"loh Ra, lo mau kemana", tanya Rachel yang baru bangun tidur dengan mata sembabnya karna habis menangis semalaman.
"gue mau jalan", jawab Nadira sambil tersenyum manis ke arah Rachel
"gue turun dulu ya, udah ditungguin", pamit Nadira menyambar tasnya yang ada di meja nakas samping kasur lalu keluar kamar.
Rachel hanya mengangguk lalu beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi. Setelah menyelesaikan ritual mandinya Rachel dengan pakaian santainya keluar kamar menuju ke ruang makan
"pagi semua", sapa Rachel dengan tersenyum manis
"pagi juga, loh Rachel kok mata kamu bengkak", tanya Airin
"gak papa kok tante", jawab Rachel sambil tersenyum. Setelah sarapan Rachel pergi ke halaman depan rumah untuk duduk santai sambil mendengarkan lagu dari ponselnya menggunakan earphone.
Dari sini Rachel melihat Farah dan Ira sedang bermain dengan baby Zia. Rachel tersenyum lalu menutup matanya mengurangi sedikit kegundahan hatinya. Karena apa??? Karena foto kemarin. Rachel masih penasaran siapa yang mengirim foto itu padanya dan apakah benar Julian selingkuh darinya??
Banyak pertanyaan yang hinggap di benak Rachel membuatnya tambah pusing. Sekarang dia butuh Nadira tapi sejak pagi tadi ia tidak menemukan Nadira.
"kamu kenapa Chel"
"eh kak Farah ngagetin aja, gak papa kok kak", ucap Rachel sambil memperbaiki posisi duduknya
"oiya kak, kakak ada liat Nadira gak", tanya Rachel
"Nadira jalan sama Rio"
"kakak tau Rio"
"tau"
"tau darimana"
"kamu gak ingat tadi malam", Rachel hanya terkekeh ringan sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal
"loh sayang kamu disini, baby Zia mana", tanya Raffa yang mengagetkan Rachel dan Farah
"baby Zia sama Ira dan Mirza", jawab Farah lalu berdiri menuju baby Zia
"kamu kenapa dek", tanya Raffa yang memperhatikan Rachel yang hanya melamun dan diam
"gak papa kak", jawab Rachel sambil tersenyum yang bisa dibilang 'senyum yang dipaksakan'
****
Nadira sekarang berada di dalam mobil Bersama Rio yang mengemudi mobil melintasi jalanan yang padat tanpa tau tujuan
"kita mau kemana", tanya Nadira
"kemana aja, terserah kamu"
"ke puncak mau", tawar Nadira. Alis Rio berkerut sedang berpikir
"baiklah ayo", jawab Rio lalu melajukan mobilnya ke arah puncak.
Kini Nadira dan Rio sudah sampai dipuncak saat ponsel Nadira berdering
"Julian", Nadira bergumam saat melihat nama orang yang menelepon nya
"ya halo", sapa Nadira
"..."
"hah, lo ada di bandara, ya udah lo tunggu disana gue jemput", lalu mematikan panggilannya secara sepihak
"kenapa", tanya Rio
"kita ke bandara", titah Nadira lalu menarik tangan Rio untuk masuk ke mobil
"ada apa sih", tanya Rio penasaran
"nanti aku jelasin pokoknya kita ke bandara dulu", titah Nadira sekali lagi. Tanpa pikir panjang Rio langsung melajukan mobilnya menuju bandara.
Nadira dan Rio sudah sampai di bandara. Nadira celingukan mencari seseorang.
"kamu lagi nungguin siapa sih", tanya Rio penasaran. Sungguh saat ini dia penasaran ada apa dengan Nadira.
"NADIRA!", panggil seseorang, Nadira dan Rio menoleh. Nadira tersenyum ke orang yang memnaggilnya sedangkan Rio alisnya berkerut semakin bingung.
"maaf ganggu lo, Rachel gak ikut", tanyanya
"gak, oiya Julian ini Rio, Rio ini Julian pacar Rachel", Nadira memperkenalkan Julian pada Rio.
"Julian", sambil menjabat tangan Rio
"Rio",membalas jabat tangan Julian
"Ra, gue pengen ketemu Rachel sekarang", pinta Julian
"nanti malam aja lo ke hotel aja", titah Nadira
"Rio kita antar Julian ke hotel dulu ya", pinta Nadira
"ke hotelku saja", ajak Rio lalu melangkah menuju mobilnya diikuti Nadira dan Julian
"nanti malem jam 20.00 lo harus stand by disini nanti dijemput Rio", titah Nadira sebelum Julian keluar dari mobil. Julian hanya mengangguk lalu keluar mobil, masuk ke hotel.
"sekarang kita mau kemana", tanya Rio
"pulang aja", jawab Nadira, Rio menghela nafas lelah
"kita gak jadi ke puncak", tanya Rio dengan aksen dinginnya
"malam aja kita dinner", ajak Nadira
"ya sudah sekarang aku antar pulang oke, nanti malam aku jemput", titah Rio
"aku bawa mobil sendiri aja", alis Rio berkerut
"kenapa", tanya Rio
"bantuin Rachel sama Julian, nanti kamu jemput Julian, aku sama Rachel", jelas Nadira
"oke", jawaban singkat dan sangat jelas dari Rio. Rio melajukan mobilnya menuju rumah Nadira.
"sampai jumpa nanti malam", pamit Nadira lalu mencium pipi Rio dan langsung keluar mobil masuk ke dalam rumahnya. Sebuah senyuman terukir di bibir Rio.
****
"Rachel!!", pekik Nadira saat baru masuk rumah
"woy gak usah teriak teriak kali, lo pikir gue tuli apa", sungut Rachel, telinganya terasa panas karena teriakkan Nadira
"nanti malem lo ikut gue"
"kemana"
"kemana aja, pokoknya lo ikut gue"
"ya udah"
****
"udah siap belum", tanya Nadira, Rachel mengangguk
"ya udah ayo", ajak Nadira
****
"restoran", Rachel bergumam
"mau ngapain", tanya Rachel
"lo ikut aja, yuk turun", ajak Nadira, Rachel hanya bisa menurut dengan sepupunya yang lumayan sialan.
Rachel terkejut saat melihat ada Julian di dalam sana.
"lo yang nyuruh dia datang", tanya Rachel
"masalahnya harus selesai malam ini juga, pokoknya gue gak mau tau", ucap Nadira lalu mendorong Rachel mendekat ke Julian. Setelah memastikan Rachel sudah duduk bersama Julian, Nadira pergi dari sana menuju tempat yang tidak terlalu jauh dari tempat Julian dan Rachel menghampiri Rio