setelah lama ngobrol dengan temen og dan ob melepas kerinduan dan temu kangen akhirnya difanya memutuskan untuk kekantin rumah sakit untuk membeli minuman.
saat dia duduk d kantin sambil menikmati jus alpukat samar- samar difanya mendengar ada yang sedang bergosip tepat d belakang difanya.
" gimana dok perkembanganya dengan dokter Fabio? " tanya suster
" belum ada perkembangan apa pun susah banget buat deketinnya padahal aku udah cari alasan buat tiap hari bisa bertemu dan ngobrol sama dia tapi kok kayanya susah banget ya... " ucap seorang yang memakai jas dokter
" pepet terus dok... semangat dokterkan cantik pasti bisa naklukin hati dingin seorang dokter Fabio " ucap suster memberi semangat
" ya semoga aja aku bisa mengambil hatinya yang seperti es batu... " ucap sang dokter
" dokter Fabio itu kaya pinter, tampan dan juga banyak loh para suster dan dokter muda yang berlomba-lomba untuk mendekatinya termasuk sekretarisnya dulu sebelum dipecat " ucap suster
" oh ya tentang sekretaris Fabio kenapa di pecat dulu.. " tanya dokter itu
" denger - denger sih karena melanggar perkataan dokter Fabio sampai mantanya membuat kesalahan yang ga termaafkan" ucap suster
" kesalahan apa? " ucap dokter wanita
" ga tahu saya dok, kelanjutannya semuanya tertutup rapat.. "ucap suster
" ooh bererti saya harus mendekat dengan cara halus dong untuk bisa bersama selamanya" ucap dokter yang berjas putih
" pokoknya saya dukung dokter buat dapetin dokter Fabio dari pada yang lain saya lebih setuju kalo dokter yang memenangkan hati dokter Fabio" ucap suster memberi semagat
" makasih Sus, kamu memeng selalu bisa saya andalkan " ucap dokter wanita
mereka berdua pun pergi setelah berbincang saat difanya melihat dokter tadi.
" bukannya itu suster sama dokter yang meriksa saya kemarin ya.. bisa gawat kalo sampai mereka tahu kalo aku istri Fabio dan lagi gimana ke adaan anak aku nantinya pokoknya aku harus periksa drumah sakit lain buat keselamatan bayiku" gumah difanya
setelah selesai meminum jus difanya langsung memesan ojek online untuk segera pergi dari rumah sakit.
difanya menunggu dloby rumah sakit menunggu ojek onlinenya datang dia ingin segera pulang jangan sampai ada yang tahu kalo dia lagi orang yang deket dengan Fabio bisa berabe nanti.
saat sampai rumah difanya langsung kekamar untuk mandi dan istirahat karena badannya terasa lelah dan letih mungkin ini karena efek kehamilannya yang mulai membesar..
drt drt drt.... drt... drt.. drt
" hallo"
" kamu dimana sayang kok kamu ga kembali keruangan aku sih? " ucap Fabio
" aku udah sampai rumah... aku cape mau istirahat bye.. " ucap difanya ditelp yang langsung mematikan sambungan telepon
akhirnya setelah selesai mandi difanya mulai merebahkan tubuhnya dikasur kamarnya dan Fabio terasa matanya mulai menutup dengan nafas teratur membawanya ke dunia mimpi yang indah..
" bi nyonya... kapan pulangnya? " ucap Fabio saat memasuki rumah
" sekitar 2 jam yang lalu taun dan kelihatan letih banget nyonya nya" ucap bibi ipah
" ya udah kalo makan malem udah siap panggil saya ya bi" ucap Fabio lalu menuju kamarnya
saat masuk Fabio melihat istrinya sedang terlelap dalam tidurnya membuat Fabio tersenyum
menghampiri istrinya menngusap kepala istrinya dan memberikan ciuman d kening dan kedua pipi gembil serta hidung serta bibirnya yang merah walau tanpa lipstick mencium dengan penuh rasa sayang..
" jangan pernah pergi lagi dariku... karena aku bisa hancur bila kehilangan kalian " ucap Fabio lembut disela ciumannya.
setelah puas mencium difanya Fabio kekamar mandi untuk membersihkan dirinya yang berasa lengket. saat Fabio masuk difanya membuka mata perlahan
" aku ga bisa janji kak, bila nanti aku akan meninggalkanmu untuk kebaikan anak kita akan aku lakukan walau menyakitkan... tolong bantu aku buat ada terus di sisimu terus sampai akhir hayatku" ucap difanya lirih
difanya menangis dalam diam air matanya terus saja keluar tampa bisa d bendung.
saat Fabio keluar difanya tidur kembali agar ga ketahuan kalau dia sudah bangun dan mendengar ucapan fabio.
