Chereads / My Workaholic Husband / Chapter 21 - Chapter 20

Chapter 21 - Chapter 20

"Kenapa tidak bisa? Kamu cinta pertamaku, Thella. Kita pernah saling mencintai di masalalu, apa kamu tidak ingin mengulang masa itu bersamaku, cantik?" David mencolek dagu Thella, tentu saja istri Fall itu menolak dan berusaha menghindar.

"David, tolong. Aku mau kita profesional dalam hubungan pekerjaan saja. Kamu tahu kan, aku sudah menikah," Thella menatap kesal pada David. Ia sangat tidak nyaman dengan tatapan Dev yang seperti menelanjanginya.

"Aku tahu kamu sudah menikah, tapi aku berhak mengambilmu kembali dari sisi Fall, apa juga yang kamu banggakan dari dia? wajah, tampanan aku, kekayaan, mungkin banyakan hartaku, tapi aku lebih normal daripada dia. Apa enaknya punya suami pendiam seperti itu?" David terus menghina Naufal, membuat hati Thella menjadi panas.

"Kamu hentikan perkataanmu, atau aku keluar dari pekerjaan ini!" Thella berteriak karena kesal dengan sikap David yang merendahkan suaminya.

"Baiklah, mari kita bekerja secara profesional. Aku bisa merebut hatimu seiring waktu, Manis," David kembali ke tempat duduknya. Sementara Thella, ia kembali ke ruangannya dengan langkah panjang. ia sangat kesal dengan sikap David.

"Apa sih, yang bikin aku tertarik padanya dulu? Selain wajahnya yang tampan, tidak ada lagi kelebihan David. Dia semena-mena merendahkan Naufal, padahal ia sama sekali belum mengenal suamiku dengan baik," Dengus Thella kesal. Ia masuk ke dalam ruangannya sambil membanting pintu sedikit keras. Ia tidak perduli apa kata karyawan lain tentang dirinya.

Triing... triing..

Telpon di meja kerja Thella berdering, bisa di pastikan itu dari David. Ada apa lagi dengan pria menyebalkan itu? Sial, umpat Thella dalam hati, ia lupa kalau David adalah bosnya sekarang.

"Kita akan meeting dengan Roxy group, Tunggu aku di depan kantor, sekarang!" Perintah David dari ujung sana. Thella menguatkan dirinya. Ia tidak akan menghabiskan uang pemberian Naufal untuk membayar uang ganti rugi pada David.

Thella segera berjalan ke luar ruangan. Mengikuti intruksi dari David, menunggu pria songong itu di depan kantor. Thella merasa tidak asing dengan Roxy Group. Tapi ia lupa, pernah mengetahuinya di mana.

"Ayo!" David memanggilnya dari dalam mobil. Ia membuka pintu mobil, posisi David yang ada di pintu belakang mengarahkan Thella untuk duduk berdampingan dengannya. Sejujurnya, Thella merasa risih dengan sikap David.

Thella menjaga jarak dari pria menyebalkan yang ada di sampingnya. Iq tidak ingin dekat-dekat dengan pria itu. David selama ini tidak pernah macam-macam, tapi bisa saja dia akan berbuat sesuatu sekarang, karena sifatnya yang sudah tidak normal seperti dulu.

"Jangan takut, aku tidak akan macam-macam. Tidak perlu sampai mojok ke sana," David merasakan ketidak nyamanan Thella terhadapnya.Dia memang menginginkan Thella, walaupun wanita itu telah menikah.

David merasa, ia yang lebih pantas memiliki Thella daripada Naufal. Dia merasa lebih mengenal Thella dengan baik. Naufal hanya orang asing,Pria itu akan berusaha menyingkirkan suami Thella,bagaimanapun caranya.

Thella merasakan aura hitam terpancar jadi tubuh pria di sampingnya. Ia merasa was-was dan takut Dev akan melakukan sesuatu yang tidak baik terhadapnya dan Fall.

"Thella, kenapa kau diam saja? Itu bukan dirimu, apa kamu tertular sifat dingin suamimu?" David berusaha berinteraksi dengan Thella.

"Kalau iya, memangnya kenapa? Dia suamiku,sah-sah saja bukan kalau aku mengikuti ciri khasnya? memangnya apa masalahnya denganmu?"Thella menanggapi celetukan David dengan sedikit ketus.

