POV BEY
Setting : Bey mondar mandir dengan wajah cemasnya, sesekali dia mengkerutkan dahi dan menggigit ujung kuku jempol nya, dia masih jelas ingat apa yang telah dia lakukan bersama pria yang sudah cukup dia kenal. Bey panik bersama sambungan telpon yang terjeda cukup lama
-
-
-
Sebelum Reo benar benar mengakhiri panggilan ini
" Reo ! " seru ku cepat
" ya... "
" Kamu ga salah dan ga perlu menjauh, itu kesalahan bersama, terutama untuk aku jadi tolong... " sambungku sedikit memohon.
" tolong tetaplah bersama dengan ku " Aku menghentikan kalimat yang meluncur pelan dari mulut ini, aku termenung dengan ucapan sendiri. Reo tak menjawab, perlu beberapa detik hingga aku mendengar hembusan nafas, rasanya aku bisa merasakan lega yang tertahan dari seberang sana
" thanks God .. " jawabnya singkat, suaranya seperti mengakhiri kecemasan
" Serius Bey, gue mana bisa jauh dari lo, belom juga deket udah ngejauh itu kaya lo mau jangkau aer minum pas aus ausnya tapi pake telapak tangan " Aku mengeryitkan dahi mendengar perumpamaan Reo
" istilah nyokap tuh, apa ya, menepuk air terpercik muka sendiri " tawa ku pecah tak tertahankan mendengar lanjutan majas perumpamaan Reo, sepertinya kurang eh tidak nyambung sama sekali
" hahaha .... memangnya kamu ngapain ? " Reo terdengar heran dengan tawa ku, suaranya yang awalnya penuh kecemasan sekarang terdengar riang, begitupun dengan ku, ketegangan di antara kami tanpa sadar menghilang
" nah kalo ketawa kan bagus, dengernya juga seneng "
" hahaa .. abisnya kamu lucu " aku terkekeh
" masa sih " aku berusaha menghentikan tawa, suara Reo yang dibuat seimut mungkin membuat ku tergelitik terus tertawa
" oiya sebagai permintaan maaf, gimana kalo Aku traktir ? " seketika aku melirik jam di dinding, hari sudah malam, aku menolak ajakan Reo
" maksud ku lain hari " jelasnya. Sebenarnya Aku ingin mengiyakan, tiba tiba terlintas pikiran jika hari hari ku akan sibuk kemudian hari. Aku teringat mulai besok aku harus mulai membantu Papa dan Mama di toko. Bahkan aku sudah memesan beberapa mesin minuman, menambah variasi di toko kami, aku akan serius bekerja di sana.
" maaf Reo, mulai besok aku sudah mulai mengurus toko "
" toko roti keluarga mu ? " tanya Reo dengan nada riang
" iya, aku akan mengambil alih penjualan di sana " jelas ku sedikit terkejut mendengar respons hangatnya
Aku tersenyum kecil aku akan mengajak Reo berkunjung pikirku, dia dan Ailee jaringannya kuat dan populer, siapa tau bisa menambah market toko ku. Hahaa dasar otak marketing
" Ayo minum kopi dan makan roti di toko ku, kau juga bisa mentraktir aku disana hehe .. " Reo menjawab cepat menyetujui, padahal aku 'sedikit' bercanda
" Aku akan sering mampir jadi bersiaplah melayani pelanggan tampan ini ya ! " serunya semangat, aku tertawa lagi. Berbicara dengan Reo membuat ku lupa dengan apa yang telah terjadi, aku bisa tertawa lepas dan bercanda .
Aku menutup telpon, mematikan layar ponsel. Dasar pria ini, upat ku.Bbibirku mengupat tapi tidak di dalam hati ku, rasanya aku jadi sedikit senang, aku tersenyum sendiri sambil mengusap wajah ku. Sesuatu yang melingkar di jariku mencuri pandangan ku, perlahan garis senyum sisa tawa ku menghilang
Aku menatap cincin pemberian Mario, aku ingat apa kalimat saat dia memberikan benda ini. Aku tersenyum kecut, mataku memanas
" melamar katanya .. " bibirku bergumam dengan nada seperti meledek diri sendiri. Aku tak tahu Mario, berapa lama lagi aku mampu bertahan, rasanya sangat melelahkan
Lerlahan aku melepas cincin di jari ku, meletaknya di atas meja yang beralaskan album foto pemberian mu. Aku beralih menatap bingkai kecil di sebelahnya, foto kita bersama dan hanya satu - satunya. Saat itu kau tersenyum mengangkat kamera dan aku tertunduk, wajahku tidak terlihat jelas saat itu aku tidak siap
Aku menutup foto itu, tertelungkup di meja, ku tinggalkan senyum kecil, menarik nafas dalam mencoba menenangkan perasaan ku sendiri
Kejadian malam tadi sungguh berat untukku, aku seolah tersadar jika kekasih ku tak ada di sini bersama ku, jika kekasihku tak bisa menggandeng dan mengisi malam ku, bahwa kekasih ku bahkan tak bisa membantu ku, aku kecewa..
Aku sungguh mencintai mu, walau bertahun tahun kita tidak bersama, aku selalu mengingat mu Mario. Untuk ku kau lah pria satu satunya yang bisa mengisi ruang dihati ku, wajahmu, tingkah mu, cerita mu, semua meluluhkan ku, bahkan dengan percaya dirinya ku bilang pada semua orang kalau aku punya kekasih !
