"Bukankah Mo Xigu bilang bahwa dia akan datang? Bagaimana bisa yang datang malah sopir?"
"Ini karena... Tuan Mo ada urusan pribadi. Atau apapun itu, saya juga tidak tahu. Saya hanya menjalankan perintah."
Ning Youran sangat tidak puas dengan jawaban yang diterimanya. Chi Huan jarang berbicara mengenai hubungannya dengan Mo Xigu dan hanya mengatakan bahwa pernikahan mereka akan dipercepat. Namun, ia tidak puas ketika yang datang menjemput malah seorang supir. Ia pun membangunkan Chi Huan, "Chi Huan, ayo kita pulang."
Chi Huan bisa mendengar suara Ning Youran dan ia pun berusaha berdiri. Namun, tubuhnya terlalu tidak stabil sehingga ia akhirnya jatuh. Ning Youran pun segera membantunya.
Sopir yang ada di situ melihat bahwa tubuh Chi Huan sangat tidak stabil dan berniat membantunya. Namun, gadis yang tampaknya sedang mabuk itu tiba-tiba tersadar dan berusaha melepaskan diri dengan sangat kuat.
Ning Youran seketika menjerit. Ia adalah teman SMA Chi Huan dan mereka sekarang kuliah di universitas yang sama namun berbeda jurusan. Ia tahu bahwa Chi Huan sangat sensitif terhadap kontak fisik, terutama dengan laki-laki asing. Kontak fisik dengan laki-laki asing terasa menjijikkan bagi Chi Huan.
Kekuatan Ning Youran sangat terbatas dan ia tidak bisa mengendalikan Chi Huan sama sekali. Chi Huan terlempar ke belakang dan terus memukul orang yang ada di dekatnya. Tiba-tiba, Mo Shiqian memeluk Chi Huan dan menatap Ning Youran yang mulai kewalahan. "Mohon maaf karena telah merepotkan Nona Ning. Tolong bantu ambilkan tas itu."
Ning Youran segera mengambil tas Chi Huan yang ada di kursi dan berkata pada sopir, "Kembalilah dulu. Bodyguard Chi Huan ada di sini."
Sopir itu memandang Mo Lingqian yang bertubuh tinggi dan tegap sambil berpikir, Bodyguard?
Ning Youran melangkah dengan sedikit berlari untuk mengimbangi langkah Mo Shiqian. "Bukankah kamu bilang untuk biarkan Mo Xigu saja yang menjemputnya?"
"Dia tidak datang dan Nona tidak suka dipeluk oleh orang asing."
Bahkan, jika Mo Xigu benar-benar datang, Ning Youran tidak akan bisa mengatasi Chi Huan. Apalagi sopir.
"Bagaimana bisa kamu tahu bahwa dia tidak akan datang?" tanya Ning Youran, lalu membatin, Dan juga, bagaimana bisa dia tahu kalau Chi Huan ada di sini? Padahal, tidak ada yang memberikan alamat kepadanya. Mo Xigu sudah mengirimkan seorang sopir. Bukankah seharusnya tidak perlu mencari Mo Shiqian lagi?
Mo Shiqian sudah mendudukkan Chi Huan di kursi samping pengemudi. Setelah menutup pintu mobil, ia menatap Ning Youran lalu bertanya, "Nona ingin pulang sendiri atau perlu saya antar?"
Ning Youran memberikan tas Chi Huan pada Mo Shiqian. "Aku... akan pulang naik taksi sendiri."
"Baik..." jawab Mo Shiqian.
Mo Shiqian meletakkan tas Chi Huan di mobil dan masuk ke kursi kemudi. Kemudian, ia menjalankan mobilnya. Saat mobil itu sudah menghilang, barulah Ning Youran sadar akan sesuatu. "Sepertinya itu bukan mobil Chi Huan."
———
Di dalam mobil, Chi Huan yang sedang mabuk sempat berisik sesaat sebelum kemudian kembali tertidur. Mo Shiqian menunduk dan melihat sepatu yang dipakai Chi Huan. Sepatunya nampak sederhana dan polos. Rambut panjangnya juga tampak tidak diurus. Bukan seperti gaya Chi Huan yang biasanya selalu berdandan setiap pergi keluar.
Chi Huan tidak tahu kapan ia mulai bangun. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Mo Shiqian dan saat membuka mata, pandangannya masih sedikit kabur. "Mo Shiqian..."
Mo Shiqian meliriknya. "Kenapa minum terlalu banyak alkohol dan membuat dirimu sendiri merasa tidak nyaman?"
