"Waaaaahhhhhh hebat…. Mbak hebat … Mbak bisa mau, cinta walau dia seorang buruh .." ucap Kapas dengan polosnya
"Iiiihhhhhh … Kapas apaan siiiiii?" ucap Padi yang kaget dengan ucapannya Kapas yang tidak di sangka dan tidak paham maksudnya
"Ha ha haahaa …" pemilik Rumahpun hanya tertawa dengan kepolosan yang ada pada ucapannya Kapas
"Maaf yaaa Mbak yaaaa dia emang gitu kalau ngomong suka gak jelas Mbak …." adu Padi dengan sedikit risih
"Udah gak pa-pa …. kok, ya udah kalian lanjutkan dulu ngobrolnya .. saya ke belakang dulu"
"Iya Mbak, silahkan …!" tutur Kapas dengan lembut
"Iiihhhh Kapas kamu apa-apaan siii ngomong kaya gitu ...?"
"Aammmmmmmm .. ha hha … iyaaa yaaaa" jawab Kapas yang juga merasa kepleset ucapannya
"Kamu itu nggak boleh gitu … orang itu berhak memilih cintanya sendiri" ucap Padi yang kata-katanya seolah berubah menjadi anak panah yang tertancap tiba-tiba
Kapas merasa tersajung mungkin itu ada kaitannya dengan perasaannya juga meski Padi adalah orang yang suka iseng, sedangkan hati hanya memilihnya.
"Mari diminum teahnya sambil nunggu batry Hpnya terisi …" ucap pemilik Rumah dengan memberi mereka teah dan beberapa macam hidangan di depan mereka
"Waahhh jadi ngrepotin ini Mbak"
"Iyaaa Mbak maaf yaaaa adanya kita Mbak jadi repot seperti ini"
"Nggak lah … aku malah seneng kalau ada yang mau masuk keRumah ini, yaaa kebanyak orang gak mau berteman apalagi mau masuk ke rumah saya .. yaa saya maklum saja, karena Rumah saya ini yang jelek."
"Iya Rumahnya je..., auu" Kapas yang langsung diam karena jarinya di cubit oleh Padi, sementara pandangan Padi langsung fokus kepada pemilik Rumah agar tidak merespon ucapannya Kapas, namun tetap saja sudah terdengar ke telinganya,
"Eh kenapa itu?"
"Enggak kok Mbak ... itu tadi ada pesan balasan jadi teman saya Kapas ini mau bales iyaa Rumahnya jisini gitu Mbak iyaa" jawab Padi dengan gugup karena mendadak mengarang rangkaian kata,
"Ah .. nggak gitulah Mbak.. Rumah ma yang penting bisa buat berteduh, yaaa buat apa kalau Rumah bagus cuma buat pilih-pilih teman, entar malah gak damai Mbak.." jawab Padi sambil mencicipi hidangan di depannya
"Ha ha iyaa makasih yaaaaaaa"
"Eh iyaaaa Mbak .. kita udah mau di jemput, saya udah kasih kabar ke temen buat jemput"
"Oh iyaaa nggak pa-pa …. tapi silahkan di nikmati lagi itu jajannya, mumpung kesini juga!"
Dan jemputan pun telah sampai di depan rumah
"Kita pamit yaaa Mbak … makasih banget looo atas semuanya dan maaf udah ngrepotin … salam buat Suaminya Mbak nanti kalau sudah pulang ya Mbak" ucap Padi untuk berpamitan
"Iyaaa sama-sama hati-hatii kalian di jalan yaaa, jagain itu gadis cantiknya"
Mendengar itu Kapaspun langsung menoleh merasa tersanjung dengan pujian untuknya
"Siap.... , kita pamit pulang yaaa Mbak, semoga kita bisa ketemu lagi"
Kapas yang duduk di jok tengah langsung merebahkan badannya, lelah sudah tentu dan kini sudah lega karena udah ada di tempat yang jelas.
sementara padi dan temannya [ Fatih ] sibuk mengobrol dengan kejadiannya yang bisa membuat mereka ada di sini.
"Haadeeeehhh parah banget tau gak seharian loooo dari pagi sampae sore ada di tempat yang belum pernah aku kunjungi, beda loch yaaa jangan bandingkan ma liburan, dengan keadaan yang gak di sangka dan keadaan penampilan yang kaya gini ….. tau mau nyasar aku pake kaos biasa lah … pake baju rapi kaya gini tapi nyasar… itu gak nyaman banget .." adu Padi kepada Fatih dengan rasa yang terheran-heran
"Haha… untunglah …. aku tau daerah ini"
"Dan untungnya kamu juga lagi ada acara di sini loch gak kebayang aku kalau sampe lama nunggu tanpa kejelasan, dan herannya bisa untuk kali ini aku lupa caz batry Hp semalem, parah banget pokoknya" adu Padi sambil ngeliatin Kapas yang ada di belakangnya, yang mungkin sudah tertidur pulas karena kelelahan.
"Yaa kenapa … kan di rumah .." ejek Fatih dengan tertawa
"Iyaaa lah diRumah orang, nggak enak kali… kalau sampae suaminya pulang juga , risih lah…."
"Hahaha…. serasa jadi keluarga baru donk hahaha"
"Kaya paham aja …. lalu kenapa ketawa ….?"
"Tentu saja paham …., Keluarga yang tak di anggap ada hahahaha" tambah Fatih meledek
"Emang kamu ada acara apaan tadi Fat?"
"Biasa ….. temen aku kan dulu banyak waktu SMP kebetulan dia nikah, ya mau gak mau siiii aku datang lah…!"
