aja lagi pula kan Salsa didalam sama si kakak-kakaknya "jawabku

" Ya udah tunggu aja "kata Adiba

kami pun menunggu dengan gelisah tetapi tidak lama kemudian Ia pun keluar dari rumah hantu itu. dia berlari dengan wajah yang tegang, takut, sedih, dan kerudungnya pun acak-acakan. saat sampai di luar rumah hantu Salsa Menangis.

" hm... hm... hm... " tangis Salsa

" Salsa kamu nggak apa-apa? "tanya Adiba

" enggak cuma takut aja tadi pas di dalem "jawab salsa

" ya udah istirahat dulu "

"Iya"

aku pikir kalau kita keluar bisa masuk lagi, karena tadi kan kami belum beres menurut menelusuri rumah hantu itu bahkan baru sampai belokan pertama belum ruangan pertama, tapi ternyata kita tidak bisa masuk lagi. Meskipun tidak bisa masuk lagi, setidaknya aku punya kenangan dengan cara berfoto kami sepakat untuk berfoto dengan hantu-hantunya dan kami pun bilang ke si AA pemandu jalan.

" kalau kita mau foto bisa nggak? "Tanyaku ke si Aa pemandu jalan

" bisa Dek! cuman harus bayar "jawabnya

" hah...! bayar? Emang berapa bayarnya? "tanya Adiba

" Iya berapa? "Tanyaku

" Rp5.000 per orang "jawabnya

" Yah nggak ada lagi A uangnya, tadi juga pinjem " kataku

" ya udah! "Jawabnya

" Eh iya seru kalau Fotonya pakai tiket bisa enggak? " tanyaku

" bisa tapi hantu yang keluarnya cuma satu "jawabnya

" ya udah gak apa-apa A! "Jawabku

" iya Iya gak Iya gak papa aku titip Jawab Adiba

" Ya udah tunggu dulu ya! hantunya mau dipanggil dulu " katanya

Untung pada saat itu kami mempunyai tiket meskipun itu bukan, tiket yang tadi kami pakai adalah tiket punya temanku yang tadi pulang gara-gara mempunyai masalah dengan temanku yang lain detik jalan pun datang dan membawa satu kuntilanak Awalnya kami Ratu karena kuntilanak itu seram sekali tapi akhirnya kami pun berfoto dengannya dengan background "rumah hantu sasak saat ".Setelah berfoto bersama kuntilanak kami pun pergi dari rumah hantu itu dengan perasaan yang menyesal karena tidak sampai beres kami masih di rumah hantu itu, tapi tak apalah yang penting kami udah bisa berfoto dengan salah satu.

perjalanan menuju pulang Kami pun berjalan sambil bercerita temanku yang kelompok 1 berkata bahwa Sebenarnya rumah hantu itu ada 8 ruangan dan pada ruangan terakhir di sana ada hantu yang sangat menyeramkan hantunya berambut keriting dan dia berkata " ini anak saya " dan saat itu orang-orang pun disuruh untuk berlari. pada saat berlari hantu yang tadi juga ikut berlari untuk mengejar dan pada saat lari juga orang yang dikejar hantu itu akan melewati sebuah lorong yang mana di sisi kiri dan kanannya terdapat hantu-hantu yang sudah terlewati tadi dari ruangan 1 sampai ruangan 8 dan ada da belokan di belokan Itu ada hantu yang sangat sangat sangat seram sekali makanya pada saat temanku melewatinya temanku pada kaget dan segera berlari ke pintu keluar dan pada saat sampai di pintu keluar jatuh(bruukkk...!).

