[POV EDDY]
Hah... Ha... Hahh...
Aku kehabisan Nafas, Leviathan Itu, Benar - Benar Monster.
Bahkan Panah Api tak melukai nya sedikitpun.
Sihir dari para penyihir Tingkat Lesser pun tak mempan sama sekali.
Tapi ada yang aneh dari pola serangannya.
Jika dia ingin, harusnya dia bisa menghancurkan kota ini dengan sangat mudah.
Tapi mengapa dia belum melakukannya?
"Kapten!. Serangan Datang!."
Ahhh.....
Sebuah Kapal yang rusak diterbangkan.
aku menghindarinya dengan berlari dan melompat.
Beruntung bawahanku memperingatkan akan datangnya serangan.
Jika tidak, aku akan tertimpa oleh Bangkai kapal itu.
"Semua! Siapkan Panah kalian kembali!. Penyihir pulihkan para prajurit garda depan! Kita harus menahan Leviathan ini selama mungkin!."
Groaarrrrr
Geh.... Tidak Mungkinkan!
"Semua! Berlindunglah! Dia akan mengeluarkan serangan nafasnya!."
Sebuah Cahaya putih muncul dari mulutnya. Setiap saat semakin membesar dan membesar.
Saat itulah....
"Hiaaa.!... Terima Ini!."
A-Apa? Tuan Razger? kenapa dia menyerang Leviathan itu sembarangan! Tidak mungkin kau bisa mengalahkannya!.
"Tuan Razger! Mundurlah, Mustahil kau bisa menang!."
"Cih.... Aku tahu itu! Tapi aku akan berusaha semampuku!."
Dia melompat dari kapal ke kapal kemudian melancarkan tebasan menggunakan pedang yang dia miliki.
Tebasan itu tak memiliki efek apapun pada leviathan.
sayang sekali.
Seakan Leviathan itu mengejek dia dengan perlahan mengangkat Kepala yang terdapat Tuan Razger diatasnya.
Tuan Razger kehilangan keseimbangan dan melompat ke Bangkai kapal terdekat.
"Ceh.. Sudah Kuduga, Mustahil ya."
"Semua! Bantu Tuan Razger Segera!."
"Haa!!!."
Semua Prajurit kembali melancarkan serangan demi serangan yang sia - sia.
Ada wajah putus asa dimata mereka, Sebagai pemimpin aku harus memberikan dukungan kepada mereka.
walaupun aku sedikit putus asa juga, Bagaimana kita bisa mengalahkan nya?
Groaarrrr....
Ahh.... Tidak, Jangan Lagi!
Serangan tadi sempat terbatalkan karena kehadiran Tuan Razger tapi sekarang tidak ada yang bisa menghentikan nya.
"Semua! Menghindar!!.."
Sebuah Cahaya putih ditembakan, lurus menuju arah kami.
Sepertinya disini akhir dari hidupku.....tidak buruk juga untuk mati saat melindungi orang lain...
Sepertinya Tuan Razger juga tak bisa menghindari serangan itu.
Apakah kami akan ke alam kematian bersama?
Apakah Surga ? Atau Neraka? Yang pasti aku mengharapkan tempat yang nyaman.
Memejamkan mata, aku bersiap menerima kematian.
Suara Gemuruh berderu, Udara masih sangat panas.
Tapi.....
Suara perlahan menghilang bersama dengan udara panas.
Kematianku tak kunjung datang, Aku membuka mata dan Menatap Tidak percaya.
Sebuah Penghalang Berbentuk aneh muncul dihadapan semua orang.
Menghentikan serangan yang berasal dari Leviathan itu.
"Apakah Kalian baik - baik saja? Mulai saat ini mundurlah. Kami akan mengurus monster ini."
Seorang Pria dan Wanita sedang melayang di udara.
Yang berbicara adalah pria, Anehnya mereka memakai baju berkelas yang sangat indah.
Mereka juga memakai topeng Perak. Apakah mereka bantuan dari Count Arge?
Aku tidak tahu, Yang terpenting. sepertinya dewa masih mengizinkan aku untuk Hidup
"T-Terima Kasih."
Mengatakan itu, Aku perlahan mundur. Bersama dengan para Prajurit yang lain....
*
*
*
*
*
[POV Renka]
Huff.... Sejauh ini, Rencanaku berjalan dengan cukup lancar.
Aku terkejut dengan kemampuan diriku membuat Rencana Mendadak seperti ini.
Barusan aku telah mendatangi penguasa wilayah ini.
Kalau tidak salah, Namanya Count Arge Mi mi apalah? Tidak sepertinya Count itu adalah Gelar, Aku pernah mendengar Bahwa itu bukan Nama.
Selama bertemu dengan Count Arge Aku juga menyamar sebagai Penyihir pengembara Shad yang Melayani Nona Erlin. Tentu saja Erllina yang menjadi Nona itu.
