Chereads / Emross Empire : War And Order / Chapter 57 - 57. Rustic Grave

Chapter 57 - 57. Rustic Grave

Shiro yang melihat Dara Dalam keadaan terdesak mencoba untuk menarik perhatian Wewe Gombel dengan melemparinya sebotol gas Skunk. Alhasil Wewe Gombel pun merasa sangat terganggu dengan bau busuk dari gas tersebut.

Tanpa memperdulikan Dara yang sudah berada tepat di hadapannya, Wewe Gombel menoleh kearah Shiro. Dengan suara yang sangat keras yang disertai dengan pancaran aura "Threat of Fear" yang dahsyat, Wewe Gombel berteriak, "Bully!!!"

Sangking kerasnya suara teriakan Wewe Gombel, membuat burung-burung yang ada di sekitar tempat itu berterbangan menjauh. Namun tidak ada satupun dari burung tersebut yang berhasil kabur karena kuatnya aura Wewe Gombel membuat hewan-hewan yang ada disekitarnya pingsan.

Karena mendengar suara teriakan Wewe Gombel yang mengguncang kesunyian malam, bala bantuan dari aliansi SweetSugar pun akhirnya dapat menemukan posisi mereka.

Wewe Gombel yang menyadari akan kedatangan mereka bergegas meraih tubuh Shiro yang membatu dan tidak bisa bergerak, dan kemudian melemparkan Shiro kearah sekumpulan aliansi SweetSugar yang sedang menuju ke arahnya.

"Sh-Shiro-kun!!" teriak Dara, khawatir.

Para gadis yang melihat Shiro terbang menuju kearah mereka pun berlarian untuk menghindarinya. Akan tetapi Slayer yang berada tepat di jalur laju Shiro tidak sempat untuk menghindar dan ikut terbawa bersama Shiro yang masih terhempas jauh.

Shiro dan Slayer terhempas jauh menabrak sebuah tembok perbatasan.

"Aduh.. Duh.. Sakit sekali. Eh? Ternyata tidak sesakit itu. Benda apa ini, sangat empuk dan kenyal?" kata Shiro, mencoba menebak sesuatu yang sedang ia remas dengan tangan kanannya.

"Ahh..." Suara desahan Slayer, terlihat terangsang karena Shiro terus meremas payudaranya.

Mendengar suara desahan Slayer yang begitu menggoda, dengan perlahan Shiro pun sadar jika Slayer sedang berada diatas tubuhnya dengan posisi melintang. "Imut sekali..." kata Shiro, tertegun melihat wajah Slayer yang memerah karena terangsang.

Mendengar perkataan Shiro, seketika Slayer pun sadar dan bergegas bangkit untuk memukul Shiro, sehingga membuat tubuh Shiro terpental 3 meter ke samping. Karena merasa kesal, Slayer bergegas berdiri dan menendang tubuh Shiro berulangkali.

"S-Sakit! Sakit! Apa yang kau lakukan?!!" Shiro merasa kesal karena Slayer tiba-tiba memukulnya, akan tetapi setelah dia melihat wajah Slayer yang memerah tersipu malu, Shiro pun terdiam dan sejenak mengingat kembali sensasi indah saat sedang meremas payudara Slayer tadi.

Sambil menggerak-gerakkan telapak tangan kanannya, Shiro pun tersenyum dengan wajah mesum. "Heh he.."

Melihat Shiro yang terlihat sedang mengkhayal yang tidak-tidak tentang dirinya, Slayer menghunuskan pedangnya ke leher Shiro dan menatapnya dengan raut wajah sadis.

Shiro yang trauma dengan keganasan Slayer pun bergegas menundukkan kepalanya dan berkata, "Maafkan aku!"

"Egh.. Lu-Lupakanlah hal tadi, dan jangan pernah menceritakannya kepada siapapun!" kata Slayer, kembali menyarungkan pedangnya sambil menahan rasa malu.

Shiro hanya menganga menanggapi perkataan Slayer. Dia tidak menyangka jika Slayer begitu mudah memaafkan perbuatannya tersebut. Dengan perasaan sedikit bingung dia berkata, "Ba-Baiklah.." Dia kemudian mencoba untuk bangun. "Tapi tidak mungkin aku bisa melupakan kekenyalan dari gunungmu!" teriaknya dalam hati.

=========================

+40 XP

+4 Bronze

+1 Bottle of Skunk Gas

+1 Red Crystal Essence {Level 1}

=========================

Sebuah kill reward muncul di tampilan Shiro, hasil dari para Rajul Mustanie yang sedang menyebar di pelosok hutan untuk berburu.

Saat ini para Rajul Mustanie yang ia ciptakan sudah cukup kuat untuk melawan beberapa jenis monster lemah. Sesaat setelah para Rajul Mustanie membunuh monster, seluruh kill reward seperti XP, Coin dan Item langsung diberikan kepada Shiro. Seperti sebuah "Farming Bot", sekarang Shiro dapat menaikkan levelnya tanpa harus bersusah payah pergi berburu.

