Chapter 23 - chapter 23

"kamu dapat darimana foto itu", tanya Julian saat Rachel sudah duduk berhadapan dengannya

"penjelasan, aku mintanya penjelasan kalo gak kita udahan sampai disini saja", ancam Rachel, Julian terkejut dengan ancaman Rachel

"oke biar aku jelaskan"

flashback on

Sore menjelang saat Julian baru akan pulang, saat ada seseorang yang memanggilnya.

"Julian", Julian menoleh. Melihat siapa yang memanggil nya, alis Julian mengkerut "Maya", gumam Julian

"gue gak bawa mobil nih, lo anter gue ya", pinta Maya

"gak bisa", tolak Julian, lalu berbalik ingin pergi namun ditahan Maya

"lo kenapa sih nolak gue, gue mau jadi pacar lo", Julian melepas genggeman tangan Maya

"karna gue gak suka sama lo", jawab Julian santai

"gue kurang apa sih dari si preman Fakultas kedokteran hah?!!", Maya mengamuk dan untung saja kampus sudah mulai sepi jadi tidak ada yang melihat Maya mengamuk

"gue udah pacaran sama dia", ujar Julian setenang mungkin, karena dari tadi emosinya sudah meledak ledak mendengar Maya mengatai Rachel preman.

"gue gak terima", Maya langsung memeluk Julian erat

"eh lo apa apaan sih, main peluk peluk aja", protes Julian sambil terus melepas pelukan Maya. Sampai akhirnya pelukan Maya terlepas.

"gue ingetin sama lo, gue gak akan pernah suka sama cewek murahan kayak lo", Julian langsung pergi setelah mengatakan itu.

flashback off

"trus yang ngirim foto itu siapa", tanya Rachel

"Sena", jawab Julian, Rachel masih diam. Apakah nomor kemarin itu nomor Sena??

"Maya tau kalau kita pacaran, karna dia gak terima makanya dia mau buat salah paham diantara kita", jelas Julian

"maaf aku salah sangka padamu", cicit Rachel sambil menunggu dalam dalam

"gak masalah, yang penting malam ini kita dinner oke", tawar Julian, Rachel mengangguk.

"udah baikan", tanya Nadira yang baru saja menghampiri Rachel dan Julian. Rachel tersenyum

"nih kunci mobil gue, nanti lo anter nenek lampir ini pulang, ok", titah Nadira pada Julian, Julian balas dengan senyuman.

"kita tinggal ya", pamit Nadira lalu menggandeng lengan Rio keluar dari restoran tersebut

"kita mau kemana", tanya Nadira pada Rio yang fokus menatap jalanan Jakarta yang ramai sekali

"ke suatu tempat", jawab Rio masih fokus dengan jalanan yang ramai sekali

"kemana", tanya Nadira lagi

"rahasia"

****

"restoran lagi", gumam Nadira saat mereka sampai di sebuah restoran

"ada apa", tanya Rio, Nadira menggeleng sambil tersenyum

"ya sudah ayo turun", ajak Rio

****

"selamat malam presdir, tempat yang anda minta sudah kami sediakan", ujar salah satu karyawan yang bekerja di restoran tersebut ke Rio. Rio tersenyum.

Karyawan tersebut mengantar Nadira dan Rio ke salah satu ruangan.

"silahkan presdir", Rio tersenyum, karyawan tersebut pun pergi

"punya kamu", tanya Nadira

"iya", jawab Rio singkat

****

"kapan kamu kesini", tanya Rachel saat mereka sedang menunggu makanan datang

"tadi pagi", alis Rachel berkerut

"kenapa gak telfon aku", tanya Rachel lagi

"ingin memberi kejutan"

"oiya mungkin beberapa minggu ke depan aku gak balik ke London"

"kenapa"

"minggu depan Nadira akan bertunangan"

"sama,,,"

"sama cowok yang tadi sama dia"

"Rio"

"iya"

"kok kamu kenal Rio"

"tadi pagi yang jemput aku itu Rio sama Nadira"

"ohh"

****

"kamu aku antar pulang ya", ujar Rachel

"iya"

"oiya, kamu kapan pulang", tanya Rachel

"besok siang", jawab Julian

"kok cepet banget"

"maaf sayang, aku harus pulang besok", ujar Julian sambil membelai lembut pipi Rachel

"besok aku antar ke bandara ya", titah Rachel

"oke, sekarang kamu antar aku pulang ya", titah Julian

****

Setelah Rachel mengantar Julian ke hotel tempat Julian menginap, Rachel langsung menuju rumah Nadira. Setelah memarkir mobil di garasi, Rachel langsung masuk ke rumah.

"loh Chel, kok pulang sendiri, Nadira mana", tanya Ira yang disebalahnya ada Mirza

"Nadira jalan sama Rio kak, jadi Rachel pulang sendiri", jelas Rachel. Sedikit berbohong.

