Tuutttt... Tuutttt… (bunyi alaram)
Bunyi alaram membangunkan seorang pria tampan dan manis dari mimpi indahnya. Qing Yu– yah itulah namanya. Qing Yu bangun dari tidurnya dan mematikan alaram yang sedari tadi terus berbunyi sehingga mengganggu indra pendengaranya.
Setelah mematikan jam alaram tersebut, Qing Yu langsung bergegas menuju kamar mandi, dia membasuh seluruh tubuhnya dengan air hangat yang mengalir di atas kepalanya.
Itu terasa sangat segar.
Selesai mandi Qing Yu mulai berpakaian dan kemudian menjalani rutinitas paginya sebagai Mahasiswa tingkat kedua di Universitas X yang berada di Negara P
Jika ada yang bertanya; Sepertinya Qing Yu melupakan sarapan paginya.
Jawabannya, Qing Yu tidak melupakan sarapan paginya, dia hanya melewatkan sarapan paginya dengan sengaja.
Karena …
Qing Yu adalah tipe orang yang jarang sarapan pagi di rumah atau tempat tinggalnya, dan biasanya dia akan sarapan di kantin kampus jika memiliki waktu.
Hari ini adalah hari yang sangat special dan tersibuk bagi beberapa orang, di karenakan hari ini adalah hari penerimaan mahasiswa/i baru di Universitas X.
Namun Qing Yu tidak perlu repot-repot untuk mengurus mahasiswa/i baru tersebut.
Alasanya, karena dia bukan panitia yang harus berurusan dengan para murid baru.
Saat ini Qing Yu berjalan membelah lapangan atau bisa dikatakan halaman kampus untuk menuju ruangan kelasnya
"Qing Yu." Panggil seseorang.
Mendengar ada seseorang yang memanggil namanya, Qing Yu pun berbalik ke arah suara panggilan dan melihat dua orang yang sedang berlari menuju ke tempat dimana dia sedang berdiri saat ini.
Dua orang tersebut adalah sahabatnya yang bernama Rita dan Ikhi, keduanya berasal dari Indonesia sama seperti Qing Yu, dan jangan lupa, mereka bertiga mengambil jurusan yang sama yaitu jurusan Bisnis.
Pada saat sampai di dalam ruangan–yah seperti biasa, mereka bertiga selalu mengambil tempat duduk yang saling berdekatan.
"Nih, aku tahu pasti kamu belum sarapan." Kata Ita sambil memberikan dua bungkus roti kemasan dan satu kotak susu pada Qing Yu.
"Thank you."
"Dan ini juga buat kamu Ikhi, aku tahu kamu telat bangun."
"Thank you baby." Ucap Ikhi pada Rita yang merupakan sahabat sekaligus kekasihnya itu.
Beberapa menit kemudian, beberapa mahasiswa/i masuk ke dalam ruangan dan mencari posisi duduk mereka masing-masing karena sebentar lagi matakuliah akan di mulai.
"Eh, dengar-dengar ada model papan atas loh yang mendaftar di jurusan kita!" Ucap mahasiswi yang baru saja masuk pada teman-temannya.
"Ah masa sih?"
"Ia benar! Aku mendengarnya tadi dari para senior."
Suasana kelas sedikit berisik, dikarenakan suara orang-orang yang bercakap-cakap di dalam ruangan dan suara-suara berisik tersebut bersatu padu sehingga menggema ke mana-mana.
Sekitar kurang lebih enam sampai sepuluh menit kemudian, dosen yang mengajar di ruangan merekapun masuk.
"Selamat pagi anak-anak."
"Selamat pagi, bu." Ucap mereka serempak.
"Baiklah anak-anak, kumpulkan makalah kalian sekarang di depan."
Beberapa minggu kemudian.
Suasana kampus ricuh dan sangat heboh luar biasa.
Semua orang berlarian menuju ke tengah lapangan, banyak orang yang berkerumun berbentuk lingkaran di sana, seperti sedang melihat suatu pertunjukan yang luar biasa. Di samping lapangan terdapat gedung-gedung bertingkat dan desainnya terlihat mewah. Apa lagi, kalau bukan gedung kampus.
Ikhi dan Rita yang merupakan sahabat sehidup semati dari seorang pria tampan dan manis bernama Qing Yu, kini sedang berdiri mematung di samping Qing Yu dengan seorang gadis cantik bagaikan dewi surge yang berdiri di depan Qing Yu saat ini, ia merupakan model papan atas dengan gaya glamor dan mewah yang kini berdiri di depan seorang pria manis bernama Qing Yu.
"Kenapa kamu menolaku!"
Gadis itu berbicara dengan amarah yang ia tahan, bahkan matanya terlihat sedikit merah karena menahan air mata. Gadis itu sama sekali tidak perduli dengan reputasinya sebagai model papan atas dan julukannya sebagai dewi Kampus, yang ada di pikirannya saat ini hanyalah mendapatkan sesuatu yang di inginkannya, dan tidak seorangpun yang boleh menolak ataupun membantahnya.
Dialah Revana, seorang model papan atas sekaligus seorang anak konglomerat yang sangat terpandang dan di segani bahkan sangat di takuti. Revana gadis yang baru saja masuk di dunia perkuliahan ini tak sengaja telah jatuh cinta dan hatinya telah berlabu pada seorang pria tampan nan manis yang dijuluki sebagai seorang Angel di Universitas X, di karenakan kebaikan hatinya serta di dukung dengan parasnya yang manis dan tampan.
Semua orang menjadi sangat iri dan sirik jika kedua sejoli tersebut menjadi seorang pasangan. Bagaimana tidak, yang satunya mendapat predikat sebagai seorang dewi dan satunya di juluki sebagai seorang malaikat. Perpaduan inilah yang membuat semua orang menjadi tidak terima.
Namun naas, gadis itu di tolak mentah-mentah oleh seorang manusia berparas malaikat tersebut.
"Aku bertanya, kenapa.kamu.menolakku?!" Tanya Revana kembali dengan nada penuh penekanan.
"Kamu bukan tipeku." Kata Qing Yu tanpa berpikir terlebih dahulu. Namun tiga kata yang keluar dari mulut Qing Yu bagaikan petir dan pisau yang bersatu menjadi sebua setrum yang dapat mengoyak serta meng obrak abrik hati dari seorang Revana.
Dan…
Tanpa Qing Yu sadari, tiga kata itu lah yang membuatnya di kelilingi sebuah kegelapan yang tidak akan pernah bisa menjadi sebuah terang dan tiga kata itu lah yang akan menyeretnya kedalam sebuah jurang tanpa dasar, dimana tidak ada seorangpun yang berani mengulurkan tangan mereka atau sekedar melonjorkan tali untuk menariknya kembali ke atas, dan membawanya ke sebuah cahaya yang terang.
Dan tiga kata itu juga, membuat Universitas X dibagi menjadi dua kubu yaitu kubu Penyerang dan kubu diserang.
Dan lebih di kenal dengan kubu Dewi dan kubu Angel.
Siapapun yang berani membela sang Angel atau hanya sekedar membantunya, akan tahu sendiri bagaimana akibatnya. Mungkin saja akan di buli, atau yang lebih parah lagi orang itu akan menghilang tanpa jejak.
.
.
.
Bersambung ...
Penasaran!
Silahkan comen, suapaya aku rajin dan semangat untuk bepikir dan mengetik.