"Hp? kenapa Hp ..? ilang?" tanya Sirlina yang juga belum paham keadaan
"Enggak … cuma semalam nginep di rumah Padi" jawab Liana dengan suara lirih
"Uhukukgukh!!"
Sirlina yang tersedak
"Apa apa ha?! waaah terus sekamar gak …?" tanya Sirlina yang salah pemikiran
"Pastinya sii sekamar orang aku telfon aja Padi bilang mau tidur" ucap Liana sengaja mengecoh
"Haaa?? serius?" Sirlina dengan kaget menatap wajah Kapas dan tambah heran dengan wajah kapays yang santai saja dan malah seakan menahan tawa di lihatnya.
"Aapaan sich?, hihihi….."
"Kapas ….! ceritakan padaku apa yang sudah terjadi pada kalian tadi malam!" ucap Sirlina dengan panik dan memegangi tangan Kapas
"Liana … kamu maaaaa kalau ngomong yang jelas ma nie anak satu, biar gak over gini … hahahahahaah"
"Mau pingsan aku rasanya" ucap Sirlina dengan lemas
"Coba cek semua aplikasinya!"
"Mmmmmmmmmmmmm semuanya masih utuh gak ada masalah ….. heyy ada kontak baru satu .. siapa niee?" ucap Kapas sedikit terkejut hingga Liana dan Sirlina mendekat
"Siapa-siapa coba liat ….?!"
"Mmmmmmmmmmm ini ma nomernya Padi" ucap Liana yang hafal dengan nomernya Padi
"No siapa ?!" Sirlina yang seakan tidak percaya dengan yang Liana katakan
"Iya itu nomernya pangeran itu…" tunjuk Liana memperjelas, namun Kapas tidak ingin mereka tau jika hatinya bahagia dan mencoba mengalihkan perhatiannya.
"Ngapain sii ngasih nomernya ke aku, kurang kerjaan banget" ucap Kapas yang tidak bisa berpura-pura dengan senyuman yang menawan.
"Pastinya .. kurang kerjaan kalau jauh dari kamu, apa lagi sii kerjaannya selain berantem ma kamu .. haha" sahut Liana dengan semangat
"Haha ha"
"Hati-hati looo berantem terus entar jadi rasa... rasa..." sindir Sirlina untuk hubungan Padi dan Kapas.
"Rasa apa .. haha .. santai aja … udah gak pa-pa kok simpen aja itu kan dari dia langsung, artinya Padi itu …" dan Liana terhenti dengan ucapannya karena dia mulai ragu tapi juga kadang ingin menebak bahwa memang antara Padi dan Kapas itu saling ingin dekat tapi kenapa justru tiap para temannya dukung mereka baikan, justru keduanya sama mengelak untuk tidak mau mengakuinya.
"Artinya apa …coba?" tanya Kapas yang sudah fokus dan seakan tidak bisa di ajak bercanda kembali.
"Artinya Hp kamu udah balik … , ayooo ah masuk kelas" ajak Liana yang tidak ingin memperpanjang waktu