"loh Chel, Julian mana", tanya Nadira tiba tiba dari belakang Rachel. Mirza dan Ira yang terkejut hanya menatap bingung ke arah Nadira dan Rio yang baru datang

"siapa Julian", tanya Agung yang baru turun dari kamar

"anu, anu, anu pah, tem,,,," Ucapan Rachel dipotong oleh Nadira

"pacarnya Rachel om", jawab Nadira santai

"kamu punya pacar Chel", tanya Agung, Rachel mengangguk kecil

"kenapa gak bilang sama papa", tanya Agung lagi

"maaf pah", cicit Rachel

"ya sudah nanti bawa pacar kamu ke rumah kalau kita sudah balik ke London", titah Agung

"besok aja om, pacarnya Rachel lagi ada di Indonesia", celetuk Nadira, Rachel melotot ke arah Nadira 'sepupu sialan', Rachel membatin

"ya sudah besok pagi suruh dia kesini", titah Agung lagi, Rachel hanya bisa mengangguk. Setelahnya Rachel langsung naik menuju kamar Nadira.

"mau masuk dulu gak", tanya Nadira ke Rio

"gak usah, udah kemaleman", ujar Rio lalu mencium kening Nadira

"aku pulang dulu ya", pamit Rio lalu melangkah menuju mobilnya. Nadira menunggu sampai mobil Rio keluar dari halaman rumahnya lalu masuk dan langsung menuju kamarnya.

Baru saja memasuki kamar, Nadira sudah bisa merasakan aura tidak bersahabat dari Rachel yang melotot ke arahnya

"lo kenapa liatin gue kayak gitu", tanya Nadira

"lo tuh bisa gak sih diem sebentar aja, kan repot jadinya, besok itu Julian udah balik ke London lagi, gimana mau kesini", omel Rachel

"check in-nya kapan", tanya Nadira

"siang", jawab Rachel singkat

"kan disuruh datang pagi Rachel cantik sejagat raya", ucap Nadira, lelah dengan kelakuan sepupunya yang dikit dikit marah

"au ahh, males gue", ujar Rachel lalu masuk ke dalam selimut dan berlayar ke alam mimpi

****

"woy Ra, bangun", Rachel menggoyang goyangkan tubuh Nadira

"emhhh, bentar lagi gue masih ngantuk nih", tawar Nadira

"lo kenapa sih, bangun gak", Rachel menarik paksa tangan Nadira sampai Nadira terbangun

"iya iya, gue bangun", Nadira langsung beranjak dari kasur menuju kamar mandi

Setelah menyelesaikan ritual mandinya selama 20 menit, Nadira keluar kamar mandi dengan pakaian santainya.

"loh Chel, lo mau kemana, udah rapi aja", tanya Nadira saat melihat Rachel sudah rapi dengan pakaiannya

"mau jemput Julian", jawab Rachel

"gak usah, Rio yang jemput Julian", jelas Nadira

"ohhh, ya udah deh, turun yuk, laper gue", ajak Rachel sambil menarik tangan Nadira keluar kamar

"selamat pagi", sapa Rachel

"eh Rachel, Nadira, ayo sarapan dulu", ajak Airin, Nadira dan Rachel langsung duduk bersebelahan

Saat makan hanya ada suara sendok dan piring yang beradu. Sampai selesai makan, Airin, Karin, dan Ira membersihkan meja makan, sedangkan Nadira, Rachel dan Farah bermain bersama baby Zia di halaman belakang.

"kak Farah, Dira mau gendong baby Zia", pinta Nadira, Farah langsung memberi baby Zia ke tangan Nadira.

"Nadira, Rachel, itu ada tamu diluar", teriak Airin dari dapur. Nadira langsung memberikan baby Zia ke Farah lalu bersama Rachel masuk ke dalam rumah dan menuju ruang tamu

Saat sudah sampai di ruang tamu mereka berdua melihat ada Julian dan Rio sedang mengobrol dengan Agung dan ayah Nadira.

"nah ini ada Rachel sama Nadira, duduk sini", suruh Agung, Nadira dan Rachel hanya mengikuti

Disana sudah ada Julian, Rio, ayah Nadira, dan Agung ditambah lagi dengan Nadira dan Rachel yang ikut bergabung

"jadi nama pacar kamu itu Julian", tanya Agung ke Rachel, Rachel hanya mengangguk

"kenapa gak bilang sama papa", tanya Agung lagi

"mau ngasih tau tapi lupa", jawab Rachel cengengesan

Agung menghela nafas lelah "ya udah, Julian tolong jaga Rachel, saya percaya sama kamu", titah Agung sambil menatap Julian

"baik om", jawab Julian mantap

"ya sudah, saya tinggal ke dalam dulu ya", Agung bangun dari duduknya menuju dapur

"Ra, keluar yuk", ajak Rio, Nadira bangkit dari duduk nya diikuti Rio

"keluar juga yuk, aku mau ngajak kamu jalan"

"aku ambil tas dulu", Rachel bangun dari duduknya menuju kamar, sedangkan Julian keluar menghampiri Nadira dan Rio

"eh Julian, Rachel mana", tanya Nadira

"lagi ngambil tas"

"mau kemana"

"jalan jalan bentar sebelum gue balik ke London"

"nih kunci mobilnya", Nadira memberikan kunci mobil ke Julian

"gue pinjem ya", tak lama Rachel datang

"ayo", Rachel menggandeng lengan Julian