Chereads / Ryan & Arumi / Chapter 24 - Selfie

Chapter 24 - Selfie

~POV Arumi~

"halo Ve, lu dimana sekarang?" tanyaku pada Vega di ujung telepon.

"sorry say... gue ini lagi nemenin temen nonton futsal," jawab Vega dengan suara latar ribut yang mengganggu.

"temen apa pacar lu?" aku terkekeh.

"hehehe dua-duanya, sorry ya Aru... gue pulangan paling jam sepuluh nih, ati-ati di kosan ya..." ujar Vega genit.

"ya udah, have fun ya..." aku menutup telepon itu.

Aku melihat jam yang ada di ponselku, 20.02, ahhhhh masih lama menunggu Vega datang, aku akan kesepian untuk sementara ini.

Tiba-tiba aku teringat dengan sebuah aplikasi yang sepertinya sudah cukup lama tak kusentuh, Instagram!

Ya, setelah menghapus semua foto-foto kebersamaanku dengan mantan yang kurang ajar itu, aku pun membuang jauh-jauh pikiran untuk membuka instagram, aku muak! Aku juga iri melihat teman-temanku yang bermesraan di sana!

Tapi, malam ini aku sudah merasa cukup 'baik' untuk melihat postingan-postingan itu, yang lebih cocok disebut sebagai tempat untuk saling pamer.

Aplikasi instagram yang sudah diuninstall terpaksa harus didownload kembali, untunglah semua prosesnya tak begitu lama meskipun jaringan yang agak sibuk saat ini.

Oke! Aku sudah masuk ke dalam akunku, hmmm seperti yang kuduga, sudah banyak notif, permintaan follow, dan inbox. Aku membuka semuanya satu per satu.

Giliran melihat permintaan follower baru

Ah... siapa ini? aku tak mengenalnya, skip!

Ini bukannya teman sekolahku dulu ya? Hehehe ternyata dia masih ingat denganku, follow back!

'Vani Adella Pratama'? hmmm kok namanya kayak familiar gitu ya?

Aduh... fotonya kejauhan ini, gak jelas!

Pratama... Pratama... eh... bukannya itu namanya Bang Ryan ya? Ryan Fernando Pratama!

Vani? Hmmm eh iya.... ini kan adiknya Bang Ryan yang bertemu di rumah waktu itu, yang jutek itu!

Nah lho... kok dia mau nge-follow aku ya?

Confirm atau tidak ya?

Ah... confirm saja lah, sekalian follow back, lagian aku kenal dia kok.

~POV Vani~

"Dek... kamu pernah gak ngaku-ngaku pacar orang lain, padahal gak pacaran?" tanya Bang Ryan tiba-tiba.

Aku yang memijat kakinya segera mendongak.

"maksudnya ngerasa udah jadi pacarnya gitu? Hehehe enak aja... ngapain juga Vani gitu Bang Ryan... malu dong." Aku terkekeh.

"iya... harusnya malu kan? Tapi kalo ada cewek yang kayak gitu, kira-kira apa sih yang dipikirin sama dia ya Van?" Bang Ryan masih menatapku.

"hmmmm dia ngomong gitu kenapa dulu nih Bang? Kan pasti ada alasannya gitu." Aku menekuk-nekuk kaki Bang Ryan.

Bang Ryan kemudian menceritakan kejadian di Mall siang tadi, yang membuatku heran, terkejut, dan tak habis pikir.

"Kak Arumi yang ke rumah waktu itu kan?" aku mencoba mengingat wajahnya yang pastinya jauh lebih cantik dari mantan Bang Ryan waktu itu.

"iya," jawab Bang Ryan.

"itu berarti Kak Arumi suka sama Bang Ryan..." ujarku sambil tersenyum.

Aku memasang kaos kaki untuk Bang Ryan, maklumlah semenjak Bang Ryan harus menggunakan kursi roda, kakinya mudah sekali kedinginan.

"kalo itu Bang udah tau Dek." Bang Ryan menjawab dengan santai.

"kok bisa tau? Bang Ryan gimana? Suka juga sama Kak Arumi itu?" tanyaku penasaran.

"ada deh... anak kecil gak perlu tau...." jawabnya usil.

"ish... Bang Ryaaaaannnn.... kasih tau dong... Bang Ryan suka Kak Arumi juga?" tanyaku kepo.

"hmmm iya," jawab Bang Ryan santai.

"beneran????" aku menyelimuti kaki Bang Ryan, dan segera duduk menyender di sampingnya.

Dia hanya tersenyum.

"ohhhh berarti Kak Aruminya pengen Bang Ryan langsung tembak tuh... dia pengen jadi pacar Bang Ryan, hehehe," ujarku asal.

"masa sih? Kamu ngawur aja Dek," elak Bang Ryan.

Jadi apa yang diceritakan Bang Abid dan Bang Zul itu ternyata benar ya...

Bang Ryan dan Kak Arumi memang saling suka, hehehe...

Mereka juga bilang, kalau Kak Arumi itu orangnya baik, hmmm mungkin juga sih, aku sudah merasakannya sejak pertama kali bertemu.

Tapi, dia kayaknya agak sombong deh, masa permintaan followku belum juga di confirm, sudah berapa lama ini? kelamaan!

