Chapter 18 - chapter 18

"lo mau kemana Ra habis ini", tanya Nayla

"pulang,,di rumah lagi sibuk siapin acara pernikahan nya kak Mirza", jelas Nadira

"ohh,,kak Mirza udah mau nikah", ucap Nayla. Lalu mereka terdiam sibuk dengan pikiran masing masing.

"gue pulang ya Nay,,,yuk Chel", ucap Nadira tergesa gesa

"lo kenapa sih Ra", tanya Rachel, lalu mengikuti pandangan Nadira

"oh ada Rio", ucap Rachel enteng, Nayla menengok

"duduk aja dulu", ucap Nayla, akhirnya Nadira hanya bisa mengikuti kemauan dua orang yang sedang bersamanya saat ini dengan berharap harap cemas semoga Rio tidak melihatnya

"hai", sapa Rio yang sudah ada di depan Nadira, Nadira yang tak menyadari langsung kaget

"ini Rio", bisik Rachel ke Nayla

"iya", jawab Nayla sambil berbisik juga

"kita pindah dulu ya Ra", ujar Rachel lalu menarik Nayla untuk mencari tempat duduk lain, Nayla yang seakan mengerti maksud Rachel hanya menurut. Nadira yang melihat Rachel dan Nayla pindah, dia langsung berdiri ingin mengejar keduanya namun ditahan oleh Rio

"mau kemana", tanya Rio

"bukan urusan kamu", jawab Nadira ketus, Rio langsung membawa Nadira ke mobilnya

"lepasin gak", paksa Nadira, Rio diam sampai di suatu tempat yang tidak terlalu ramai, Rio membawa Nadira duduk di salah satu bangku yang tersedia di tempat itu.

"mau ngomong apa sih", ucap Nadira merasa kesal dengan Rio yang membawanya secara paksa

"mau jelasin sesuatu", jawab Rio, tiba tiba memeluk Nadira yang dipeluk tidak memberi penolakan tapi tidak juga membalas pelukannya.

"bisa lepasin gak", pinta Nadira yang merasa tak nyaman sudah lama dipeluk Rio

"maaf", ucap Rio lalu melepaskan pelukannya

"sekarang apa yang mau kamu jelasin", tanya Nadira

"sebenarnya aku kembali ke Indonesia untuk kamu, aku masih mencintaimu Nadira. Aku tidak menikah waktu itu kami sepakat untuk membatalkan pernikahan kami, awalnya aku ingin kembali ke Indonesia agar bisa dekat denganmu tapi ayahku melarangku dan menyuruhku melanjutkan kuliah di London, maafkan aku Nadira yang tidak memberimu kabar", jelas Rio sambil menggenggam tangan Nadira. Nadira hanya diam, dia bingung harus menanggapi seperti apa, apakah dia harus senang karna Rio belum menikah atau tetap mengikuti egonya

"lalu siapa yang akan dinikahkan denganmu di London waktu itu", tanya Nadira

"Maya", jawab Rio pasti

"Ma-Maya"

"sudahlah aku tidak ingin mengingat masa lalu, aku hanya ingin menyusun masa depan bersamamu", ucap Rio lalu kembali memeluk Nadira. Disitu lah tangis Nadira pecah

"kamu meninggalkanku tanpa kabar, kamu tau aku sampai ingin bunuh diri hanya karna kamu", jelas Nadira sambil masih terisak di pelukan Rio

"maaf, maafkan aku ini kesalahanku, aku akan perbaiki semuanya, kumohon beri aku kesempatan", pinta Rio sambil memeluk Nadira lebih erat lagi

"mungkin untuk itu aku harus masih memikirkan nya lagi", jawab Nadira "aku pergi,,terima kasih atas penjelasannya", ucap Nadira akhirnya sebelum pergi meninggalkan Rio.

Nadira memesan taksi online untuk pulang ke rumah. Tak lama taksi online yang dipesan Nadira sudah datang. Sepanjang perjalanan, Nadira hanya melamun dan menangis tanpa suara

"mbak, ini sudah sampai", ucap pak sopir taksi memecah lamunan Nadira. Nadira langsung memberikan argo taksi lalu turun dan masuk ke rumahnya.

"loh Nadira, kamu kok pulang pake taksi dek, trus mobil kamu sama Rachel mana", tanya Mirza

"gak tau kak, Nadira masuk kamar dulu ya, capek banget nih", ucap Nadira lalu menuju kamarnya tanpa menghiraukan panggil Mirza lagi

****

"woy Ra, bangun", ucap Rachel sambil menggoyangkan tubuh Nadira

"emmhhh, apaan sih Chel, gue masih ngantuk nih", protes Nadira setengah sadar

"bangun gak lo", ancam Rachel sambil menarik tangan Nadira paksa agar Nadira duduk

"mau lo apa sih", tanya Nadira

"tadi kenapa lo ninggalin gue", tanya Rachel

"lo gak liat tadi gue dibawa paksa sama Rio", ucap Nadira

"liat sih,,,ehh ngomong apa dia sama lo", tanya Rachel penasaran

"pokoknya gitu deh", ucap Nadira sambil tersenyum

"ish, yaudah deh cepetan turun kita dicari sama tante Melisa", ucap Rachel lalu mereka turun bersama. Saat mereka turun banyak orang yang sibuk mempersiapkan pernikahan, karna besok adalah hari H-nya.

Malam berlanjut, setelah selesai makan malam, Nadira dan Rachel pamit tidur karna kelelahan.

"lo mau ngapain Ra, katanya mau tidur", tanya Rachel yang melihat Nadira mengeluarkan setrikaan dan seragam yang akan dipakainya besok

"baju gue kumel, jadi mau gue setrika dulu", jelas Nadira

"punya gue sekalian ya Ra", pinta Rachel

"enak aja lo, setrika sendiri gue males"

"ya udah sini", Rachel mulai menyetrika seragamnya

"Ra, besok pagi itu kita langsung pake seragam atau kebaya putih dulu", tanya Rachel

"pake kebaya putih dulu nanti pas resepsi baru pakai seragam", jelas Nadira. Lalu keduanya diam tak ada yang bicara

"oiya Chel, seandainya gue balikan sama Rio, lo setuju gak"

"lo balikan sama Rio", tanya Rachel antusias

"gue cuman nanya, astaga", ulang Nadira

"cocok aja sih, soalnya ya gue liat Rio itu dewasa banget, pas banget sama lo", ujar Rachel

"ehh emang Rio sama lo beda berapa tahun sih", tanya Rachel penasaran

"2 tahun", jawab Nadira singkat "udah ahhh,,,tidur yuk nanti telat", ajak Nadira lalu bwrbaring