Kousei berhati-hatilah, mereka berdua setidaknya berada di Tingkat Tiga." Ucap Arashi.
"Ti-Tingkat Tiga?!" Wajah Kousei sangat pucat dan terlihat sangat cemas.
Saat itu, Arashi dan Kousei masih berada di Tingkat Dua. Dan kini mereka harus berhadapan dengan dua orang Tingkat Tiga sekaligus.
"Jadi, siapa yang akan maju duluan?!" Teriak Arashi.
"Ahahaha... Di depan ajalmu kau masih berlagak kuat? Jangan bercanda!" Teriak Victor.
Raksasa yang bernama Magma itu melancarkan pukulannya.
Bbooomm.
"Mereka milikku, Victor!" Teriak Magma.
"Hahaha... Aku beri kau waktu 15 menit. Jika dalam waktu itu masih belum bisa membunuhnya, mereka akan jadi mangsaku." Victor mengeluarkan buah apel dari sakunya, dan kemudian memakannya sambil duduk menyaksikan pertarungan tersebut.
"Itu mudah." Sahut Magma.
* Magma - Class Warrior *
Kemudian Magma melompat dan melancarkan beberapa pukulan kepada Kousei, dan nampaknya ia memang mengincarnya terlebih dahulu.
Arashi tidak membiarkan hal itu, dia membantunya menahan beberapa serangan tersebut. "Kousei! Tetaplah di belakangku!"
"Wrath Of Darkness!"
Arashi berlari memutari Magma dengan cepat.
Bbaaaamm.
Magma mencoba memukulnya, namun Arashi tiba-tiba menghilang dan kemudian muncul di atas kepalannya.
Bttaanngg.
Magma menunduk dengan cepat, sehingga hantaman tersebut hanya mengenai pedang besarnya yang masih tersimpan di punggungnya.
Kepalan tangan besar Magma melayang ke arah Arashi yang masih berada di udara, dan kemudian menghantamnya.
"Circle Wall Defense!" Dengan cepat Kousei melindungi Arashi dengan sihir pelindung miliknya.
Bbbaaamm.
Pelindung milik Kousei hancur seketika karena tidak mampu menahan kerasnya hantaman tersebut. Arashi pun terpental jauh dan terperosok sangat keras.
Saat Magma hendak melompat dan menyerang Arashi, Kousei mengaktifkan Skill Fire Prison miliknya. Kemudian Api yang besar melingkari Magma dan mengurungnya.
"Hahaha... Si King Kong ke kurung!" Teriak Victor dari kejauhan.
"Argh, Mage itu mengganggu saja."
Kemudian Magma menghempaskan pedangnya dan menghancurkan Fire Prison tersebut.
"Earth Fall!" Seketika tanah pun terbelah, dan Magma terjatuh masuk kedalamnya.
Magma kemudian melompat ke permukaan, Namun Arashi tidak tinggal diam. "Corupt Ground!" Ratusan kawat berwarna hitam keluar dengan cepat dari dalam tanah.
Kawat-kawat itu menerjang dan melilit Magma lalu menariknya masuk ke dalam lubang tersebut. Seketika tanah yang terbelah itu pun menutup kembali dengan sangat cepat dan keras.
Ddduuuarrr.
"Uwahh...," Victor sedikit terkejut. "Tujuh menit lagi Kong!" Teriak Victor.
"Cih...."
Duuaaarrr.
Sebuah ledakan keras terjadi dari dalam tanah, sehingga membuat tanah tersebut menjadi hancur dan berlubang.
Magma melompat ke permukaan sambil menghempaskan pedangnya.
Wuuusshhh.
Hempasan tersebut sangat kuat, hingga membuat bebatuan besar melayang dan terhempas. Beruntung Skill Wind Wall milik Kousei mampu menahannya, sehingga mereka berdua tidak terluka.
"Dark Shadow!" Arashi mengerahkan seluruh kekuatannya.
"Kousei, kau masih ingat dengan latihan kita?" Ucap Arashi.
"Ya."
"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengujinya."
"Ah... Baiklah, Armor Team up, Damage Team Up, Penetrate Up!" Kousei menambahkan 50 Poin Pertahanan, 50 Poin Serangan, dan 50 Poin Daya Luka kepada Status mereka.
"Yosh... Ayo Kousei! Teriak Arashi.
"Ya, Master!"
Dengan cepat mereka berlari menyamping ke arah Magma, dan memutarinya.
"Wrath Of Darkness!"
Trrraannnkk.
"Fire Ball!"
Dduuarrrr.
Trraannkk... Trraannkk... Treennkk...
Arashi terus menyerangnya tanpa henti dengan pedangnya. Dia terus menyerangnya dari segala arah dan menyibukkannya. Di sisi lain, Kousei terus bergerak memutar dan menyerang bagian yang terbuka dengan Fire Ball miliknya.
