kesan pertama saat jalan berdua dengan Val ternyata cukup menakjubkan, di mana seorang pria tampan dengan tatapan tajam menatap ke depan. Sangat konsentrasi dalam mengemudikan kendaraan, sampai-sampai ia tidak sadar jika sedang diperhatikan.
Sejak tadi pagi saat mereka bicara berdua, sekarang kebiasaan Baru Thella adalah mengamati wajah fall. Suaminya yang dingin itu. Ia tidak takut lagi dan lebih bisa terbuka dengan fall. Justru ia jauh lebih nyaman bermanja dengan pria dingin seperti Fall daripada dengan pria agresif.
Meskipun selama ini hubungan pernikahannya dengan Naufal hanya layaknya orang pacaran, tapi Thella telah merasa nyaman seperti ini. Ia dan Naufal sama-sama masih muda. Masih butuh waktu panjang untuk menikmati masa muda mereka, sebelum memutuskan untuk menjadi orang tua.
"Fall.."
"Hmm.."
"Ke mana kita akan pergi?" tanya Thella sekaligus memulai pembicaraan dengan suaminya.
"Aku belum tahu. Apa kamu punya tempat tujuan yang indah? Aku ingin sekedar duduk berdua denganmu mu, mendengar semua ceritamu. Aku ingin tahu lebih banyak tentang dirimu. siapa kamu, siapa orang tuamu, semuanya. Apa kamu mau berbagi cerita denganku?" Bahasa kaku yang Fall ucapkan sedikit lucu. Tapi entah mengapa apa Thella sangat menyukainya. Apa mungkin karena Ia telah jatuh cinta kepada pria dingin itu, sehingga apa pun yang ada dalam dirinya, Ia selalu suka. Meskipun mungkin sifat itu tidak akan disukai oleh orang lain selain dirinya.
"Baiklah kita pergi ke sebuah tempat. Ada perkebunan kopi, yang tempatnya indah banget. Jadi kayak mirip pegunungan gitu. Aku akan berbagi semua cerita aku sama kamu, sebaliknya kamu juga harus cerita sama aku, semua tentang kamu. Hari ini aku pengen tanya semuanya dan kamu wajib jawab," Thella senang dengan permintaan dari fall. Karena itu, dia jadi punya kesempatan untuk mengetahui apa penyebab cowok itu menjadi manusia super dingin.
"Baik kamu boleh tanya apapun, semuanya, sampai ke hal pribadi pun aku siap jawab." Fall tampak serius dengan jawabannya. Sepertinya ia benar-benar ingin terbuka dengan Thella. Hatinya sudah benar-benar luluh pada gadis itu.
"Bener ya, awas nanti kalau aku tanya nggak jawab, aku hukum," Thella meledek fall dan memastikan kalau dia serius ingin berbagi informasi dengan Thella.
"Hukumannya apa?" Naufal justru tertarik dengan hukuman yang akan diberikan oleh Thella kalau dia tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh gadis itu.
"Tidak boleh peluk selama satu minggu, tidur terpisah, bila perlu beda ruangan," kata Thella dengan nada mengancam.
"Sadis, nggak anggun," Thella tertawa ngakak mendengar jawaban dari fall yang menurutnya lucu.
"Jadi mau jawab atau enggak? atau pilih tidur terpisah?" macam Tela Sambil tertawa
"Iya deh aku jawab, tapi jangan tanya yang aneh-aneh ya," Ujar fall dengan nada datar seperti biasa membuat tela semakin gemas
"Suka-suka aku dong, kan aku yang buat pertanyaan. Kalau aku tanya aneh-aneh kamu boleh bales kok, kan kita mau saling terbuka. Jadi boleh saling menanyakan apa aja," Thella semakin nyaman berbicara dengan Naufal. Meskipun dia tidak punya sisi romantis, tapi sebenarnya ia selalu berusaha menjadi pasangan yang baik berusaha mencintai dengan caranya sendiri.
"Setuju. Aku juga mau kasih kamu pertanyaan yang mungkin akan membuat kamu deg-degan," Kalimat yang diucapkan Fall membuat Thella penasaran. Kira-kira pertanyaan macam apa yang sampai bisa membuat dia deg-degan.
