Chereads / Woman In My Life / Chapter 31 - Manja

Chapter 31 - Manja

"Pagi mbak Mayra, apa kabar, lama tidak bertemu?"

Ucap seorang karyawati yang tak lain adalah Aruna.

"Aku baik Runa, aku sedang banyak urusan, terutama urusan ayah ku."

Ucap Mayra dengan tenang, ya Mayra bukan hanya sibuk dengan rasa mual yang beberapa hari ini mengganggu nya, namun dia juga harus mengecek keadaan ayahnya yang kini masih berada di Singapura menjalani perawatan.

"Mbak May, wajahnya kok pucat sekali sih?" Tanya Andra seorang laki laki yang mengantikan Kevin sebagai bartender.

"Emmm... aku hanya kurang enak badan, oh iya hari ini aku akan seharian ada di sini, aku akan memindahkan beberapa file."

"Baik mbak, mau dibawakan makanan atau minuman ke atas?"

"Tidak usah Dra, nanti kalau mau minum aku ambil sendiri." Mayra pun berlalu, dia membuka pintu ruangan yang menjadi kantor untuk dirinya dan manager bekerja.

Jam telah menunjukan pukul 12 siang, Mayra mencuci wajahnya, karena dirinya benar benar pusing, perutnya seperti dikocok.

"Uek... uek... Au... perut ku kenapa sangat sakit ya." Mayra mengusap perutnya, "Sayang Momy, kamu harus sabar ya Momy sebentar lagi selesai." ucap Mayra.

"Uek... uek..." Mayra benar benar sudah tidak tahan, perutnya benar benar bermasalah, dan mualnya tak kunjung berhenti, Mayra mengirim pesan pada Zofran, entah mengapa dia rindu pada Zofran.

Me.

Apa kau punya waktu sebentar?

Lima menit kemudian pesan Mayra pun baru di baca oleh Zofran dan segera di balas.

Daddy Baby.

Ada apa? kau baik kan?

Me.

Aku merindukan mu.

Datang ke Zuwella Cafe 1 aku ada disana.

Daddy Baby

Ok.

Aku segera berangkat, kau sudah makan?

Me.

Aku belum makan apapun, baby menyiksa ku.

Daddy Baby

Mau ku belikan apa? Jika dia menyiksa mu, kau tidak boleh kalah, Momy baby harus lebih kuat dari baby, bahkan kau kuat menyiksa Daddy nya.

Mayra tersenyum dia melupakan sakit di perutnya.

Me.

Bawakan aku ice cream dan bakso saja.

Daddy Baby.

Tidak dengan bakso, you must eating healthy food right.

Me.

Ok.

Mayra pun tak banyak bicara dia merebahkan badannya di sofa dan akhirnya terlelap.

Zofran yang sudah sampai di halaman parkir cafe segera naik ke lantai 2 untuk menemui Mayra,

"Aruna, benarkan itu nama mu?" tanya Zofran yang melihat Aruna sedang membersihkan area bar.

"Iya benar ada yang bisa saya bantu pak?"

Zofran memberikan kantong plastik berlogo hijau.

"Tolong buatkan susu itu dan juga sajikan makanannya di piring ya." ucap Zofran, dan dianggukan oleh Aruna.

"Oh ya, Aruna, nanti tolong antar keatas juga ya, dan satu plastik putih itu untuk kalian semua."

Zofran berlenggang menuju lantai atas, dia menemukan Mayra yang pulas tertidur, Zofran mengelus rambut Mayra.

"Hai, bangun Momy apakah kau sangat lelah?" Namun Mayra tak kunjung bangun dari tidurnya, Zofran beralih pada meja kerja dengan laptop yang terbuka diatasnya.

"Manisnya, dia benar benar bertanggung jawab dengan pekerjaan ini, padahal kan dia telah menikah, Bahakan telah mengandung anak pemilik cafe ini." Nilai Mayra bertambah satu Dimata Zofran.

Tok... tok..

"Permisi pak, ini yang bapak minta."

"Taruh di sana saja."

"Mbak Mayra kenapa pak? Dia sakit?"

"Tidak hanya sedikit lelah, maklum sekarang tubuhnya bukan hanya untuk dirinya."

Aruna tak percaya dengan apa yang di ucap Zofran, dan Aruna juga berfikir bahwa susu yang ia buat memang untuk ibu hamil.

"Maaf pak, apakah susu ini untuk mbak Mayra?"

"iya, kenapa?"

"Mbak Mayra hamil?"

"Iya, lalu mengapa kau masih disini."

"Maaf."

Kemudian Aruna pergi dari ruangan itu, Zofran membangunkan Mayra sampai Mayra pun terbangun dan langsung memeluk Zofran.

"Ada apa hah?" ucap Zofran yang dipeluk erat oleh Mayra.

"Dia menyiksa ku terus, bahkan entah mengapa dia menyuruhku untuk selalu merindukan dan bermanja dengan mu."

Zofran tersenyum, lalu mencium kepala mayra.

"Tidak apa jika dia tumbuh sehat didalam sana."

"Kau tidak keberatan jika aku meminta mu pulang di jam sibuk?"

"Tidak, aku senang, oh ya... minum susunya, kau belum makan kan? Dan ini ku belikan salad dan juga steak salmon."

Mayra mengendus dan menyuap steak salmon yang ada dihadapannya.

"Emmm... ini sangat enak, aku sangat suka, kau mau?"

"Tidak kau saja yang makan, saladnya kau harus coba."

"Ayo Daddy, makan bersama ku, aku mau Deddy juga makan."

Akhirnya Zofran menerima suapan Mayra dan menghabiskan saladnya berdua.

Mayra pun meminum susu yang di sediakan untuk nya.