"Udah mandi sana …!" ucap ayahnya
"Ngantuk , ...!" jawab Kapas cuek
senja pun datang dengan di iringi tenggelamnya sang surya.
Orang tua nya Kapas tengah bersiap untuk ke acara pertemuan dengan temannya, sementara Kapas masih santai saja dengan menonton tv.
"Loooo loooooo kok anak Ayah masih pake baju tidur siii"
"Emang kenapa ..?"
"Looo sayang .. kita kan mau ada acara ketemuan dengan temen Ayah, dia ajak keluarga nya l, masa Ayah datang sendiri .."
"Oooh gitu Yah … , yaa udah dechh .. aku siap-siap dulu"
Sesamapai di tempat pertemuan.
Ayah nya Kapas begitu sangat bahagia bisa bertemu dengan teman lamanya yang kini sudah jauh lebih sukses daripada dirinya namun masih mengingat persahabatan diantara mereka.
"Apa kabar nya sobat, sudah lama kita tidak bertemu .., kenalin ini Ma, sayang, dia adalah pak Ferdi namanya, dia teman Ayah sejak kecil, yang sering ayah ceritain itu loo Ma…"
Kapas pun dengan senyum manis nya menyapa dan berjabat tangan dengan mereka.
"Cantik nya ….. anakmu ..."
"Hahaha ah kamu bisa saja Fer"
"Iyaaa Om .. makasih .."
"Wah cantik nya .. sini duduk dekat Tante … sini sini..." dan kapas pun tidak menolak ajakan nya. merasa begitu nyaman duduk di sampingnya
Saat mereka sibuk berbincang-bincang, Kapas pergi ke toilet untuk merapikan make'upnya kembali.
Dan anaknya pak Ferdi pun telah sampai dan langsung ikut bergabung, dengan penuh hormat dan sopan Yudha menyapa dan bersalaman dengan orang tua nya Kapas.
"Oooooh.. ini tooo Yudha yang dulu masih kecil itu yaaaa, udah besar yaaa … sampai Om pangkling sekarang"
"Iyaa Om .."
"Sekarang sudah kerja apa udah kuliah Nak Yudha?"
"Aah dia ma … sibuk terus.." jawab ayahnya Yudha
"Aaaah hebat-hebat .. seperti bapaknya selalu sukses"
"Yaaa gitu lah Om, sibuk dengerin Papa ngomel hehehe…"
"Oh gitu yaaa Papa kamu masih belum saja berubah yaaa, memang dari dulu Papa mu itu super disiplin"
"Hahahaha.. kamu ini, masih ingat saja .."
Dan kapas pun kembali, dengan masih dengan merapikan rambutnya yang terurai lembut, dan satu tangan nya sibuk dengan tasnya.
Yudha yang pertama kali melihat Kapas langsung terpana, kecantikan Kapas bagaikan peluru yang langsung masuk ke dalam hatinya, membuatnya tidak bisa bernafas apalagi berkedip, tidak kuasa lagi untuk berbicara.
Sementara yang lainnya masih sibuk dengan bincang-bincangnya, Yudha semakin gemetar karena Kapas kian mendekat dengannya, dalam hati Yudha seakan tidak percaya apa yang di lihatnya.
Dan Kapas pun duduk di samping mama nya Yudha tanpa risih sedikit pun di perhatikan oleh Yudha, karena Kapas tidak merasa kenal dengannya, dan juga tidak tau jika Yudha adalah anak teman ayahnya.
"Kapas… kenalin ini anak nya Tante…"
"Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.. !!!" Yudha yang terkejut
"Iichhh kamu ini, nggak sopan dech, di kenalin sama cewek cantik kok kaget"
Semuanya pun tertawa bersama mendengarnya, Yudha yang tidak mengira sama sekali bahwa mama nya sudah kenal dengan Kapas, dan ternyata Kapas adalah anak dari teman ayah nya.
"Ooooh .. iyaaa, kenalin .. Yudha"
Dan untuk pertama kali nya mereka berjabat tangan.
Malam harinya Yudha yang tidak bisa tertidur karena masih saja teringat dengan waktu pertama kali dia memandangnya dari kejauhan, saat Kapas sedang berjalan dan merapikan rambut nya, baginya Kapas adalah perempuan tercantik yang pernah dia temui, di sepanjang malam nya tak hent-hentinya memuji senyumnya Kapas yang begitu manis, matanya yang indah, wajah nya yang cantik mempesona, dandanan nya yang begitu anggun, halus nya tangan nya Kapas masih saja terasa di telapak tangan nya.
