Chereads / The Invictus Rex / Chapter 3 - Chapter 2 : Sudah ada masalah...

Chapter 3 - Chapter 2 : Sudah ada masalah...

.....

"Jadi Sebenarnya yang mulia, saat anda beristirahat. Seluruh istana ini dipindahkan ke tempat yang tidak kami ketahui. Untuk melakukan pemeriksaan sementara. Kami telah mengirim pengintai skala kecil. Namun untuk skala penuhnya, kami menunggu izin dari anda yang mulia."

Begitu ya..

Sepertinya dunia ini bukanlah suatu hal yang akan membebaskan ku berkehendak.

Jadi ini adalah aku pindah ke istana yg tidak diketahui kemudian istana itu juga dipindahkan?.. Konyol sekali.

Bagaimana caraku mengatasi hal ini?.. Hahh.....

"Begitu... Apakah hanya itu? Jika begitu kerahkan seluruh kemampuanmu untuk memeriksa apa yang terjadi disini. Sekarang aku sedang sibuk. Sampai jumpa!."

Mengatakan itu, aku pergi. Menuju keluar ruang konferensi [Ruang takhta].

Berjalan dengan penuh martabat dan ke-Eleganan.

Tentu saja dengan percaya diri juga.

Namun... Aku tersesat!

Istana ini sangat luas dan rumit! Bagaimana mungkin aku mengingat tempat ini hanya dengan sekali lihat?!.

Hadeh... Sudahlah aku akan berkeliling tanpa tujuan pasti.

.....*

.....*

.....*

"Lica! Cepat Rapalkan sihir penyembuhan!!."

"B-baik Arbelt."

'Cih... Mengapa harus ada Silver Lion ditempat ini????!'

Pria yang bernama Arbelt mengutuk ketidak beruntungan party nya yang bertemu dengan seekor Monster tingkat Tinggi disini.

Meskipun Party ini memiliki keseimbangan yang bagus. Tetapi dengan kekuatan mereka tidak mungkin untuk mengalahkan seekor Silver Lion yang termasuk dalam kategori [High Beast].

"Oii Ona, Apakah Rapalan mu sudah selesai?!"

"Belum!!... Aku harus merapal sedikit lebih lama!."

"Cih.!. Mau bagaimana lagi... Cepat selesaikan Rapalanmu, kalau tidak aku akan segera mati!!."

Pria yang bernama arbelt terus menahan serangan demi serangan yang diberikan oleh silver lion.

Kondisi Pakaian dan tubuhnya sudah parah jika terus seperti ini, dia pasti mati.

Setelah melancarkan 3 serangan berturut turut Silver Lion itu mundur. Mengambil jarak 50 meter dari party arbelt.

Kemudian Cahaya Putih keperakan bersinar keluar dari mulutnya.

"Tch... Tidak mungkin kan... Disaat seperti ini!!.. Onaa!!."

"A-Aku sudah selesai, Menyingkirlah dari sana!.."

"Bagus!.. Baiklah."

Arlbelt menjauhi arah lintasan antara Ona Dan Silver Lion Dengan melompat beberapa lompatan ke samping.

Setelah itu Sebuah lingkaran sihir muncul ditanah dibawah Silver Lion itu.

Lingkaran sihir berwarna crimson membuktikan bahwa yang digunakan Ona Merupakan sihir api tingkat [Middle].

Dalam sekejap, Sebuah Pilar api yang cukup besar tercipta.

Membungkus seluruh tubuh Silver Lion, namun apa yang mereka lihat adalah... Kemustahilan.

"Mustahil!!..."

"Bagaimana bisa dia bertahan dari sihir [Mid] Ona!."

"T-tidak Mungkin!!!."

"Ona!!!!... Awas!."

"Eh?!.."

Silver Lion yang masih hidup dengan hanya sedikit luka yang diterimanya sekarang berada dihadapan Ona.