Fabio duduk di dekat istrinya mengelus pipinya berasa basah.
" sayang kamu sudah bangun" ucap Fabio disela kegiatannya mengelus pipi difanya
" kakak udah pulang udah makan?" ucap difanya saat membuka mata
" kamu kenapa nangis sayang... aku ga mau kamu sedih ga bagus buat janin yang ada d rahim kamu sayang.. katakan padaku apa yang terjadi" ucap Fabio
" aku ga mau kakak deket dengan dokter wanita apaan suster " ucap difanya merajut
" kenapa sayang.. itukan sudah menjadi pekerjaanku sehari-hari... cuma sebatas kerja sayang ga lebih sumpah" ucap Fabio sambil dua jari membentuk V
" itu menurut kakak tapi belum tentu mereka beranggapan begitu... kaka sih selalu php cewe ah.. " ucap difanya kesal 😤😧😡😠
" ayolah sayang aku ga peduli sama mereka yang aku pedulikan cuma kamu sayang ga ada wanita lain.... " ucap Fabio langsung memeluk istrinya gemes karena sifat cemburu yang membuat Fabio senang.
" jangan cemburu dong.... I love you my wife"
" siapa lagi yang cemburu.. pede abis"
" biar aja pede... cemburu itu tandanya kamu cinta sama aku... itu yang membuat aku senang sayang" ucap Fabio lalu mencium pipi difanya
disela kemesraan Fabio pintu pun diketuk
tok tok tok
" iya bisa kami akan turun bentar lagi.. " teriak Fabio
" sayang kita makan yuk... sekalian beri nitrisi untuk dedek bayi yang ddalam" ucap Fabio
" kakak duluan turun aja aku mau cuci muka dulu"
"ok aku tunggu dimeja makan ya sayang" ucap Fabio langsung mencium pipi difanya
meninggalkan difanya keluar dari kamar.
saat makan tidak ada percakapan cuma dentingan sendok dan garpu seterta piring
setelah selesai makan Fabio dan difanya duduk di balkon kamarnya Sambil berpelukan ditemani dengan jus stroberi serta cappucino dan cemilan dan salat buah.
" sayang... jangan pernah tinggali aku lagi yah... " ucap Fabio
" tergantung.... " ucap difanya
" kok gitu sih.... " ucap Fabio
" ya aku cuma mau kakak ga deket lagi sama cewe manapun jika kakak deket dengan siapa pun itu sampai aku tahu mana aku akan meninggalkan kakak... aku ga mau sakit hati di duakan " ucap difanya
" itu ga akan terjadi.... karena aku cuma mau kamu. wanita yang ada disamping aku menemaniku dan menjadi ibu dari anak-anak kita yang akan lahir bentar lagi" ucap Fabio mengelus perut buncit difanya
" kita ga akan pernah tahu apa yang akan terjadi nanti... " ucap difanya
" apapun yang terjadi aku akan tetap memilihmu menjadi istriku dan ibu dari anak-anak ku... " ucap Fabio
difanya dan Fabio masuk kedalam kamar setelah merasa mengantuk dan lelah.
Fabio tetap memeluk difanya sambil mengelus kepalanya dengan lembut mencium kening difanya.
" sayang.... aku mau boleh ya... " ucap Fabio
" mau apa sih...? "
" mau merekan kamu... " ucap Fabio
" emang kakak singan nerkan aku"
biar aja aku masih kangen sama setiap inci tubuh kamu yang membuat aku bergairah " ucap Fabio frontal tanpa diduga Fabio langsung melumat bibir difanya dengan penuh nafsu karena sudah di landa gairah...
up maaf kepotong.... 😁😁✌✌
makasih yang udah mau baca cerita ini semoga kalian suka dan saya harap bisa terus up date setiap hari....
love you all 😘😘😘😘😘
makasih yang sudah memberikan bintang nya semoga kalian suka... senang bisa ber interaksi dengan kalian semua dan terimakasih untuk semua coment nya 😍😘😘😘