Chereads / PADI DAN KAPAS / Chapter 24 - rasa hati

Chapter 24 - rasa hati

"Mungkin ini pun adalah balasan dari perbuataku yang suka mempermainkan banyak hati yang serius menyukai ku, tapi aku justru perlakukan mereka seenaknya diriku saja. karena aku fikir mereka menyukai ku karena dari harta bukan dari hati mereka dan itu mmbuat ku malas, udah jangan nangis lagi kaya anak kecil aja…. aku baik aja kok" ucap Ardi dengan sedikit tegar

 

Keheningan malam kian menambah damai perasaan mereka

Terlebih bagi Ardi yang sudah lega karena telah menyampai kan isi hatinya yang  terdalam.

Kebahagiaan bukanlah hanya jika kita  selalu bersama  dengan orang yang kita cintai ada yang lebih berharga dari itu …

Yaitu ketika kita lebih pilih orang yang kita cintai hidup dan kebahagiaannya itu ada karena pengorbanan yang kita lakukan

Dari pada seorang yang harusnya bahagia hidup menderita karena belajar untuk menerima kehadiran rasa hati, namun tak bisa menerimanya juga.

Bukan bearti kita bodoh karena melakukan hal tesebut, karena sejatinya cinta itu untuk membuat hidup bahagia bukan untuk menyakiti.

Cinta adalah perasaan positif, kehadirannya tidak bisa kita rencanakan, tidak mungkin kita mencinta seseorang lalu ada terlintas pikiran buruk tentang segala yang ada pada dirinya, pasti semuanya tampak indah dari segi apapun yang dia lakukan, tanpa terasa kita banyak memuji dan menyebut namanya tanpa ada yang bertanya.

Untuk itu jika kau tak sanggup lebih baik cintailah dirimu sendiri buat lah dirimu bahagia dengan cara membahagiakan orang-orang yang menyayangi diri kita dengan seadanya.

Bukan diartikan sahabat jika hanya hanya ada di saat kita bahagia atau hanya ada di saat kita berduka

 Persahabatan lah  yang membuat  kita selalu  ada dalam suka dan duka

Karena bahagia dan duka adalah bagian dari persahabatan

 

Tak selamanya apa yang kita rencanakan akan terwujud, meski kita telah berusaha dengan baik, ada saat terakhir itu pasti datang dimana kita harus melepas  semua yang kita harapkan.

 

      Malam datang dengan menghadirkan kedamaian …. waktu yang tepat untuk melepas  lelah dari segala aktivitas yang melelahkan seharian. Begitu pula untuk Kapas yang telah terlelap dengan mimpi indah nya.

 

Nada Hp terdengar nyaring hingga membuat Kapas terbangun

"Halooooooooo siapa yaaa? dengan suara serak dan mata pun belum terbuka

 

Terdengar seakan itu adalah pesan, Kapas pun mendengar dan terkejut seakan dia tidak percaya dan ingin tidak percaya apa yang di katakan oleh seorang di telfon tersebut, dengan rasa menahan tangis dan gemetar hingga lemas yang di rasa, ingin berkata bahwa dia tak mau dia tak ingin itu terjadi karena baginya belum ada persiapan untuk perpisahan, tapi itu sudah terjadi dan waktu tidak bisa di putar ulang.

Air mata tisak bia terbendung dengan menutup telfonnya yang telah terputus

"Apa yang telah terjadi , ada apa dengan mu...… Ar?? kenapa kamu lakukan itu ….. sungguh aku tidak menduga, aku kecewa padamu ... jadi selama ini aku hanya lah orang bodoh, atau kamu yang terlalu pintar menyembunyikan rahasia hidup mu..." Kapas yang terus menangis tersedu mendengar berita tersebut.

 

Mentari pagi dengan sejuknya embun yang masih beku kini tak sedamai kemarin ….

Bunga-bunga layu menunduk seakan menahan tangisnya.

Keheningan menjadi kesepian yang melanda, dunia seakan hampa tanpa ada ruang yang menyampaikan nada cerianya.

Air mata masih saja hadir dalam pandangan apapun tapi perpisahan ini adalah jalan yang harus di lalui.

 

Dengan menahan isak tangisnya Kapas berusaha tegar iklas menjalani yang terjadi,

''Pasti ini yang terbaik'' gumamnya untuk menyemangati dirinya sendiri.

Kapas pun melangkah kan kakinya meski pandangannya masih tabu karena suasana hatinya yang hancur.

''Kapas !!!! pasti kamu bisa!!'' berbicara untuk dirinya sendiri sambil sambil mengusap air mata yang masih saja terus hadir yang melemahkan jiwanya, lelah badan tidak seberapa dengan lelahnya fikiran yang bisa sembuh dengan istirahat sejenak, berbeda jika beban fikiran yang sedang ada, semakin ingin lupa justru semakin menjadi duri yang kian menancap.