Mengetahui bahwa yang menyerangnya adalah dia, pastilah Silver Lion itu memiliki kecerdasan.

Sepertinya dia marah serangannya di gagalkan

Terkejut oleh kedatang tiba - tiba Silver Lion Ona terjatuh.. Berlutut sambil gemetaran.

Dalam hidupnya, tidak pernah dia merasakan ketakutan yang begitu hebat seperti ini.

Meskipun dia hanyalah penyihir tingkat menengah namun itu cukup langka.

Hanya orang bodohlah yang akan berusaha mencelakainya.

Itu sebabnya pada saat ini dia merasakan ketakutan yang hebat. Dihadapan kekuatan yang tidak mungkin dia kalahkan.

"Tidak!! Ona!!."

Silver Lion mengangkat Rahangnya, mengarahkan ke tubuh kecil milik Ona yang jika dibandingkan tentunya serigala itu berkali lipat lebih besar.

Dengan Kecepatan yang luar biasa Ona tidak dapat bereaksi ditambah dengan ketakutannya dia hanya bisa pasrah menerima kematian yang akan dialaminya.

Namun, setelah menunggu lama. Tidak ada yang terjadi.

Ona kemudian membuka matanya...

"M-Mustahil...."

Dengan nada rendah dia bergumam, Takjub akan apa yang ada dihadapannya.

Sebuah kejadian tak masuk akal.

Disana ada sesosok Lelaki...

Tetapi, bukanlah hal itu yang membuatnya takjub,

Apa yang membuatnya terbelalak adalah lelaki itu dengan mudahnya menahan serangan Rahang Silver Lion dengan satu tangannya.

-

-

-

Sekarang, aku tersesat di sebuah taman.

Layaknya Taman surga, disini banyak tumbuhan, bunga dan hewan kecil yang indah.

Aku tidak tahu siapa yang merancang taman ini, tapi ini sungguh indah.

Tidak ada seorang pun disini membuatku heran.

Namun itu juga sedikit melegakan,

Bagaimanapun cepat atau lambat aku pasti akan berada dalam situasi genting.

Untuk mengatasi masalah itu yang kubutuhkan adalah Rencana dan Kekuatan.

Jika rencana, aku sudah memikirkannya sedikit, yang terpenting sekarang adalah kekuatan.

Bagaimana jika aku sekarang lemah? Bahkan untuk dibunuh oleh bawahanku sendiri?.Memikirkannya saja aku merinding.

Jika memang tubuh ini adalah Boss event yang ada digame itu.

Maka, seharusnya aku mengetahui beberapa hal dasar tentang kekuatannya secara umum.

Jika kalian mengatakan bagaimana aku mengetahuinya, yaa...

Itu adalah hal biasa, karena informasi tentang boss ini disebar luaskan untuk semua player dengan harapan agar dapat mengalahkannya suatu saat.

Pertama, yang aku ketahui adalah Mekanisme skill pertahanan otomatis nya yang luar biasa. Untuk detailnya aku tidak tahu.

Kedua, setiap serangannya menimbulkan critical. Yang ini sungguh luar biasa, namun aku tidak dapat mencobanya jika tidak menyerang sesuatu.

Ketiga, Teleportasi beruntun. Di Game yang kumainkan sihir teleport bukanlah suatu hal yang aneh.

Namun untuk melakukannya secara beruntun merupakan hal yang mustahil untuk player biasa.

Tingkat Top player hanya bisa melakukan 10x Teleport secara beruntun. Setelah itu akan ada Cooldown yang lama.

Tapi sepertinya boss ini dapat melakukannya lebih dari 50, batas nya tidak diketahui.

Jika untuk menguji, Sihir Teleportasi merupakan hal yang paling memungkinkan.

Akan tetapi bagaimana cara melakukannya?

Tidak ada icon skill disini, haruskah aku meneriakan Skill yang digunakan?.