Angin yang saat itu berhembus dengan kencang terasa begitu dingin. Setelah pandangannya menjadi jelas, Chi Huan menatap Mo Shiqian. "Tunanganmu... Apa sudah berhasil dikejar?"
"Iya."
Chi Huan memiringkan kepalanya. Ia masih nampak linglung dan napasnya masih penuh dengan bau alkohol. "Masalah tunanganmu dengan Tang Yueze... apakah kamu marah?"
"Itu sudah diselesaikan," jawab Mo Shiqian.
Chi Huan mengulangi pertanyaannya, "Kamu tidak marah?"
"Marah? Anda sedang mabuk. Lebih baik Anda diam saja atau besok Anda akan merasa pusing."
Chi Huan sebenarnya tidak ingin mengatakan apapun. Namun, ia tidak tahan dengan apa yang dilihatnya tadi, "Aku lihat tunanganmu tidak memiliki perasaan sedikitpun terhadap Tang Yueze. Dia itu hanyalah laki-laki brengsek, tapi dia sangat pandai memikat wanita hingga Youran pun menyukainya."
Mo Shiqian memicingkan matanya dan tidak berbicara sepatah katapun karena ia tidak bisa merasakan perubahan pada emosinya. Ia tidak memiliki perasaan seperti Chi Huan. Ia tidak bisa merasa cemburu, menjadi mabuk karena seseorang, apalagi menyakiti fisik hanya karena hal yang tidak masuk akal. Ia hanya peduli pada hasil yang nyata.
Mo Shiqian menggendong Chi Huan masuk ke kamar dan meletakkannya di kasur. Gadis yang menutup matanya itu langsung menarik saku Mo Shiqian. Mo Shiqian pun mengerutkan keningnya saat menyadari posisi mereka berdua seperti apa,, walaupun gadis yang di bawahnya saat ini sedang tidak sadar.
Rambut Chi Huan yang panjang terurai jatuh ke kasur dan wajahnya memerah karena alkohol. Mo Shiqian menatapnya lurus-lurus dan bertanya-tanya, Sebenarnya orang ini mabuk atau tidak?
"Mo Shiqian, aku tahu bahwa kamu seperti monster berdarah dingin yang tidak memiliki emosi."
Pria itu memandangnya dengan tatapan acuh tak acuh dan menyahut, "Benarkah?"
Mata Chi Huan menatap Mo Shiqian dan tanpa sadar, ujung jarinya menyentuh wajah Mo Shiqian. "Di dalam matamu... tidak ada kesedihan sedikitpun," gumamnya.
Mo Shiqian tersenyum ringan. "Aku sudah menang. Jadi, kenapa harus sedih?"
"Bahkan jika dia menyukai pria lain?"
"Siapa yang suka hidup dalam kesendirian di hidup ini..." Mata Mo Shiqian menyipit, seolah sedang memikirkan sesuatu, sebelum ia tersenyum ringan, "Bahkan, jika ada sekalipun, itu hanyalah usaha sia-sia yang tidak akan bisa dicapai. Jadi, selama tidak melebihi batas, itu hanyalah goncangan dari sifat alami manusia dan hasilnya akan tetap sama."
Chi Huan menggelengkan kepalanya. "Bukan begini."
"Lalu, kenapa Anda menikahi Mo Xigu? Anda tahu bahwa dia tidak menyukai Anda dan sekarang dia sedang bersama wanita lain."
Chi Huan seketika membeku. Matanya menyipit dan ia perlahan melepaskan tangannya dari Mo Shiqian. "Kembalilah. Aku mau tidur."
Mo Shiqian menegakkan tubuhnya dan berpamitan dengan pelan. Kemudian, ia membalikkan badan dan pergi. Chi Huan kembali berbaring di tempat tidurnya dan menutup kedua matanya. Saat Mo Shiqian hendak menutup pintu, tanpa sadar ia berhenti dan menatap sejenak Chi Huan yang kini terbaring.
Mo Shiqian, aku tahu bahwa kamu seperti monster berdarah dingin yang tidak memiliki emosi
Sudah dijodohkan sejak lahir? Aku tak tahu, apakah Liang Manyue beruntung mendapatkan pria seperti kamu.
Aku tahu kamu begitu baik kepadaku. Aku juga tahu bahwa kamu tidak akan macam-macam dengan wanita manapun. Wanita hanya ingin diperlakukan baik dan diperhatikan. Apakah kamu mencintaiku?