Keesokan hari nya
"Sayang … Kapas.. bangun .." panggil mamanya dengan mengetok pintunya
"Iyaa ma ada apa …?"
"Mama ada keperluan mendadak sekarang sama Ayah juga .. kamu di rumah saja yaaa sayang..!"
"Hhhaaaaaaaaaaaaaaa?? sendiri gitu Maaaa, serius lah …." ucap Kapas dengan mengeluh sambil berbaring di sofa.
"Yaa gimana sayang .. kita nggak bisa nungguin kamu, kamu belom mandi pula, kita udah buru-buru.."
"Yang bener aja Ma… Kapas di suruh sendirian di rumah gini? Kapas kan belum tau kanan kiri di sini .. Ma?"
"Iyaaa sayang Mama ngerti…., ok .. ! tunggu Mama mau bilang sama Ayah dulu, gimana baiknya"
Dan mamanya pun kembali dengan menyampaikan pesan dari ayahnya Kapas
"Kata Ayah…, kamu nggak sendiri, nanti ada anak temennya Ayah yang tadi malam itu, dia mau nemenin kamu kok buat jalan-jalan di sekeliling tempat ini, biar kamu faham jalan daerah sini juga .., kita percaya sama dia, pasti bisa jagain kamu Ka'"
"Haaaaaaa ?? sama Yudha yang tadi malam itu Ma… ?"
"Iyaaa, dia anak baik kok, udah jangan kawatir … Ayah itu udah kenal lama kok sama keluarga mereka, udah yaa sayang .. kita mau pergi, ingat pesan Mama, kamu jangan galak-galak sama Yudha, ingat dia itu anak orang!"
Kapas hanya mendengarkan nya dan tidak tau harus menjawab apa, dan melanjutkan nya menonton tv.
Terdengar suara ponsel nya yang berdering dan Kapas pun mengangkat telfonnya
"Halooo siiapa yaaa?"
"Hey .. nie aku Yudha .."
"Oooooh …" jawab Kapas yang sebenernya juga kaget kok bisa punya nomernya
"Kenapa siii .. kok kaya kaget gitu, nggak suka yaa?"
"Tau nomer ini dari mana….?"
"Biasa aja kali kagetnya nggak usah nyampe kaya gitu, dah mandi belom, buruan bentar lagi aku jemput!"
"Yaa belom mandi lah…"
"Putri..… , ini udah siang mau mandi kapan, haaa.. ? besok ..?"
"Iyaaa dech .. aku mandi"
"Eh.. inget yaaa, jangan sampe aku nunggu lama .., inget aku bukan supir nya kamu!"
Dan kapas pun langsung menutup telfon nya.
"Iiccch.. jutekkk nyaaa, ini anak .. baiklah aku memahami mu …"
setelah Kapas selesai, Kapas pun memberi kabar kepada Yudha jika dirinya udah siap, dan Yudha pun menjemput nya di depan rumah.
Kemudian mereka pergi bersama, Kapas yang terlalu cuek saat ada di sampingnya Yudha membuatnya lupa belum memakai sabuk pengaman, Yudha pun seakan nggak mempedulikan Kapas yang sok sibuk dengan terus membaca buku yang dia bawa
"Bunyi apa yaaa, hmmmm kayaknya ada yang belum pake sabuk pengaman nie…."
Dan kapas pun baru menyadarinya, lalu sengaja tersenyum kepada Yudha.
"Iyaaaa … maaf yaaaa"
"Yaaa udah, buruan di pake itu, kamu mau kita kena tilang?!"
"Iyaaaa uddah kok… "
"Gitu donk … ingat demi kebaikan kamu juga, dan kamu harus tau kalau pergi ma aku ada peraturan yang harus kamu tau"
"Peraturan apa ….?" tanya Kapas meski seakan tidak mau mendengarnya
"Harus inget kemana aja tempat yang mau aku kunjungi, jangan ngajak aku pulang duluan, tapi inget juga kamu jangan kabur dari aku, entar nggak bisa pulang, kamu kan belum kenal banyak orang di sini!"
"Ribet amat siiii ada peraturannya segala"
"Yaaaaaa mau nggak, kalau nggak mau yaaa udah sampai sini aja, jangan liatin aku gitu lah …."
"Mmm emang mau pergi nya itu kemana, yaaa udah aku turun sini lah, mumpung belom jauh"
"Yaaa jangan gitu lah .." ucap Yudha dengan reflek memengang tangannya Kapas dan dari semua itu Yudha sudah mulai kenal sifat Kapas yang galak.
