Chereads / King Of The Crown Island / Chapter 36 - Episode 35 - Ruangan Rahasia

Chapter 36 - Episode 35 - Ruangan Rahasia

Pertemuan Tiga Aliansi telah selesai, dan para Master telah menarik diri beserta para anggotanya untuk kembali ke wilayahnya masing-masing.

Saat itu Genjiro melihat Shion hanya berdiri tertatih sambil memandangi para Hunter Gagak Hitam. "Shion, ada apa?"

"Aku tidak menemukannya."

"Maksudmu... Pria yang kamu temui di Hutan waktu itu?"

"Ya, apa mungkin karena dia masih Rank A? Soalnya dari tadi aku perhatikan, para Hunter Gagak Hitam itu memakai lencana Rank S semua."

"Hmm... Jika Rank A saja sampai membuatmu seperti ini, apa lagi mereka. Semoga saja mereka tidak melanggar perjanjian ini, dan tidak memanfaatkan situasi ini."

Master Earl Vio menghampiri Genjiro dan Shion yang saat itu sedang berbincang. "Dia tidak mungkin melakukannya, Gen!"

"Master!" Shion melakukan penghormatan.

"Kenapa Anda bisa seyakin itu?" Tanya Genjiro.

"Aku telah lama mengenalnya, dan cukup mengenalnya." Sambil tersenyum tipis.

"Eeehh... Jangan-jangan Anda pernah...."

"Tidak!" Master Earl Vio memotong ucapan Genjiro. "Tidak pernah, aku selalu ditolak olehnya." Earl Vio melangkah pergi.

"Eeehhh... Tu-Tunggu, Master!"

"Hunter!" Teriak Earl Vio. "Persiapkan kereta, kita akan kembali!"

"Masteeerrr!" Teriak Genjiro.

**

[Di Kastil Tua]

"Scaar... Apa yang telah kau lakukan?"

"Aku menghidupkannya, aku hebat kan?! Hahaha...."

"Eeehhhh... Ke-Kenapa bisa?"

"Maggie," Scarra berdiri lalu mengepalkan telapak tangannya. "Mulai sekarang, jalan yang akan kita lalui ini akan jauh lebih menarik lagi." Kemudian Scarra memanggil Cezar.

"Yes, My Lord!"

"Eh, siapa lu?"

"Saya Cezar, pelayan Anda."

Entah apa yang terjadi, wujud Cezar Sang Werewolf kini telah berubah kembali menjadi seorang Manusia.

"Seriusan nih? Ke-Kenapa bisa?"

"Tampan sekali, inikah sosok pahlawan masa lalu itu...." Dengan rambut yang pirang, kulit yang putih, tubuh yang tinggi dan kekar, serta mata berwarna biru, membuat Maggie terpesona akan fisik Manusianya tersebut.

"Aku tidak tahu, Tuan. Tapi aku sangat berterimakasih pada Anda." Cezar pun melakukan sebuah penghormatan dengan bersujud.

"Lalu bagaimana dengan kekuatanmu?" Tanya Scarra.

Wuuusshh.

Cezar merubah kembali wujudnya menjadi Sang Werewolf. "Luar biasa Tuan, kini aku bisa mengendalikan wujud ku. Aku pun merasakan kekuatanku kini telah bertambah."

"Baguslah. Tapi kamu jangan menggunakan wujud Manusia mu dulu!"

"Kenapa, Tuan?"

"Tunggu sampai aku mendapatkan pakaian untukmu."

"Baiklah, Tuan."

"Gile, burungnya gede benget," Scarra melirik ke arah Maggie. "Eh, dia menyukainya." Maggie terlihat senyum-senyum sendiri dengan mukanya yang kemerahan.

Setelah itu, Cezar mengajak Scarra dan Maggie untuk berkeliling dan memeriksa seluruh ruangan di Kastil Tua tersebut.

Scarra baru menyadari ternyata Kastil tersebut memiliki banyak sekali ruangan dengan fasilitas yang lengkap di dalamnya.

Melihat hal itu Scarra langsung terpikir sebuah rencana. Selain memanfaatkannya menjadi sebuah tempat tinggal, tapi dia juga berencana untuk melakukan kegiatan pekerjaan di dalam Kastil Tersebut.

"Scarr, kamu serius akan memperkerjakan mereka disini?" Tanya Maggie.

"Tentu saja, itu pun kalau mereka mau sih. Sayang sekali kan kalau Fasilitas ini kita abaikan."

