Malam ini aku merasa kasihan melihat Jo karena dia tidak bisa tidur satu ranjang dengan ku , karena semakin lama aku melihat dirinya , hasrat hati ini serasa ingin sekali memaki dirinya hingga tiada ampun
Aku sendiri tidak tahu mengapa aku menjadi seperti ini terhadap dirinya , disisi lain aku ingin sekali merasakan dalam pelukan nya dalam belaian nya dan diciumi selalu oleh dirinya , namun kenyataannya aku benar- benar tidak bisa berdekatan dengannya karena jika aku dengan dekat dengan dirinya maka emosi ku bertambah Apalagi jika aku mengingat akan Dokter perempuan yang bernama Rachel itu maka rasa muak didalam diri ini kepada Jo semakin menjadi jadi .
Waktu pun semakin berlalu , ku pandangi wajah Jo yang sedang tertidur pulas di sofa sebelah ranjang tidur ini , aku tahu sesungguhnya dia tidak bisa menikmati tidurnya dengan nyaman , karena kulihat di setiap waktu Jo membolak-balikan tubuh nya untuk mencari posisi agar dia bisa tidur dengan nyaman . tak dapat ku tahan lagi akhirnya aku tertawa kecil melihat dirinya yang tidurnya seperti ini .
Tiba-tiba handphone yang ditaruh oleh Jo di atas meja bergetar , Itu artinya adalah sebuah panggilan yang harus diterima oleh Jo , ada sedikit rasa penasaran di hati ini yang tidak dapat ku tahan lagi , rasanya ingin aku melihat siapa nama yang tertera di handphone itu , karena tidak lagi dapat menahan rasa hati ini aku pun segera turun dari ranjang dan menghampiri meja dimana handphone Jo yang terus bergetar di atas nya .
Namun ternyata aku terlambat beberapa saat , belum sempat aku melihat nama yang ada di handphone itu , Jo terbangun dan segera mengambil handphonenya , Jo terkejut melihat diriku yang sedang menghampiri nya dan aku pun terkejut melihat Jo yang terbangun tiba tiba , lalu Jo menyuruhku untuk kembali ke ranjang tidurku dan dia pun menerima telepon itu .
Awalnya Jo menerima telepon itu dengan santai , namun setelah 10 menit berlalu wajah Jo berubah menjadi sedikit marah dan dia pun pergi berjalan keluar dari kamar ini Aku merasa Jo menghindar dariku agar aku tidak mengetahui apa yang selanjutnya sedang dibicarakan oleh Jo bersama dengan orang yang ada di dalam handphone itu , sedikit aku mendengar Jo berkata untuk tidak mengganggu kehidupannya lagi ....
Mendengar suara Jo yang semakin bernada keras kepada orang yang di dalam handphone itu , aku menjadi tidak berani mendekatinya kini Aku hanya bisa menunggu nya hingga dia kembali ke kamar ini dan menunggunya Dia bercerita sendiri kepadaku tentang mengapa dia menjadi marah seperti itu .
Lama aku menunggu Jo Kembali kedalam kamar ini ,
Ternyata dugaanku salah , aku berpikir setelah Jo selesai bertelepon dia akan kembali lagi bersama dengan diriku didalam kamar ini , ternyata tidak ' Jo pergi meninggalkan diriku tanpa berkata sedikit pun kepada ku .
Aku terdiam dalam keheningan malam ini merasakan isi kepala ini penuh dengan berbagai pertanyaan atas tingkah laku Jo yang seperti ini . Baru kali ini Jo pergi meninggalkanku tanpa ada sepatah kata pun , Apakah masalah ini terlalu penting , Siapa orang yang telah membuatnya menjadi seperti ini ?
Mata ini akhirnya terasa lelah dan aku tidak mau menunggu lagi , Aku tidak mau dihantui oleh rasa penasaran ku tentang Jo , entah sampai jam berapa Jo pergi meninggalkan diriku , aku masih berpikir nanti Jo akan bercerita kepadaku tentang semua alasan ini , Kalau tidak , maka aku yang akan mencari sendiri semua pertanyaan-pertanyaan tentang Jo yang ada di dalam kepala ku ini .
