"Ra,,,bangun,,,beresin baju lo", suruh Rachel
"mau kemana sihh kok lo bawa koper", tanya Nadira yang masih setengah sadar
"kita mau ke Indonesia", ucap Rachel
"hah,,,mau ngapain", tanya Nadira
"kak Mirza katanya mau nikah", jawab Rachel
"ya udah gue mandi dulu", ucap Nadira lalu masuk ke kamar mandi
****
"yuk Chel", ajak Nadira yang sudah rapi dengan membawa kopernya
"tunggu kak Farah bentar", ucap Rachel
"lohh kak Farah ikut juga, trus baby Zia gimana", tanya Nadira
"ya ikut lah, gak mungkin kan baby Zia ditinggal sendiri disini", jawab Rachel sewot
"ohhh", ucap Nadira lalu mengeluarkan ponsel nya dari tas
"Rachel,,,Rio nelpon gue lagi", ucap Nadira, Rachel menoleh
"makanya kalo lo gak mau di ganggu sama Rio, lo dengerin aja dulu apa yang mau dia jelasin, trus habis itu ya udah", saran Rachel
"mungkin sampai di Indonesia nanti bakal gue pikirin lagi", ucap Nadira
"udah siap semua", tanya kak Farah yang baru keluar dari kamarnya
"udah kak,,,sekarang aja berangkat nya taksinya udah nunggu diluar", ucap Rachel
****
"hai kak Mirza", sapa Rachel saat sudah turun dari pesawat
"udah gede nih kembaran nya Nadira", canda Mirza, Rachel, Nadira, dan kak Farah hanya tertawa
"udah yukk, pulang nanti ditunggu mama sama papa", ucap Nadira
"ya udah yukk, udah gak ada yang ketinggalan lagi kan", tanya Mirza
"gak ada kak", jawab Nadira. Lalu mereka semua menuju parkiran dan pergi ke rumah Nadira
****
"ehh sayang", ucap mama lalu memeluk Nadira
"mama kangen banget sama kamu"
"Dira juga kangen sama mama"
"kalian taruh kopernya di kamar dulu, baru turun kita makan siang bareng"
"iya mah, Chel yuk ke kamar gue", ajak Nadira "oh ya kak Farah gimana", tanya Nadira
"di kamar ku aja", ucap Raffa lalu memeluk pinggang Farah yang sedang menggendong baby Zia
"ya udah cepetan sana", ucap mama
"kamar lo mana Ra", tanya Rachel sambil menaiki anak tangga
"di lantai tiga", jawab Nadira, lalu mereka berdua melanjutkan langkah mereka sampai ke lantai tiga
"capek banget gue Ra", keluh Rachel saat sudah sampai di kamar Nadira
"kebiasaan gak pernah olahraga lo", jawab Nadira, lalu menyalakan lampu kamarnya. Terlihatlah kamar yang didesain secara minimalis sangat bersih dan rapi
"rapi banget kamar lo Ra, bersih juga, padahal kan udah 3 minggu lo tinggal", tanya Rachel
"karna kamar gue itu privasi banget, gak ada yang boleh masuk sebelum dapat izin dari gue, makanya ni kamar masih rapi dan bersih walau ada beberapa barang yang udah berdebu", jelas Nadira, Rachel hanya manggut manggut
"rapiin dulu barang lo baru kita turun", titah Nadira, Rachel hanya mengikuti
setelah beberapa waktu mereka di kamar, akhirnya mereka berdua turun juga untuk makan siang.
"Nadira nanti kalo udah selesai makan tolong kontrol butik dulu ya", titah papa, Nadira mengangguk. Setelah makan Nadira bergegas menuju garasi
"ehh Nadira gue ikut ya", pinta Rachel
"ya udah ayo", ucap Nadira, lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil Nadira
"yuk masuk", ajak Nadira saat sudah sampai di butik
"gue disini aja deh males di dalam", ujar Rachel
"ya udah tunggu bentar ya, gue gak lama kok", ujar Nadira lalu masuk ke butik
"eh ada mbak Nadira,,,tumben mbak kesini", tanya salah satu karyawan wanita
"lagi disuruh mama periksa kesini aja kak, mama sama kak Alya gak bisa kesini soalnya lagi persiapan pernikahan kak Mirza", jelas Nadira
"ohh pak Mirza udah mau nikah, Selamat ya", ujar karyawan itu
"ya udah mbak saya mau masuk ke dalam dulu ya", ucap Nadira lalu masuk ke ruangan khusus di pojok butik. Tak lama Nadira lalu keluar menemui Rachel.
