Chereads / [BL] Black Angel (Qing An and Qing Yu) END✅ / Chapter 3 - Cinta Tidak Bisa di Paksakan

Chapter 3 - Cinta Tidak Bisa di Paksakan

Di dunia ini, orang yang berkuasalah yang akan memiliki kartu joker di tangan mereka.

Dan orang-orang yang tidak memiliki kartu joker; apa yang bisa mereka lakukan?

Namun ingat.

Keberuntungan pasti ada, walaupun kamu tidak memiliki kartu joker di tanganmu.

Selamat Membaca Black Angel

.

.

.

Hari demi hari mulai berlalu, tidak terasa sudah dua minggu sejak kejadian insiden penolakan tersebut.

Dan kehidupan dari seorang Qing Yu pun berubah sangat drastis.

Qing Yu yang dulu sangat di kagumi dan disanjung, kini telah berubah menjadi kebencian serta cibiran dari orang-orang.

Terkadang Qing Yu harus menerima nasip pahit dalam kehidupannya, dimana ada beberapa orang dengan sengaja melemparkan sampah ke arahnya, bahkan Qing Yu akan di caci, di hina, dan di hajar tanpa adanya belas kasihan padanya, bahkan tidak ada seorangpun yang berani maju membantunya. Sangat pedih nasibnya.

Orang-orang yang berpihak pada kubu Angel, hanya bisa ibah tanpa membantu atau hanya sekedar menegur orang-orang yang melakukan kekerasan pada malaikat mereka yang kini sudah terlihat sangat rapuh.

Seorang malaikat berewujud manusia itu hanya bisah pasrah dengan keadaan yang ada, dan juga hanya bisah ber do'a kepada Tuhan untuk memuluskan kuliahnya sampai ia wisudah nanti.

Tenang malaikatku, tinggal dua tahun lagi kamu berada di Universitas X. 730 hari lagi, kamu harus bisa bertahan demi kebahagiaan kedua orangtuamu yang sudah susah payah mencari nafkah untuk kamu melanjutkan studimu ditempat yang kamu impikan ini.

Qing Yu selalu menenangkan pikirannya dan mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Rita dan Ikhi, hanya bisa melihat sahabat mereka yang di buli habis-habisan di Universitas. Ingin rasanya membantu, namun nyawa merekalah yang akan menjadi taruhannya. Dan bukan saja itu, kehidupan keluarga merekapun tidak luput menjadi sorotan.

Akhirnya, kedua sahabat Qing Yu hanya bisa membantu mengobati luka sahabat mereka itu setelah sampai di Apartemennya.

"Aw... Sakit!" Ucap Qing Yu pada Rita yang kini sedang membantunya mengobati luka-luka lebam di wajahnya.

"Maaf, kami berdua tidak bisa membantumu." Ucap Rita senduh.

"Tidak apa-apa."

"Tapi kalau tahu akan menjadi seperti ini, mendingan kamu menerimanya saja." Kata Ikhi.

Qing Yu tersenyum dan berkata, "Aku tidak menyukai gadis yang terlalu glamor."

Ita menghembuskan napasnya, "Itu juga yang sulit. Cinta tidak bisa di paksakan."

Mereka bertiga tersenyum, walaupun terlihat sedikit dipaksakan.

Ikhi, "Jujur saja, selama dua minggu ini bukan pembulian yang aku khawatirkan,"

Rita dan Qing Yu menatap Ikhi.

"Aku takut kakak Revana ikut turun tangan mengenai masalah ini–" Ikhi menghentikan ucapanya dan menatap Qing Yu lirih,

"–kakak Revana adalah orang yang sangat kejam, tidak ada seorangpun yang berani membantahnya, bukan saja itu; dia pernah menjadi anggota pasukan khusus terbaik yang sangat terlatih, dan Revana adalah salah satu adik kesayangannya. Aku takut, jika suatu hari nanti, kamu tidak akan bisa menghirup udarah segar lagi di dunia."

"Jangan menakutinya seperti itu Ikhi."

Qing Yu terdiam, dia tidak pernah berpikir jika kehidupannya akan menjadi seperti ini, hanya karena menolak cinta dari seorang gadis yang bahkan sama sekali tidak ia kenali.

Sedangkan ditempat lain, keluarga besar Albrech sedang duduk di ruang tamu dalam keadaan diam.

Terlihat begitu jelas, sosok pria gagah yang sangat menonjol dan mendominasi se isi ruang tamu yang terlihat sangat luas seperti setengah dari lapangan bola itu. Pria itu duduk dengan angkuh sambil menyilangkan kakinya, wajahnya terlihat sedang menahan amarah yang begitu besar. Bagi siapapu yang melihat wajah dan ekspresi itu, mungkin akan gemetar dan kencing ditempat saat itu juga. Terkecuali keluarganya, karena bagi mereka itu adalah makanan sehari-hari yang mereka dapatkan, jika pria itu berada di rumah.

Wajah pria itu sangat mengintimidasi dan menakutkan.

"Jangan ulangi lagi." Suara yang keluar dari mulutnya membuat orang-orang yang berada di ruangan tersebut jadi ber gidik ngeri.

Sang ibu menghembuskan napas dan berkata dengan alunan suara yang begitu lembut, dan menenangkan untuk didengar,

"Benar kata kakakmu, jangan ulangi lagi. Untung saja kita bergerak sangat cepat untuk menangani berita tentangmu. Perhatikan sedikit sikapmu terhadap orang lain, diluar sana tidak semua hal bisa kamu dapatkan dengan mudah. Terutama 'Cinta'." Jelas ibu Revana pada anaknya yang kini sedang dimabuk asmara.

"Tapi mom, Revana sudah terlanjut menaruh hati padanya, dan Revana tidak mau tahu. Jika Revana tidak bisa mendapatkan hatinya, maka pria itu harus mati." Ucap Revana murka.

Sang kakak melirik sekilas sang adik yang berada di kursi samping kirinya.

"Kakak, aku pengen Qing Yu jadi miliku~" Rengek Revana pada kakaknya.

.

.

.

Bersambung ...

Diketik ulang pada hari–

Rabu, 1 Januari 2020