5 hari berlalu setelah terbentuknya The Executioner.
Dalam 5 hari tersebut, Divisi Bayangan telah mengirim kesepuluh anggotanya bergerak ketempat yang berbeda.
Mereka menelusuri tempat-tempat yang dilaporkan dan dicurigai pernah dilewati
oleh para kelompok XGuard.
Para anggota Divisi ini merubah status mereka dan berpenampilan seperti layaknya seorang petualang biasa.
Mereka semua bergerak sendiri-sendiri ketempat yang dicurigai dengan penampilannya yang disamarkan.
Sebagian dari mereka ada yang berbaur bersama petualang lain dan membuat sebuah party, ada yang menyamar menjadi seorang pedagang, dan ada pula yang langsung pergi seorang diri ketempat yang diinstruksikan.
Sebuah lencana berlambang khusus adalah satu-satunya pengenal mereka yang mereka sembunyikan, dan hanya boleh ditunjukan kepada orang-orang yang tergabung kedalam Satuan The Executioner.
Di samping itu, Divisi Penghancur kini sedang berlatih untuk memperkuat kesolidan antar anggotanya.
Dibawah Arahan Kousei, Divisi ini dilatih dengan sangat keras. Tidak hanya latihan fisik dan strategi, akan tetapi mental mereka juga dilatih agar tidak gentar dalam menghadapi musuh sekuat apapun.
Dan hanya dalam hitungan hari saja, kini mereka telah tumbuh menjadi senjata rahasia yang paling mematikan.
**
Disisi lain di kastil XStrike, Scarra mengumpulkan seluruh pasukannya didalam aula yang sangat besar.
Dan dihadapan mereka Scarra mengumumkan jabatan serta tugas dari para anggota yang diangkatnya.
Para anggota ini disebut dengan keluarga besar kerajaan.
Saat itu di depan para pasukannya, Scarra mengangkat Cezar sebagai Supreme Commander.
Selain sebagai komandan tertinggi dan pemimpin seluruh pasukan kerajaan XStrike, dia juga bertugas dan bertanggung jawab atas kebutuhan dan kesejahteraan para pasukannya.
Kemudian Scarra mengangkat Ares sebagai X Commander, dan memerintahkannya untuk segera membentuk satu unit pasukan khusus yang terlatih.
Yang mana pasukan ini nantinya akan menjadi simbol kekuatan dari kerajaan XStrike.
Maggie dan Riku tidak mendapatkan jabatan yang khusus.
Akan tetapi karena Maggie sangat suka membaca serta mempelajari hal-hal yang baru, akhirnya dia dengan dibantu oleh Riku, diberikan suatu tugas dan tanggung jawab dalam hal pengembangan teknologi.
Pengembangan teknologi ini meliputi pengembangan sihir, perlengkapan, dan pembuatan potion.
Scarra menyarankan kepada mereka berdua agar mencari beberapa pekerja yang kompeten, untuk membantunya dalam mengembangkan teknologi tersebut.
Meski Maggie tidak diberikan jabatan, namun reputasi dan pengaruhnya sangatlah besar. Sehingga apa-apa yang dia perlukan dan dia perintahkan harus segera dilaksanakan.
**
Setelah sekian lama menjaga Desa Sehan yang aman dan sangat damai, Rigen dan Tsuhira memutuskan untuk kembali ke Kota Acela dan mengakhiri misinya.
Ditengah perjalanannya, belasan bandit dengan armor lengkap tiba-tiba datang dan menghadangnya. Hingga kereta kuda yang mereka tumpangi pun berhenti seketika.
"Senior.... "
"Aku sudah tahu!" Tsuhira memotong pembicaraan.
Tsuhira membuka pintu kereta, dan melihat para bandit tersebut dari dalam kereta.
"Waktu yang tepat untuk mencobanya, ya." Sahut Rigen.
"Ya."
"Ayo kita lakukan! "
Tsuhira dan Rigen keluar dari kereta kudanya, lalu mereka memberi tanda kepada para anak buahnya untuk tidak ikut campur.
"Senior berhati-hatilah! Mereka bukan bandit biasa!"
Tsuhira mengeluarkan kedua senjatanya. Dan nampaknya senjata yang dia gunakan adalah senjata yang baru.
Tsuhira menggunakan senjata jenis Hook Sword, atau yang dikenal dengan nama Twin Hooks.
Pada umumnya senjata ini memiliki kait yang terdapat pada bagian genggaman dan ujung pedang yang meruncing di bagian bawahnya.
