Satin yang Baru Saja Sampai di Jakarta Distrik 100 ini Merasa Takjub dan Terharu, Sehingga Ia Menangis Menerima Semua Fasilitas Ini.
Mengingat Hidupnya dulu Bersama Sang Ibu, Yang berada di antara Tumpukan sampah,Bahkan Ibunya Menyembunyikan Satin Mendandaninya sebagai Seorang Lelki agar selamat dari Para Pedagang budak dan Prostitusi.
berkali-kali Satin Mengelus Ranjangnya,, Memeleuk bantalnya,elihat sekeliling Kamarnya, Saat Melihat Ke atas Terdapat Lampu gantung Menjuntai Berbentuk Bunga Lily dengan Cahaya Kuning redup nya,Ada Sebuah Cermin Panjang Dengan Ukiran berbentuk Oval lonjong Memanjang, Sehingga Saat Berdiri Satin dapat Melihat Seluruh Wujudnya.
Sebuah Meja Pendek dengan Banyak Laci Di Samping Ranjang Kayu nya,sebuah Lmapu tidur Berbentuk Rangkaian Bunga Melingkar Sungguh Sebuah Mahakarya Yang Artistik, Ia Belum Pernah Melihat Kemewahan ini.
Tentu Saja Paman Yanto Seorang Kalangan kelas Atas , Kelas Bangsawan Ia Seorang "Tuan Guru" yang Jenius mungkin Dulu biasa di Sebut Seorang "Profesor",yang Sangat Di Segani Semua Muridnya dan Para Petinggi Pemerintah.
Yanto Memasuki Kamar Satin dengan Memegang Beberapa Baju Yang Telah di Persiapkannya Mungkin Sekitar 15-20 potong Baju Yang Sangat Bersih dan di Buat Sendiri Bukan Baju Bekas yang diperdagangkan, Kebanyakan baju model terusan Panjang Memilih Ikat pinggang, dengan Warna-warna Lembut.
"Satin...,, Ada Apa..?? Apakah Kau Tidak Senang Tinggal di sini tanya Yanto.."
"aku...aku...akuuu..... sangat terharu..Hu...Hu...dan Tidak Pernah Berfikir Menerima Semua Kemewahan Ini.. Balas Satin.."
"Gadis Bodoh..Kau Pantas Mendapatkannya,Anggap ini Sebagai Berkah yang Maha Kuasa Satin.."
"Apakah kakak juga Akan Tinggal di sini..?? Tanya Satin. "
"Enggak de,,Aku Panggil Adik Aja Ya..?? biar Lebih Dekat. pinta Yanto.."
"Apa Maksudnya Ka,,?? Aku di Tinggal Sendiri di sini.., ?? Aku Ga Kenal Siapa Pun Ka..??
"Hahahaha...aku Suka Cara Bicaramu.., Saat Ini Semua Orang akan Mengira Kita Suami Istri..Goda Yanto.."
"kakaaaak....,, Jangan Ngaco deh...!!
Yanto berhasil Mengecoh Kesedihan Satin ,Ia Belum Mau Menjelaskan Nanti Saja Saat. hendak Kembali Benak Yanto..,
Yanto Mengusap Ujung Kepala Satin dan Merasakan. Rambut Yang Berminyak dan Berbau,dan Membaui Tanganya.." Kecuut..,, Canda Yanto..
",Aku Bau Ya..Ka..?? terlihat Satin Malu.."
"ini Salahku De,, Seharusnya Aku Kasih Kamu Sampo juga..
"tapi Itu Sesuatu Yang Mahal Ka..?? balas Satin..."
" di Sini Kau Bisa Memakainya Bebas de,, Lihat Di kamar Mandi Sudah Tersedia ini Jatah dari Kerajaan Sebab Paman Seorang Bangsawan semua Kebutuhannya di Jamin "Kerajaan Negara Lima" Ini, Sebaiknya Kau Mandi dulu Membersihkan Diri sebelum Seseorang melihat mu ,di Sangka Budak Kami. Ucap Yanto.."
"Baik Ka....,,
Satin Membawa Salah Satu Pakaian yang di Bawah Yanto dan dan Pakaian dalam Bersih dari dalam Tas Bawaannya,Lalu Menuju Kamar Mandi.
Yanto duduk di Sisi Ranjang Satin Sambil Merapihkan baju-baju Satin dan Memberikan Banyak Pakaian dalam Wanita Yang di Persiapkan nya, Yanto sangat Perhatian Ia Memperhatikan semua Kebutuhan Satin ini Sedetil mungkin Hingga Hal-hal kecil Seperti Pakaian dalam dan Beberapa Kosmetik yang Selalu Ia Bawa Pesanan Para Gadis di Tempat Anita.
Sementara di dalam Kamar Mandinya Satin Sangat Menikmati Mandinya.., Ia Membersihkan Tubuhnya, Dengan Sangat Baik, Memakai Shampo Untuk Pertama Kalinya Pada Rambut Panjangnya Yang Selama Ini di tutupinya,, Semua Kotoran Yang Menempel di bersihkannya Ia Merasa Ringan Di Tubuhnya,Sangat Segar, Ini Tidak Bisa Di Dapat Satin Saat di Distrik Tempat Anita, Bersembunyi Sebagai Lelaki Adalah karunia-Nya, Ia Tidak Berharap Membersihkan Diri, Satin Takut Seseorang akan Tau Ia Seorang Gadis.