Tapi aku harus sadar kau tidak benar benar ada untukku, kau pergi dengan berbagai alasan tanpa ada kabar. Haruskah aku terus bersabar ? berapa lama lagi
Aku menutup hari ini dengan perasaan berusaha tenang, rasanya aku mulai mampu menahan perasaanku, melepas beban berat di hati ku. Aku akan memulai hari yang baru
**** ****
POV BEY
Setting : Bey meregangkan tangan dan menatap keluar jendela kamarnya, bibirnya tersenyum perlahan menyambut hari baru dalam hidupnya
-
-
-
Cahaya matahari yang menembus tirai kamar membangunkan dari tidur nyenyak ku, segera aku beranjak membersihkan diri dan menghias diri, harus semangat pikir ku
Hari ini hari pertama untuk bekerja, aku tidak akan mengecewakan keluarga ku. Aku akan membuat variasi menu tambahan pelengkap nongkrong yang cocok menemani roti roti cantik buatan papa dan mama.
Aku bahkan sudah mendisain beberapa jenis minuman dengan padu padan yang imut, aku menyukai warna warna cerah, mulai hari ini hariku juga harus cerah
Dengan senyum lebar aku menghabiskan sarapan bersama papa dan mama, sesekali kami bercerita dan berbagi canda. Mari kita mulai lembar hidup baru lagi ma, pa.. terima kasih kalian selalu mendukung ku
" ma, pa, tau Reo kan ? " Mama dan Papa saling pandang, mereka menahan senyum menggoda
" Dia akan jadi pelanggan pertama ku loh " ku lihat senyum mengembang di bibir kedua orang tua ku, tatapan mereka penuh arti
" wah hebat, hari pertama sudah dapat pelanggan, bahkan kau belum memulai " Aku tersenyum bangga mendengar kalimat Papa.
" iya dong, Bey gituu loh " jawab ku tinggi hati, kami tertawa bersama
" Reo yang sering mengantar mu pulang bersama Ailee ? " selidik papa
" Dia kakak Ailee pa " jelas Mama, aku mengangguk sambil meraih minum ku dan menghabiskannya
" Aku janji ga akan ngecewain kalian " tekad ku meyakinkan kedua orang tua ku
" tentu saja sayang " dukung mama
" dan tolong carilah pasangan .. " aku menatap papa, dia menatap polos dan tak merasa ada yang salah dengan kalimatnya.
Aku menaruh gelas perlahan aku sempat melihat mama menatap papa dan menggeleng pelan seperti memberi isyarat. Papa menaikkan bahunya, suasana jadi diam
" hahahaaa.... " mama dan papa terkejut mendengar tawa ku antara kaget atau heran
" tenang pe, papa mau mantu seperti apa ? " canda ku mengundang gelak tawa
" yang seperti ini " aku mengangkat lengan, memperagakan gaya binaragawan, papa dan mama menatap heran
" Atau yang begini " gaya ku menusuk kedua pipi dengan jari , bergaya imut seperti anggota boyband korea, mama dan papa mengerutkan dahi bingung
" Apa mau yang seperti ini " Aku menarik tangan ke dagu bergaya feminim
Tawa mama pecah, papa mengeryitkan dahinya tak percaya dengan kelakuanku pagi ini
" Ada apa dengan putri kita mah ? "
Aku tertawa, mencium pipi mereka satu persatu, meraih tas ku dan berjalan menuju pintu
" tenang saja, aku tidak akan mengecewakan kalian " celetuk ku sambil mengangkat kedua tangan di depan wajah, jariku membentuk pistol bam ! Orang tua ku menggeleng, pasti ada sesuatu yang terjadi, ada apa dengan anaknya hari ini ? hahahaa....
Entah mengapa hari ini rasanya sangat lain
Aku tidak akan berjalan kaki hari ini, motor matic pink sudah terparkir di luar. Aku menaikinya dan mulai menyalakan mesinnya, menunggu beberapa saat sebelum menikmati cahaya hangat mentari pagi
Rasanya badan ku jadi enteng seperti melepas telah beban, sudah ku putuskan mulai hari ini aku menjadi Bey yang baru, Bey yang dewasa, Bey yang penuh semangat dan keceriaan
Selamat tinggal cinta ku yang penuh perasaan
Perasaan ku terlalu terlalu rapuh, aku mengenalmu di usia remaja ku, jatuh vinta, ciuman pertama hingga rela melepas harta berharga ku sebagai wanita, kau masuk dan keluar dari hati ku sesuka kemauan mu. Aku sudah menghancurkannya bersamaan dengan menanti mu
Aku sudah meninggalkan apa itu cinta bersama kenangan yang kau tinggalkan. Aku akan membuangnya suatu hari nanti, saat ini biarlah kardus yang berisi pemberian mu itu mengisi bawah lemari yang jarang aku sentuh.
Aku melaju menyusuri jalan dengan matahari yang seperti mengikuti ku
" SELAMAT DATAANG HARII BARUUU !!! "
Pekik ku yang tenggelam bersama dengan suara motor yang ku gas penuh
terima kasih sudah membaca sampai disini..
terus dukung dengan memberi review dan komentar berikut 5bintang di depan..
Komentar tiap tiap babnya..
Kirim power stone sebanyak2nya
beri hadiah sebanyak banyak ya agar penulis terus bersemangat dalam berkarya
ig @anyun yun yun yun (jng pakai spasi)