Para Hunter dari Gagak Hitam dengan gagahnya berjalan menghampiri titik lokasi pertemuan.
Meskipun mereka datang dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan kedua Aliansi yang lain, Namun mereka tidak gentar dan tetap berjalan dengan gagahnya sambil mengeluarkan kekuatan Aura mereka.
"Apa maksudnya pamer kekuatan seperti itu?"
"Lihatlah mereka, angkuh sekali!"
"Sepertinya mereka meremehkan kita!"
Terlihat jelas respon negatif dari para Hunter Bulan Sabit terhadap kedatangan Hunter Gagak Hitam. Namun itu bukanlah pemandangan yang baru, kedua Aliansi ini memang selalu berseteru dan selalu bersaing menjadi yang terkuat.
Para Hunter dari Aliansi bulan sabit juga tidak mau kalah, mereka mengeluarkan seluruh Auranya secara bersamaan.
Wuusshh.
Kekuatan Aura yang kuat menyelimuti Area tersebut.
Melihat hal itu, Shion langsung bergerak cepat menyambutnya. Dan mencoba mengarahkannya langsung menuju Tenda Pertemuan.
"Master," Shion memberikan sebuah penghormatan. "Terimakasih sudah hadir. Master Earl Vio sudah menunggu Anda."
Kousei melirik kan pandangannya ke arah barisan Aliansi Bulan Sabit berada. Dan spontan para Hunter Gagak Hitam pun melirik kan pandangannya ke arah yang sama.
Para Hunter Bulan Sabit seketika terkejut melihat Master Gagak Hitam langsung menatapnya dengan tatapan yang tajam, disertai Aura yang sangat kuat yang terpancar keluar dari tubuhnya.
"Inikah, kekuatan dari Master Gagak Hitam?!"
"Me-Mengerikan!"
"Tidak diragukan lagi! Pantas saja dia menjadi salah satu dari sepuluh Hunter paling berpengaruh di Dunia ini."
"Aku harap Master Dayfus tidak berurusan dengannya." Bisik-Bisik para Hunter Bulan Sabit.
Saat itu Kousei melihat Dayfus sudah tidak ada di barisannya. "Dimana dia?"
"Maksud Anda, Master Dayfus? Beliau ada di tenda pertemuan bersama Master Earl Vio."
Kemudian Kousei pun diarahkan dan diantar menuju tenda pertemuan oleh Shion.
"Ehh... Dia hanya sendiri? Kenapa Masternya tidak ikut?"
"Mungkin baginya pertemuan ini tidak begitu penting, makanya dia hanya mengutus Rimasternya saja."
"Ssssttttt... Kalian ini bicara apa? Master Gagak Hitam kan sudah lama menghilang, masa kalian tidak tahu."
"Astaga Aku lupa."
"Sudah diam lah, nanti dia dengar." Bisik-Bisik para Hunter Mawar Merah.
[Di Dalam Tenda]
"Jadi, apa yang akan kita bahas?" Tanya Dayfus.
"Bisakah Anda menunggunya sebentar lagi?"
"Sudah kukatakan, Si Kousei itu tidak akan datang. Dia pasti takut jika ada aku disini. Hahaha...."
Tiba-Tiba saja Genjiro merasakan tekanan yang sangat kuat dari arah pintu masuk tenda tersebut. "Te-Tekanan ini...."
Dayfus berdiri dari tempat duduknya, lalu dirinya mengeluarkan seluruh kekuatan Aura miliknya. "Kau pikir tekanan mu itu, bisa menakuti ku?"
Gesekan kekuatan yang terpancar dari Kousei dan Dayfus membuat tenda sedikit bergetar. Dan tekanan kuat dari mereka tersebut dirasakan oleh para Hunter yang berada diluar.
"Apa yang terjadi...?"
"Sudah kuduga. Mempertemukan mereka berdua adalah sebuah ide yang buruk."
"Aku harap Master Earl Vio bisa melerainya."
Saat itu Kousei dan Dayfus saling menatap dengan tatapan yang tajam. Dan situasi pun menjadi semakin memanas sebelum akhirnya Master Earl Vio mencoba melerainya.
"Tuan-Tuan, tolong hentikan. Saat ini ada masalah yang lebih besar dan lebih penting lagi yang akan kita hadapi. Jadi saya mohon mari kita fokus kepada pembahasan kita saja." Master Earl Vio mencoba melerainya.
Mendengar Master Earl Vio memohon kepadanya, hati Dayfus seketika luluh dan dia pun kembali duduk sambil tersenyum.
"Master Kousei, kumohon." Ucap Master Earl Vio.
Kemudian Kousei pun melenyapkan Auranya, dan kemudian dia duduk di tempat yang sudah disediakan.
Saat itu para Master duduk di sebuah bangku yang sudah di sediakan, dan para Rimaster saling berdiri di belakang Master mereka.
"Baiklah, sebelumnya terimakasih karena sudah menerima undangan saya dan mau hadir dalam pertemuan ini."
"Tidak usah terlalu formal, langsung ke intinya saja." Kousei memotong pembicaraan Master Earl Vio.
"Kaaauu...." Sifat angkuh Master Kousei membuat Dayfus sangat geram melihatnya.
"Hahaha baiklah," Tertawa kecil. "XGuard!"
Master Earl Vio mencoba memancing reaksi para Master dengan menyebut langsung nama Kelompok Rahasia tersebut.
Namun tidak ada respon yang terlihat, dan mereka cenderung hanya terdiam dan menanti apa yang akan Earl Vio sampaikan selanjutnya.
"Sepertinya kalian sudah mengetahui tentang kelompok ini. Baguslah, jika begitu aku tidak perlu menjelaskannya dari awal."
