Chereads / Love In, Jakarta Tahun 7030 / Chapter 14 - Masih Ting-ting...."

Chapter 14 - Masih Ting-ting...."

Tuan Danu Membawa Satin yang di kawal Para Prajurit Kediaman Pangeran" Satria Kusuma Bangsa " Ke-2.

" Panggil Mak Randa .!! Ucap Tuan Danu.

setelah itu datanglah Seorang Wanita Tua menemui Tuan Danu,di kaputren.

" Tuan Danu Manggil hamba ? " Tanya Mak Randa, Sambil Membungkukkan tubuhnya tanda penghormatan pada Abdi Setia Pangeran Satria.

" periksa Gadis Itu dengan Baik, lihat Bersih nda Badannya..? Sukur Kalau Masih perawan, yang jelas liat Aja Mak Randa jangan budug,kudis, gigi ne harus Rapih..,,nda kutuan, apalagi banyak bekas Luka pangeran nda Suka biar ayu juga " Perintah Tuan Danu Yang Seorang dari Suku Jawa, berbicara pada Mak Randa abdi Kewanitaan turunan Sunda.

eunya....Pokoknamah....beres Tuan Danu." Jawab Mak Randa.

Seorang wanita paruh baya yang di tugaskan untuk mengecek kemurnian gadis pilihan para Pangeran,mengobati bekas luka yang di buat akibat melayani pangeran dan Mengurusi kelahiran para wanita .

Satin yang tidak Faham maksud dan tujuan Pangeran,sangat ketakutan Ia Tidak Tau Sekelompok wanita tua ini mau apa ? Tangan nya di Tahan Dua Orang Wanita dan Lucuti Busananya, para Pemeriksa itu Takjub Melihatnya. " Kinclong Mak Randa, Mulus bersih " Ucap Pemeriksa Yang Mengangkat Kedua Tangan Dan Kakinya,Satin Merasa Sangat Takut Ia Menangis Menjerit-jerit " Tolong Lepaskan Jangan begini Mbak kita Sama-sama wanita ,Ucap Satin".

Mereka Tak Mengindahkan Permohonan Satin dan Langsung Memeriksa Paksa Rambut Satin, " Rambut Hitam,halus nda ada Kutune,Ucap Salah Seorang pemeriksa "

" ayeuna Sarekeun. ( sekarang Suruh tiduran).

Perintah Mak Randa."

Satin Makin Berontak Saat Kedua Kakinya Di Tekuk Wanita Tua yang di Panggil Mak Randa Ini .

Hemm....keula..di Pareksa Heula (Tunggu Saya Periksa dulu). Ucap Mak Randa.

wanita Tua Memasukan Jari Tengah di Area Pribadi Satin. " aa....Lepaskan Itu Sakit...Hiks...hiks... Satin Menangis Tersedu-sedu".

haaaa...!!

Aya Naon Mak...( ada Apa Mak) ?

"Jiiigggg Ayeuna Geroan Juragan Danu Gancaaaang.....!!!! ( cepaaaat....sekarang Panggil Tuan Danu...!!) Pinta Mak Randa."

Tak Berapa Lama Tuan Danu Datang Atas Permintaan Mak Randa.

" Wes...Mak Randa...?? Tanya Tuan Danu.

" masih Ting-ting Tuan Danu....!!! asli....demi Gusti Nu Agung....!! Masih Ting-ting.....!!

bersih,Teu Kutuan, Mulus Awak Na...Eunyaaa....Kituuuu...Tuan Danu.

apaaaaaaa??????

yang bener Sampean...!!!!

koe Modyaaaaar...kalau Bohong...?? Ancam Tuan Danu.

Bener....Tuan Danu.....Duh Gusti....Beneraaaan...!! Sok Atur Gusti Pangeran Satria Meureksakeun.....!! ( Bener Tuan Demi Tuhan,Silahkan Pangeran Satria Datang Memeriksa) Ucap Mak Randa.

Tuan Danu Dengan Sumringah Sambil Berlari Seperti Orang Kesetanan untuk Segera Mengabari Pangeran Satria Kusuma Bangsa.

" Paman Danu..Ada Apa Dengan Mu..?? Tanya Pangeran..??

" Tuanku yang Mulia Pangeran....huuh....huuh.....Tuan Danu Menarik Nafas Dulu Sangking Senang nya,Untuk Memberitahukan kabar Gembira Ini.

Pelan-pelan Paman Danu...! Ucap Pangeran"

Pangeran Nona Satin Masih Per ra....Waaaaaan...!!! Ucap Tuan Danu Pelan.

apaaaaaaa...????? Pekik Sang Pangeran.

Ia Menghardik Tuan Danu " kalau au Berbohong Kepalamu Taruhannya" Ancam Pangeran.

sebab Di Tahun Tujuh Ribuan Ini Mendapatkan Wanita Murni Kalau Bukan Di Tunggu dari Bayi, Tidak Akan Mendapatkannya ,Sebab Kemurnian Lebih Mahal Dari Berlian, Keluarga Istana Memerlukan Wanita Murni Untuk Melestarikan Trah Darah Biru Mereka.

