Chereads / Flower Of Evil (Indonesia) / Chapter 16 - Bab 16

Chapter 16 - Bab 16

Anna merasa kesal mendengar cerita itu. Sebagi perempuan apalagi seorang putri ia pun tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Sun Hee.

"Jika dia tidak mencintainya, kenapa dia harus membuat putri hamil? Bukankah itu terlalu kejam?" Tanya Anna sambil memukul kursi di sampingnya.

Seketika itu Pangeran Gujong merasa curiga melihat reaksi pemuda di depannya itu.

'Kenapa aku merasa mengenal pemuda ini? Dia sangat tidak asing bagiku. Siapa dia? Apa kamu pernah bertemu sebelumnya?' Batin Pangeran Gujong.

"Sebagai lelaki, kenapa kamu terlihat sangat cantik dan emosian? Apa mungkin kamu ... " Pangeran Gujong tidak melanjutkan kata-katanya karena dua ingin melihat reaksi yang ditunjukkan oleh Anna.

Tentu saja mata Anna melotot dan khawatir kalau Pangeran Gujong akan menebak kalau dia adalah perempuan.

"Hahaha .. banyak yang bilang kalau aku lelaki yang cantik. Tapi, aku bukan perempuan." Ucap Anna sambil tersenyum dengan paksa.

"Jangan tegang begitu. Aku tidak berfikir kamu perempuan. Baiklah, ini sudah waktunya. Ayo ikuti aku!" Setelah mengatakan itu, Pangeran Gujong berdiri lalu berjalan kembali menuju kamar yang putri Yun tempati.

Anna hanya mengangguk mengikuti perintah pangeran Gujong. Untuk sesaat, ia berpikir untuk mencari tahu seperti apa kehidupan di Istana. Tapi, ia harus menemukan Ah-Ri terlebih dahulu baru ia akan masuk ke Istana.

Sementara itu, tuan putri Yun duduk lalu menatap tajam kearah tabib wanita itu.

"Tuan putri, apa anda butuh sesuatu?" Tanya tabib wanita itu.

"Aku harus pulang, karena aku harus menggagalkan pernikahan suamiku dengan perempuan tidak tahu diri itu." Jawab putri Yun sambil mengepalkan tinjunya.

"Tapi anda masih sakit." Tabib wanita itu semakin cemas.

Tepat saat itu, ia melihat dua pemuda tampan dan cantik masuk kedalam kamar itu.

Putri Yun menatap mereka sambil menyipitkan matanya.

"Aku tidak berharap untuk melihatmu. Yang aku inginkan adalah kakak pertamaku." Kata Putri Yun sambil memalingkan wajahnya dari pangeran Gujong.

Anna bisa menangkap kalau Putri Yun tidak menyukai Pangeran Gujong. Jika yang dia cari adalah kakak pertamanya, mungkinkan orang yang dimaksud adalah pangeran pertama yang mengerikan itu?

Di pikiran Anna begitu banyak pertanyaan, ia semakin ingin menyelidiki kebenaran tentang rumor pangeran pertama yang ditakuti itu.

'Jika dia memang menakutkan, kenapa putri Yun lebih menyukai dia dari pada kakak keduanya? 'Batin Anna sambil menggaruk kepalanya.

"Aku tahu siapa yang melakukan ini padamu. Oleh karena itu aku mau membantumu." Kata Pangeran Gujong dengan suara yang lembut.

"Untuk apa kakak membantuku? Bukankah kakak yang mengusulkan untuk menikahkan aku dengan pangkuan Kang? Kakak tahu dia tidak mencintaiku, tapi kenapa kakak malah mendorong ku agar segera keluar dari Istana? Apa kakak takut aku akan berpihak pada kakak pertama? Sudahlah, sebaiknya kakak pergi karena aku tidak butuh kakak. Aku akan meminta seseorang untuk memanggil kakak pertama. Aku yakin, dia pasti datang jika tahu aku terluka." Teriak Putri Yun sambil meneteskan air mata.

Sebuah teriakan yang semakin menjelaskan betapa bencinya putri Yun pada Pangeran Gujong.

Dan pertanyaan Putri Yun itu juga sudah menjelaskan kenapa ia bisa menikah dengan seperti panglima Kang.

"Oleh karena itu aku akan minta maaf padamu dengan cara membantumu merusak pernikahan panglima Kang dan Sun Hee. Bukankah kamu ahli dalam merusak suasana?"

Perkataan Pangeran Gujong yang sangat sopan dan masuk akal, membuat Putri Yun menatapnya dengan berbeda.

'Tampaknya Putri Yun setuju dengan perkataan pangeran Gujong. 'Batin Anna yang masih diam di samping pangeran Gujong.

Setelah lama terdiam, putri Yun pun tersenyum sehingga semua orang kebingungan melihatnya.

"Baiklah jika itu yang kakak inginkan. Aku memang diajarkan untuk menjadi putri yang ahli merusak suasana." Ucap Putri Yun sambil tersenyum licik.

Anna hanya bisa menggeleng dan merasa semakin penasaran ingin tahu seperti apa kehidupan keluarga kerajaan Gyongje yang hampir ia masuki.

'Setahuku, tuan putri itu diajarkan tata Krama yang sopan dan santun. Dia duduk menjadi calon ratu yang bijak saja dan lemah lembut. Tapi, kenapa justru berbeda dengan pendidikan putri Yun ini?' Batin Anna dengan heran.