"Oooooooooohhhh"
"Apaan siiiii nggak lucu tau"
"Hehehee nggak lah….." jawab Kapas yang juga tidak ingin mengakui
"Nggak nolak pooooooooooo?" tambah Padi merayu, hingga Kapaspun tertawa
"Apaan siiiiii"
"Heheheeeeee"
Masa indah telah berlalu, bertengkar dengan orang terkasih adalah hari yang indah dari pada merindukan seorang namun tak tau bagaimana cara menemuinya.
kini karena mereka sudah lulus Sekolah sudah tidak bisa lagi mudah untuk bertemu sebagaimana dengan hari-hari kemarin. Rasanya baru kemaren saja masuk Sekolah tapi ternyata udah waktunya lulus juga
Suatu hari kapas bertemu dengan Yara dia adalah teman sekelasnya yang dekat dengan Padi dan juga dengan dirinya.
"Hey Ra' gimana kabarnya Padi?"
"Hmmmmmmmmmmmmmm"
"Iih serius…"
"Kayaknya ada yang nanyain kabar orang siapa yaaaa" gumam Yara dengn pura-pura tidk melihat Kapas
"Haloooo halooo ada orang di sana!"
"Heheheeeeee iya my darling aku di sini" sahut Yara yang takut jika Kapas ngambek dan Kapas mengenggam tangannya Yara agar tidak lagi bercanda
"Mmmmmmmmmmm tentang pertanyaan itu …. mmmmmmm
yaa pokoknya…." jawab Yara dengan memberi teka-teki
"Ihhhhhh apaan siiii biasaaa aja kalii… aku cuma itu kokk"
"Kangen ….. yaa ma Padi heheheeeee mmmmmmmm baiklah …"
"Menurut berita yang ku dengar dia itu mau lanjut kuliah di luar Negri!"
"Hmmmmmm gitu yaaa?"
"Heheeheee kamu tanya lah… ma orangnya kali aja dia juga kangen ma Kapas yang imut…. yang cantik … yang yang yang...."
"Yang...!" tambahnya Yara
"Iyaaa yang galak … hmmmmm"
"Heheheeeeee iyaaaa cepet nyadar diru juga heheheeee"
"Ini nomernya kamu chat aja yaaa sendiri!"
Dan Kapaspun segera menyalin nomer tersebut
"Clik" satu pesan masuk
{Padi… aku minta maaf yaaaa telah banyak salah ma kamu dan maafnya lagi aku nggak bisa mengatakan nya langsung di depan kamu.
Gimana kalau sekarang kita berlomba membuat prestasi yang sesungguhnya!
….. sanggup !!?? … hingga hari mempertemukan kita harus sudah mendapatkannya
Siapa yang kalah harus menggendong keliling lapangan .. ok!!!!!!}
Padi pun segera membalasnya
"Clik''
{Hmmmmmmmmmm dari mana putri cantik ini mendapat no ku yaa heheeheeee}
{Dari semedi Empat puluh hari …} balas Kapas singkat
{Iyaaaaa ok !!!!!! dan saya pastikan saya tidak ingin menggendong anda}
Dengan semangat dan langkah yang pasti
Perpisahanan tidak ada yang indah …. namun juga tidak ada kesedihan yang abadi
Semua akan terlalui …. semua akan menjadi kenangan, menjadi masa lalu.
Perpisahan bukan menjadi beban bagi mereka meski berat namun tetapn megutamakan pendidikan mereka. Membelakangkan urusan cinta mengutamakan langkah cita-cita.
Meraih prestasi yang membanggakan agar tidak menyesal nantinya.
Ketika Kapas sibuk di Rumahnya,
ada seorang temannya yang kebetulan lewat depan rumah, dengan segera Kapas menyapa dan mengajaknya masuk.
"Duduk-duduk …. aduh maaf yaaaa masih berantakan Jeng …!" ucap Kapas
"Oooh iyaaa Jeng nggak usah repot-repot heheheeee" ucap Yara yang sudah menduga pasti hanya kabarnya Padi yang akan di tanyakan oleh Kapas
"Denger-denger Padi besok yaaaa berangkatnya… yaa?"
"Aaaahhh!!! nggak tau tu…. aku Ka, tapi aku juga heran sich"
"Kenapa ….?" tanya Kapas serius ingin mendengarkan beritanya
"Kenapa meski kuliah di luar Negri, di sini juga banyak universilitas…?!"
"Iyaaaa !! suruh kuliah di rumahku aja entar kamu yang jadi dosennya …" jawab Kapas dengan semangat
"Ngomongnya…. beneran .. mau..? aku sampaiin niee….?!"
"Yaa udah coba aja … heheheeee"
"Dasar odong-odong nanti ke sini bukannya daftar kuliah tapi daftar jadi anak mantu lagi ma ortu kamu"
"Hhhhh"
Keesokan harinya
Kapas menyiapkan kepergiannya untuk mengucapkan perpisahan kepada padi di Bandara. Dia menyiapkan tanpa ingin di ketahui mamanya. Bukan karena Kapas anak yang nakal namun mendapatkan izin dari mamanya untuk menemui Padi adalah hal yang berat untuk di lakukan