Chereads / My Workaholic Husband / Chapter 22 - Chapter 21

Chapter 22 - Chapter 21

Thella pulang dari kantor. Hari pertamanya yang cukup membuat emosi itu akhirnya berhasil ia lewati. Saat ia membelokkan mobilnya ke halaman tempat tinggalnya bersama Naufal, ia di kejutkan dengan adanya mobil suaminya yang terparkir.

Baru kali ini Naufal pulang kantor sangat awal.Biasanya ia paling awal pulang saat jam makan malam. Thella tidak ingin membuat gaduh, ia masuk ke dalam rumah pelan-pelan.

Saat masuk ke kamar, ia mendapati suaminya tengah memainkan ponselnya.Wajahnya nampak sangat serius dan dingin. Seperti saat awal ia mulai menjadi istri.

"Bagus, pulang juga. Aku pikir kamu akan ikut pria itu tidur di rumahnya,"Celetuk Fall dengan nada sangat dingin. Thella paham, Naufal pasti marah karena kejadian di Roxy Group tadi pagi.

"Aku pasti pulang, bukankah ini rumahku?" Thella berusaha menghadapi Fall dengan kepala dingin.

"Lalu kenapa kau menolakku tadi saat kalian ada di kantorku? Kamu sengaja mempermalukan aku?!"Naufal bangkit dari duduknya, melempar pelan ponselnya ke kasur dan mendekati Thella.

"Sungguh, aku tidak bermaksud untuk melakukan itu, aku hanya..." Thella tidak sanggup untuk meneruskan kalimatnya.

"Katakan kenapa, atau aku akan menciummu untuk membuatmu bicara!" Naufal mendekati Thella dan membuat wanita itu bersandar di tembok dengan kasar. Sepertinya pria itu benar-benar marah karena cemburu.

"Aku tidak bisa mengatakannya, Fall," Thella bingung, ia ragu untyk memberitahu Fall tentang kontrak itu.

"Bagus, kau bahkan tidak mau memberitahuku,kamu harus di hukum sampai kau mau bicara!" Fall menarik wajah Thella, meraup bibir wanita itu dengan bibirnya dan menciumnya dengan rakus.

"Hmmp.."Thella kesulitan bernafas, Naufal tidak mau memberiksn kesempatan wanita itu untuk mengambil nafas. Ia tersengal dan mencoba mencengkeram bahu Fall untuk memberitahu bahwa kini dadanya sesak seperti akan pingsan.

"Kau masih ingin ku hukum lagi?! Cepat katakan, kenapa kau lebih memilih laki-laki itu di bandingkan aku suamimu?!" Naufal tidak peduli dengan wajah pucat Thella.Dia bahkan tetap mencecar Thella dengan sedikit kasar dan wajah yang penuh amarah.

"Aku..." Thella tetap ragu untuk mengatakannya.

"Kau masih tidak ingin mengatakannya?! Kau masih mau aku hukum lagi?!" Fall kembali menarik kepala Thella agar wajah wanita itu dekat dengan wajahnya.

"Jangan, Fall. Aku mohon, jangan lagi. Aku akan mengatakannya," Thella akan jujur, ia tidak ingin di cium kasar oleh Fall. Ia hanya ingin berciuman dengan lembut dengan pria itu.

"Bagus! Cepat katakan!" Fall masih emosi, ia menatap Thella tajam.

"Aku terikat kontrak. Jika aku membatalkannya, aku harus membayar sepuluh kali lipat gajiku, delapan puluh juta,"Thella takut-takut mengatakan itu. Naufal meninju dinding hingga tangannya memar.

"Thella, kamu pikir suamimu ini orang miskin?! Kamu lihat, Roxy Group itu perusahaanku, Hanya delapan puluh juta, itu tidak masalah untukku. Aku tidak suka kamu dekat dengan lelaki itu!"Naufal mendengus kesal. Ia bergegas ke mejanya dan menulis cek sebesar seratus juta, menyobeknya kasar dan memberikannya pada Thella.

"Besok, putuskan kontrakmu dengan perusahaan itu ! Dan mulailah jadi sekertaris di kantorku,"Naufal mengambil ponselnya dan berniat untuk kembali ke kantor.

Grepp..

Thella memeluk tubuh pria itu dari belakang. Membuat Naufal berhenti sejenak. Ia diam dan memberikan kesempatan Thella untuk bicara.

"Naufal, maafkan aku, gara-gara aku kamu harus kehilangan banyak uang. Aku ceroboh, aku bodoh.. Seharusnya aku..."

Cupp..

Naufal mendaratkan ciuman lembut ke bibir Thella, membuat wanita itu terpejam dan menikmatinya. Fall menghapus air mata Thella yang mengalir di sudut matanya.