" Tok ... Tok .. Tok... !"
" Nyonya Jo ...!"
Kubuka mata ini secara perlahan lahan karena tiba tiba kuping ini mendengar suara ketukan pintu dan suara panggilan dari seseorang di depan pintu kamar ini .
Ku kucek kucek mata ini dan kulihat jam dinding sudah menunjukan pukul 7 pagi .
" Astaga ....! sudah pagi ! aku belum sempat bertemu dengan Jo dan kini Jo sudah meninggalkan diriku lagi !"
Aku terkejut dan berkata dalam hatiku , karena aku berpikir Jo telah pergi kerja di pagi ini , meninggalkan ku dan dia tidak ingin membangunkan ku sehingga dia pun pergi tanpa pamit kepada aku lagi kali ini .
" Tok ... tok ...tok... Nyonya Jo ...!"
Terdengar kembali ketukan pintu dan suara seseorang yang memanggil nama ku , menyadarkan ku untuk segera membukakan pintu kamar ini dan mengetahui siapa yang mengetuk pintu kamar di pagi hari ini .
" Siapa Kalian !! A... Ada apa dengan Jo ?! kenapa dia menjadi seperti ini ??
Terkejut aku seketika dan mata ini rasanya mau copot ketika aku melihat Jo dipapah oleh 2 orang bawahan nya .
" Selamat Pagi Nyonya "
" Tidak usah pagi pagian ! cepat katakan kenapa suami saya jadi seperti ini !!
Aku berkata dengan cepat ketika salah satu bawahan Jo itu ingin mengucapkan kata kata di hadapanku , aku tidak memerlukan kata basa-basi hormat dari mereka yang aku perlukan adalah jawaban yang pasti Kenapa Jo bisa sampai seperti ini , Semalam dia pergi meninggalkan diriku dengan kemarahannya dan kini di pagi ini dia menjadi seperti ini .
" Maaf Nyonya , boleh kami masuk dan membaringkan Bapak Josep di atas kasur terlebih dahulu ."
Salah satu bawahan Jo meminta ijin kepadaku , membuat aku menyadari kesalahan ku ...
" Iya... iyaa...silahkan... taruh dia cepat diatas ranjang itu ! aku pun segera menyuruh mereka untuk membaringkan tubuh Jo di atas ranjang ku .
Ketika mereka memapah tubuh Jo melewati diriku , aku mencium ada bau alkohol yang sangat menyengat di dalam diri Jo .
Rasa penasaran ini semakin menjadi-jadi ketika aku mengetahui bahwa Jo bukanlah pingsan melainkan Dia mabuk karena minuman .
" Ada apa dengan Dia ? mengapa dia menjadi mabuk seperti ini ?"
Aku pun segera menghadang mereka berdua , setelah mereka berdua sudah membaringkan tubuh Jo di atas ranjang . Aku akan mengancam mereka jika mereka berdua tidak berkata sejujurnya kepadaku , tentang alasan mengapa Jo bisa menjadi seperti ini .
" Maaf Nyonya , sebenarnya ini adalah masalah pribadi Bapak Jo , dan kami tidak bisa untuk mengatakannya ."
Sesuai dengan dugaan ku bahwa mereka tidak akan berkata jujur kepadaku , maka kini aku akan mengguna kan rencana ku yang kedua yaitu ..... ancaman ku .
" Baiklah .... jika kalian berdua memang tidak mau mengatakannya , aku akan bunuh diriku dan membuat pernyataan bahwa Jo lah yang membunuh ku...!!
Dengan berani aku pun berkata mengancam 2 anggota Polisi yang ada dihadapan ku ini .
" Tenang Nyonya , saya mohon jangan menambah masalah Bapak Jo lagi , Beliau sudah pusing dengan mantan Istri nya ....
" APA..... !!! apa kata mu barusan ..... !!! mantan Istri ..!!
Tubuh langsung terduduk lemas di atas sofa ketika aku mendengar apa yang sudah dikatakan oleh salah satu bawahan Jo , entah apa yang ada didalam hati ini ketika aku mengetahui ternyata Jo sudah menikah ....
Lalu siapa aku dimata mereka saat ini ?
==========>>>>>