Setelah mengamati area sekitar, Shiro melihat sebuah tempat yang sangat gelap dengan beberapa batu yang terlihat seperti sebuah batu nisan. "Tempat apa itu, kuburan?"

"Sepertinya begitu. Kalau aku tidak salah.. Saat ini kita sedang berada di perbatasan hutan Rahtawu. Dan di sebelah barat laut, seharusnya ada sebuah desa tua yang sudah tidak lagi berpenghuni. Akan tetapi aku sama sekali tidak ingat jika di sekitar sini ada sebuah kuburan."

Dari tempat Shiro dan Slayer saat ini berada, terdengar samar suara dari pertarungan aliansi SweetSugar melawan Wewe Gombel yang masih berlangsung. Shiro yang merasa sedikit cemas dengan keadaan mereka pun mengajak Slayer untuk bergegas kembali dan membantu mereka. "Slayer, ayo kita kembali."

"Tunggu! Kalau tidak salah kuburan itu juga merupakan sarang dari para Undead." kata Slayer.

Walaupun Slayer dan para anggotanya hanya pernah sekali menyerang Makam Besar, dan itu juga terjadi pada zaman EEWAO masih berupa game, sekitar 1 bulan yang lalu saat Raid Event diadakan. Akan tetapi ia pernah mendengar kabar jika kuburan biasa juga merupakan sarang dari beberapa jenis Undead.

"Pria mesum! Ayo kita masuk dan periksa kuburan itu!" Tanpa terlebih dahulu menunggu jawaban dari Shiro, Slayer langsung melangkahkan kakinya menuju ke gerbang kuburan.

"Pria mesum? Jadi sekarang kau memberikanku nama panggilan baru?! Imut sekali..." kata Shiro, dengan raut wajah bodoh.

"Sudahlah, cepat ikuti aku!"

"Hey.. Apa kau serius?! Bukankah kita harus membantu mereka terlebih dahulu?? Dan lagipula jika kuburan itu memang benar-benar sarang dari para Undead, maka lebih baik kita menunggu mereka dan memeriksanya secara bersama-sama. Slayer! Hey, apa kau mendengarku?! Alice!!"

Shiro yang merasa tidak dihiraukan oleh Slayer pun dengan terpaksa berlari mengejarnya. Dia berjalan menyusul Slayer sambil memandangi gerbang kuburan yang terbuat dari kayu tua yang diselimuti oleh tumbuhan rambat.

=========================

Rustic Grave : A tomb for poor Citizens and Travelers

Difficulty Level : B Rank

=========================

"Menyeramkan.." kata Shiro lirih.

"Hey! Jangan masuk begitu saja!" kata Shiro, menarik tangan kanan Slayer.

"Jangan sentuh aku, pria mesum!!" sentak Slayer, mencoba menepis tangan Shiro.

"Pesan satenya bang, 10 tusuk.." Tiba-tiba terdengar suara perempuan yang menggema di dalam area pemakaman.

"Sate?" tanya Shiro penasaran, merasa aneh mendengar nama sebuah makanan di dalam area pemakaman.

"Lepaskan aku!!" Karena suara tadi membuat Shiro lengah, Slayer pun akhirnya bisa melepaskan tangan kanannya dari genggaman Shiro. "Cih! Sudah kubilang jangan sentuh aku! Itu tadi adalah suara dari Sundel Bolong. Bersiaplah dengan serangan dadakan."

"Sundel?" kata Shiro, semakin penasaran. Ia membayangkan sosok nakal hantu Sundel yang berarti pelacur.

.

.

Di wilayah hutan Rahtawu bagian barat daya, di sebuah desa kecil bernama Colo, ratusan Goblin sedang menyerang desa. Para prajurit kerajaan dan Senshi yang bertugas menjaga desa tersebut terlihat kewalahan melawan kawanan Goblin yang dipimpin oleh Goblin Chieftain.

Serangan kawanan Goblin ini disebabkan oleh ulah aliansi BlackStone yang telah memporak-porandakan salah satu sarang Goblin dan membantai ribuan Goblin yang berada di wilayah tersebut.

Walaupun mereka hanya berniat untuk membasmi monster dan menaikkan level mereka, akan tetapi mereka tidak sadar jika perbuatan mereka tersebut membuat raja Goblin murka dan menyebabkan beberapa desa hancur.

Hanya dalam kurun waktu 2 hari sejak aliansi BlackStone menghancurkan sarang Goblin, sudah ada lebih dari 4 desa yang menjadi korban dari serangan Goblin. Para warga yang kehilangan rumah mereka pergi mengungsi di desa terdekat dan menyatukan kekuatan untuk memberantas pasukan Goblin.

Saat ini, situasi di kerajaan Mataram semakin memanas. Bahkan sebelum pasukan Orc tiba di kerajaan Mataram, pasukan Goblin sudah bersiap untuk menyerang ibukota kerajaan.