"Teleport!."

Tak ada reaksi.

Bagaimana ini, tidak berhasil sama sekali.

Beruntung tidak ada siapa - siapa disini, jika ada aku akan sangat merasa malu.

Sekarang, haruskah aku melakukannya dengan pikiranku?

Membayangkannya?

Hm..... Baiklah.

Keajaiban.

Sihir.

Energi.

Aura.

Mukjizat.

Aku membayangkan mereka semua..

Membayangkan kekuatan yang dapat membuat aku pindah. Aku membayangkan sebuah hutan. Hutan fantasy yang aku bayangkan.

Tak lama, Suasana berubah. Yang awalnya tenang sekarang menjadi ribut.

Seperti ada yang sedang berselisih, atau bertengkar.

Aku membuka mata...

Dan apa yang ada didepanku adalah hutan yang hampir mirip dengan yang aku bayangkan.

Tapi, apaan ini!.

Mengapa ditempat aku berteleportasi ada seekor monster yang menggigit tanganku??!!

Monster ini mirip dengan singa namun berwarna perak dan ukurannya yang besar jauh melebihi singa dibumi.

T-tunggu Bukankah ini gawat? Hey..

Mengapa sekarang aku berada langsung didepan monster itu!

Karena Refleks sepertinya tanganku berhasil menahan serangan singa ini.

Baiklah, Kata singa tidak cocok, mari kita ganti dengan monster.

Um.. Anu.?

Tidak adakah yang bisa menolongku?

Maaf Nona yang dibelakangku, jangan menatapku dengan mata bersinar seperti itu.

Aku disini sedang membutuhkan bantuan kau tahu.

Jika bukan karena tubuh ini yang kuat aku pasti sudah mati.

Ha... Mau bagaimana lagi.

Ini waktu yang cocok untuk mengetahui kekuatan aku yang sekarang.

Terima ini sialan!!

Sambil mengutuk monster itu, aku melepaskan gigitan nya dengan ayunan ke samping.

Setelah itu dengan cepat aku mengayunkan kaki ku secara vertikal ke atas.

Tanpa memberikan monster itu waktu untuk menghindar, seranganku begitu cepat aku bahkan tak percaya atas apa yang kulihat.

Tubuh monster itu terbang, Dengan kecepatan yang luar biasa.

Apa yang lebih mengejutkan adalah.. Tendanganku sangat kuat.

Itu membuat monster hancur setelah beberapa saat diudara.

Sebagian besar pohon juga berterbangan oleh gelombang yang dihasilkannya.

Kekuatan yang abnormal.....

Setelah merenung beberapa saat, aku memutuskan untuk berbalik dan bertanya pada Nona yang berlindung dibelakangku.

"Halo... Apakah Dirimu baik - baik saja?."

"A-Ahh... Iya!."

Hey.. Mengapa dirimu ketakutan seperti itu? Bukankah aku sudah menolongmu!.

"Hoi...! Ona!."

Hm? Temannya?

Sepertinya akan merepotkan jika aku terus berada disini.

Lebih baik aku segera pergi.

"Baiklah Nona muda, aku akan pergi. Sampai nanti."

"A-ahh.. Tunggu.. Terim!."

Tidak sempat mendengarkan apa yang dikatakannya sampai akhir Aku berteleportasi kembali ke taman istana.

Sepertinya Lokasinya tidak salah, jadi teleportasi dapat dilakukan dengan bayangan tempat yang sudah kuketahui ya.

Jika tidak ada tempat yang sama maka akan memilih tempat yang mirip, sepertinya mekanisme nya seperti itu.

"Yang Mulia!."

"Oh... Ada apa Erllina?."

"Eh?!... Anda mengingat saya yang mulia?."

Tentu saja aku mengingatmu, bagaimana mungkin aku dapat melupakan seorang yang kutemui beberapa waktu lalu.

"Um... Jadi ada apa?"