Di Tahun Ini Para Orang Tua Menjual Kegadisan Putri Mereka Demi Uang yang Banyak. Kegadisan di Hargai sangat Mahal Minimal 100 Juta , dan Nilai Saat Ini Bisa Lima Kali Lipatnya.

sedangkan Para Anak Gadis Dengan Bangga Melakukanya, di Zaman Ini Pria Lebih Banyak Dari Pada Wanita, Satu Banding Lima Puluh.

sebab Nyawa Wanita Sangat Rentan Dengan Pelecehan Kaum Pria Mereka Banyak Yang Meninggal Sia-sia, Lelaki zaman Ini Sangat Brutal, dan Ganas, Berpenyakit Kotor, Penyakit Kulit dan Kusta, Ini Semua Di Sebabkan Akibat Kemiskianan dan Tidak Banyak Daratan, Mereka Hidup Di Atas Air ,Ke adaan Ini Banyak Di Jumpai Antara Distrik Satu Hingga Lima Puluh (Distrik 1-50).

Setelah Pangeran Mengetahui Bahwa Gadis Yang Mencuri Perhatiannya Ini Masih Murni Ia Bergegas Masuk Ke Kamarnya Yang Telah Di Sediakan.

" Mana Gadis Itu...??? Tanya Pangeran.

" di...di...dalam Pangeran... Ucap Mak Randa."

Satin Menangis Tersedu-sedu di Atas Ranjangnya dengan Tanpa Busana, Yang Memang Sengaja Di Biarkan Para Dalem Agar Pangeran Melihat Gadis Itu Sangat Bersih.

Pangeran Satria Melihat Wajah Satin Penuh Air Mata dan Menutup Dadanya Dengan. Tangan dan Menghimpit Area Pribadinya dengan Paha Licin dan Mulusnya.

Pangeran Satria Tidak Hentinya Mengedipkan Matanya Melihat Sosok Asli Gadis Bersih dan Murni Ini, Banyak Selirnya memiliki Sedikit Tanda Luka Atau Parut Di Tubuhnya Hanya Wajah Mereka Saja Yang Lumayan Sedap Di Pandang Setelah Berdandan

Tapi Satin Berbeda, Tubuhnya Sangat Putih, Licin, dan Mulus. Rambutnya Tergerai Sangat hitam dan lebat.

" Mendekat...!!!

Perintah Pangeran, Sedangkan Satin Hanya Menggelengkan Kepala nya. Sambil Tak Hentinya Menangis.

Pangeran Yang Tak Sabar Melihat Kelakuan Satin Menarik Tangan Gadis Itu , Hingga Menubruk Tubuh Pangeran, Kini Ia Jelas Melihat Dia Gundukan yang Ranum Dan Sama Besar dan Ini Sangat bulat Penuh dengan Ujung Yang Terpendam.Berwarna Merah Pucat.

" Tolong Pangeran Lepaskan Saya ..Pinta satin yang Berusaha Melepaskan Tangan Kekar Pangeran Satria, Akan Tetapi Pangeran Tidak Mengindahkan Permohonan Satin, Ia Menahan Kedua Tangan Satin Ke Atas Dan Mengecup bukit yang Masih Terpendam Ujung nya Itu.,

" Hentikaaaan... Hemm,, Satin Gemetaran..

dan Pangeran Tersenyum Ini Reaksi Gadis Murni. Dan Ia Menekuk Kedua Kaki Satin, Ia Memasukan Jarinya...

aa.... Sakit.... Pangeran Lepaskan Hamba...Aaa...Itu Sakit.., Ucap Satin.

Saat Jari Pangeran Mentok Pada Sebuah selaput Tipis Ia Tersenyum Gembira... dan Tertawa-tawa.

" Hahahahaahahahh.....Hahahahaahahahh.....

Kau Calon Ibu Anak-anak ku.. Ucap Pangeran Menarik Keluar Jarinya Dari Area Pribadi Satin.

gadis Ini Menangis semakin keras Tersedu-sedu Ia Merasa di Lecehkan Oleh Pangeran.

" kenapa Pangeran Melecehkan Saya..?? hiks....hiks...hiks....Tangis Satin "

" Aku Tidak Melecehkan Mu...Kau Sangat Berharga..Ratuku...., Ucap Pangeran.."

Satin Tidak Mendengar Ucapan Pangeran Ia Hanya Sangat Syook dan Malu yang Luar Biasa Belum Pernah Sumur Hidup Ia Di Perlakukan Seperti Ini, Satin Akhirnya Pingsan Seketika.

Satin...Satin....Bangun.... ?? Panggil Sang Pangeran.

Akhirnya Ia Mengangkat Satin Dengan Membungkus Tubuh Tanpa Busana nya Itu Dengan Kain Jarit.

Lalu Membawanya Ke Kamarnya. Setelah Sampai Di Kediaman Khusus Pangeran, Ia Memerintahkan Dayang Istana. Untuk Memakaikan Gaun Tercantik Untuk Satin Dan Perhiasan Penuh.

Paman Danu...

berikan Kabar Pada Ayahanda. Bahwa Aku Siap Memberikan Seorang Pewaris Ucap Pangeran Satria Kusuma Bangsa ke-2.

ini artinya bahwa bahwa Sang Pangeran telah Memiliki Wanita Murni.