Ternyata Aliansi Bulan Sabit pun mengetahui tentang kelompok XGuard ini. Itu berarti kelompok ini telah menebarkan terornya ke seluruh Wilayah Bagian Timur Crown Island.
"Ya langsung saja, jadi apa rencana Anda?" Tanya Kousei.
"Tunggu! Bukankah, lebih baik kita bahas dari awal saja? Agar nantinya tidak ada kesalahpahaman informasi di antara kita." Ucap Dayfus.
"Oh ya, Anda benar juga. Baiklah, saya akan menceritakannya dari awal." Ucap Master Earl Vio.
Dayfus tersenyum menyeringai ketika pendapatnya diterima oleh Master Earl Vio.
Kousei merespon sinis ucapan Dayfus. "Caper sekali."
Kemudian Master Earl Vio pun menceritakan seluruh permasalahannya. Dimulai dari apa dan siapa itu kelompok XGuard, hingga ancaman apa yang akan mereka hadapi kedepannya.
Dalam pertemuan itu, mereka saling bertukar informasi satu sama lain. Mereka juga menceritakan masing-masing permasalahannya yang bersangkutan dengan kelompok tersebut.
Perbicangan mereka cukup lama. karena selain bertukar informasi, mereka juga bekerjasama untuk mengatur sebuah siasat dan strategi dalam melawan kelompok tersebut.
Dalam pertemuan itu, Tiga Aliansi tersebut menandatangani surat Perjanjian Perdamaian Sementara.
Dimana dalam surat itu mengatakan bahwa perjanjian dilakukan demi kepentingan Aliansi masing-masing itu sendiri dan bukan demi membantu Aliansi lain. Jadi secara garis besarnya, setiap Aliansi lain tidak akan berhutang budi kepada Aliansi lainya.
Dalam surat itu juga mengatakan, bahwa Surat Perjanjian Perdamaian berlaku hingga kelompok yang bernama XGuard tersebut telah sepenuhnya musnah dan dikalahkan.
Selama kelompok tersebut belum musnah, para anggota dari masing-masing Aliansi dilarang keras untuk menyerang anggota Aliansi lain yang masuk kedalam Perjanjian tersebut.
Saat itu Kousei dan Dayfus mencoba meredam ego mereka, dan bersedia menandatangani surat tersebut tanpa paksaan dan intervensi dari pihak manapun.
Selain Perjanjian Perdamaian, mereka juga bersepakat untuk Berserikat Sementara. Hal tersebut dilakukan guna mempermudah kordinasi mereka dalam mengatur siasat dan strategi mereka. Karena nantinya akan ada sebuah Satuan Khusus yang dibentuk dari hasil gabungan para Hunter ketiga Aliansi tersebut.
Perjanjian Perdamaian dan Berserikat ini di beri nama dengan nama Eastern Union.
**
[Kastil Tua]
"Ahh... Lelahnya," Scarra duduk di Kursi Singgasana.
"Hmm... Tidak mungkin rasanya, jika Kastil dan Prajurit ini hanya cerita pelengkap saja."
Scarra berfikir keras, pasalnya dirinya mengetahui benar bahwa di dalam Game Crown Island tidak ada sesuatu yang tidak bisa dimanfaatkan oleh para Player nya.
"King... King... King... Aku punya Tittle The King, tapi kok tidak berpengaruh yah? Apa mungkin ada Tittle King yang lainnya?"
Kemudian Scarra membuka dan memeriksa statusnya. Dan saat itu dirinya melihat, Tittle Hunter ternyata masih terpasang di statusnya.
Scarra menelan ludahnya. "Jangan-Jangan....?"
Dengan dada yang berdebar serta keringat dingin yang bercucuran, perlahan-lahan Scarra membuka pilihan Tittle yang tertera di status nya. Lalu dirinya melepaskan Tittle Hunter yang terpasang di status nya, dan kemudian merubahnya menjadi Tittle The King.
Dan tiba-tiba saja.
Blaasst... Blaasst... Blaasst...
Ratusan kilat cahaya dari langit menyambar dan masuk kedalam para patung yang ada di hadapannya tersebut.
Tiba-Tiba sebuah status notifikasi muncul dalam pandangan Scarra.
CONGRATULATIONS YOU HAVE BECOME A NEW GREAT KING.
PLEASE ENTER THE NAME FOR YOUR CASTLE.
"Eeeehhh... Se-Seriusan nih?" Scarra kemudian menginput sebuah nama.
XStrike Castle... [Ok].
Change Name Succes.
Craakk... Craakk... Craakk...
Sebuah retakan perlahan mulai bermunculan di setiap patung prajurit yang ada di hadapan Scarra.
Kemudian muncul sebuah cahaya dari dalam patung tersebut dan memancar keluar dengan terangnya. Cahaya tersebut keluar dari sela-sela lubang yang terus bermunculan pada setiap patung tersebut.
"Ma-Magie...! Cepat sini!" Teriak Scarra.
"Ada apa?" Teriak Maggie dari kejauhan.
"Pokonya kesini dulu, cepetan! Lihat ini!"
Maggie dan Okami Cezar (Nama pemberian Scarra kepada Sang Werewolf) yang saat itu sedang berbincang, seketika berlari dan menghampiri Scarra.
"Apa ini?!" Ucap Maggie.
"Ti-Tidak mungkin!" Cezar melihat ke arah Scarra. "Bagaimana bisa, dia...?"
Craak... Craak...
Cahaya dari para patung tersebut perlahan mulai redup, dan mereka pun kini telah menjadi sosok manusia seutuhnya.
Ratusan patung tersebut kemudian bersujud dan berbicara serentak. "WE ARE READY TO SERVE, MY MIGHTY KING!"
Bersambung.