Ke Esokan Harinya.....!!!
Yanto Terbangun Terlebih dahulu,ada rasa Bersalah Di Hatinya telah Berlalu Kasar Pada Anita, Walau Bagaimanapun Mereka Telah Hidup Bersama Selama Sepuluh Tahun dari Yanto Remaja hingga Saat Ini.
Tetapi Kalau Mengingat Kelakuan Anita Yang suka Menyiksa Gadis-gadis Tidak Bersalah Menjual Mereka Ke hidung belang, sungguh Yanto Muak dengan kelakuan dan Sifat Anita.
Ia melihat Wanita Paruh Baya Yang di Bantainya,, Meringis Kesakitan Yanto Tau Pasti Itu Menyakiti Anita.
Tiba-tiba Ia Mendapatkan ide Cemerlang, Untuk Meloloskan Satin,Ia Kembali Membujuk Anita.
"Sayang..Kau Sebaiknya Beristirahat Beberapa Hari..Semoga Percintaan Kita Membuahkan Hasil..,Ucap Yanto."
Betapa Terharunya Hati dan Fikiran Anita, Mendengar Ucapan Kekasihnya Ini, "Ia Ingin Punya Anak dari Ku..?? Benak Anita "
"Baik...Tapi Bagaimana dengan Pengiriman Barang dan Pengaturan Kata Gadis..? Tanya Anita.
"ya...Serahkan Padaku Sayang...,,Kau Cukup Berbaring Menyembuhkan luka Mu,,Agar Bisa Ku Pakai Lagi,, Bisik Yanto,,
Wajah Anita Merona Tersipu Malu, Ia Berfikir Yanto benar-benar Mencintainya dan Ingin Punya Anak Darinya.
Kenyataannya Yanto Sangat Membencinya, Sebab Masa Muda Dan Keperjakaan Di Nodai Anita, Ia Kini Terkenal Sebagai Suami Madam Anita Seantero Distrik, apalagi dunia Pasar gelap, Hingga Yanto Tidak Bisa Lepas dari Bayang-bayang Anita.
ini Adalah Kesempatan Nya Mengeluarkan "Satin", Gadis Pujaan nya dari Hidup Yang Keras, di Distrik Satu Ini, Hanya Ini Caranya Meski Ia Harus Menjilat dan Tidur dengan Wanita Paruh Baya Ini, Yang Nota Bene seorang induk Semang Yang Kejam.
Tak Lama Yanto berkemas,Tak Lupa Ia Membuai Anita Dengan Mengantarkan Makanan Untuknya,dan Semua Gadis-gadis Melihatnya.
"wahh Madam hebat Ya..di Ranjang lihat Suaminya Sangat Sayang Padanya...,Ucap Salah Seorang PSK Milik Madam..,,
Anita Mendengar Ini Makin Kegirangan,Ia Merasa Seperti Pengantin Baru, di Layani Suami, dan Yanto Pun Tak Lupa Berakting Mengecup Anita, dan Bertanya.
"Apa Masih Sakit...?? Tanya Yanto Yang Meremas Bokong Anita..,
Anita Kembali Tersipu Atas Perlakuan Yanto yang Tanpa Malu Di Depan Para Gadis.
"Iyaaaa... Sayang..., Anita Berbunga-bunga Merangkul Yanto, " Kau Sudah Rapih Mau Kemana.? Tanya Anita.
"Tentu Saja Mengantarkan Barang,, Bisnis Kita... Istirahatlah Lebih Lama Agar Benihku Berkembang...Sayang..., Bisik Yanto.."
Anita Makin Jatuh dengan Buaian Yanto,Kini Terkesan Yanto Sangat Mencintai Anita di Mata Semua Orang, ini Pun di Manfaatkan Anita Untuk Mengomeli Para Gadis.
"lihat.... Lelaki ku Sangat Mencintaiku...Maka perlakukan tamu dengan Baik,, Agar Kelak Kalian Menjadi Selir Salah Satu dari Mereka..Pinta Anita Ya g ke bangga Akan Perlakuan Yanto..,,
"Baik Madaaam...."
"huuh...Kau besar kepala Anita...,Benak Yanto"
"Baik Sayang Makan Makanan ini, Aku Berangkat Kerja Dulu,, Sambil Mengecup Dahi Anita..,,
"Baik...,, Peluk Duluuuu....Pinta Anita Berlagak Manja, dan Yanto Pun Melakukannya dengan Benar..,,
"Sudah jangan Memancing ku...Sayang...Ucap Yanto,,
Yang Membuat Hati Anita
Serasa melayang di Inginkan Yanto.."