"lama Chel,maaf ya", ujar Nadira
"gak kok,,yuk mau kemana lagi", tanya Rachel
"gue mau ketemu sama Nayla di kampus, lo mau ikut atau gue antar pulang", tanya Nadira
"ya ikut lah lama gue gak ketemu sama si anak konda", ujar Rachel bercanda
Mobil Nadira pun melaju menuju kampus tempatnya dulu. Sampai di kampus Nadira langsung memarkirkan mobilnya lalu turun bersama Rachel. Para mahasiswa yang hanya mengenal Nadira tidak dengan Rachel, mereka bertanya tanya siapa yang ada disebelah Nadira, apakah itu kembaran nya, pasalnya wajah Nadira dan Rachel memang mirip dan kepribadian mereka juga mirip yaitu tidak suka dandan dan tidak suka di atur. Tak lama Nayla datang menghampiri Nadira dan Rachel.
"hai Nadira Rachel", sapa Nayla
"hai juga anak konda", sapa Rachel balik dengan nada bercanda
"ehh dasar lo nela", balas Nayla
"udah udah akh,,makan siang bareng yuk", ajak Nadira
"yukk", ucap Nayla lalu bergegas masuk ke mobilnya yang kebetulan terparkir di samping mobil Nadira. Nadira dan Rachel lalu masuk juga ke mobil, tak lama mobil mereka keluar dari kampus.
Mereka berhenti di salah satu restoran yang cukup terkenal.
"kita makan disini", tanya Nadira meyakinkan. Karna Nadira tau itu adalah milik Rio.
"iya emangnya kenapa Ra", tanya Nayla
"inikan restoran punya Rio", jawab Nadira dengan suara kecil namun masih bisa di dengar oleh Nayla dan Rachel
"trus", tanya Rachel
"kita cari resto lain aja yuk", ajak Nadira
"gue mau makan disini", ucap Rachel
"gue juga", ucap Nayla
"ya udah gue ikut kalian aja", jawab Nadira pasrah, lalu mereka bertiga masuk ke dalam restoran itu. Mereka langsung memilih meja yang langsung menghadap keluar restoran.
"mau pesan apa", tanya salah satu waitres
"pesan beesteak nya tiga", ucap Nayla, lalu waitres tersebut pergi
"gue mau nanya sama lo Ra", ucap Nayla "sebenarnya lo itu masih ada rasa gak sih sama Rio", tanya Nayla. Nadira tetap diam, lidahnya kelu untuk mengucapkan kata kata. Dia bingung dengan perasaannya sendiri, apakah dia masih mencintai Rio??.
"woyy Ra,,kok lo diam sih,,lo masih ada rasa gak sama Rio", ulang Rachel tidak sabaran
"gu-gue gak tau", jawab Nadira bingung
"hadeuh Nadira,,,masa perasaan sendiri aja lo gak tau sih", ucap Nayla
"udah deh ya,,,kalian berdua itu gak usah ngurusin gue,,,gue udah gak mau berurusan lagi dengan Rio ataupun Leo,,,ok,,,nanti kalo gue ada masalah pasti gue cerita ke kalian", jelas Nadira sambil menatap Rachel dan Nayla bergantian.
"ya udah kalo itu mau lo", ujar Nayla dan Rachel bersamaan
"oh ya dari kapan lo pacaran sama Hiro", tanya Nadira mengalihkan pembicaraan
"baru 2 minggu", jawab Nayla
"ohhh,,jadi seminggu setelah gue ke London baru lo pacaran,,,iya", tanya Nadira lagi, Nayla mengangguk
"trus kapan lo pacaran Chel", tanya Nayla
"gue pacaran baru 4 hari", jawab Rachel
"baru aja dong berarti", tanya Nayla lagi
"iyalah"
"trus lo gimana Ra"
"ya gue gini lah,,ngeliatin kalian berdua ngobrol tentang pacar kalian", tak lama pesanan mereka datang.