Bang Ryan sibuk melihat ponselnya, aku pun ikutan melihat ponselku.

Eh... idolaku baru saja mengirimkan foto dan cerita barunya di instagram, hehehe untung ada notif, jadi aku tidak ketinggalan infonya!

Puas melihat itu, aku tiba-tiba teringat akunnya Kak Arumi, profil dengan foto seorang perempuan memakai topi

eh? sudah diconfirm ternyata! Malah di follow back sekalian, hehehe.

Mari kita lihat apa saja postingannya.

Foto di pantai.

Foto di kebun teh.

Foto di cafe Bang Ken ada juga, eh ini kan Kak Dita!

Hmmm sepertinya Kak Arumi hobi selfie juga nih, hehehe.

Aku like-in ah....

~POV Arumi~

Heh? Ada sepuluh like?

Aku segera mengeceknya.

Vani? Ada apa ya?

Coba aku buka isi instagramnya.

Apa ada foto Bang Ryan juga gak ya?

Eh ada!!!

Sepertinya ini foto Bang Ryan sebelum kecelakaan, dia masih bisa berdiri.

Hmmm kok tiba-tiba hatiku terasa sendu begini ya...

Takdir sudah mengubah hidupnya, dan hampir saja ikut mengambil senyuman itu.

Jika aku yang di posisinya Bang Ryan, mungkin aku belum tentu bisa bangkit sepertinya saat ini. Aku benar-benar menyesal dengan keegoisanku beberapa bulan yang lalu itu, ingin rasanya kembali ke masa itu dan memperbaiki semuanya, mencoba bersabar bukannya malah marah.

Ah... sudahlah! Tak ada gunanya menyesali yang telah terjadi!

Tapi... aku masih punya kesempatan di masa depan, aku akan melakukan yang terbaik untuknya!

Aku melihat foto-foto yang lain, oh ada foto keluarga juga ternyata!

Eh... bukannya ini Ibu yang menemani Bang Ryan waktu membesuk Bang Ken di rumah sakit, hehehe waktu kami masih marahan, buang muka, dan pura-pura tak kenal.

Ibunya Bang Ryan pakai jilbab juga ya di rumah, kayaknya mereka orang yang dekat sama agama ya...

Beberapa saat kemudian...

Kak Arumi

Sebuah inbox, dari Vani.

Hai Vani

Meski agak ragu, aku tetap membalasnya.

Kak masih ingat aku kan? Aku adeknya Bang Ryan

Pesan darinya.

Iya masih, apa kabar Vani?

Tanyaku basa-basi.

Baik Kak, boleh minta nomor WA Kakak?

Nomor WA? Untuk apa ya?

Aku memberikannya.

Vani : Kak Arumi.... ini aku Vani...

Aku : iya Vani

Vani : sekarang aku lagi sama Bang Ryan lho... hihihi

Aku : hehehe tentu aja, kan Vani adeknya Bang Ryan

~POV Vani~

"kamu gak tidur Dek? Ini udah jam sembilan," ujar Bang Ryan.

"bentar lagi Bang Ryan," jawabku tanpa menoleh. Mataku masih sibuk dengan chattingan WA-ku.

"Bang Ryan... senyum senyum." Aku segera mengarahkan ponsel ke depan, selfie bersama Bang Ryan.

Bang Ryan yang tampak kaget, tak sempat memasang gaya yang cool, hehehe.

"kamu kenapa sih Vani? Udah malam kok malah selfie, ajakin orang pula tuh..." sungut Bang Ryan.

"hehehe ada deh..." aku melirik pada Bang Ryan sambil nyengir.

~POV Arumi~

Sebuah gambar baru saja dikirim oleh Vani. Loading....

Heh????

Apa-apaan ini? hehehe.

Ya ampun...!!!

Ini Bang Ryan kok jelek amat sih...

Lucu...!!!

Kak... sekarang gantian... kirimin Vani foto Kakak

Chat dari Vani yang baru saja datang.

Hmmm ternyata foto barusan gak gratis ya, hehehe.

Oke... baiklah!

Eh... tunggu sebentar! Aku gak malu-malu'in ini kan?

Aku segera berlari mendekati cermin oval meja rias, menata sedikit rambutku dengan jari.

~POV Vani~

"ngapain sih Van? Senyum-senyum sendiri, libur besok ya?" Bang Ryan melirikku.

Hehehe Bang Ryan pasti kepo nih...

"penasaran ya? Hehehe coba buka WA Bang Ryan!" aku tersenyum padanya.

"kenapa emang?" Bang Ryan mengambil kembali ponsel yang baru saja ditaruhnya di atas meja, di samping ranjang.

Aku tak menjawab, tapi masih tersenyum iseng.

Sedetik kemudian Bang Ryan tampak membelalak, dia segera melirikku dengan heran.

"kamu dapat darimana foto ini?" tanya Bang Ryan curiga.

"dari orangnya dong, hehehe." Aku segera bangkit dan berlari ke pintu.

"tunggu dulu Van!!!" teriak Bang Ryan seketika.

"Vani ngantuk, Vani tidur dulu ya Bang Ryaaaaannn, hehehe." Aku segera mematikan lampu, membiarkan lampu meja menjalankan tugasnya malam ini, kemudian menutup pintu, meninggalkan Bang Ryan yang bingung sendiri.

***