Chereads / Kasih Melebihi Waktu / Chapter 6 - Aku Ingin Bertanya, Apakah Dia Sudah Punya Pacar?

Chapter 6 - Aku Ingin Bertanya, Apakah Dia Sudah Punya Pacar?

Penampilan, perawakan, bahkan hingga semua hal yang melekat pada dirinya tampak memancarkan aura tenang tersendiri. Hal itu bertolak belakang dengan pria yang ada di hadapannya. Sesungguhnya, ia tidak seperti sekadar bodyguard rendahan. Samar-samar, ia lebih terlihat seperti seseorang berpangkat tinggi. Belum lagi, tabiatnya yang begitu irit senyum membuatnya semakin tampak misterius. Meski Chi Huan telah lama mengenalnya, ia hanya bisa menatap Mo Shiqian. Entah mengapa, pria ini kini tampak begitu aneh di matanya dan membuatnya sedikit takut.

Salah satu dari sekelompok laki-laki tadi hendak maju, namun beberapa rekannya segera mencegahnya. Mereka membisikkan sesuatu padanya dan meski tidak begitu keras, Chi Huan masih bisa mendengarnya.

"Jangan terburu nafsu. Kita tidak bisa macam-macam dengannya."

"Pria itu seperti gabungan tentara dan preman. Meski sendiri, ia bisa menjatuhkan puluhan orang."

"Ayo pergi. Kita tidak bisa membuat kesepakatan dengan orang seperti ini. Daripada kita menjatuhkan harga diri kita sendiri."

Akhirnya laki-laki yang tadi ditantang oleh Mo Shiqian meludah dan berkata pada Chi Huan, "Chi Huan, lebih baik harimu tidak berada di tangan Laozi."

Chi Huan tersenyum dingin dan menjawab, "Suatu hari nanti pun, kamu tetaplah seseorang yang suka mengganggu dan menggertak wanita."

Mo Shiqian masih tetap berdiri di tempatnya hingga mereka pergi. Setelah orang-orang itu berlalu, Chi Huan menundukkan kepala untuk melihat pergelangan tangannya yang masih dipegang Mo Shiqian. Seusai menyelesaikan urusan dengan mereka, Mo Shiqian barulah melepas tangan perempuan itu dan menarik tangannya. Chi Huan mengambil langkah mundur untuk sedikit menjauh dari Mo Shiqian. Setelah memberikan mantelnya pada Chu Xi, sekarang ia tinggal mengenakan switer cokelat tipis dengan kerah berbentuk V-neck.

Chi Huan mendongak dan menatapnya dengan curiga. "Kenapa kamu ada disini? Kamu mengikutiku?"

Memang Chi Huan menyuruh Mo Shiqian untuk menjemputnya agak malam. Namun, ia membatin, Kenapa dia datang begitu cepat? Melihat wajah tampan di depannya, Chi Huan teringat kejadian semalam yang membuatnya langsung merasa tidak nyaman dan pikirannya langsung melayang.

Mo Shiqian sangat bertanggung jawab dan khawatir jika ada sesuatu yang terjadi pada Chi Huan. Karenanya, ia memutuskan untuk datang lebih awal. Setelah dipikir-pikir lagi, Chi Huan teringat bahwa Mo Shiqian telah bekerja untuk keluarga Chi selama 10 tahun. Ia telah mendampingi Chi Huan selama 2 sampai 3 tahun. Namun, Chi Huan belum pernah melihatnya bersama seorang wanita.

Hanya Chi Huan yang selalu berada di sekitar Mo Shiqian. Chi Huan terpikir bahwa dirinya begitu cantik sehingga tak heran juga jika Mo Shiqian selalu mengikutinya atau bahkan menyukainya. Tiba-tiba Chi Huan bertanya dalam hati, Tapi bagaimana jika nanti dia benar-benar menyukaiku?

Meski Chi Huan menyukai asal-usul Mo Shiqian, tetap saja ia tak bisa menampik fakta bahwa ia sudah memiliki Mo Xigu. Chi Huan terlalu larut dalam pikirannya mengenai Mo Shiqian, hingga akhirnya ia tersadar setelah beberapa detik.

Dengan tenang Mo Shiqian menjawab, "Saya kesini untuk mengurus sesuatu dan kebetulan melihat Anda."

Chi Huan hanya menatapnya dan bergumam, "Oh..."

Dengan hormat, Mo Shiqian melanjutkan, "Saya akan menyelesaikan urusan saya dulu. Anda bisa pergi menemui teman-teman Anda. Jika sudah selesai, Anda bisa menelepon saya dan saya akan segera menjemput Anda."