Bbooom... Boommm... Boommm...
"Kong, tiga menit lagi nih!" Victor terus mondar-mandir dari tempatnya, dan ia sudah tidak sabar menunggu gilirannya.
"Tempest!" Teriak Magma.
Trrannkk Trannkk Traannkk
"Hwaaa...!" Putaran pedang tersebut berhasil menyayat dada Arashi, dan sayatan tersebut cukup dalam.
"Master!' Teriak Kousei.
"Tidak apa-apa! Jangan khawatir!"
Kousei menganggukkan kepalanya dan memberi tanda kepada Arashi. Arashi pun membalas anggukkan tersebut.
"Corupt Ground!"
"Earth Fall!"
Dduuuarrrr.
Dengan sangat cepat mereka mengkombinasikan Skill tersebut, dan membuat Magma untuk kedua kalinya terperosok ke dalam tanah.
"Ayo!" Seru Arashi.
"Acceleration Maximize!" Teriak Kousei.
Dengan cepat, Arashi dan Kousei berlari meninggalkannya.
"Dengar, kita akan lari ke arahnya seolah kita menyerangnya. Setelah dekat, gunakan skill itu." Ucap Arashi.
"Mereka pasti mengejar kita."
"Tenang saja, aku punya rencana."
"Baiklah."
"Hohoho... Sepertinya mereka lebih tertarik dengan ku." Victor kemudian mengeluarkan Short Katana nya yang berwarna putih.
* Victor - Class Ninja *
"Baiklah...."
Wuuuusshhh.
Victor menghilang dan seketika muncul di depan Arashi, kemudian Victor menghunuskan pedangnya dan hendak menebasnya. Namun dengan cepat dan tepat, Kousei mengaktifkan Skill Paralysis Zone miliknya. Sehingga membuat Victor seketika terdiam dan mematung, saat pedangnya hanya tinggal beberapa centimeter lagi menebas Arashi.
"Night Slyer!" Tubuh Arashi berubah menjadi asap hitam yang pekat, lalu melesat menembus tubuh Victor dan melewatinya. Seketika cipratan darah keluar dari mulut Victor saat asap itu menembus tubuhnya.
Kousei dan Arashi berlari secepat mungkin meninggalkan tempat tersebut.
Dduuarrr.
Magma keluar melompat dari dalam tanah, lalu ia menghempaskan pedangnya secara brutal ke area di sekitarnya.
"Cih...," Victor membersihkan darah di mulutnya. "Woy, bodoh! Hentikan! Mereka sudah pergi!"
"Eh...!" Magma langsung mengejarnya dengan lompatannya yang sangat tinggi.
Brag... Brag...
Tanah terasa sedikit bergetar saat Magma melakukan lompatannya.
"Master!" Ucap Kousei.
"Sage Of The Darkness!" Arashi memindahkan kekuatannya kepada senjatanya, lalu melemparkannya ke udara. Dan senjata itu pun terpecah menjadi 10 bagian, lalu Arashi mengarahkannya kepada Magma.
Arashi memiliki suatu kelebihan, dia mampu membuat kesepuluh pedang tersebut bergerak dengan sendirinya tanpa harus dikendalikan.
Dengan mengorbankan pedang berharganya, Arashi dan Kousei akhirinya lolos dari pengejaran tersebut.
**
"Master, jika kalian berhasil selamat, lalu dimana Master Arashi?" Tanya Ken.
"Keesokannya setelah kami berhasil kembali, aku pergi ke ruangannya untuk melihat keadaanya. Namun ia sudah tidak berada di sana, dan hanya ada sepucuk surat di mejanya." Ucap Kousei.
"Surat? Apa itu sebuah pesan?" Sahut Kai.
"Di surat itu dia mengatakan, bahwa dia dengan para Hunter kuat lainnya pergi untuk membereskan semuanya. Dia juga mengangkatku menjadi Rimaster melalui suat itu. Dia menitipkan Gagak Hitam padaku, dan menyuruhku untuk menunggunya."
"Lalu, apa mereka berhasil?" Sahut Kai.
"Ya. Setelah kepergiannya, kasus penculikan pun sudah tidak terdengar lagi. Namun mereka masih belum kembali sampai saat ini." Kousei mengakhiri ucapannya dengan tarikan nafas yang panjang.
"Master, apa jangan-jangan...?" Dengan kemunculan XGuard yang memiliki ciri-ciri yang sama, Ken beranggapan bahwa Master Arashi saat itu telah gagal dan mati terbunuh.
"Mungkin saja." Tergambar jelas ekspresi kesedihan di raut wajah Kousei saat itu.
Kemudian seorang Hunter Penjaga tiba-tiba datang dan masuk ke dalam ruangan.
"Master!" Hunter tersebut melakukan penghormatan. "Seorang Hunter Utusan dari Guild Mawar Merah datang dan ingin bertemu dengan anda."
Bersambung.