( Maaf Anita...Aku Melakukan Ini Padamu,,Tapi Kau Pantas di Permainkan Seandainya Kau Bukan Induk Semang Yang Kejam mungkin Aku Tidak Akan Berbuat Kejam Pada Mu,,Benak Yanto Sebelum Berangkat.)
Siang Itu Feri Yang Membawa Yanto dan Satin Mulai Berlayar Keluar Dari Distrik Satu Membawa Banyak Barang dagangan,Yang di Bantu Beberapa Awak kapal Kecil itu Untuk Mengangkutnya.
sepanjang Jalan Yanto Sangat Gembira Dapat mengeluarkan Satin dari Distrik Satu.
"Satin Mana Bukti Catatan Peti Kecil Mu..??Tanya Yanto.."
" Ada..ka...,Jawab Satin.."
"Ingatkan..?? Catatan Peti Kecil Mu itu Adalah Cara Untuk Memasuki Distrik 100, Sesampainya di Sana Kau Sudah Bisa Memakai Namamu sendiri..,Pinta Yanto..,
"Maksudmu Aku Harus Seperti Wanita..?? Tanya Satin..,
"Ya...Tapi Kau Harus Hati-hati dengan Kaum Bangsawan dan Menengah Mereka dapat Melecehkan Mu,, Sebaiknya Sampai di Sana Kau Harus Masuk Kelas "kelas Kanuragan para Jurit".
"Maksudnya Apa Kaa...??
" Belajar Ilmu Bela diri,,Tapi Kau Harus Tau Ucapan Mereka Kasar dan Urakan..Berbaurlah...Agar Mudah kelak,,Kau Akan Ku Titipkan pada Paman Ku Satin...Ucap Yanto..,,
"Baiklah...,, Ka...Jawab Satin.."
Mereka Berlayar selama Tiga Hari setengah Hingga Sampai Di Portal Laut Distrik 100, Sebab Distrik Ini Menghadap samudra Lepas.
Kapal Feri yang membawa Satin dan Yanto Masuk Ke Distrik ini Sebagai Pedagang,Medeka mengizinkan Masuk Dengan Catatan Yanto dan Satin Sebagai Kelas Menengah.
" Tunggu ..Ucap Penjaga gerbang laut...,
"ada apa?? Tanya Yanto..
", Kau bilang Bersama Seorang Gadis ,Aku lihat Dia. Seorang Pemuda...,Tanya Penjaga.
"Distrik ku harus menyembunyikan wanita cantik, Adikku Sangat cantik Jadi ia harus Berdandan Ala pria.. Ucap Yanto, Yang membuka tudung Satin..,
Para penjaga terperangah Melihat Kecantikan Satin, Sementara gadis Ini tidak Sadar Betapa cantiknya dirinya.
Penjaga Akhirnya Mempersilahkan mereka Masuk, Yanto Meminta anak buahnya Nya Untuk Menurunkan Barang bawaan Langsung Ke tempat "Tuan guru Santoso "Sang Paman.
"Paman....Aku datang....Sapa Yanto Memeluk Pamannya.
"Yanto Kau datang..?? Mana Gadismu..??Tanya Sang Paman.."
"Satin Buka Selendang tudung Mu, di Kediaman Paman Kau bebas berbusana Seperti Seorang Gadis...Pinta Yanto..,
Paman Yanto,Takjub Melihat Calon Istri Yanto Ini, Yang di Anggap Benar oleh Pamannya,Satin Sendiri tidak Tau Ia di Anggap Calon Menantu,Ia dengan Polos menerima kebaikan Yanto Sebagai seorang Kakak dan Menyalami Sang Paman.
Satin Belum mengenal Cinta, Ia Sangat Polos Meski Tinggal Lama di Rumah Bordir Anita, ia Jijik melihat kemesraan Mereka yang hanya semalam Itu, "Satin" berharap Tidak Pernah bertemu lelaki Bejat, ia lebih baik Melajang seumur hidup Fikiran Satin Yang Simpel , dan tidak ingin di sakiti.
Mereka Paman dan anak Saling bertukar Cerita, dan Satin di Antar ke Kamarnya, sesuatu yang Baru Untuk Satin Memiliki kamar, dan kehidupan yang layak,Ia Menangis Bersyukur Di anggap keluarga oleh Yanto Sehingga hidupnya lebih baik.
Tanpa tau Perasaan sebenarnya Seorang Yanto Padanya,Ia memperlakukan Satin seperti ini , Karena Menjaga Calon Istrinya hingga Waktu Yang Pantas menurut Yanto.