Chi Huan hanya bisa mengangguk. Tiba-tiba, ia merasa sedikit kedinginan. Setelah memberikan mantelnya pada Chu Xi, jelas ia merasa kedinginan. Ia mengerutkan kening lalu memeluk bahunya sendiri. "Mo Shiqian, aku sedikit kedinginan."

Mo Shiqian melirik switer tipis yang dikenakan Chi Huan dan dengan tenang berkata, "Aku akan menyuruh bosnya untuk menyalakan pemanas."

Ini belum musim dingin, masih musim gugur! Pemanas apa maksudnya? Chi Huan hanya diam meski batinnya memekik. Ia kemudian merajuk dan berkata, "Tapi orang lain akan kepanasan."

Mo Shiqian mengangkat kedua alisnya. Setelah beberapa saat, ia membalas, "Saya akan menelpon orang lain untuk mengantarkan pakaian untuk Anda."

"Tapi aku kedinginannya sekarang."

Mo Shiqian akhirnya bertatapan langsung dengan Chi Huan. Seketika tersadar, ia kemudian melepas jaket hitam tipis yang dikenakannya dan memakaikannya ke Chi Huan.

Chi Huan sempat menolaknya. Ketika tak sengaja menatap Mo Shiqian, matanya tertuju tepat pada dagu Mo Shiqian. Mata pria itu tampak dingin dan fokus memakaikan jaket itu padanya. Di posisi seperti ini, karena jaraknya terlalu dekat, Chi Huan mendadak merasa kesulitan bernapas sehingga ia cepat-cepat mengalihkan pandangannya ke belakang.

"Aku sudah memakai jaketmu. Apakah kamu kedinginan?" tanya Chi Huan.

"Saya tidak apa-apa," geleng Mo Shiqian.

"Hm… Jika kamu merasa kedinginan, kamu bisa membeli sesuatu di dekat sini."

Mo Shiqian hanya terdiam, tidak menjawab apapun. Setelah mengenakan jaket Mo Shiqian, Chi Huan berkata, "Aku pergi dulu."

Chi Huan mundur selangkah lalu berbalik dan pergi. Ia melihat Mo Shiqian sejenak, kemudian memalingkan wajahnya. Mo Shiqian sudah bersamanya dua sampai tiga tahun terakhir, tapi ia tak pernah merasa sedekat ini. Chi Huan menundukkan kepalanya lalu mencium aroma tubuh yang di jaket yang dikenakannya. Ia dapat mencium aroma Mo Shiqian. Ia pun berusaha mengingat-ingat, kapan terakhir dirinya mencium aroma pria itu?

———

Begitu sampai dan membuka pintu, Chi Huan memainkan kacamatanya sejenak. Kemudian, ia bersandar di ambang pintu dan berdiri untuk berpose dengan begitu mempesona. Ia lalu mengumumkan kedatangannya sendiri. "Nona telah tiba..."

Di ruangan itu terdapat sekitar tujuh sampai delapan orang yang menyaksikan kedatangannya.

"Sejak Nona Chi berpacaran, banyak panggilan yang diterimanya tapi ia hanya bisa keluar sesekali."

"Hei. Ada apa dengan penampilan barumu hari ini? Bajumu yang terlalu besar atau perubahan trend mode yang begitu cepat hingga aku tak bisa mengikutinya?"

"Itu baju laki-laki. Chi Huan, ini bukan karena kamu sedang patah hati hingga sengaja memakai baju Mo Xigu untuk menunjukkan bahwa kalian saling menyayangi, bukan?"

"Orang lain tidak akan menunjukkan hal-hal seperti ini. Tapi jika itu Nona Chi, tidak ada yang tidak mungkin. Tapi, jika kamu menunjukkan hal seperti itu dengan cepat, kamu juga harus hati-hati."

Chi Huan melangkah masuk ke ruangan itu sambil melirik orang-orang yang berbicara. Melihat satu tempat kosong, ia langsung duduk. Ia meraih segelas anggur, meminumnya, lalu meletakkan gelas kosong itu kembali di meja.

Terdapat sesama wanita kaya yang sebaya dengan Chi Huan dan bernama Ji Yu. Ji Yu memandang Chi Huan dengan malu hingga wajahnya merona, lalu bertanya, "Tentang bodyguard-mu. Apakah dia bernama Mo Shiqian?"

Chi Huan mengangkat alisnya. "Iya, dia bernama Mo Shiqian. Kamu kenal?"

"Aku telah melihatnya beberapa kali. Aku ingin bertanya, apakah dia sudah punya pacar?"