Sesampai di depan kelas, Kapas berjumpa dengan Padi yang sedang berkumpul bersama dengan teman-temannya, dan saat di dekatnya, Kapas sengaja iseng untuk mencari perhatiannya Padi.
"Dasar pangeran uler keket jam segini udah ngrumpi …" ucap Kapas yang sengaja iseng
"Sarapan dulu Nona galak biar kedengeran kalau ngomong" jawab Padi yang merasa tersindir
"Khemm-khemmmmm…"
"Tolong ambilin oli dech! ucap Padi menyuruh temennya
"Buat apa …" tanya Raka
"Ada yang seret iitu tenggorokannya …"
semua temannya pun tertawa.
"Diam! berisikk tau?!" ucap Kapas yang tidak mau mengalah
"Hebattt belum juga di kasih oli udah sembuh …. hahaha"
Dan Kapaspun pergi meninggalkan mereka
"Udah udah yukk keluar kelas aja ….!" ajak Liana
"Ayoooo ah …. ngapain dengerin uler keket ngoceh …"
Dimana ada gula di situ ada semut, dimana ada mereka, di situ pasti ada pertengkaran, tidak ada yang bisa membuat mereka damai satu menit saja.
Bahkan ketika mereka datang dalam acara tasyakuran pemberian nama bayi di kediaman adiknya Kepala Sekolahpun mereka masih saja tidak punya waktu untuk damai, mereka yang di awalnya terlihat rapi cantik dan tampan, namun di penghujung acaranya pun sesuai perkiraan para temannya "Bahwa Padi dan Kapas pasti akan membikin ulah, sementara yang lainnya banyak yang menjadikannya moment bahagia dan banyak yang befoto-foto untuk menjadikan kenang-kenangan, berbeda dengan mereka berdua. Ya maklum mereka kan memang berbeda.
Saat semua temannya sedang menikmati makanan yang sudah di sediakan, ada telfon dari ayahnya Kapas, namun karena sinyalnya kurang baik, Kapaspun izin ke luar agar percakapan mereka jelas, sambil terus mengajak ayahnya berbicara. Dan tidak terasa langkah Kapas yang semakin menjauh dari halaman rumah.
sementara Padi yang sedang asik memotret beberapa pemandangan indah sekelilingnya.
Hingga acarapun selasai semuanya pulang namun teman-teman mereka, tidak ada yang sadar bahwa ada yang tertinggal, setelah selesai telfon, Kapas kembali, tapi di sana sudah tidak ada orang, hanya ada satu orang di halaman itu yang sedang beres-beres.
"Maaf Bu… mau tanya .. rombongan dari Sekolah yang tadi ada sini pada kemana yaa?"
"Oooh itu … baruuuu aja pergi karena acaranya sudah selesai!"
"Aduhhhhhh keterlaluan sekali mereka nggak ada yang mengingatku" keluh Kapas yang juga kaget dengan kabar yang dia dengar
Dari kejauhan tampak seseorang yang Kapas sangat mengenalnya, lalu Kapas sengaja mendekat melihat Padi yang sedang senyum-senyum dengan kameranya.
"Padi..!" panggil Kapas sambil melambaikan tangan dan berlari kearahnya, sementara Padi yang masih sibuk memotret pemandangan tidak mempedulikanya, Padi hanya berfikir paling itu bukanlah hal yang penting untuk di bahas.
"Padiii kamu itu nyebelin banget siiii"
"Kenapa …. ?? hellooooooo" ucap Padi yang belum paham dengan maksud kedatangan Kapas
"Nggak usah pura-pura dech .. kamu kan yang nyuruh dia pulang?"
"Haaaaaa ?? mereka siapa?" jawab Padi yang masih fokus dengan pemotretannya dan tidak peduli dengan yang Kapas ucapkan.
"Padi.…" panggil Kapas dengan gemas seakan sudah ingin merebut kameranya, dan Padipun sedikit menoleh, terlihat wajah cantiknya yang menggemaskan
"Kapasss …, ngomong itu yang jelas …!"
"Kita itu udah di tinggal ma mereka, mereka udah pulang semua, kamu nyadar nggak sich?"
Dan Padipun mulai merespon dan melihat sekitar yang sudah sepi.
"Haaaaaaaaaaaaa? … telfon … telfon … buruan .., yaaaaaa lowbet batry ku …" ujar Padi
"Apalagi Hp ku udah mati dari tadi …" keluh Kapas
"Aku mau cari jalan pulang, kalau kamu terserah aku gak mau tau Ka !"
"Aaaaaahhh kok gitu sich Di?!"
mereka berduapun akhirnya jalan bersama meski wajahnya mereka sama-sama menunjukkan kejutekannya namun bukan di artikan kesal, karena begitulah cara mereka menikmati waktu dan bahagia.
Setelah berjalan lumayah jauh mencari arah menuju jalan utama, mereka lelah dan berhenti sejenak untuk berfikir.
"Padi .. apa kita di sini nungguin angkutan ..?" tanya Kapas
"Iyalah di sini itu gak ada taksi lewat"
"Aaaaaaaaaaaaaaaaa …. ku gak mau Di" ucap Kapas yang pura-pura mengeluh, padahal dalam hatinya berkata ''Tapi asalkan denganmu Padi .. di mana aja dech .. hihihi.. ''
Mulai terlihat satu Bis yang datang ke arah mereka.
"Yang kota yang kota naik naik naik! naik sekarang besok naik lagi besok naik lagi!" ucap Kenek Bis yang bersuara keras untuk promosi kepada calon penumpangnya
"Pak arah Kota ya Pak?" tanya Padi kepada Keneknya
"Ayo Dek, mau ke Kota ya, naik naik," suruh Kenek Bis dengan menarik tangan Padi untuk masuk, tidak di sangka ternyata Padi juga sigap, dia langsung meraih tangan Kapas dan menggenggamnya dengan erat.
"Ayooo naik, untuk sementara jangan galak-galak nggak sopan di pandang orang!" ucap Padi sambil menggenggam tangan Kapas agar tidak jauh darinya, dan dengan rasa percaya diri di hadapan para penumpang Padi bersikap seakan Kapas adalah pacarnya.
Kapaspun terdiam namun hatinya yang terus berkata-kata ''Aaaaaa sooswetttttt baru kali ini Padi begitu dekat denganku .. jari-jari tangannya begitu hangat ...di balik menyebalkannya ternyata ada sikap lembut dan perhatian.