Chereads / Flower Of Evil (Indonesia) / Chapter 8 - Bab 8

Chapter 8 - Bab 8

Akan tetapi, dia bingung karena dia tidak bisa mendengar isi hati dan pikiran Anna. Ia pun mulai tertarik untuk menyelidiki Anna lebih lanjut karena hanya Anna yang tidak bisa ia dengarkan padahal Anna berada di dalam wilayah kekuasaan nya.

'Siapa perempuan ini? Kenapa aku tidak bisa mendengar apa yang ia katakan dalam hati dan pikirannya? Padahal dia berada dalam hutan larangan.'Batin lelaki itu sambil menatap tajam kearah Anna.

"Tolong jangan sentuh aku lagi! Bukankah seorang dewa tidak boleh menyakiti manusia?" Anna kembali melemah karena ia berharap dengan begitu lelaki ini bisa iba lalu melepaskannya.

"Jangan salahkan aku jika melalukan ini. Anda kamu tidak mengucapkan kata terlarang itu, aku sudah melepaskan mu dari tadi, bahkan mengeluarkan mu dari hutan larangan ini." Kata lelaki itu sambil berdiri dan membiarkan tubuh Anna terbujur kaku tanpa kain penutup di bagian kewanitaannya.

Harga diri Anna benar-benar jatuh, ia meneteskan air mata yang deras. Kesucian dan kehormatan nya baru saja disentuh oleh seorang lelaki yang bukan suaminya.

Kini, ia tidak bisa lagi menyebut dirinya seorang tuan putri yang agung dan terhormat.

'Dia hanya manusia biasa, tapi kenapa aku mencium bau yang sangat harum dari daerah kewanitaannya. Apa mungkin dia adalah perempuan pemilik rahim suci? Tapi, bagaimana aku harus membuktikannya? Aku tidak ingin salah masuk. Apakah aku harus melepaskannya lalu mengawasinya dari jauh sampai aku yakin bahwa dia pemilik rahim suci itu?'Batin lelaki itu sambil mengendus-endus lalu mencium setiap bagian dari vagina Anna.

Anna hanya bisa diam sambil menahan diri untuk tidak terbawa perasaan walaupun hatinya berdebar hebat karena mulai terangsang dengan apa yang lelaki itu lakukan.

'Sekarang, aku tidak hanya menjadi tuan putri yang menyedihkan, melainkan tuan putri yang sangat kotor. Lelaki asing yang identitasnya tidak aku ketahui ini sudah membuat tubuhku yang suci ternoda.'Batin Anna sambil meneteskan air mata yang semakin deras.

Tidak lama kemudian, tubuhnya pun bisa digerakkan. Seketika itu Anna segera bangun dan menutup kembali daerah sensitif nya lalu meringkuk ketakutan.

"Kamu akan aku bebaskan!"

Mendengar ucapan lelaki itu, Anna pun segera mendongak untuk melihatnya. Akan tetapi, yang dia lihat adalah pelayan Cha bukan lelaki itu lagi.

'Kemana dia? Kenapa secepat ini ia bertukar dengan pelayan Cha?' Batin Anna dengan bingung.

"Nona, ayo ikuti saya! Karena saya akan menunjukkan kepada Anda jalan keluar dari hutan larangan. Karena tuan saya sudah mengizinkan anda untuk keluar!" Kata pelayan Cha sambil mengulurkan tangan kanannya yang disertai dengan senyuman yang ramah.

"Apakah kamu serius?" Tanya Anna dengan suara yang gemetaran.

"Telinga saya akan semakin panjang jika saya berani berbohong pada anda." Jawab pelayan Cha.

Anna pun mencoba mempercayai pelayan Cha karena ia memang ingin segera keluar dari hutan larangan ini.

"Baiklah, saya akan mempercayaimu. " Setelah itu, Anna pun turun dari ranjang itu dengan tubuh yang masih gemetaran. Ia tidak lupa untuk menyeka air mata yang masih tersisa di pipi dan matanya.

Tidak lama kemudian, mereka berdua tiba-tiba sudah berada di luar Istana lelaki itu. Seketika itu, Anna memutar pandangannya ke seluruh penjuru tempat itu.

"Ada apa nona? Kenapa anda berhenti?" Tanya pelayan Cha.

Dengan kebingungan, Anna menghampiri pelayan Cha lalu bertanya, "Bukankah kita baru saja keluar dari istana tuan mu? Tapi, kenapa istana itu tidak ada dimana-mana? "

Pelayan Cha pun tersenyum sambil menunjuk kearah belakang Anna. Seketika itu, Anna menoleh kearah yang ditunjuk oleh pelayan Cha.

"Gerbang istana tuanku ada di belakangmu. Tapi, kamu hanya manusia biasa yang tidak akan pernah bisa melihat istana itu tanpa seizin tuanku." Kata pelayan Cha.

Rahang Anna langsung jatuh, ia tidak percaya kalau ia sudah berada di istana ajaib yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia.

"Apa itu artinya kalian semua termasuk tuan mu bukan manusia?" Tanya Anna dengan penasaran.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, kalau tuan saya adalah dewa penunggu hutan larangan ini. Hanya itu yang bisa saya beritahu. Selain itu adalah rahasia. Sebaiknya, nona jangan banyak tanya lagi agar nona bisa segera keluar dari hutan larangan ini!" Jawab pelayan Cha sembari memberikan saran demi kebaikan Anna.