Dokter telah selesai melakukan tes kehamilan melalui testpack.
"Selamat untuk anda berdua, hasilnya positif." Dokter memberi tau hasil dari tes yang dilakukan.
Mayra gemetar, hatinya senang tak menduga bahwa akan secepat ini.
"Benarkah dok?" Tanya Zofran pada dokter.
"Benar, uji kehamilannya 99% akurat, oh ya kapan terakhir mesturasi?"
"Kira kira sekitar satu bulan yang lalu dok, harusnya saya datang bulan di dua Minggu kemarin, saya pikir hanya telat saja."
"Ya sudah kalau begitu jaga kandungannya baik baik, Minggu besok datanglah ke rumah sakit untuk melakukan cek yang lainnya."
"Baik dok."
Rida mengantarkan dokter keluar rumah, sementara itu Zofran hanya memandangi Mayra, rasa canggung datang diantara keduanya.
Entah apa Mayra menangis sambil menunduk mengelus perut datarnya.
"Terimakasih, telah memberikan ku kehidupan di dalam sini, membuat ku menjadi wanita seutuhnya." Mayra masih terisak tak percaya, Zofran yang duduk dihadapan Mayra menggenggam tangan Mayra mengecup kening Mayra dan menyandarkan Mayra dalam dadanya.
"Seharusnya aku yang bilang begitu, terimakasih telah menerima dia di dalam hidup mu, entah apa yang aku rasakan aku tidak bisa menjelaskannya." Mereka terus berpelukan, bahkan sesekali Zofran mengelus perut rata Mayra, Mayra merasa mual lagi.
"Uek ... uek ..., aku mau ke kamar mandi."
Mayra loncat dari tempat tidurnya di ikuti Zofran dari belakang.
Mayra memuntahkan isi perutnya dan lagi lagi hanya air, Zofran memijat lembut tengkuk leher Mayra.
"Kau sudah lebih baik? perlu ku ambilkan sesuatu, oh ya kau belum makan kan, aku akan minta bi Juju untuk membuatkan mu bubur." Zofran berbalik untuk melangkah, namun Mayra menggenggam tangannya erat, sampai Zofran berbalik dan Mayra memeluknya.
"Tidak, aku tidak ingin makan, aku hanya lemas, biarkan aku memeluk mu sebentar saja." ucap Mayra lirih, Zofran yang tau tubuh istrinya semakin lemah akhirnya menggendongnya menuju ranjang dan membaringkannya di sana.
"Tidurlah dulu, aku keluar sebentar." Zofran keluar kamar kamarnya dia melihat jam tangan yang tertengger di tangan kirinya.
"Masih ada waktu untuk pergi ke supermarket." Zofran pun segera melajukan mobilnya menuju supermarket, dia mengambil beberapa kotak susu khusus ibu hamil dia memilih 3 rasa sekali gus, coklat, strawberry, dan vanila, dia juga mengambil 2 kotak es cream mengingat Mayra sangat menyukai ice cream.
Zofran pun kembali kerumahnya dia membuatkan Mayra susu 3 gelas dengan rasa yang berbeda, dia juga membuatkan sandwich, dan juga membawa sekotak ice cream yang ia beli tadi.
"Mayra ayolah, bangun." Zofran mengelus wajah Mayra agar terbangun.
"Emmm... kau? ada apa?"
"Elmayra ini sudah malam, sedari siang kau belum makan bukan, kau harus makan" Mayra hanya menatap nampan penuh yang terisi susu, sandwich dan ice cream.
"Aku tidak mau."
"Ayolah, sadarlah sekarang, bukan hanya untuk diri mu tapi juga ada baby di sana." ucap Zofran sambil menunjuk perut rata Mayra.
Mayra tersenyum menatap Zofran dia mengecup pipi Zofran.
"Terimakasih, aku lapar, tapi takut akan muntah lagi, dan kenapa kau membuat susu sebanyak itu?"
"Aku hanya tidak tau apa yang akan kau suka, jadi aku membeli 3 sekali gus. oke, kau tidak akan muntah lagi, sekarang makan perlahan."
"Apa jaminannya jika aku tidak akan muntah lagi?"
"Jaminannya? terserah kau."
"Aku mau jalan jalan dengan motor bersama mu, jika aku bisa makan malam ini."
"Baiklah, kita akan jalan jalan, kau mau kemana?" Zofran sebenarnya hanya ingin berbohong saat ini agar Mayra bisa makan malam, namun hatinya tak tega dia tak mampu hanya berbohong.
"Entah, yang jelas aku hanya mau jalan bersama mu dengan motor."
"Ya, ayo makan ini." Zofran mengambil sandwich dan benar saja Mayra melahapnya seperti orang yang tidak bertemu makanan dua tahun, bahkan Mayra menyatap es cream yang Zofran bawa, setelah itu meminum susu rasa strawberry.
"Lihatlah, kau bahkan menghabiskan semuanya Momy." Zofran tersenyum, dan Mayra jangan ditanya dia bahagia setengah mati di panggil begitu dengan Zofran.