"Ah... Saya sangat bahagia mendengar anda mengingat nama saya."

Oioi Jangan berlebihan seperti itu!

Lagipula bukankah seharusnya kau menjawab pertanyaanku?

"Saya mencari anda yang mulia, beberapa saat yang lalu kami merasakan keberadaan anda yang menghilang dari istana ini. Itu sebabnya kami panik dan mencari anda ke seluruh istana. Jika anda mengizinkan. Tolong jangan menghilang secara tiba - tiba seperti itu."

"Hm... Jadi seperti itu masalahnya, tidak apa aku hanya sedikit mencari udara segar diluar."

"Jika anda berkata begitu..."

Kenapa kau merenung?!

Ini mengherankan, apa ada yang salah dengan ucapanku?

Terserah lah.

Aku tidak ingin repot - repot memikirkannya.

Sekarang aku harus mencari informasi terlebih dahulu.

"Erllina, aku berencana keluar dari istana ini sementara waktu. Apakah tidak apa?."

"Eh? Mohon tunggu yang mulia, dengan sedikitnya informasi yang kita punya saat ini. Akan sangat berbahaya bagi anda untuk keluar dari istana ini!. Dengan berat hati saya menentangnya."

"Hm... Jika aku keluar dengan pengawal, apakah tidak masalah?."

"I-Itu.. Masih tetaplah berbahaya yang mulia, Namun jika anda menunjuk kami, 10 Heavenly General maka kami siap mengorbankan nyawa kami."

"Jangan berlebihan, Menurutku, Kecil kemungkinan ada musuh yang membahayakan diluar sana. Lalu aku akan menunjuk salah satu dari kalian."

"H-Hanya Satu?."

"Ya.."

"Jika begitu, Siapa yang akan anda tunjuk yang mulia?."

Hm.. Jika dipikir lagi siapa ya.

Karlan sepertinya tidak cocok denganku karena tampilannya yang Membuatku iri.

Maksudku dia tampan dan akan membuat semua wanita menghampiri nya. Berbeda denganku. Hahh....

Sedangkan Yang lain.. Hm.. Tidak ada yang cocok.

Jika itu Erllina, aku ragu akan tenang selama perjalanan jika bersama gadis cantik sepertinya.

Arghh....

Terserah lah.

"Hm.. Setelah aku pikirkan, aku akan menunjukmu saja sebagai pengawalku. Kita akan berangkat esok pagi, bersiaplah. Masih ada banyak hal yang harus kulakukan."

"Baik!..."

Apa itu hanya perasaanku? Bahwa suasana hatinya terlihat sedang baik?

Yokay.. Sekarang waktunya bereksperimen.

Meninggalkan taman dalam keheningan, aku berteleportasi ke tempat aku menyelamatkan sebuah party tadi.

Untungnya disini sudah tidak ada apa - apa hanya ada jejak pertempuran.

*

*

Seharusnya boss suatu game pasti memiliki skill yang dimiliki oleh player kan?

Jika benar aku akan mencoba semua skill yang aku ingat dalam game tersebut.

Pertama, Salah satu skill yang paling mendasar yang diberikan ke setiap pemain dari awal game.

Yaitu [Inventory] ini termasuk ke dalam kategori space magic mungkin?

Mari kita coba apakah tubuh ini bisa melakukannya.

"[Open : Inventory]!"

Sebuah pintu semi transparan muncul, apakah ini pintu menuju inventory? Sepertinya kenyataan berbeda dengan game.

Didalam pintu tersebut ada sebuah ruangan putih tanpa ujung.

Beberapa barang tersimpan dengan rapi ditempatnya masing - masing. Ada juga yang dibiarkan dilantai tergeletak.

Pandanganku tertuju pada sebuah pedang yang berada ditengah semua barang yang ada disini.

Pedang itu berwarna putih, mungkin ini termasuk Long sword?

