Chereads / Woman In My Life / Chapter 7 - Rutinitas

Chapter 7 - Rutinitas

Hari ini aku dan beberapa rekan ku sedang sibuk membuat beberapa loyang kue yang akan diambil pada siang ini.

Jam mulai berlalu kami pun mulai selesai dengan semua persiapan untuk membuka cafe. Aneka macam cake andalan kami sudah terpampang rapi di etalase, meja dan kursi juga sudah rapih.

Para karyawan cafe pun sudah siap dengan seragam rapi dan bersih. Di cafe ini pegawai wanita tidak mengenakan make up yang tebal hanya lipstick tipis dan bedak agar tidak terlihat pucat, seragam yang kami kenakan juga seragam yang nyaman dan sopan, dengan kemeja berwarna hitam berpadu coklat muda, celana bahan berwarna hitam, topi hitam serta apron berwarna coklat muda kami siap untuk melayani para tamu.

Supir yang biasa mengambil pesanan Bu Rida telah datang, aku dengan senang hati membawakan kotak kue itu ke hadapannya.

"Pak, ini kue pesanan Bu Rida ya, tolong di cek lagi, jika ada yang kurang biar saya perbaiki." Supir itu pun membuka kotak kue dan dia mengangguk membenarkan bahwa itu pesanannya.

"Baik pak, semuanya sudah di bayar kemarin jadi bapak tinggal bawa saja."

"Oh iya, mbak dapet salam dari ibu, kata ibu kalau ketemu mbaknya disuruh minta nomer handphone nya biar ibu bisa langsung persen jadi gak repot untuk Dateng dulu." Aku tersenyum lalu mengambilkan kertas dan pena.

Aku menuliskan nomer handphone ku di secarik kertas itu bersamaan dengan nama ku.

"Ini pak... salam juga ya buat ibu, terimakasih sudah percaya pada kedai kami." Supir itu pun pergi.

Jam pun berlalu tak ku sadari tiba di senja hari, aku harus kembali ke kosan untuk bersiap mengikuti kelas malam.

Setelah makan dan bersih bersih, aku berangkat menuju kampus ku dengan mengunakan sarana umum.

Teman ku malam ini adalah Devano, Arga dan juga Anita.

"Hei... Si wonder women, mau kemana? sini." Panggil Anita dengan sikap nya yang selalu ceria, hanya Anita sahabat ku selama berada di kota ini, dia sangat baik bahkan ayah dan ibunya pernah menyuruh ku untuk tinggal di rumahnya saja, namun aku urung karena Anita punya kakak laki laki.

"Aku mau lab, malam ini hari terakhir uji coba laporan, kalian nagapain sih santai disitu, bukannya masuk kelas!" Seru ku yang melihat mereka malah asik dengerin lagu di halaman parkir.

"Kita masih nunggu kelas selanjutnya, nanti kalo kamu udah selesai kesini aja ya... aku sama Devan dan Arga mau minta ajarin sesuatu sama kamu."

"Ajarin apa? Sekarang aja, aku masih ada waktu 30 menitan."

"Bener? gak buru buru nih?" Tanya Arga sinis.

"Kamu kenapa sih Ga? kok sinis banget sih sama aku?"

"May, Lo kemana sih akhir akhir ini, Lo tau gak kita tuh lagi butuh banget sama Lo." jelas Arga.

"Sorry ya Ga, aku lagi banyak banget kerjaan, apalagi sekarang aku urus semuanya sendiri Bu Maria kasih banyak tanggung jawab ke aku untuk kelola cafenya."

"Udah sih Ga, Lo gak usah gede gedein masalah, gedein dompet boleh Ga, oh ya May, kita bertiga cuma mau minta bantuan lu buat bikinin kue ulang tahun buat Mami gue, Lo bisa gak?" Jelas Devan.

"Ohhh... jadi itu, Mami ulang tahun? kapan?" tanya ku.

"Dua hari lagi sih, gimana biasa gak? berapa budget nya?" Tanya Devano yang antusias.

"Buat Maminya Devan aku bikinin, Gratis! Karena mami salah satu orang yang baik sama aku, berapa umur mami Dev?"

"Ya... 57 tahun May."

" ok.. biar aku yang bikinin deh😊."

Aku pun berlalu menghadapi uji laporan ku setelah penelitian beberapa Minggu yang lalu.

Dan ternyata laporan ku diterima dan lulus, akhirnya aku bisa mengajukan laporan tanpa harus revisi.