Hari ini Bianca dan Ray masuk sekolah. Karena pulang sekolah nanti kami akan berpisah, maka aku menyetir mobil bentley ku dengan Bianca, sedangkan Ray menyetir mobil mercy ku dengan Serena. Ray dan Bianca beruntung karena masuk kelas IPS. Pelajaran hari ini sangat membosankan, apalagi harus mendengar ceramah dari bu Djuwita. Waktu terasa sangat lambat hari ini. Aku tidak bisa fokus dengan pelajaran terakhir yang bu Djuwita sampaikan karena aku selalu memikirkan William.
"Renata Aurellia Illionis Winata, maju kedepan dan selesaikan soal yang ada di papan!" aku kaget bu Djuwita memintaku untuk menjawab soal di papan tulis, aku melihat Serena dan memberi kode kepada Serena, tapi mau bagaimana lagi? Serena juga tidak bisa menyelamatkan aku. satu-satunya yang bisa menyelamatkan aku hanya.....
Krrriiinggg Krrriiinggg, bel sekolah berbunyi, dan itulah yang menyelamatkan aku. Akupun tidak jadi maju."Baiklah anak-anak, semuanya ingat besok adalah hari pramuka kita di puncak, semuanya harap mempersiapkan diri masing-masing." Bu Djuwita mengingatkan kami tentang kemah pramuka besok, aku sangat bersemangat. ini adalah jam istirahat kedua, baru jam istirahat kedua, aku benar-benar merasa bosan hari ini. Jam istirahat ini aku tetap di kelas, sedangkan Serena mengajak Bianca dan Ray untuk berkeliling dan mengenalkan setiap sudut sekolah.
Dikelas, aku mencoba untuk mempelajari kitab vampir dan manusia yang sudah aku salin semalam, tiba-tiba Marvin datang tanpa di undang. "Gue boleh duduk di sebelah Loe tak? ada soal pelajaran tadi yang gue tak ngerti nih." sebenarnya aku lagi malas membahas tentang pelajaran matematika tadi, tapi karena Marvin masih baru, jadi aku mencoba menjelaskan kepadanya tentang pelajaran tadi, tiba-tiba Al datang, tapi ada perasaan yang aneh saat dia mendekatiku, dan dadaku terasa sangat sakit, seperti tertusuk oleh seribu pisau, apa yang sebenarnya terjadi? siapa Marvin dan Airlangga? Mengapa mereka berdua sepertinya memiliki sesuatu yang berhubungan dengan ku? atau mungkin salah satu dari mereka adalah dari masa laluku? saat itu juga pikiranku sangat kacau. banyak hal yang aku pikirkan. Namun semua itu tiba-tiba buyar. "Eh, anak baru!"
"Kenapa?" serentak aku dan Marvin menjawabnya. "Bukan loe, tapi dia, Marvin. Karena loe baru masuk jadi ini ada formulir yang harus loe isi untuk acara pramuka besok, bu Djuwita lagi tunggu formulir loe, habis di isi langsung ke ruang BP saja cari bu Djuwita. Dan buat loe, bule pingsan, yang suka nyusahin cowok, loe ikut gue." aku tidak salah dengar? mau ngapain Al suruh aku buat ikut dia. Apa aku ada salah lagi? "Nama gue RENATA, bukan bule pingsan! lagian kenapa gue harus ikut sama loe? emangnya gue asisten loe?" aku sedikit kesal dengan Al, karena sepertinya sejak pertama kali aku masuk sekolah ini, raut wajahnya menunjukkan bahwa dia tidak suka denganku.
"Emang loe asisten gue, Milly tidak jadi ikut kegiatan pramuka karena dia harus ijin beberapa hari ini, jadi dia minta loe buat gantiin dia. Ini struktur organisasi kegiatan ini. loe lihatkan? gue ketuanya dan Milly wakilnya. Karena loe gantiin dia, berarti posisi loe adalah wakil, yang artinya loe adalah asisten gue. Udah, tak usah banyak tanya, sekarang ikut gue ke ruang rapat. Kita udah di tungguin sama yang lain." apa lagi ini? kenapa tanpa ada persetujuanku sesuka hati mereka menunjuk aku sebagai wakilnya Al. Dan kenapa harus aku? arrrghhh, aku rasanya ingin meledak,tapi aku menahan emosiku dan mengikuti apa maunya mereka, karena kalau sampai terjadi masalah, ayah pasti akan memindahkan aku dari sini. aku berdiri dan mengikuti Al ke ruang rapat. Aku jalan sambil cemberut dan mengomel sendiri di belakang Al, tiba-tiba ada murid yang berlarian dan menabrak aku, aku hampir terjatuh tapi berhasil di tangkap oleh Al, perasaan ku kembali tidak karuan, dadaku kembali merasakan sesuatu yang aneh. Kami sempat bertatapan, dan....
"woi woi woi, ini sekolah bukan tempat buat romantis-romantisan woiiiiii" Reno datang dan mengagetkan kami, akupun otomatis melepaskan pelukan Al, Reno datang untuk memanggil kami ke ruang rapat, karena anggota yang lainnya sudah menunggu. Setelah rapat selesai dan di bubarkan, Al menjelaskan padaku beberapa hal lainnya untuk kegiatan besok. "Besok adalah hari yang penting, jadi gue gak mau loe telat, dan loe jangan bawa mobil mahal loe itu, karena kita akan naik bus. Jadi mobil loe cuma bakalan terparkir manis di depan sekolah. Dan karena sekolah juga libur, jadi pasti akan sepi dan rawan maling. By the way kemarin waktu gue bawa loe ke UKS, badan loe dingin banget, kaya es, dan tadi waktu gue tangkap loe, badan loe terasa hangat seperti biasa, dan gue perhatikan loe juga gak pernah makan di kantin, selalu minum susu kotak yang loe bawa. Emangnya loe gak lapar? atau loe itu setan, makanya gak bisa makan?" sepertinya Al pun mulai penasaran dengan aku.