Aku menyuruhnya untuk tetap diam tapi tak kusangka dia tak mengatakan sepatah katapun selain Jawaban atas pertanyaanku. Kami berdua juga mengenakan Topeng penghambat pengenalan, Erllina yang memberikan topeng ini dari inventory nya.
"Erllina."
"Ya. Yang Mulia?."
Ekspresi nya dibalik topeng sedikit terkejut. Mungkin dia tak menyangka aku akan memanggil namanya.
"Akan kuserahkan pertarungan dengan Leviathan kepadamu nanti."
Tubuh ini memang kuat, aku mengetahui hal itu.
Kekuatan Renka adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Tapi, aku bahkan tidak mengetahui apa sebenarnya kekuatanku ini. Jika dilihat aku hanya bertarung secara kasar dengan imajinasi ku.
Maka dari itu Referensi sangat dibutuhkan, Jika aku menyuruh Erllina untuk bertarung aku dapat mempelajari suatu hal dari pertarungannya.
"Ya! Saya akan berusaha memenuhi harapan anda."
"Um."
Tak terasa, kami tiba ditempat Leviathan berada.
Sepertinya kami tiba pada saat yang tepat, Beberapa prajurit yang melawannya hampir saja dibinasakan oleh Nafas Leviathan.
Beruntung aku segera menggunakan Magic Shield yang melindungi mereka dari serangan itu.
Aku juga melihat seorang yang melapor pada Count Arge sebelumnya yaitu Razger. Dia hampir terbunuh karena serangan Nafas itu.
Fuh.....
"Apakah Kalian Baik - Baik saja? Mulai saat ini mundurlah. Kami akan mengurus monster ini."
"Erllina. Tunjukan padaku pertarungan yang mengesankan."
"Sesuai keinginan anda."
Erllina menunduk dan memiliki Ekspresi serius diwajahnya.
Dia melangkah ke depan dan berhadapan dengan sang Leviathan.
Terdiam beberapa saat dia akhirnya berbicara..
"Oh Hei.. Makhluk lemah. Sekarang adalah akhir bagimu. Tunjukan sesuatu yang pantas didepan Yang Mulia."
Hei Hei... Jangan mengatakan hal itu disini!.
Aku Menengok ke arah kiri dan kanan, Untungnya tidak ada siapapun yang dekat dengan kami.
Hanya ada beberapa prajurit yang jauh melihat kami dari sana.
Mengatakan itu, Dia terdiam kembali.
Sosok Erllina yang terdiam membuatku kagum, Aura dan Energi sihir yang indah terpancar dari dirinya.
Aura dan Energi Sihir yang bersinar kemerahan membentuk tali yang menjadi motif - motif yang indah.
Dia perlahan melayang keatas, Semakin Tinggi sedikit demi sedikit.
Seakan Leviathan itu juga terpesona oleh keindahan Erllina, dia hanya menatap dalam diam.
Erllina yang berada diudara kini menjadi sosok yang lebih indah lagi. Dengan Aura dan Energi sihir yang lebih memekat dari sebelumnya.
Menurutku ini terlalu mencolok untuk kita yang sebagai orang yang menyamar.
Tapi tak ada pilihan lain, aku tidak ingin mengganggu dirinya.
"Terimalah ini Wahai Monster Lemah, [Origin Magic : Star Flower Eksplosion]."
Kemudian, Lingkaran Sihir berwarna Crimson bersinar.
Dari Lingkaran sihir itu, keluarlah Api Merah menyala yang membentuk sebuah panah yang indah.
Berbeda dengan tampilannya yang indah, aku merasakan kekuatan yang besar keluar dari nya, udara terasa sangat panas.
3 Tembakan beruntun dikeluarkan menuju ke arah Leviathan dalam kecepatan yang masih bisa dilihat mata. Air menguap ketika dilewati oleh tembakan api itu.
Menyadari hal itu, Leviathan langsung mengeluarkan Nafas Putih nya yang lebih besar dari serangan tadi.
Serangan ini setara dengan serang yang dia keluarkan saat melawanku dulu.
Jika dilihat Serangan Nafas Leviathan bahkan 2x lebih besar dari bunga yang dikeluarkan Erllina. Membayangkan bahwa sihir Erllina akan kalah oleh nafas itu.
Aku sepenuhnya salah, Nafas Leviathan Menghilang saat mengenai sihir dari Erllina.
Tanpa Hambatan, melaju ke arah Leviathan, Sepertinya dia menyadari bahwa dia tidak bisa menang.
Leviathan berusaha kabur dengan menyelam kedalam Lautan.
Tapi, Itu sia - sia. Serangan Erllina lebih cepat dari Reaksi Leviathan yang lambat.
3 Panah Api yang indah mengenai tubuh Leviathan dan seketika menyebabkan Ledakan yang amat dahsyat.
Air menguap, menyebabkan seluruh medan terhalangi kabut.
Udara sangat panas, membuatku hampir sulit untuk bernafas.