Pedang yang sangat indah.....

Setelah selesai melihat inventory aku kembali keluar dan membatalkan [Inventory].

Untuk membatalkan sebuah skill aku harus membayangkan skill itu menghilang.

Dengan itu sekarang beberapa percobaan sihir yang lain.

Untuk fisik sepertinya sudah aku ketahui dari hasil melawan monster itu.

"[Magic Arrow]"

Sihir tingkat dasar, Berhasil. Sebuah panah terdiri dari beberapa elemen tercipta, kemudian bergerak menuju arah yang ditentukan.

Meskipun ini sihir dasar. Namun kekuatannya jauh melebihi apa yang ada dalam game. Seperti yang diharapkan dari kenyataan.

Sampai saat ini Semua Eksperimenku berhasil.

Untuk beberapa skill sihir yang kuketahui semua nya sukses tanpa kendala.

Dengan ini aku bisa merasakan ketenangan.

"Groaarrrr...!!"

Aku terkejut dengan suara raungan yang begitu dahsyat sampai - sampai Gelombang yang ditimbulkan nya terasa kesini.

Begitu aku berbalik ke arah raungan itu, disana ada seekor Naga.

Yap... Musuh keduaku sepertinya Naga.

Naga yang besar, Menurut perkiraanku panjang nya 50 meter kurang lebih. Kulitnya berwarna Merah kehitaman, kaki nya 4 dan memiliki 2 tanduk pendek di kepalanya.

Karena di bumi tidak ada hewan sebesar ini tentu saja aku syok dan terdiam beberapa saat.

Sebelum akhirnya aku sadar karena merasakan bahaya yang keluar dari naga itu.

Ya... The Dragon Breath yang terkenal itu meluncur ke arahku.

Untungnya kecepatannya biasa saja sama seperti api yang disemburkan.

Aku dengan mudah menghindarinya dengan melompat ke samping.

Meskipun kecepatannya terbilang lambat. Namun Daya Hancur nya luar biasa.

Dragon breath nya meninggalkan jejak kawah seluas 25m tanpa sisa.

Tubuhku sedikit merinding membayangkan jika aku terkena serangannya langsung.

Meskipun tubuh ini sangat kuat, tapi hal yang menyakitkan tetaplah menyakitkan.

Naga itu kemudian mendarat, dengan tatapan yang mengintimidasi dia berjalan kearahku sambil terlihat marah.

Yah.. Apa salahku?

Jika aku yang dulu mungkin sudah gemetar ketakutan.

Tapi nyata nya sekarang aku hanya merasa sedikit cemas.

Mungkin efek tubuh ini yang luar biasa, hatinya juga mungkin kuat.

Duru. Duru.. Duru..

Setiap langkah Naga menghasilkan suara dan getaran yang cukup kuat.

Dia menghampiriku dengan keheningan....

Sebelum akhirnya, Mulutnya bersinar.

Tch.. Ini gawat, aku kira dia akan mengajak damai atau semacamnya!.

Mana mungkin kan!

Dengan tergesa aku menghindari semburannya.

Melompat keatas dan melakukan manuver yang menakjubkan.

Jangan bertanya mengapa aku bisa melakukan manuver, aku juga tak tahu alasannya.

Kemudian Naga itu terbang kembali Menyemburkan beberapa Dragon Breathnya secara beruntun.

Tak seperti tadi area untuk menghindar sekarang menyempit.

Jika terus menghindar akan menyulitkanku.

Aku hanya akan menerjangnya!

Dengan secepat kilat, aku melompat ke arah Naga itu.

Setelah jarak kami sudah sangat dekat, aku menendang Bagian dada Naga itu.

Dia terpental Dengan posisi yang menyedihkan sejauh 2 Km.

Seperti yang diharapkan dari Naga kelihatannya dia masih mampu berdiri.

Namun, Langkahnya sekarang terhuyung - huyung.

