Chereads / Woman In My Life / Chapter 9 - Terancam

Chapter 9 - Terancam

Setelah perjalanan dengan pak Ojol, kini aku sampai di halaman cafe, Aruna salah satu karyawati di cafe memanggil ku saat aku akan masuk kedalam cafe.

"Mbak Elma, sini."

"Ada apa Na? kamu kok di luar? emangnya di dalam gak ada kerjaan?" tanya ku yang menanyakan keberadaan Aruna yang seharusnya melayani customer malah ada di halaman samping cafe.

"Mbak di dalem ada pasangan ke kasih yang lagi berantem, aku sama Kevin udah coba melerai tapi masih galakan dia, maka dari itu aku telpon mbak tadi."

Aku melotot kearah Aruna.

"Jadi cuma gara gara itu."

Aku masuk memutar kenop pintu, ya aku melihat sepasang kekasih yang bertengkar memang keadaanya cukup tidak stabil wanitanya berteriak seperti tidak mau di tinggal sementara si pria dengan dingin menghempaskan wanita itu ke lantai.

"Hei, siapa kau beraninya bertindak kasar seperti itu di cafe ku." Teriak ku yang tadinya hanya diam kini ikut andil dalam keributan.

"Ini cafe mu? maaf, tapi sebelum kau ikut campur lebih baik bantu aku untuk melepaskan wanita ini, suruh jalang ini pergi dari hadapan ku!" Jawab pria itu tampak angkuh dan emosi.

"Baiklah tuan, lebih baik kau saja yang tinggal kan cafe ini sekarang juga, karena aku tidak butuh pelanggan seperti mu yang hanya bisa mengganggu ketenteraman disini."

Pria dan wanita itu akhirnya pergi bergantian. Sementara yang lain hanya menatap ku penuh senang, karena tak ada lagi yang mengganggu mereka.

Aku masuk kedalam cold kitchen yang berada di belakang bar. Aku menghela nafas dengan gusar, ada ya pria kasar seperti dia?

Aruna datang membawakan telpon yang masih berdering di tangan nya.

"Mbak dari Bu Maria." bisik Aruna.

"Iya, Bu ada apa?" Jawab ku dengan senyum agar Aruna segera keluar dari ruangan.

"El, hari ini ada kegaduhan apa di cafe, seperti nya menjadi trending topik di handphone ku?"

"Tadi aku baru mengusir salah satu pengunjung, dia kasar pada wanita, yang mungkin kekasihnya "

"El, apa kau tau dia itu siapa?" Aku bingung, karena memang aku tidak tau siapa pria itu.

"El, Pria yang baru saja kau usir adalah Zofran."

"Siapa dia? pria yang kau sebut Zofran?"

"Dia itu keponakan ku, dia yang menyalurkan dana untuk cafe kita."

deng....

Jantung ku rasanya mau copot seketika mendengar pengakuan dari Bu Maria, dia yang membiayai cafe ini, oh Tuhan!

"Maaf bu, aku tidak bermaksud untuk tidak sopan, tapi pria itu yang mulai mendorong kekasihnya, dia kasar, aku hanya tak ingin ada keributan disini."

"Tak apa El, aku sudah memberi pengertian kepada keponakan ku itu.

"Ibu, apa yang dapat ku lakukan untuk meminta maaf padanya?"

"Tetap lah menjadi dirimu, dan lupakan masalah ini, karena kau akan menghadapi si ICE MAN Zofran Aryaka."

Haahhh.... Nafas ku teralun panjang di ponsel dan membuat Bu Maria tertawa lalu memutuskan sambungan.