"Wow, apaan tuh. Aku jadi penasaran deh. Pertanyaan apa ya kira-kira yang bikin aku deg-degan? atau kamu mau nanya sama aku, aku cinta nggak sama kamu gitu?" Thella ngakak setelah mengucapkan kalimat itu pada Fall. Ia merasa kalimatnya konyol.
"Buat apa aku tanya itu? Kamu kan memang sudah mencintai aku dari dulu, aku tahu kok, sebenarnya di antara kita yang jatuh cinta duluan itu kamu," Kata Fall asal tapi itu sebenarnya benar. Thella diam-diam menyukai Fall. Hanya saja ia terlalu dingin membuat dia terselubung oleh rasa benci.
"Ih, pede banget. Siapa juga yang suka sama kamu, cinta sama kamu. Sampai sekarang aja aku nggak suka sama kamu dan nggak cinta tuh," Thella pura-pura cuek terhadap Fall. Ia ingin tahu, bagaimana reaksinya kalau dia bilang seperti itu.
"Ya udah kalau kamu nggak suka, kalau kamu nggak cinta, aku pergi dari rumah, nggak pulang-pulang. Buat apa pulang, tidak ada yang perduli cinta, sayang, dan gak ada yang suka juga," Fall mengimbangi permainan kalimat dari Thella. Membuat Gadis itu tersenyum dan merasa mencintai Fall adalah sesuatu hal yang mengasyikkan
"Suami dinginku sudah berani mengancam ya, tapi tadi yang aku bilang bohong kok. Sebenarnya aku memang suka sama kamu. Aku juga cinta sama kamu dari awal, cuma kamu aja ya nggak peka dan sok ngatur nggak jelas,"Thella mengingatkan sikapnya yang menyebalkan di awal-awal mereka menikah.
"Maaf deh kalau aku terlalu menyebalkan. Sebenarnya, itu aku lakukan sengaja. Aku juga ada rasa sama kamu, cuman aku gengsi untuk mengakuinya. Tapi sekarang aku mau bilang, kalau aku aku cinta sama kamu Thella," Ketika Tuan Singa berubah menjadi Tuan Kucing, maka setiap katanya pun akan terlihat imut dan manis.
"Aduh, rasanya aku meleleh dengar pernyataan cinta kamu. Ternyata bisa juga ya, Tuan Singa yang dingin berubah menjadi Tuan Kucing yang manis" Ledek Thella, menyebutkan gelar Fall di dalam pikirannya selama ini, saat dia bersikap dingin dan menyebalkan.
"Jadi selama ini kamu menganggap ku Tuan Singa? Untung aja kamu nggak aku terkam," Fall coba melucu, meski kenyataannya nggak lucu.
"Ih serem, aku takut, tapi bohong" Thellla ngakak. Membuat Fall menjadi sedikit jengkel.
"Awas kamu ya, tunggu saja nanti," Ancam Fall
"Paling kamu cuman mau bilang, ngomong nggak? atau aku cium! udah hafal dengan gaya kamu," Thella tertawa, sementara Fall, Ia tersenyum manis untuk pertama kalinya, membuat hati Thella meleleh.
"Aku punya jurus baru yang lebih seram dari sekitar cium kamu berani?" Ancam Fall lagi. kali ini ia serius.
"Ya udah deh, nyerah aku. Takut. Eh, Fall, belok ke kiri, itu jalan menuju perkebunan kopi yang aku bilang. Pokoknya kamu bakalan suka deh sama tempatnya agak dingin sih," Thella memberikan arahan Kemana mereka akan pergi dan Fall mengikuti apa yang diarahkan oleh Thella.
"Kalau dibandingin sama aku dingin mana?" Thella ngakak, ada-ada saja ja si Naufall membandingkan dirinya dengan tempat.
"Dinginan kamu, tapi kamu lebih romantis dari dia," Thella coba menggombali lelaki di sampingnya itu. Ia sukses, Fall tersenyum lagi dengan sangat manis.
" Benarkah? lain kali aku akan belajar lebih banyak biar bisa romantis dan gombalin istri aku aku yang imut ini," Fall sengaja mempraktekkan hasil searching-nya nya di sebuah website untuk menaklukkan hati gadis yang ada di sampingnya saat ini. Pintar kan idenya Fall? 😆