"Iya juga sih. Ya sudah, gimana baiknya kamu saja."

"Tuan, persiapkan diri Anda untuk melihat hal ini. Aku akan menunjukan sebuah ruangan rahasia di Kastil ini."

"Wah beneran nih? Ayo tunjukan!"

"Bersiap yah, ini ruangan favorit ku loh."

"Cepetan buka ah!"

Cezar pun menyentuh suatu bagian di dinding, dan seketika dinding tersebut bergeser dan memperlihatkan sebuah pintu. Lalu Cezar pun membuka pintu tersebut.

"Taraa...."

Cezar menunjukan sebuah ruangan yang sangat bersih dan terawat.

Di dalam ruangan itu terdapat sebuah perapian dan juga sofa yang dilengkapi dengan karpet berbulu yang sangat lembut, serta rak buku yang menempel di setiap dindingnya membuat ruangan tersebut menjadi sangat sempurna untuk beristirahat atau pun belajar.

"Eh, perpustakaan? Aku kira apaan, ini mah ngebosenin banget."

"Buku-Buku tentang sejarah! Ilmu-Ilmu sihir pendukung! Bahkan resep makanan sekalipun semuanya lengkap ada disini!" Bertahun-Tahun lamanya aku mencarinya dan mengumpulkannya disini." Ucap Cezar sambil menunjukan beberapa buku favoritnya dengan wajah yang berseri-seri.

"Hebat sekali!" Maggie berlari menghampiri rak-rak buku tersebut, dan Nampaknya Maggie sangat menyukai buku-buku tersebut.

"Hebat bukan?! Hahaha...."

Kemudian Cezar menghampiri Scarra. "Tuan, kali ini mungkin Anda akan menyukainya."

Cezar menarik salah satu buku di dalam rak tersebut, kemudian rak itu bergeser dan terbukalah sebuah lorong rahasia lainya. Dan mereka pun masuk kedalamnya.

"Hebat sekali!" Teriak Scarra.

Sebuah Pemandian Air Panas yang indah entah bagaimana caranya bisa ada di sebuah Ruangan Bawah tanah, dan itu sangat membuat kagum Scarra saat melihatnya.

"Ayo Maggie, tunggu apa lagi?!" Teriak Scarra yang saat itu sudah berada di kolam air panas bersama Cezar.

"Eh, sejak kapan dia?"

"Ini sih, mantap sekali! Sudah lama aku tidak berendam."

"Mantap kan, Boss! Hahaha...."

Hari itu, Scarra dan Cezar menghabiskan waktunya di Pemandian Air panas pribadinya, dan Maggie menghabiskan waktunya dengan membaca sebuah buku di Ruang Perpustakaan.

**

[Hutan Terlarang]

Seseorang berlari dengan cepat menyerang salah satu Monster Golem.

"Throwing Kick!"

Bbaam.

Monster Golem terlempar ke udara.

Ares melompat ke udara lalu menebasnya berkali-kali. "Fatal Sword Combo!"

Slaashh... Slaashh... Slaashh...

"Aarrrrr"

Monster Golem melayangkan pukulan kepada Ares dengan tangan kerasnya.

Trraannk...

"Corupt Ground!"

Monster Golem tersebut ditarik dan meledak di dalam tanah.

Bbbaaam.

Reward Chest dan Cray Stone muncul di tempat Monster Golem terbunuh.

Crriing.

"Bagus, Riku! Kau bertambah cepat sekarang!" Ucap Ares.

"Ini semua berkat Kakak yang selalu melatihku." Riku tersenyum manis. "Kak lihatlah ini! Hari ini kita dapat banyak!"

"Ya. Ayo Riku, kita cari tempat untuk bermalam, besok baru kita pulang." Seru Ares.

"Baik, Kak."

Kemudian mereka pun berjalan menelusuri Hutan Terlarang, dan mencoba mencari sebuah tempat yang aman serta jauh dari para Monster.

Sampai lah mereka disebuah Kastil Tua milik Scarra.

"Kak, tempat apa ini? Aku takut...."

"Jangan takut, kan ada Kakak!"

Mereka pun memasuki halaman Kastil tersebut.

Blaast... Blasstt... Blasstt...

Tiba-Tiba saja puluhan Prajurit dengan postur tubuh yang tinggi dan besar mengelilingi mereka.

"Kakak...!" Teriak Riku.

Bersambung.