Setelah Selesai Satin Keluar Dengan tidak Nyaman Memakai Baju Wanita,dengan Rambut Tergerai Setengah Kering,Kulitnya sangat Putih Merona Yanto Berkedip-kedip Matanya Melihat Keindahan Wujud asli Satin, Setelah Membersihkan Diri, Selama Ini Ia Melihat Hanya Sekilas Saja Sudah sangat cantik Kali ini Benar-benar Melihatnya denhan jelas.
Yanto terlihat Seperti Orang Bodoh di depan Satin, Dan Satin Pun Mendekati Yanto
"ka...?? ka.....,ka Yanto...,Kau Baik-baik Saja..??? Tanya Satin Sambil Mengguncang Bahu Yanto Untuk Menyadarkannya dari Lamunan nya.
"Ehh de,, Kau Sangat Cantik... Ucap Yanto..,
"tapi Sepertinya Aku Tidak Nyaman Dengan. baju begini, Kenaoa Tidak Memberiku celana Panjang Saja...dan Beberapa Baju Lelaki dan Tolong dengan Bajuku...,,Pinta Satin..."
Satin Berbalik Meminta Yanto Menarik Resleting Bajunya di Belakang..ini Sebuah Baju terusan Selutut berwarna Putih Bersih, Saat Berbalik Yanto Mulai Gemetaran Lagi Melihat Punggung Putih Halus Satin, Saat Menyentuhnya Itu Sangat Lembut Dan Halus Meminta Yanto Untuk Mengusapnya.
Yanto Kembali Terbakar ia Tidak Tau Melampiaskannya Pada Siapa di sini. Ia Harus Melakukan Sesuatu Sebelum Kewarasannya hilang dan Menindih Satin,Maka Yanto Memberanikan diri Memeluk Satin dari Belakang.
"Ka...Apa Yang Kau Lakukan Ini Sesak...,Ucap Satin Protes Merasakan pelukan Yanto Yang Erat..,
" Ini Bentuk Kasih Kasih Sayang ku,, Ucap Yanto ."
"Memangnya seperti ini.. Kaa..?? Aku Melihat Para Gadis melakukanya pada Pria yang di Rayu oleh Mereka.. Ucap Satin,,
"Jangan Berfikir Macam-macam Mereka Seorang Pelacur,Sedangkan Kita Kakak Adik, Seorang saudara dapat Memeluk Saudara lainya Dalih Yanto..,
Saat Yanto Memeluknya.. Sang Paman. lewat Ia Melihat Yanto Sangat Menyukai gadis Ini ,Yang di Sebut Calon Istrinya, Sang Paman Salah Paham, Namun Walau Begitu Ia Senang Melihat Kedekatan Satin dan Yanto, Ia Tidak Sabar Untuk Mendapatkan. cucu, Sabab Yanto Penerusnya satu-satunya Keponakan Lelakinya.
Kembali Pada Satin Yang Di Peluk Yanto, Ia Merasakan Yanto Mengecup pundaknya dan Menghirup Aromanya..
"Kaaa...,ini Geli..Ucap Satin.., Yang Bergerak-gerak Sehingga Yanto Tanpa Sadar Menyentuh Gundukan nya...,, Ia Langsung Melepas Satin Wajahnya memerah..Nafasnya Memburu,
"Mati Aku..., Aku Sangat Menginginkan nya.., Miliknya sudah Mulai hidup, Yanto Langsung Berdiri dan. Permisi Mau Pipis.."
"Satin Sisirlah Rambutmu Agar Cepat Kering..Aku Mau Pipis Dulu.., Ucap Yanto.
Yang Buru-buru Ke Kamar Mandi Milik Satin Itu,.,Saat mengunci Kamar Mandi, Ia membuka Resleting Celananya , Miliknya Langsung Menjulang Terbebas kan ..,
"Ohh....gila...ini...gila...Aku Bisa Lepas Kendali Kalau Dekat-dekat Satin...,Yanto Langsung Memegang Miliknya dan Bersolo Karir Setelah Puas Membuang Hasrat dan Benihnya di Toilet,, Ia Keluar Kamar dengan Satin Yang Berdiri di Sisi Jendela Melihat Taman Luar.
"Satin Apa Kau Mau Berkeliling..?? Tanya Yanto..
"Mauuu....,Satin Antusias Ingin Tau Seperti Apa Distrik 100 ini..,,
" Ka...?? Kenapa Bernafas cepat Sekali Apa Kau Sakit..?? Tanya Satin.
Satin Tidak Tau Nafasnya Masih Memburu Karena Bersolo Karir, Ini Semua. Ulah Satin Tanpa Sadar.
"Tidak Tadi cuma Kebelet Kencing, Balas Yanto.."
Yanto Menemui Sang Paman Dengan Satin Yang Mengenakan Pakaian wanita Tampak, Bersih, Cantik dan Anggun..
"Hemm Pilihan Yang Tajam Yanto..Goda Sang Paman.,,
Paman dan Ponakan itu Terkekeh Sedangkan Satin Ini Masih Polos Tidak Tau Maksud Yanto dan Sang Paman.