"Wiiiihhh… keren temen SMP .. , tapi sekarang nikah … ? cewek apa cowok… ?" tanya Padi yang terkagum
"Yaa ceweklah … , baru S1 tahun ini tapi dia udah putusin buat nikah muda"
"Cepet amat yaaa tiba-tiba kamu udah selesai kuliah …."
"Hahaha cepet gimana, elu berasa cepet, gue yang serasa pakai kesabaran seluas lapangan tau enggak? makanya buat kamu semangat bro... sekolahnya biar cepet lulus"
"Yaaaaa aku ma ikutin arus ajalah"
"Gaya kamu …. udah kaya daon kering aja .."
"Hahaha .. ngambang kebawa aliran"
"Itu temen kamu … ?" ucap Fatih sambil menoleh ke belakang, terlihat Kapas yang tertidur pulas.
"Hmmmmm"
"Temen sekolah …. ? atau anaknya tetangga Di'?
"Dari sekolah kok, meski kita ketemu tiap hari selama sekolah bareng sampai hampir akhir sekolah, belum pernah dia itu baik sama aku Fat"
"Haaaaaahhh… ???? serius .." tanya Fatih dengan terus tertawa hingga menutup wajahnya, hingga Padipun merasa menyesal memberi tau tentang itu, karena justru menjadi lawakan yang di sengaja, entah Fatih tertawa karena lucu atau karena tidak percaya
"Yaaaa gitu lah … Fat"
"Hahaha ok ok tapi kamu tau kan Rumahnya?" tanya Fatih yang mencoba fokus untuk tidak tertawa, hingga minumpun hampir tersedak
"Iyaaa lah … tau Fat"
Hingga sampai di depan Rumah Kapas masih saja nyenyak dengan tidurnya
"Yaaaaa dia masih tertidur … nyaman banget apa yaaa niee mobil aku .." ucap Fatih dengan sedikit suara yang keras, bermaksud agar Kapas segera bangun dari tidurnya
"Hahahaha ... ada aku kali .. yang bikin dia nyaman"
"Ya udah sono kamu urusin tugas aku udah selesai tinggal antar kamu pulang"
Padi berusaha membangunkan dengan memanggilnya namun sepertinya itu tidak berhasil,lalu Padi sengaja menempelkan balik telapak tangannya, dan Kapaspun bangun karena risih,
"Kenapa … tunggu Lima menit lagi aku masih ngantuk" ucap Kapas yang belum sadar jika dia sudah sampai
"Udah sampai tau …. mau turun apa mau tetep tidur di mobil, tapi jangan salahkan aku yaaa kalau nanti kamu gak bisa pulang"
"Jangan donk….!" Kapaspun langsung bangun dan turun dari mobil, sampai lupa mengucapkan terima kasih dan langsung masuk rumah
Padi yang terus memperhatikan Kapas yang jalan dengan sempoyongan
"Ini anak nggak bisa ngomong makasih apa yaaaaa" gumam Fatih dengan keheranan melihat Kapas yang pergi begitu saja
"Hahaahaa , udahlah jangan di fikir dia kecapean kali … , legaaaa…. rasanya gue Fat"
"Cee cieeee yang habis jalan-jalan ma cewek cantik"
"Haha cantik, galaknya brooooo!"
Makin terbayang di benak Padi betapa damai kala ada di dekat Kapas, meski jalan kaki tanpa arah yang jelas, meski ada di tempat yang begitu asing baginya, hujan-hujanan semua itu begitu indah tersimpan dalam benaknya, hingga bisa membuat tertawa sendiri karena ingat tingkahnya Kapas yang selalu saja menjengkelkan namun kepolosannya dan ekpresi wajahnya yang menggemaskan mengindahkan segala keadaan .
Duduk bersama dengan orang yang di sayangi rasanya begitu damai, waktu seakan lebih cepat berlalu saat sedang bahagia dan kini kembali jauh dan terpisah.
Cinta memang indah bagi mereka yang sedang saling jatuh cinta tapi ada saat lnya juga kadang justru membuat keputusasaan dalam hidup lantaran kecewa dengan berbagai alasan .
Sesampai diRumah Kapas merasa sangat lega karena mamanya sedang tidak di rumah dan dia langsung masuk ke kamar, duduk dengan senyum-senyum bahagia sambil mengecas hapenya, terbayang-bayang kala bersama padi,
Demikian juga Padi yang masih saja terbayang-bayang wajah Kapas yang galak …
"Coba aja Hp nya nggak mati udah pasti kebersamaan kita adalah hal yang sangat indah untuk di abadikan di kamera tapi apalah semua itu udah tersimpan baik di self image ku yang selamanya tidak akan pernah terhapus … hmmmmm tapi kenapa yaa rasa nya udah kangen lagi .. hahaha, haruskah aku menelfonmu" sambil memutar-mutar Hp nya di tempat tidur tanpa terasa pagi pun sudah menyapanya ….
"Clik" satu pesan masuk, Kapas yang baru beres merapikan seragam yang di pakainya langsung membukanya dengan cepat
''Mmmmmm Liana .. tumben pagi-pagi udah sms, kenapa .. , ooohhh mau jemput"
terkirim pesan
Mobil Liana pun sampai di depan rumah dan sepanjang jalan ke sekolahan mereka asik ngobrol kaya biasanya
"Gimana kemaren …?" tanya Liana kepada Kapas
"Apanya …. ?"
Dan langsung saja semuanya berkata
''Cieeeee …. ''
"Serius dech kalian semua itu .., tegaaaanyaa ninggalin aku loch!"
"Aku nggak kok … , serius Ka' aku gak mau sebenernya …." ucap Henne
"nggak mau apa … Hen?"