"Maafkan aku juga, Thella. Aku tidak bermaksud membuatmu takut. Aku hanya tidak ingin kamu di sentuh atau di dekati oleh pria lain. Kamu hanya boleh menjadi milikku, Naufal Ferdinand Roxy." Naufal mengecup kening Thella berulang kali.Jujur, ia sangat merasa bersalah pada Thella. Dia sangat kasar pada istri yang sangat disayanginya.

Thella memeluk Naufal erat. Ia tahu, di balik rasa marah Naufal, tersimpan cinta yang begitu besar.Wajar, ia pasti cemburu saat melihat orang yang di cintainya berdua dengan lelaki yang juga menginginkan istrinya.

"Tidak.Semua ini salahku, Fall. Aku yang salah, aku pantas mendapat hukuman darimu," Thella mendekap erat tubuh Naufal, perlahan, lelaki itu membalas pelukannya dengan hangat.

"Aku sangat mencintaimu, Thella. Tidak akan membiarkan siapapun, mengambilmu dari sisiku.Meskipun kamu tidak suka, aku akan tetap.melarangmu untuk pergi," Matanya memerah, hanya Thella yang ia miliki sekarang, mana mungkin dia akan membiarkan seseorang mengambil miliknya begitu saja.

"Aku suka, dan aku tidak akan pergi kemanapun. Kamu adalah rumah di mana aku kembali, Fall. Aku telah bahagia dapat menemukanmu, aku tidak ingin meninggalkanmu,"Thella masih mendekap tubuh Naufal. Ia tidak akan membiarkan Lelaki itu kembali ke kantornya.

"Fall, bisakah kamu jangan pergi? Aku mau hari ini kamu menemaniku di rumah. Aku mohon, sekali ini saja," Naufal memandangi wajah istrinya yang sedang memelas itu. Dia tahu, Thella pasti sudah menginginkannya lama.Ia ingin menghabiskan hari bersama dengan suaminya.

"Baiklah, aku tidak jadi pergi. Ayo kita menonton drama,"Naufal mrnunjukkan ponselnya. Sekali ini, ia ingin memanjakan Thella. Setidaknya untuk membayar kesalahannya karena telah membuat Thella menangis.

"Dengan senang hati, Tuan Singa..." Ledek Thella, membuat Naufal memandangnya sambil setengah tersenyum.

"Kamu memanggilku apa?" Tanyanya sambil tersenyum manis.

"Tuan singa..." Thella mengulang panggilannya terhadap Naufal.

"Apakah Nyonya Singa ingin di terkam?" Bisiknya di telinga Thella membuat wanita itu juga tersenyum lebar.

"Siapa takut..." Thella berlari kecil ke kamar. Ia menyisir rambutnya di depan cermin.Naufal melepas jas dan juga dasinya. Mengganti seluruh pakaiannya dengan baju santai.

"Hari ini mau jalan keluar? mungkin makan atau kemana?" Naufal berinisiatif menanyakan keinginan Thella hari ini.

"Nggak, aku mau di rumah saja,sama kamu. Pengen sekali-sekali tiduran sambil nonton drama sambil meluk kamu, jadi bapernya berdua," Ujar Thella manja, sambil memandangi suaminya yang juga memperhatikannya yang sedang menyisir rambut penuh gaya.

"Permintaan anda, saya kabulkan Tuan Putri," Naufal menunduk ala pengawal istana, membuat Thella tersenyum lebar.

"Suami dinginku romantis banget, sih..." Thella menarik kedua pipi Naufal dengan gemas.

Naufal membalas dengan menjatuhkan pelan tubuh Thella ke ranjang, dengan posisi Fall di atas Thella,mata mereka beradu.Terbawa suasana,Naufal mendaratkan ciumannya pada bibir ranum istrinya.

"Fall, kita belum nonton drama romantisnya, kenapa kamu baper duluan?"Kalimat itu Thella ucapkan setelah Naufal melepaskan ciumannya.

"Setiap bersamamu di posisi romantis, aku selalu ingin menciummu,lagi dan lagi. Aku tidak pernah merasa bosan melakukannya."Setelah menyelesaikan kalimatnya, Naufal mengulang lagi kegiatannya yang tadi.

"Jadi, kita jadi nggak nonton drama romantisnya?"Rengek Thella.

"Sepertinya,kita bikin momen romantis sendiri saja,yuk..."

"Naufal...!"

"Apa...?"

"Kamu nakal,hentikan..."

"Mulutmu bilang hentikan, tapi hatimu bilang lanjutkan..."Fall melanjutkan kegiatannya menjelajah.

"Fall.. *stop please,"

"No*."