" Wida Emangnya tadi di dalam di mana sih? "Tanyaku kepada Wida

" pokoknya serem deh! " Jawab Wida

" Emang ada berapa ruangan sih? "tanya aku kembali

" di dalam ada 8 ruangan "jawab Wida

" iya gitu?" tanya dedi

" iya...! Beneran...! " jawab Wida

" iya! Tadi di dalem ada 8 ruangan. Tapi tadi di ruangan keempat ada nyanyian "LENGSER WENGI" kata bambang

" berarti seremdong? " tanya Dedi

" ya iyalah...! " jawab bambang

" Salsa! Kalau kamu tadidiajak sama si AA nya sampai ruangan berapa? " tanya Adiba

" aku tadi diajak sama si AA nya sampai ruangan ke empat " jawab Salsa

" berarti... sampai ruangan lengser wengi dong! "

" iya serem banget...! Terus tadi di ruangan ke tiga ada ruangan yang kosong dan sepi, ditambah dengan suara detik jam dan tiba-tiba ada tuyul yang lewat " jelas Salsa

" Oohh... pantesan tadi kamu nangis " ucap adiba

" iya! Tadi kata si AA nya pas di ruangan ke tiga bilang " sok sekarang kamu lari aja keluar " yaudah aku lari aja keluar "

" Salsa! Tadi pas aku sama yanglainnya di belokan yang pertama kamu dimana? " tanyaku

" pas kalian ada di belokan itu sebenernya aku juga ada disitu cumanaku ditarik sama si AA nya "jelasnya

" Oohh.... "

Kami pun mengobrol dengan asyik walaupun terdapat Penyesalan, tapi tidak apa-apa yang penting aku bisa terus bersama temanku.

===============®================

hatiku sakit saat aku mendengar bahwa salsa telah berpacaran dengan teman dekatku yang bernama Fakhri. saat pertama kali aku mendengar bahwa salsa telah berpacaran dengan Fahri aku tidak langsung percaya, kenapa? seperti yang kita tahu bahwa biasanya teman itu. tetapi aku menjadi percaya kalau mereka berpacaran setelah aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. memang aku tidak melihat secara langsung mereka bermesraan, berduaan, bergandengan dan sebagainya, tetapi aku bisa melihat ada yang aneh dengan perilaku mereka berdua titik hancurlah hatiku pada saat itu, aku tidak bisa berbuat apa-apa, yang bisa aku lakukan hanyalah berdiam diri.

yang lalu biarlah berlalu, jangan sampai aku terus memikirkan masa lalu, masa-masa pada saat aku menyukainya. lupakanlah masa lalu kita tidak akan selalu hidup di masa lalu karena kita juga akan hidup di masa depan maka dari itu pikirkanlah apa yang kita akan lakukan di masa depan yang akan datang. ingat "yang lalu biarlah berlalu".

aku membuka lembaran baru untuk hidupku, lembaran baru untuk perjalanan hidup yang baru. aku mulai hidup baru ku dari nol lagi, dari aku yang nunggu, culun dan tidak tahu tentang apa itu cinta?. setelah aku menjalankan kehidupan yang sekarang rasanya aku sangat bebas dan tenang sekali titik kenapa setelah aku menjalankan kehidupan yang sekarang aku merasa bebas dan tenang? karena sekarang aku tidak harus lagi memikirkan tentang perasaanku padanya, jadi aku sekarang bisa tenang dan sekarang aku juga telah bebas dari manisnya kata-kata cinta yang juga bisa merusak hati.

Tetapi setelah lama aku berusaha untuk melupakannya, rasanya sulit sekali untuk bisa menghapus rasa cintaku padanya. karena bagaimanapun kita itu satu sekolah bahkan satu kelas sampai-sampai kita juga sama-sama mengikuti ekskul badminton. saat aku sedang ekskul badminton rasanya senang sekali jika dia sudah datang ke GOR walaupun aku tahu dia bukan milikku dan dia sekarang sudah milik orang lain tetapi entah kenapa ketika dia telah datang hatiku itu berbunga-bunga senang sekali. yah... walaupun aku tidak bisa memilikinya tetapi setidaknya aku masih bisa berteman dan bisa melihatnya setiap hari.