"Apa kau benar-benar mencintai dia?" Lelaki itu sangat ingin mengetahui perasaan Thella yang sebenarnya pada Fall.

"Aku sangat mencintainya,Dev.Di hatiku, tidak ada lagi ruang untuk orang lain," Jawaban Thella membuat hati David terluka.Setelah sekian lama ia menunggu Thella, akhirnya ia harus kecewa karena wanita itu sudah memiliki suami.

"Aku tidak perduli, kamu mencintai Naufal atau tidak, yang pasti, kau harus jadi milikku. Aku akan merebutmu kembali darinya,"David tertawa kecil, membuat Wanita itu kesal.

"David, apa kamu sudah tidak waras? Di luar sana banyak wanita selain aku.Bahkan kamu bisa dengan mudah mendapatkannya, jadi buat apa kamu susah-susah berusaha merebutku dari suamiku sendiri?" Thella menatap heran ke arah David. Dia pikir, pria itu tidak normal. Bisa-bisanya ia mengharapkan istri orang lain. Meskipun dulunya mereka saling mencintai, tetap saja itu tidak patut untuk di lakukan.

"Terserah apa katamu, Thella. Aku hanya menginginkan kamu.Kamu seorang," David menyeringai.Membuat Thella semakin risih di buatnya.

Sesampainya di Roxy Group.

Thella terpana karena perusahaan Roxy Group sangat besar, bahkan lebih besar dari perusahaan David.

"Selamat siang,dengan Bapak David, betul?"Tanya seorang satpam kantor tersebut.

"Benar, saya David,"Jawab pria itu singkat.

"Silahkan, Bapak sudah di tunggu di ruang rapat," Satpam itu bergegas memberikan arahan jalan kepada David dan Thella.

"Maaf, saya terlambat," David segera duduk di tempat yang di sediakan, tentu saja Thella mengambil kursi yang ada di sampingnya. Namun ia terkejut, tepat di samping tempat duduknya, ada Naufal di sana.Pria itu menatapnya, mereka saling tatap hingga mata mereka beradu cukup lama.

Rapat berlangsung Khidmad. Semua berjalan lancar sampai rapat berakhir.Setelah itu,Thella harus kembali ke kantor David.

"Thella, tunggu." Naufal memanggil Thella, karena ia merasa butuh jawaban, kenapa istrinya justru lebih memilih untuk bekerja di perusahaan pria itu di banding perusahaannya.

"Ada apa, Fall?" Thella erhenti sejenak sambil melihat Bosnya yang sedang berbincang sejenak dengan rekan kerja yang kebetulan bertemu.

"Kenapa kamu lebih memilih perusahaan pria itu, daripada perusahaanku?"Naufal menatap nanar kedua mata Thella.Ia sangat tidak suka Thella berhubungan dengan pria itu.

"Aku tidak sengaja,Fall. Aku tidak tahu, kalau bosnya itu adalah dia," Thella coba menjelaskan pada Naufal kalau ia tidak berniat untuk sengaja bekerja di perusahaan David.

"Kalau begitu, keluar dari perusahaan itu sekarang juga!"Fall tampak marah. Thella bingung harus berbuat apa. Jika dia bilang kalau ada denda jika melanggar kontrak, ia semakin akan di salahkan Fall.

"Maaf, Fall. Aku tidak bisa.Aku harus kembali ke kantor David."Wanita itu berpaling menjauh dari Fall. Di dalam hatinya, Thella sebenarnya merasa sedih, tapi ia harus berjuang, daripada harus membayar 80 juta padanya, itu sangat merugikan suaminya.

"Thella, tunggu," Naufal menarik tanggan Thella,tapi Dev menepis tangannya.

"Ini masih jam kantor, Pak Naufal. Bahas masalah suami istri, sebaiknya di lakukan di rumah saja!" Davil kesal, hampir saja, Fall mengambil alih gadis cantik yang ia sayangi.

"Saya tahu, ini jam kantor. Tapi saya lebih berhak atas Thella, karena dia istriku," Naufal geram dengan sikap David. Bahkan, ingin rasanya ia melayangkan tinju pada pipi David.

"Sekarang,dia istrimu, tapi belum tentu,besok dia masih ada di sampingmu," David tertawa jahat. Naufal merasakan firasat buruk. Akan berbahaya jika ia membiarkan istrinya terlalu lama di dekat Dev.