"Anakku tolong pergilah! Jangan hiraukan kami. Selamatkan dirimu!" Ratu menangis ketika melihat putrinya karena dia sangat khawatir.
Pangeran Sujong tersenyum licik sambil menatap putri Anna. Seketika itu, ia merasa tersihir oleh kecantikan keponakannya itu.
"Kakak ku tercinta, tenanglah karena aku tidak akan membunuh anakmu. Tetapi, aku akan menjadikannta ratuku. Bukankah itu yang kamu mau? Hahaha ... " Kata Pangeran Sujong yang diam-diam sudah menaruh hati kepada Putri Anna sejak lama.
"Jangan harap kau bisa menyentuh putri Anna. " Teriak Raja Sujin dengan Ekspresi gelap.
Putri Anna adalah simbol kecantikan yang luar biasa, saking cantiknya dia tidak pernah dibiarkan keluar istana, dia sangat di manjakan karena dia di ramalkan akan menjadi Ratu masa depan yang rahimnya di berkati. Darinya akan lahir pemimpin yang menguasai lima elemen bumi dan berkuasa diantara semua kerajaan.
"Putri Anna ... Ayo pergi!" Kata Nyang yang baru saja berhasil menyusul Putri Anna.
"Aku tidak mau! Aku harus menyelamatkan Ibu dan Ayahku!" Kata Putri Anna sambil menangis ketakutan.
"Jangan hiraukan yang mulia Raja dan Ratu. Percalah mereka akan baik-baik saja! " Nyang berusaha membujuk Putri Anna karena itu adalah perintah dari Raja Sujin.
"Daripada membiarkannya menikahi pangeran bodoh itu, lebih baik dia menikah denganku. Bukankah itu bagus?" Kata Pangeran Sujong.
"Jangan harap kamu bisa memperistri anakku."Raja Sujin kembali murka mendengar perkataan Sujong.
Ekspresi Sujong menjadi gelap, dia mengepal genggaman pedangnya lalu berteriak sambil berlari, " Matilah kamu raja bodoh ... "
Raja Sujin mencoba menahan serangan pedang Pangeran Sujong dengan menangkisnya.
Sementara itu, putri Anna menangis ketakutan. Seketika itu Nyang mencoba menarik putri Anna untuk segera meninggalkan istana.
Tidak butuh waktu lama, Sujong berhasil menusuk perut dan memotong leher Raja Sujin dengan buas sehingga Raja Sujin tumbang dengan kepalanya berpisah dari tubuhnya.
"Tidakkk..... Suamiku jangan tinggalkan aku! "Ratu yang sedari tadi bersembunyi di belakang suaminya merosot menatap tubuh suaminya, dia menangis sejadi jadinya.
Tapi tatapan buas Pangeran Sujong ternyata tampa ampun, dengan cepat dia mengayunkan pedangnya dan memenggal kepala Ratu
Pemandangan itu sontak membuat putri Anna histeris, ia pun ingin berlari melihat kedua orang tuanya. Tapi, sekuat tenaga dengan air mata yang bercucuran, Nyang menotok aliran darah putri Anna. Setelah itu ia dan Eun membawa putri Anna lari dari istana.
"Jangan lari kalian ... " Teriak Pangeran Sujong yang murka melarikan Nyang membawa Putri Anna melarikan diri.
Segera Sujong mengejarnya, tapi dia dihalangani oleh beberapa prajurit yang masih tersisa.
Nyang berhasil membawa Eun dan Putri Anna keluar dari istana melalui pintu rahasia, dengan cepat Nyang memacu kudanya sambil membawa Eun dan Putri Anna.
Setelah sampai di tengah hutan, Nyang menurunkan Eun dan Putri Anna. Ia pun langsung melancarkan aliran darah Putri Anna gara ia mau bergerak.
Seketika itu, Putri Anna bergerak dan menangis kembali mengingat pembunuhan ayah dan ibunya secara sadis.
"Aku akan membunuh mereka semua yang sudah terlibat. Tapi, dimana pangeran Gujong? Bukankah ia harusnya ada di Aula juga?" Tanya Putri Anna saat mengingat Pangeran Gujong.
"Rombong pangeran Gujong pergi secara tiba-tiba. Setelah itu, pasukan pangeran Sujong datang menyerang kami. Tapi, aku curiga kalau mereka bekerja sama untuk membantu Pangeran Sujong melakukan pengkhianatan." Jawab Nyang.
Mendengar penjelasan dari Nyang, Putri Anna mengepalkan tinjunya lalu berkata, "Aku tidak terima Ayah dan ibu ku di bunuh dengan kejam seperti itu. Aku akan balada dendam kepada mereka semua. Termasuk kerajaan Gyongje, aku akan menghancurkan mereka."
Nyang berjongkok menyesuaikan tingginya dengan putri Anna yang masih muda itu. Ia lalu berkata, " Tuan putri bisa balas dendam, tapi tidak sekarang ini. Anda harus membangun kekuatan agar bisa mengalahkan mereka semua."
Mendengar perkataan Nyang, Putri Anna dikuasi api dendam yang menyala, ia bertekad di dalam hati untuk menghancurkan pamannya dan kerajaan Gyongje yang sudah membantunya.
"Aku akan membunuh paman Sujong dan Pangeran Gojong. Mereka harus membayar dosa mereka dengan kematian pula." Ucap Putri Anna.