Kousei dan para anggotanya bergegas pergi menemui utusan dari Guild Mawar Merah.
Dari kejauhan, nampak utusan tersebut hanya seorang diri dan sedang berdiri di Loby Guild.
"Kau kan...?" Renka mengenali utusan tersebut, yang ternyata utusan tersebut adalah Shion.
"Tolong maafkan tindakan saya waktu itu." Shion membungkukan badannya.
Kousei yang telah mengetahui kejadian itu, mencoba menenangkan Renka yang saat itu terlihat sangat geram. "Sudah lupakan saja," Kousei menepuk bahu Renka. "Jadi, ada keperluan apa Guild Mawar Merah dengan kami?" Tanya Kousei sambil berjalan ke sebuah sofa, dan lalu mempersilahkan Shion duduk.
Shion menjelaskan apa yang menjadi maksud dan tujuannya datang menemui Kousei. Dan dia juga menceritakan semua permasalahan yang sedang dihadapi oleh Guildnya saat ini.
"Kenapa menceritakan semuanya padaku? Bukankah, bisa saja kami menyalahgunakan informasi ini?" Tanya Kousei.
"Ini pertintah dari Master kami. Nampaknya, dia sangat mempercayai anda." Jawab Shion.
"Hmm... Baiklah, silahkan lanjutkan."
Kemudian Shion menceritakan sebuah kelompok yang bernama XGuard, kelompok yang telah menjadi ancaman terbesar bagi Guild Mawar Merah.
Selama ini, kelompok tersebut telah beberapa kali menyerang para Hunter Mawar Merah yang sedang Hunting di berbagai Wilayah. Bahkan kelompok tersebut kerap kali menyerang ke beberapa Desa di Wilayahnya, dan menculik para Petualang serta Hunter yang sedang singgah di Desa yang di serangnya tersebut. Dan anehnya, yang selalu menjadi incaran penculikannya adalah seorang wanita.
Guild Mawar Merah sudah melakukan segala cara untuk melindungi para penduduknya. Mereka juga telah beberapa kali mengirim Divisi Pedang Mawar untuk menghadapi para kelompok tersebut. Namun semua upayanya itu gagal, dan tidak sedikit dari mereka para Hunter Rank S yang mati terbunuh dalam misi tersebut.
Kemudian Shion menyampaikan bahwa Master Earl Vio mengetahui sebuah cerita di masa lalu. Cerita dimana Guild Gagak Hitam pernah berhadapan dan mengalahkan kelompok berjubah putih tersebut. Ditambah kesudian Gagak Hitam yang telah mau membantu menyelamatkan Aldea, membuat Master Earl Vio menaruh harapan besar kepada Rimaster Kousei untuk membantunya dan membahas masalah ini lebih dalam.
Merasa berada di dalam situasi yang sama, Kousei menceritakan sedikit permasalahannya yang baru-baru ini terjadi dengan kelompok tersebut. Shion merespon hal itu dengan positif, dan mereka pun berbincang cukup lama saat itu.
Kemudian Shion memberikan sebuah surat pribadi dari Master Earl Vio untuk Kousei. Surat itu berisikan kapan dan dimana pertemuan antar Guild akan dilangsungkan.
"Hmm... Jadi, Guild bulan sabit juga dilibatkan, ya."
"Master Earl Vio berharap anda akan hadir dalam pertemuan itu." Ucap Shion.
Semua pesan telah tersampaikan dan Shion pun pamit pergi.
"Ken! Beritahu yang lain, kita akan rapat nanti siang."
"Yes, Master!"
**
"Thunderbolt!"
Ddduuarr.
Criiing.
Sebuah Item Drop dan Reward Chest muncul.
"Cih, sampah semua."
Scarra membantai para Monster Berlevel Tinggi di Hutan Terlarang dengan mudahnya, dia mencoba membuat Maggie menjadi lebih kuat dengan cara menaikan Level nya.
"Maggie, berapa Level mu sekarang?" Tanya Scarra.
"135, Aku hampir tidak percaya dengan semua ini! Scar, katakan padaku kalau ini bukan mimpi." Dengan wajahnya yang berseri-seri, Maggie sibuk memilah dan memilih Skillnya yang mulai terbuka satu persatu.
"Hmm, ayo ikut aku. Kita akan mencari Monster yang lebih kuat lagi."
"Ehh...."
Meski Maggie telah berhasil menaikan Levelnya hingga 24 Level, Scarra masih tidak puas dengan hasil tersebut. Scarra merasa, Maggie yang saat ini masih tidak akan mampu jika harus menghadapi kelompok XGuard seorang diri.
Kemudian Scarra membawanya ke sebuah tempat dimana Fighter Golem berkumpul.