Tubuh Leviathan hancur tak bersisa, Ombak yang dihasilkan oleh Gelombang kejut sangat tinggi.
Namun diuapkan oleh ledakan itu pada saat bersamaan.
Begitu Menakjubkannya sihir yang dilepaskan Erllina.
Tapi menilai dari serangannya seharusnya efeknya bahkan bisa menyebabkan kehancuran kota ini, sepertinya Erllina memasang sebuah penghalang agar dampaknya tidak mengenai kota ini.
Pilihan yang bijak Erllina.
Tapi, Ini tak sesuai Harapanku. Kenapa? Karena aku mengharapkan suatu pertarungan yang Berseni.
Jika aku dihadapkan pada dua pilihan, yaitu Bertarung Jarak dekat atau Bertarung dengan sihir jarak jauh.
Tanpa Ragu aku akan mengatakan Jarak Dekat.
Sihir merupakan sesuatu yang menakjubkan, Tapi Pertarungan jarak dekat yang berseni dan Epic lebih Menakjubkan lagi.
Inilah alasan mengapa pertarungan pertamaku menggunakan pedang.
Aku menginginkan pertarungan yang keren,berseni, dan epic.
Jadi aku tidak bisa menjadikan pertarungan Erllina sebagai Referensi.
Membosankan sekali, Aku juga tak boleh melukai hati Erllina, jadi aku akan tetap memuji nya.
Tanpa kusadari dia sudah berjalan kembali kearahku.
Haahh.... Mau Bagaimana lagi.
"Kerja Bagus Erllina."
Aku mengatakan itu dengan sedikit senyuman yang cukup tulus mungkin.
"T-Terima Kasih, Yang Mulia."
Sudut bibirnya sedikit berkedut. Sepertinya dia senang.
Pipi nya juga sedikit memerah, karena dia mengenakan topeng yang hanya menutupi wajah bagian atas. Aku bisa melihatnya dengan jelas.
"Sihir apa yang kau gunakan? aku baru kali ini melihatnya, itu benar - benar indah."
Sihir itu indah adalah kebenaran, Dan aku belum pernah melihat Sihir itu dimanapun bahkan dalam game. Apakah itu sihir asli dunia ini?
"Itu adalah salah satu Magic Origin Saya yang mulia."
Magic Origin? Apa itu tidak ada sesuatu seperti itu dalam Game yang aku mainkan.
Ini mengherankan, Apakah tubuh ini benar - benar boss itu? Apakah ini orang yang berbeda? Tapi aku bisa menggunakan skill yang berada dalam Game tanpa masalah.
Bukti itu tadinya meyakinkan aku bahwa aku bereinkarnasi sebagai boss Game.
Tapi setelah mendengar Erllina, Aku sedikit Ragu.
Biar aku selidiki lebih lanjut masalah ini. Walaupun ini cukup beresiko.
"Erllina, Untuk saat ini. Mari kita kembali ke Istana."
"Baik, Sesuai perintah anda."
Kami berteleport kembali ke Istana.....
*
*
*
*
*
Namaku adalah Karlan Draconis Nigrum.
Salah satu makhluk yang dibuat oleh Tuanku, Yang Mulia Renka.
Aku adalah makhluk yang dibuat pertama kali oleh dirinya. Itu sudah 2000 Tahun yang lalu.
Tuan Renka adalah sosok yang kuat, bijaksana, Cerdas dan berwibawa.
Aku telah Mengabdi kepadanya selama 350 tahun sebelum Erllina diciptakan.
Dari 350 Tahun itu, aku mengetahui beberapa kepribadian Tuan Renka.
Salah satunya adalah, dia memikirkan sebuah nama dengan serius tapi tidak pernah mengingatnya.
Aku Berpikir itu sedikit aneh, tapi pasti ada alasan dari semua itu.
Kemudian, Sebuah Gelombang Energi sihir Tuan Renka terdeteksi.
Apakah dia kembali lebih awal? Pencarian informasinya sudah selesai? Bagaimana bisa?.
Aku Terburu - buru menghampiri Tempat Tuan Renka berteleportasi.
Tempat nya berada di Taman yang biasa dia pakai untuk berjalan - jalan.
Pada saat aku mendekati taman, aku melihat Tuan Renka dengan Erllina sedang berjalan dengan sedikit tergesa.
Sepertinya Erllina sudah menyadari kehadiranku, Tuan Renka juga.
Dalam Pikiran, aku selalu memanggilnya Tuan Renka. Tapi jika berbicara langsung tentu aku memanggil Yang Mulia.
"Yo... Karlan."
"Selamat Datang Yang Mulia. Saya senang melihat anda kembali. Tapi bukankah ini terlalu sebentar ?"
"Ya. Aku belum selesai mencari informasi. Tapi ada hal penting yang harus aku bicarakan..."
Ya, Ini merupakan suatu hal yang penting!....