Namun bentuk pedang milik Tsuhira ini sedikit berbeda. Pada bagian ujung pedangnya tidaklah terdapat kait seperti biasanya, akan tetapi ujung bilah pedang ini sedikit melebar dan di akhiri dengan dua mata pedang yang runcing di ujungnya.
Dan sekilas pedang ini akan terlihat mirip dengan Pedang Zulkarnain.
Pedang kembar ini bisa dibilang sangat tajam, hingga membuat pedang ini mampu dengan mudah membelah setiap lawannya.
Tidak hanya itu, Tsuhira juga telah berhasil memindahkan Weapon Element miliknya dari pedang lamanya ke pedang barunya.
Sehingga pedang barunya tersebut memiliki Element yang sama seperti pedang lamanya yaitu Element Api dan Es.
Namun tidak hanya Tsuhira yang memiliki senjata baru, akan tetapi Rigen pun memilikinya.
Rigen menggunakan perisai berwarna perak berpadu keemasan dengan pahatan harimau ditengahnya.
Dengan hanya melihatnya saja, orang lain pasti tahu bahwa perisai tersebut sangatlah berat dan keras.
Sedangkan jenis pedang yang digunakan Rigen saat itu bernama Ulfberht Sword.
Ulfberht Sword merupakan pedang legendaris dari bangsa Viking. Bangsa yang terkenal akan kehebatannya dalam mengarungi lautan dan dalam menjajah banyak negara di dunia ini.
Pedang ini sangat kuat tapi juga cukup ringan. Walaupun dikatakan ringan, senjata satu ini cukup ampuh dalam pertempuran satu lawan satu.
Sisi bilahnya sangat tajam dan dapat membuat koyakan menyakitkan jika dihempaskan ke tubuh lawan dalam sekali tebas.
"The Death Phantom!"
Tsuhira menggunakan Skill Pasifnya, sehingga kecepatan gerak dan kekuatan damagenya bertambah sebanyak 2x lipat.
Tanpa aba-aba Tsuhira langsung maju seorang diri dan mengacak-acak barisan para bandit tersebut.
Kemudian Rigen menyusulnya dan bertarung dengan beberapa bandit bertubuh besar.
Tsuhira menyerang secara membabi-buta dan tidak memperhatikan sekitar.
Ledakan Api dan Es yang dia lancarkan beberapa kali hampir mengenai Rigen yang saat itu bertarung bersamanya.
Hingga kemudian Rigen pun mundur dan menjaga jarak.
"Perhatikan sekitarmu!" Teriak Rigen.
Sebuah Bola Api keluar dari hempasan pedang Tsuhira dan melayang dengan cepat ke arah Rigen.
Bbbooom.
Beruntung Rigen berhasil menahannya dengan perisai miliknya. "Kau bisa membunuhku!"
"Hahahaha... Harusnya kau tidak disana!"
Dua orang bandit menghilang dan seketika muncul di samping Tsuhira dan lalu menebasnya.
Traaannkk.
Tsuhira menghilang dan pedang mereka saling membentur.
"Kemana orang itu?"
"Aku disini bodoh!" Sahut Tsuhira.
Ternyata saat itu Tsuhira melompat keatas. Dan lalu dia menyerang balik dengan memutarkan badannya sambil mengayunkan kedua pedangnya.
"Twin Spin Cutter!"
Traannkk... Traannkk... Traannkk... Treennkk...
Di atas udara, Tsuhira berputar dan menyerang dua bandit sekaligus.
Kedua bandit tersebut terseret mundur sambil menahan serangan bertubi-tubi tersebut.
"Sial, dia cepat sekali!"
"Sepertinya kita salah memilih mangsa!"
Bandit yang lain datang lalu menyerang Tsuhira yang saat itu sedang berputar-putar di atas udara.
Wuuushh..
Tsuhira kembali menghilang.
Namun sebenarnya dia tidak menghilang, akan tetapi dirinya membekukan oksigen di udara dan menjadikannya pijakan untuk melompat kebelakang kedua bandit yang diserangnya. Dan dia melakukannya dengan sangat cepat.
Kemudian Tsuhira merubah posisi genggaman senjatanya dengan memutarkannya, lalu dengan cepat mengait leher kedua bandit tersebut dan menyeretnya hingga kepalanya terputus.
"Me-Mengerikan!"
Saat itu masing-masing dari mereka berdua berhadapan dengan 4 orang bandit sekaligus.
Namun meskipun mereka kalah jumlah, akan tetapi hanya perbedaan kekuatanlah yang menentukan segalanya.
Bersambung.