Fighter Golem merupakan Monster berkekuatan Level 170. Sesuai dengan namanya, badan Fighter Golem cukup besar dan keras seperti batu. Kedua tangannya berupa sebuah bongkahan batu berbentuk bulat dan sangat besar.
Para Hunter pengguna pedang biasanya berfikir dua kali untuk melawannya, karena kerasnya tubuh Monster tersebut kerap kali mematahkan senjata mereka saat melawannya.
"Scarra, apa kamu serius ingin melawannya?" Tanya Maggie.
"Ya, Exp nya cukup tinggi, ini akan bagus untukmu." Jawab Scarra.
"Baiklah, akan kucoba skill baruku pada mereka."
"Yosh... Ayo, Maggie!"
Dengan sangat bersemangat, Maggie terus menyerang para Golem dari jarak yang jauh. Maggie terkaget-kaget, lagi-lagi Scarra menebas para Monster tersebut dengan hanya satu kali tebasan saja. Dan sudah tidak terhitung lagi berapa Monster yang telah dia bunuh saat itu.
Exp pun mengalir dengan sangat derasnya. Beberapa kali notifikasi muncul pada status Maggie sebagai pemberitahuan kenaikan levelnya.
Seharian penuh mereka Leveling di hutan tersebut, sampai-sampai inventori mereka tidak mampu lagi menampung Cray Stone dan hasil jarahannya. Namun hal tersebut menjadi hal yang biasa bagi Scarra.
Kini langit pun sudah semakin gelap gulita. "Scar, istirahat dulu yuk, energiku habis nih."
"Ya sudah, langit juga sudah semakin gelap, kita cari tempat untuk bermalam saja."
Scarra yang telah mengetahui seluruh medan Hutan Terlarang, teringat akan sebuah Kastil Tua yang terdapat di hutan tersebut.
Scarra mencoba mengingat kembali jalan menuju kastil tersebut. Meski memakan waktu yang cukup lama, akhirnya mereka menemukannya dan mulai memasukinya.
"Scarr... Balik aja yu, cari tempat yang lain aja, aku takut nih." Maggie menggenggam tangan Scarra dengan sangat erat.
Maggie cukup ketakutan ketika melihat puluhan patung prajurit yang sedang berbaris menghiasi halaman Kastil Tua. Terlihat juga dua ekor patung Griffin yang sangat besar berdiri di depan pintu masuk Kastil Tua itu. Semua patung-patung itu seolah terlihat seperti sedang menjaga kastil tersebut.
Dahulu, kastil tersebut selalu Scarra gunakan sebagai tempat peristirahatannya bersama para anggota Guild nya. Dan besarnya Kastil Tua tersebut hampir sama dengan besarnya Guild Hall yang terdapat di setiap Kota.
Dalam kisahnya, Kastil tersebut merupakan peninggalan seorang Pahlawan yang memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Pahlawan tersebut dikenal dengan julukan Mighty King atau Young Emperor, dan dia sangat dikagumi serta dihormati oleh para penduduk dari seluruh penjuru negeri Crown Island.
Namun di dalam Game Crown Online itu sendiri, informasi mengenai Kastil Tua tersebut tidak terlalu banyak dijelaskan. Sehingga sampai saat ini Scarra pun tidak mengetahui apa maksud dan tujuan kastil tersebut berdiri.
Scarra dan Maggie kemudian membuka pintu kastil tersebut dan mulai memasukinya. Dan ternyata, di dalam kastil tersebut terdapat patung prajurit yang berukuran lebih besar dan lebih tinggi, bahkan jumlah pun lebih banyak dari yang ada di halaman.
Tingginya para patung itu hingga mencapai 2,4 meter. Tinggi tersebut sama dengan ukuran Monster Troll yang ada di Hutan Terlarang. Dan para patung tersebut terlihat sedang berbaris dan menghadap ke sebuah Kursi Singgasana.
"Hmm, perasaan dulu tidak ada patung-patung ini deh di dalem sini." Namun saat itu Scarra sedikit ragu dengan ingatannya, karena sudah sangat lama sekali ketika terakhir kali dirinya mengunjungi kastil tersebut.
Scarra dan Maggie berjalan melewati patung-patung besar tersebut. Perlahan dan sambil mengamati sekitar, mereka berjalan mendekati Kursi Singgasana yang selama ini terus menarik perhatiannya.
"Scarr... Barusan aku melihat sekelebatan hitam. Yuk, kita pulang aja yuk." Maggie menggoyangkan tangan Scarra. Namun Scarra tidak menggubrisnya.
Sesampainya mereka di Kursi Singgasana, mereka dikejutkan dengan sebuah tulisan kecil yang terukir dengan tinta emas pada kursi tersebut. Dan tulisan itu bertuliskan. "Hanya cahaya Sang Raja yang mampu memberikan kehidupan sejati".
"Apa ini?!" Ucap Scarra.
Bersambung.