Chapter 14 - chapter 14

❤❤❤❤

Cinta,,,,bukan hal yang bisa dibagi seperti sedekah

Cinta itu datang sekali dalam hidup

Cinta itu memiliki sekali dan meninggalkan sekali

Cinta itu buta karna tidak memandang fisik

Cinta itu tuli tak mendengarkan apa kata orang lain

Cinta itu lumpuh, tidak akan ada cinta tanpa adanya kepercayaan

Cinta itu terkadang bodoh

Untuk apa mencintai jika berujung saling menyakiti

"jika aku diberi kesempatan untuk mengulang hidup ini aku lebih memilih tidak mengenalmu daripada harus terjadi perpisahan"

❤❤❤❤

"bangun chel lo ke kampus gak" ucap nadira sambil menggoyangkan tubuh rachel

"iya iya bentar" jawab rachel lalu bangun dan menuju kamar mandi

"gue tunggu dibawah ya" teriak nadira dari luar kamar mandi

"oke" jawab rachel sambil berteriak juga lalu nadira turun kebawah untuk sarapan

"ehh nadira rachel mana" tanya om agung yang sedang menyantap sarapannya di ruang makan

"lagi mandi om" jawab nadira lalu duduk dan menyantap sarapannya

'ting tong' bel rumah berbunyi nadira langsung beranjak dari duduknya dan membuka pintu

"kak raffa" pekik nadira langsung memeluk raffa erat

"loh nadira kok kamu bisa ada disini" tanya raffa

"nadira tinggal disini kak" jawab rachel yang ada dibelakang nadira

"ehh ada kak farah juga" ucap nadira saat sudah melepas pelukannya dari raffa

"hai" sapa farah nadira tersenyum

"eh ada baby zia" ucap nadira

"ayo kak masuk"

"pagi banget kalian datangnya" tanya tante karin

"trus koper kalian mana" tanya tante karin lagi

"koper masih dimobil" jawab kak raffa

****

"lo mau kemana" tanya nadira saat mereka berdua sampai dikampus

"ke taman belakang kampus" jawab rachel

"lo gak ada jam pagi" tanya nadira

"gak ada,,,nanti kalo mata kuliah lo udah selesai susul gue di taman belakang ya" titah rachel

"iya" jawab nadira lalu mereka pergi berlawanan arah

****

"hai rachel" sapa julian yang menghadang langkah rachel

"ngapain lo ngalangin jalan gue" tanya rachel ketus

"aku mau tau jawaban kamu" jawab julian to the point

"jawaban apa" tanya rachel pura pura lupa

"gak usah pura pura lupa" ucap julian sambil tersenyum ke arah rachel. rachel yang ditatap sangat intens jadi salah tingkah

"udah akhh,,,gue mau ke kelas" ucap rachel bohong lalu melangkah pergi meninggalkan julian. julian hanya bisa tersenyum melihat kepergian rachel

'gue pasti bakal dapetin lo chel' gumam julian dalam hati

****

"nadira" panggil seseorang

nadira menoleh "maya??" ucap nadira

"lo nadira kan" tanya perempuan yang bernama maya tersebut

"iya,,lo maya yang waktu SMA suka dandan dikelas kan" tanya nadira balik tak kalah antusias

"ish masih diingat aja" jawab maya

"lo kok bisa disini" tanya maya

"gue lanjut kuliah disini" jawab nadira

"bukannya lo di indonesia aja ya,,,kan waktu kita promnight itu lo bilang mau kuliah di indonesia aja" tanya maya lagi

"gue ikut sepupu gue" jawab nadira

"sejak kapan lo pindah kesini" tanya maya lagi

"mulai hari ini" jawab nadira enteng

"lah jadi lo baru pindah" tanya maya kaget. yang ditanya hanya mengangguk dan mengukir sebuah senyuman tipis diwajahnya

"ya udah gue duluan ada kelas pagi" pamit nadira lalu meninggalkan maya

****

09.45

"eh lo ra,,,udah selesai kelas pagi lo" tanya rachel saat melihat nadira ada didepannya

"udah lo gak ada jam" tanya nadira lalu duduk disamping rachel

"nanti gue ngulang aja lagi gak mood" jawab rachel lalu berdiri dari duduknya dan meninggalkan nadira. nadira langsung berlari mengejar rachel sampai langkah mereka beriringan

"lo kenapa sih,,,tadi pagi lo baik aja sekarang kenapa mulai lagi,,,ada masalah,,,ceritain aja ke gue,,,siapa tau gue bisa bantu kasih solusi" tanya nadira panjang lebar

"tentang julian si rese itu" jawab rachel cuek

"kenapa lagi" tanya nadira mulai bingung

"dia nagih jawaban gue kemaren" jawab rachel lalu menghentikan langkahnya dan menatap nadira

"gue bingung jawab apa jadi belum gue jawab" ucap rachel lalu memeluk nadira sambil sesenggukan

"jadi lo masih bingung sama hati lo mau jawab apa,,,iya" tanya nadira, rachel hanya mengangguk

"lo gak pernah pacaran ya" tanya nadira hati hati agar tidak menyinggung perasaan rachel

"iya,,soalnya menurut gue yang namanya pacaran itu cuman bullshit doang ujung ujungnya putus,,,kenapa gak langsung nikah aja sih bikin rempong tau pake istilah pacaran segala" jelas rachel

"kalo mau kamu langsung nikah aku akan lamar kamu" ucap seseorang dari belakang rachel

rachel dan nadira menoleh

"ju,,julian" ucap rachel kikuk

"kamu gak mau pacaran kan mau nya langsung nikah ya udah aku akan lamar kamu" ucap julian sekali lagi

"loh,,kok lo ngotot mau ngelamar gue emang gue ada bilang iya ke lo,,,gak kan" ucap rachel ketus menutupi kegugupannya

rachel dan nadira terdiam

"hai sayang" sapa seorang wanita ke julian, dan langsung memeluk lengan julian

rachel yang merasa cemburu tak dapat menahan air matanya

"cowok playboy" ucap rachel lalu pergi menuju mobilnya diikuti nadira

"rachel tunggu chel ini cuman salah paham" ucap julian sambil mencoba melepas wanita itu

namun rachel tidak perduli dan mempercepat langkahnya

****

"chel,,tungguin gue" ucap nadira sambil mengikuti langkah rachel

"lo yang bawa mobil,,,cepetan" pinta Rachel, Nadira hanya bisa menurut untuk saat ini

"kita mau kemana" tanya nadira sambil membawa mobil keluar dari daerah kampus

"dari sini belok kiri trus berhenti di taman depan" pinta rachel

"lo mau ngapain" tanya Nadira saat sudah sampai di taman yang dimaksud Rachel

"gue mau nenangin diri dulu disini" jawab Rachel

"lo kalau mau pulang, pulang aja duluan nanti gue naik taksi", titah Rachel

"kalo gue pulang, trus kalo ditanya sama tante karin lo kemana, gue mau jawab apa", tanya Nadira

"ya udah kalo gitu", jawab rachel

setelah cukup lama Rachel menenangkan dirinya, akhirnya mereka berdua pulang ke rumah