Chereads / King Of The Crown Island / Chapter 40 - Episode 39 - The Executioner

Chapter 40 - Episode 39 - The Executioner

Para Master yang tergabung kedalam serikat timur sedang melakukan pertemuan untuk kedua kalinya.

Pertemuan itu bersifat privasi dan hanya dihadiri oleh para Master dan Rimasternya saja.

Master Earl Viona terlihat lebih cantik dari biasanya.

Rambutnya yang pirang diurai panjang, dan dihiasi pernak-pernik yang indah yang membuatnya tampil lebih percaya diri.

Aroma wangi dari tubuhnya sangat mendominasi dan mencemari seisi ruangan. Dan hal itu memaksa Dayfus untuk berfikir tentang sesuatu yang cabul.

Tatapannya disipitkan, ujung bibirnya diangkat sedikit sehingga menciptakan senyuman tipis namun nakal, bola matanya terus bergerak dan menganalisa seluruh bagian tubuh tanpa terkecuali, dan pendengarannya pun mendadak menjadi tuli. Dengan ciri-ciri itu semua, setiap orang pasti tau apa yang ada dipikiran Dayfus saat itu.

"Master." Bisik Dante.

Dayfus tidak merespon bisikan tersebut.

* Alkira Dante - Rimaster Aliansi Bulan Sabit *

Dante mencolek sedikit. "Master, Anda membuatnya takut."

"Ah, benarkah?!" Dayfus tertawa kecil. "Maaf Master Vio, saya tidak bisa berhenti menatap Anda. Anda benar-benar terlalu cantik."

Kousei menggelengkan kepalanya.

"Ahahaha... Tidak, tidak apa-apa. Mari kita mulai! Dasar cabul."

Mereka pun mulai membahas dan menguraikan rencana besar mereka. Dan dalam pertemuan inilah, Satuan Gabungan Pasukan Khusus yang bernama The Executioner pun dibentuk.

Para Master mulai mendata nama-nama para anggota terbaik mereka, dengan masing-masing kemampuan yang tentu para Master sudah memahaminya.

Para Master juga sangat serius dalam memilih dan memadukan kemampuan para anggotanya. Mereka menyusun dan membuat suatu standard dalam setiap pembentukan Divisinya.

Mereka memilah dan memilih Class-Class tertentu, dan meletakkannya dengan Class-Class yang lainnya yang dapat mensupport nya. Sehingga terciptalah suatu kelompok yang sangat solid dan dapat saling melengkapi.

Kemudian setelah sekian lama berunding dan saling bertukar pikiran, kini terciptalah sebuah Satuan Khusus yang bernama The Executioner. Dan satuan ini terbagi lagi menjadi 3 Divisi.

Yang pertama yaitu Divisi Bayangan. Divisi ini berisikan 10 Hunter terpilih yang dikomandoi langsung oleh K, Hunter Rank S Peringkat #1 Aliansi Mawar Merah.

Divisi ini bertugas layaknya sebagai mata-mata yang melacak setiap pergerakan serta keberadaan dari para anggota XGuard.

Tidak hanya itu saja, Divisi ini juga dituntut untuk menemukan markas besar yang menjadi tempat persembunyian bagi para kelompok XGuard.

Dan mereka juga diperintahkan untuk mengungkap asal-usul, tujuan serta dalang dari pembentukan kelompok tersebut.

Meski Divisi ini dilarang untuk melakukan kontak fisik dengan para anggota XGuard, dan hanya diharuskan untuk membuat sebuah laporan, namun karena mereka melakukan tugasnya secara sendiri-sendiri dan sangat rahasia, maka Divisi ini menjadi Divisi yang memiliki resiko kematian yang sangat tinggi.

Sehingga para Hunter yang masuk kedalam Divisi ini bukanlah parah Hunter yang sembarangan. Mereka tentu memiliki kemampuan di atas rata-rata dan memiliki intelektual yang sangat tinggi.

Yang kedua yaitu Divisi Penghancur. Divisi ini berisikan 20 Hunter terpilih dengan kemampuan bertarung yang paling baik dari yang terbaik.

Dari 20 Hunter tersebut dibagi kembali menjadi 4 grup, dan dalam 1 grupnya berisikan 5 orang anggota saja.

Di setiap grup tentu memiliki Leader sebagai penanggung jawab dan pengambil keputusan. Leader ini dipilih dan ditunjuk langsung oleh para Master berdasarkan prestasi dan kemampuannya.

Divisi ini dikomandoi oleh si Pedang Kembar Ken dan Kai dari Aliansi Gagak Hitam, serta si Cepat Arcus dari Aliansi Bulan Sabit.

Divisi ini hanya akan bergerak ketika target telah ditemukan, dan memusnahkan adalah tugasnya.

Efektif merupakan kunci utama Divisi ini dalam melaksanakan tugas pemusnahannya. Efektif disini yaitu bergerak cepat, singkat, mematikan dan tanpa suara.