Nampaknya dampak yang diberikan tendanganku cukup berat.

Sebelum dia kembali menyerang aku berlari kearahnya dengan kecepatan tinggi.

Hanya satu detik, aku sudah berada didepannya.

Bersiap untuk menendang kembali dirinya sebelum akhirnya...

"[Tunggu aku menyerah!]."

Eh? Jadi Naga bisa berbicara ya.

Jika seperti itu, aku harusnya berbicara daritadi bahwa aku bukan musuhnya!

"Heh.. Kau bisa berbicara?."

Dengan sedikit mengancam aku bertanya padanya.

Alasanku melakukan ini adalah..... Hanya ingin. Itu saja.

"[Tentu saja!, Sebagai High Dragon aku tentu dapat berbicara!.]"

Tch... Nadanya sungguh arogan sekali.

Meskipun diriku sendiri memakai nada arogan, namun untuk dia yang menyerah, nada arogan sungguh tak pantas!.

"Hohou... Nada mu sungguh arogan ya.."

Sambil mengangkat sedikit kakiku mengisyaratkan bahwa aku bisa menendangnya kapan saja.

Aku mengatakan itu.

"[E-rr Maafkan Aku..]"

"Menurut Apa yang kau katakan, sepertinya High dragon ini spesial, apakah ada sebuah kasta diantara makhluk hidup?."

"[Yah er-m.. Memang ada, Haruskah aku menjelaskannya?.]"

"Tentu saja kau harus melakukannya."

Sedikit senyum intimidasi saja sepertinya cukup.. Fufufu..

"[Baiklah akan aku jelaskan!!. Jadi jangan membunuhku. Di dunia ini ada kasta yang membedakan tingkatan seseorang. Namun kelima ras hanya bisa mencapai Tingkat {High} Kau juga dapat mengatakan bahwa kasta diatas [High] hanya untuk makhluk superior. Seperti naga dan monster atau Dewa.]"

"Jadi Dewa juga memiliki kasta huh?. Baiklah, jelaskan tingkatan nya."

"[O-ke. Diurutkan dari yang terlemah yaitu {Lesser}>{Middle}>{High}>{Ancient}>{Monarch}>{Supreme monarch} dan yang terakhir adalah {Divinity} tingkat ini adalah yang terkuat yang hanya dimiliki oleh beberapa keberadaan saja. Contohnya Dewa Naga, Yang mulia Draco. Bahkan kami para naga menyembahnya dan tidak pernah bertemu dengannya.]"

"Heh... Menyedihkan sekali bahkan kalian belum pernah bertemu dengan keberadaan yang kalian sembah. Sepertinya dewa naga ini hanya khayalan saja."

"[Jangan menghina Dewa naga!. Bahkan aku sendiri rela mengorbankan nyawaku untuknya.]"

"Walaupun Kau harus mati ditanganku saat ini?."

"[B-Benar!.]"

Matanya terlihat ketakutan, tubuhnya juga sedikit gemetar.

Mungkin dia bersungguh - sungguh menghormati sang Dewa Naga yang dia bicarakan.

Yah sudahlah, aku juga tak berniat membunuhnya.

"Ini pertanyaan terakhir, Mengapa kau tiba - tiba menyerangku?!."

"[I-tu Karena kau sudah mengganggu tidurku.]"

"Oleh sihir yang aku lepaskan?."

"Um.. Itu benar."

"Jadi begitu.... Baiklah kau boleh pergi."

Tanpa mengatakan sepatah katapun dia terbang, walau pun cara nya terbang tak stabil akibat luka yang aku berikan. Tapi apa urusanku bukan? Dia yang menyerang aku terlebih dahulu.

Haah.....

Hari yang melelahkan, tak terasa waktu sudah sore hari. Aku harus kembali ke istana.

Dengan Itu aku meninggalkan tempat itu menuju ke kamar istanaku...

#To be continue