"Siapa bilang gue gak makan? gue ada makan kok, tapi karena gue punya masalah lambung jadi sehari gue cuma makan nasi satu kali, dan waktu gue pingsan itu, karena gue berdiri di bawah AC dan suhunya memang dingin banget, lagi pula namanya juga orang takut, suhu badan pasti akan panas dinginlah. Dan untuk besok, loe tenang saja, gue gak bakal bawa mobil yang lain, karena sepupu gue tak bisa naik bus jadi mungkin gue bakalan pakai mobil gue, ikut di belakang kalian. Dan satu hal lagi, bukannya yang biasa telat itu loe ya? perasaan tadi pagi gue lihat ada yang lompatin pagar sekolah, apa gue lapor saja sama bu Djuwita?"
"Eh jangan, ntar nyokap gue bisa ngerap kalau tau gue telat terus. Dan loe gak bisa di baikin sedikit ya. Baru di ajak ngobrol segitu aja udah berani. Gue peringatin sama loe, jangan karena loe adalah keponakannya pak Bagas, loe bisa seenaknya aja mau ngaduin orang.". Sepertinya candaanku membuat Al kesal dan pergi meninggalkan ruang rapat. Aku sedikit menyesal, padahal baru saja dia bisa mencairkan suasana, dan berbicara padaku, tapi aku malah membuat dia merasa kesal. Ohh Renata kenapa kamu begitu polos dan bodoh sih. aku sedikit menyesal dan kembali ke kelas.
Pulang sekolah kali ini, aku meminta Serena dan Ray untuk mencari beberapa buku, sedangkan Bianca harus ke ruang BP untuk menyerahkan Formulir kegiatan Pramuka besok. Aku sengaja meminta Serena dan Ray yang melakukan itu, karena jika efek kapsul Ray sudah mulai habis, maka Serena dapat membantunya. Aku sudah memberikan beberapa kapsul cadangan kepada Serena tanpe sepengetahuan Ray. Aku menunggu Bianca di parkiran. Dan Al melintas di depanku. " Al, tunggu dulu, gue mau ngomong sama loe."
"ada apa? loe mau bilang apa lagi? mau bilang kalau loe mau ngaduin gue ke bu Djuwita kalau tadi gue udah gak sopan sama loe, gue bentak loe, dan gue ngancam loe?"
"bukan, gue cuma mau minta maaf saja. sorry ya tadi candaan gue agak keterlaluan."
"udah? ya oke gue maafin loe, sekarang gue mau pulang dulu, boleh kan?"
"oh, boleh, silahkan. Yang penting loe udah maafin gue.... Kenapa belum pergi?"
"Gimana gue bisa pulang, kalau tas gue loe pegang terusss" Ups aku lupa kalau dari tadi aku memegang erat tas nya Al agar dia tidak kabur. Aku melepaskan tasnya Al dan membiarkan dia pulang. "Bianca mana sih kok lama banget? gue udah mulai gak tahan nih sama matahari."
"Sorry sorry non, udah buat non Rena nunggu lama, soalnya Bian tadi nyasar, sekolah ini terlalu besar. sekolahnya non yang di Swiss saja tidak sebesar ini. Ini sekolah atau mall sih? ayo kita pulang saja non, mataharinya terlalu panas nih, bisa kebakar nanti kita."
"ayo, tapi aku mau ke mall dulu Bi, mau cari beberapa perlengkapan buat pramuka besok, dan nanti malam kumpulkan semua anggota, kita rapat.". "Siap Non". Aku mampir ke salah satu mall untuk membeli beberapa barang yang kurang.
Malam setelah makan malam, kami semua kembali berkumpul. "oke langsung ke intinya saja karena sebagian harus istirahat lebih awal, karena besok sekolah aku ada kegiatan pramuka, maka aku ingin memperketat penjagaan. Selain Serena, Bianca dan Ray yang ikut aku, aku juga akan menempatkan beberapa vampir untuk menjaga perkemahan, menjaga aku dan juga murid-murid yang lain. Karena kita belum tau ada apa saja di wilayanh tersebut. Jadi Christ dan Ericka dan beberapa vampir lainnya akan mengawasi kita dari jauh. awasi dan jaga kami, jika ada sesuatu yang mencurigakan segera lapor pada kami, jika ada vampir yang berusaha mencelakai manusia, segera musnahkan mereka tidak peduli mereka adalah vampir baru atau bukan. aku juga akan meminta ayah untuk membuat perisai untuk melindungi yang lainnya. Dan besok, Ray kamu akan nyetir si Ruby. Jadi pastikan kamu tidak lemah. Dan sisanya tetap melanjutkan tugas kalian. Semuanya mengerti?"
"Mengerti Tuan putri!". Semua kembali ke tempat masing-masing dan beristirahat. aku kembali memastikan semua perlengkapanku. Aku juga meminta pak Bagas untuk memeriksa kondisi kendaraan yang akan kita gunakan besok. Aku sangat bersemangat, karena akhirnya aku bisa merasakan udara hutan lagi.