 

  Hidup itu butuh cita-cita. Cita-cita itu butuh pengorbanan waktu dan biaya juga ketabahan untuk pondasinya.

Ambillah kepribadian mu di masa sukses  itu dari sekarang !!!!!

 

   Kenangan tinggallah kenangan yang selalu setia di temani air mata

Ada beberapa teman sekolah yang kadang secara ceplas-ceplos berkata tentang kenyataan yang Kapas alami, diterima atau tidak mereka tidak butuh itu, hanya saja mereka juga tidak bisa menahan kata-kata yang terpendam, dan juga memang ada benarnya untuk menasehati seorang Kapas.

*Nggak nyangka seorang Kapas yang keras kepala bisa meneteskan air mata juga"

"Iyaaa yang keras kan kepalanya .... hati …. nya yaaaaa tetep juga lembek"

  Mendengar mereka yang sengaja mengatai nya demikian Kapas pun tidak ragu untuk membentak mereka

"Kenapa ...  nggak suka liat aku nangis ... ? iyaaaaa !!!!! apa salah kalau aku nangis" ucap Kapas lalu kapas pergi dengan kesal.

"Dasar anak aneh denger kenyataan nggak terima padahal kan itu nyata … emang dia itu galak hmmm tapi bisa nangis juga ternyata"

  "Padahal ini kan udah mau ujian, masa kerjaan nya cuma nangis… iyaa kali yang mau buat ngisi soal ujian pake air mata"

"Ha ha ha …. di isi nya pake pengaduan nasib kali … dia pikir mau bikin drama .. ha ha"

"Tapi iyaa siii aku pun bisa ngerti gimana perasaannya yaa meski tak tau yang sebenernya, intinya kehilangan orang yang dekat ma kita itu pahit, yaa apapun alasannya itu"

"Ha ha ha pahitan temulaak keless!"

"Tapi kaya manfaat …. itu ma iklan jamu … jamu….. jamu…."

   Usaha yang terbaik dalam menghadapi ujian pun sudah di lakukan, meski begitu tatap saja kondisi menjadi pengaruh dalam nilainya, yang terkadang Kapas tidak bisa mengontrol emosinya, lemah mengendalikan dirinya dalam berhadapan kata-kata yang dia tidak menyukainya, apalagi jatwal makannya juga yang amburadul mempengaruhi kesehatannya, membuatnya malas belajar.

Dan benar saja hasil nya tidak sesuai dengan harapan

 

"Hah...… gimana nie …. aku kan udah janji ma Padi, kacau kalau hasilnya kaya gini, bisa-bisa aku yang kalah ini …, aduuuuhhh" ucap Kapas sambil menepuk-nepuk kepalanya seakan tidak percaya dengan pencapaiannya kali ini.

"Tapi aku senang walau kalah entarnya, ujian sudah selesai itu artinya … waktu untuk bertemu dengan Padi udah deket …. aaaaaaaaaa seneng nya…., tapi aku masih punya harapan lain, semoga nilai Padi lebih jelek dariku, semoga …. semoga…., Padi… aku udah siap ketemu ma kamu… "

 

Dengan hati riang gembira Kapas pergi ke rumah nya Liana sahabat bagi Padi dan Kapas, untuk mencari informasi kepulangan nya Padi.

 

"Sampai dech … di rumah gak yaaa nie anak, kayaknya sepi rumah nya ….."

"Ehhh ada tuan putri ….." sapa Liana dari depan rumahnya

"Ha ha ha tuan putri dari  rumah keong"

"Oooooh udah punya?"

"Punya apa .. lagi ni anak" jawab Kapas yang tidak paham dengan ucapan Liana

"Dari mana aja …. cieeeeeeeeeee senyum nya itu loooooo semanis…."

"Syirup koko pandan"

"Hmmmm pantesan kaya ada aroma wangi pandan, eh… tau nggak kapan Padi balik?" tanya Kapas mengalihkan perhatiannya.

"Kenapa ….. kayaknya dia gak pulang dech … hhm . m … gak jadi pulang" ucap Liana dengan pura- pura sibuk mainin Hp agar canggungnya tidak terlihat

"Haaaaaaaaaaa....h?" Kapas yang terkejut dan kekecewaan mulai menyapanya

"Iyaaaa dia ada kegiatan apa gitu pokoknya aku juga nggk gitu ngerti, kalau pulang katanya buang-buang waktu"

"Gitu yaaaaaa ..." ucap Kapas dengan tidak bersemangat

"Yaaa coba kamu telfon dulu, tanyain sendiri lah …, nieee telfon aja!" suruh Liana dengan memberikan telfon di tangannya.

"Hmmm iya baiklah, terimakasih....."