Divisi ini melakukan pembasmian untuk target yang berskala kecil. Meskipun begitu, mereka tetaplah yang paling depan dalam hal mempertaruhkan nyawa.

Karena jika ada panggilan tugas, maka sudah dipastikan mereka harus siap dalam menghadapi kematiannya.

Yang ketiga yaitu Divisi Tempur. Divisi ini melibatkan hampir seluruh anggota dari ketiga Aliansi serikat. Karena Divisi ini nantinya akan dipimpin langsung oleh ketiga Master besar tersebut.

Divisi Tempur hanya akan bergerak kepada suatu ancaman yang sifatnya berskala besar. Dalam artian berskala besar disini adalah, suatu tindakan atau ancaman yang harus diselesaikan dengan sebuah peperangan besar.

Para anggota dari ketiga Divisi yang dibentuk ini, selain dari Divisi Tempur, mereka merupakan Hunter gabungan dari ketiga Aliansi yang berserikat.

Mereka merupakan orang-orang terpilih yang telah melalui suatu seleksi yang sangat ketat. Yang mana mereka telah dipercaya dan ditunjuk langsung oleh Master mereka, untuk menjadi bagian dalam Divisi yang sangat bergengsi ini.

"Baiklah, setelah rapat ini Aku akan menyampaikannya kepada, K." Ucap Earl Vio.

"Master Vio, usahakan sesegera mungkin K bergerak. Kita harus lenyap kan mereka secepatnya!" Sahut Kousei.

"Tentu saja." Jawab Vio sambil tersenyum. "Iiihh... Balas senyumanku dong. Aku udah cantik gini masa masih dicuekin sih."

"Jadi, sambil menunggu laporan dari Divisi Bayangan, kira-kira apa yang akan kita lakukan dengan Divisi Penghancur?"

"Master Dayfus, ketiga Divisi ini tidak boleh diketahui oleh publik. Mereka merupakan senjata rahasia kita, kita harus menutup rapat-rapat rencana kita, cukup para petinggi Guild saja yang mengetahuinya." Jelas Kousei.

"Benar juga. Kalau begitu, untuk mencegah kebocoran misi kita, lebih baik kita menyumpah mereka dengan Sumpah Pedang saja."

Sumpah Pedang adalah sumpah para Hunter terhormat. Sumpah ini dilakukan harus dengan hati yang tulus dan bersungguh-sungguh.

Seseorang yang telah bersumpah tidak boleh melanggar sumpahnya hingga dirinya mati.

Dan jika Hunter tersebut melanggarnya, maka dia dinyatakan mati dan harus segera membunuh dirinya sendiri.

Jika dia tidak melakukannya, maka Hunter tersebut akan menjadi musuh bersama dan menjadi target untuk dihabisi.

"Apa itu tidak terlalu berlebihan, Master Dayfus?" Tanya Earl Vio.

"Aku sependapat dengannya!" Sahut Kousei. "Kita harus menjaga kerahasiaan misi ini. Aku juga sedikit memiliki ide untuk membuat seragam tersendiri bagi Divisi ini, Bagaimana menurut kalian?"

"Itu terdengar bagus!" Earl Vio mencoba mencari perhatian dari Kousei dengan selalu menanggapi positif setiap ucapan darinya.

"Aku setuju, dengan begitu mereka tidak akan terlihat seperti anggota kita, dan kerahasiaan akan tetap terjaga." Sahut Dayfus.

"Oh ya, untuk Divisi penghancur ini, aku akan membawa mereka ke suatu tempat dan melatihnya agar semakin kuat. Apa kalian mengijinkannya?" Tanya Kousei.

"Tentu saja aku mengijinkannya. Dengan begitu, Beban Ku menjadi lebih ringan. Hahaha...."

"Terimakasih, Master Dayfus. Lalu bagaimana dengan Anda, Master Vio?"

"Eh, sejak kapan mereka jadi akrab gini?"

"Master, Vio...?"

"Hah? Iyah?"

"Bagaimana? Apa Anda mengijinkannya?"

"Ah, maaf... Tentu saja aku mengijinkannya. Ngomong-ngomong... Bisakah kita berbicara seperti biasa saja, dan tidak formal seperti ini?"

"Ahahaha... Benar! Aku lelah berbicara seperti ini. Ini bukan gayaku." Sahut Dayfus.

"Baiklah." Sahut Kousei sambil tersenyum ke arah Earl Vio, dan wajah Earl Vio seketika memerah.

**

Ares dan Riku kini telah sampai, dan mereka berdiri tepat di depan gerbang halaman Kastil Tua.

"Kita telah sampai. Kamu siap, Riku?"

"MMM...." Riku menganggukkan kepalanya.

Dengan hati yang berdebar, mereka pun mulai berjalan melewati halaman Kastil tersebut. Hingga sampailah mereka di depan pintu gerbang Kastil.

Dan tiba-tiba saja.

Bllaasst... Bllaasst... Bllaasst...

Belasan Prajurit seketika muncul dan kembali mengelilingi mereka.

"Lagi?! Yang benar saja!"

Bersambung.