"Iaaa bercanda kok, aku cuma mau ketemu ma temen-temen ku doank kok.. yaaa biar kita rame lah banyak teman .. yaa Ka'?"
Dan mereka pun sampai di tempat kerjanya Yudha di Bengkel mobil.
"Hay teman-teman …" sapa Yudha kepada semua karyawannya
Padahal yang di sapa adalalah karyawan nya namun Yudha menganggap pegawai nya sama sebagaimana teman baginya.
"Semuanya kenalin ini Kapas!"
"Hayyyy .. siapa Bos kayaknya kita belum pernah liat yaa?"
"Ya nggak lah, dia itu anak asuh ku .. cantik yaaa … hihihi"
Kapas pun memandang Yudha dengan wajah kesalnya
"Enak banget punya anak asuh udah gede gini Bos, nakal nggak dia .. hahahaaha.."
"Kalian itu .. bukan aku lah yang nakal tapi Yudha tu… " balas Kapas dengan cepat
"Ok! .. Nona Kapas kamu duduk di sana dulu yaaa, aku ada kerjaan bentar, inget ... hanya sebentar, kalau udah kelar kita lanjut jalan, iyaaa duduk lah di sana" ucap Yudha dengan menunjukkan sofa untuk dia menunggu
Kapas pun menuruti apa yang di katakana oleh Yudha meski hati nya kesal dia alihkan dengan bermain game dari ponsel nya, sesekali Kapas memperhatikan Yudha yang sedang sibuk dengan pekerjaannya yang di bantu oleh pegawainya, namun seakan Yudha tidak mempedulikan nya, padahal saat Kapas tidak memperhatikan nya, Yudha pun selalu memperhatikan Kapas, wajah Kapas yang menggemaskan kala kesal sangat tampak namun itu justru membuat Yudha ingin tertawa, Kapas pun lelah hingga berjalan mendekati Yudha.
"Eh.. udah belom …?"
"Iyaaaa bentar lagi ya... " ucap Yudha dengan masih fokus bekerja
"Tapi aku lapar serius …"
Mendengar itu Yudha langsung berdiri terkejut
"Laaah… emang dari tadi kamu belum makan .. Ka'?"
"Iyaaalah udah makan angin kali di mobil kamu ..!"
"Yaaa kenapa nggak ngomong dari tadi .." ucap Yudha dengan segera membuka baju gantinya yang blepotan
"Bisa nggak siii …. ?"
"Kenapa Ka'?"
"Kalau ganti baju itu yaaa di kamar mandi .." ucap Kapas yang menutup wajahnya
"Aku masih pake kaos dalem kali …, ayooo kita pergi makan dulu .."
"Mau kemana Bos .., terus ini mau lanjutin gimana?" tanya karyawannya melihat Yudha yang sudah tidak membantu pekerjaannya
"Oh ya udah santai aja, kamu kerjain yang itu dulu aja, itu udah beres cuma cat nya kurang rapi, kamu tinggal beresin sedikit lagi aja!"
"Oh tapi bukannya Mobil ini yang akan di ambil hari ini Bos?"
"Iya juga ya, tapi nggak pa-pa lah nanti aku yang kabari pemiliknya, mungkin agak siangan juga bisa, aku nggak lama kok, cuma nganter dia makan doank"
"Ya sudah Bos hati-hati"
"Ok ok! pergi dulu, beresin kerjaan kalian semua!"
"Siap Bos, jangan kelamaan nie mobil modifnya susah soalnya Bos"
"Iya nieee bebi aku harus makan sekarang soalnya"
"Bebi… .. beyby kali.." ucap Kapas dengan kesal
"Ah sama aja apa bedanya …?"
"Iyaaa sama … terserah!"
Selama di jalan mereka sama-sama terdiam hingga sampai di tempat makan, dan ternyata di dalam ada temannya Yudha udah datang terlebih dahulu, Yudha pun berpesan kepada Kapas agar berhati-hati terhadap mereka, karena mereka suka iseng dan bisa saja bertindak dengan sesuka mereka.
"Kapas… kamu hati-hati dengan mereka, mereka memang teman-temanku tapi semua nya suka iseng"
"Yaa terus kenapa kita ke sini juga, ayo pindah tempat saja"
"Hihihi .. bercanda kok, mereka teman baik aku kok, udah santai saja" ucap Yudha menutupi kenyataan agar Kapas tidak kawatir, dan juga jika Yudha berpindah tempat justru mereka akan mencurigai seakan Yudha yang menghindar