 

    Suara telfon pun tersambung

"Halo, padi apa kabar?" ucap Kapas yang bahagia

"Siapa yaaaaa?" tanya Padi

 "Kamu lupa ma suaraku ..." ucap Kapas yang sudah menahan air mata

"Mmmmmmmmmm …. Liana bukan si?"

"Yaaa udah dech nggak pa-pa" ucap Kapas dengan nafas yang mendalam.

Telfon pun di matikan karena Kapas tidak sanggup lagi menahan tangisnya, kecewa sudah pasti dia merasa semuanya tiada arti nya lag.i

Menahan dan menahan rasa sakit yang hamper menjatuh kan air matanya, seakan sangat butuh sandaran kepada liana, ingin mencurahkan kekecewaannya padanya tapi malu terlihat lemah, terlebih lagi malu jika sampai Liana mengetahui isi hatinya yang luka.

Ternyata seorang yang sanggup mengisi relung hatinya  yang mampu melembutkan keras kepalanya sekarang sudah tidak mengingatnya lagi…dan mungkin sudah lupa akan dirinya

Dengan tak lagi mempedulikan Liana yang bertanya kepadanya tentang perihal yang sudah terjadi .. Kapas berlari ke luar rumah hendak pulang . Saat hedak membuka pintu Mobilnya Kapas terhenti, ingin teriak dan menangis dengan ucapan "Kamu jahat Di"

Tapi dari  kaca pintu Mobilnya … terlihat seperti ada yang janggal yang menghentikan tangisannya, yang seketika mengeringkan air matanya,terkaget seakan tidak percaya hingga Kapas  membalikkan badannya.

 

"Padi....!"

"Hay gadis keras kepala yang cantik aku di sini…." dengan melangkah percaya diri untuk menghampirinya

"Kamu..!!!"

"Iyyaaaa aku datang untuk menagih janji mu, siap nggak.... ?  aku dah tau kok tentang nilai kamu dan yang pasti aku adalah pemenangnya, hahaha"

"Jadi...…. aaa kamu ngerjain aku yaaaaa iiiiihhhh jahat banget siiiiiii!!" ucap Kapas kesal dan menutup wajahnya "Kompak banget yaa kalian, pokoknya kalian jahattttttt" Kapas yang ingin berteriak dan ingin melampiaskan rasa yang tertahan yang membuatnya menangis.

"Nyampai kamu nangis yaaaa, iyaa itu Liana hehehehe…." ucap Padi membela diri

"A haha... kena dech ….  yesssss  kita sukses"

"Iyaaa selamat aja lah … atas kesuksesannya" ucap Kapas kesal dengan mengusap airmata

"Ngomong aja lagih.. kalau udah kangen banget ma Padi yang cakep ini"

"Apaan sich"

"Iyaaaa dech gak ngaku ….., berangkat sekarang aja gimana … ?" tanya Padi yang sudah siap

"Ok siap …. inget yaaaa awas aja kalau sampai ngerjain ke dua kalinya"

"Asiap … tuan putri…, makasih yaaaa Liana atas kerja samanya, sekali lagi makasih.. banget" ucap Padi kepada Liana tanpa risih

"Hmm ok hati-hati di jalan!"

 

    Dalam perjalanan mereka sangat bahagia ternyata mereka mampu menjaga hatinya masing-masing dan perjuangan melalui panjang nya waktu kini berlalu

Dan waktu mepertemukan mereka kembali

"Ngak nyangka yaaaa udah lama kita gak ketemu, rasanya kaya baru kemaren gitu….." ucap Kapas

"Hmmmmm dia bohong, padahal sehari aja lama banget …."

"Iyaaaa siiiiii tapi tidak sedikit pun namamu pergi dari detak jantungku .."

"Iiiyaaaaa? waaaaaaooooow" jawab Padi yang mengira jika Kapas serius

"AKU!...… LAGI! tidak jujur  yaaa enggaklah, ngapain juga ngingetin nama kamu terus?!"

"Yaaaa aku patah hati nieeeee kirain serius…"

"Ha ha, eh puerin lagu donk ,boleh gak ….?" pinta Kapas

"Bayar tapi yaaaaa …..!"

"Iyaaaa tenang aja entar ku petikin dari pohonnya langsung"

"Jangan lupa buahnya"

"Ha ha ha buah apa?"

"Buah dada boleh!" jawab Padi mengecoh

"Ngomong lagi coba ....! biar ku tampol pakai buku dua puluh lusin!"

"Iya senyummmmm nya.."

 [Rajda jatuh cinta numata.]

"Bagus lagunya …"

"Iyaaa itu adalah suara hatiku untuk kamu Ka'"

"Oooooh yaaaa sooooosweeeeet …. , aaah macet yaaaaaa bisa nyampai nya sore kalau kaya gini.."

"Kenapa … ? nyampe malam juga boleh"

"Jangan donk ….. aduuuuhhhhhhh!!"