Beberapa waktu kemudian, mereka melihat Sofia dan yang lainnya berjalan mendekat. Slayer bergegas melepaskan tangannya yang masih di genggam oleh Shiro. Dia kemudian berdiri dan berjalan menghampiri mereka.
Tanpa basa-basi, Slayer memberikan perintah kepada para anggota aliansinya untuk bersiap melakukan penyerangan ke Rustic Grave. Beberapa dari mereka terkejut dengan rencana penyerangan yang terlalu mendadak tersebut. Akan tetapi beberapa lainnya juga terlihat sangat bersemangat untuk menyerbu markas dari para Undead tersebut.
"Hoy... Apa kau serius?? Di depan pintu masuk saja terdapat begitu banyak Undead, kita tidak akan tahu berapa banyak lagi Undead yang akan menyerang kita jika kita masuk lebih jauh." Shiro yang tidak setuju dengan keputusan Slayer pun mencoba untuk membujuknya agar dia membatalkan rencananya tersebut.
Rustic Grave merupakan pemakaman kumuh yang hanya dihuni oleh Undead yang tidak terlalu kuat, dan hanya memiliki satu wilayah di permukaannya saja tanpa adanya lorong atau bangunan khusus seperti pemakaman lainnya.
Akan tetapi luas dari pemakaman ini sekitar 40 hektar, sehingga akan cukup merepotkan jika menyerang pemakaman ini tanpa anggota dan peralatan yang memadai.
"Yosh! Ayo kita pergi berburu Undead!!" teriak Sofia, menyemangati gadis-gadis lain.
Tanpa memperdulikan peringatan dari Shiro dan beberapa anggota lain yang menolak untuk menyerang pemakaman tersebut, Slayer berjalan memimpin anggota SweetSugar untuk kembali memasuki area Rustic Grave.
"Shiro-kun.. Sangat tidak mungkin bagi kita untuk mengubah keputusan dari Slayer-san. Dia adalah tipe orang yang sangat teguh dengan pendiriannya. Akan tetapi aku yakin dia memutuskan untuk menyerang Rustic Grave setelah mempertimbangkan kemampuan kita untuk menaklukkan pemakaman tersebut." kata Dara yang masih berdiri di samping Shiro.
Shiro menoleh kearah Dara dan kemudian berkata, "Aku harap juga begitu, ayo kita pergi."
Hanya beberapa langkah mereka memasuki gerbang pemakaman, Shiro dan aliansi SweetSugar sudah disambut oleh ratusan Pocong yang tiba-tiba muncul dan berdiri di atas kuburan mereka masing-masing.
===============================
Name : Pocong
Monster Type : Undead
Level : 5
Power : 2.500 CP
ATK : 0
DEF : 2.500
HP : 0
Speed : 1 Meter/Second
Skill :
-Illusion
-{Level 4} Threat of Fear
Note : Salah satu jenis Undead yang paling populer dikalangan para Senshi, "Pocong, sang guling lompat."
Illusion adalah sebuah skill pasif yang bisa membuat makhluk hidup yang ada di sekitar Pocong melihat sesuatu yang tidak nyata. Skill ini aktif selama 10 menit dan memiliki Cooldown selama 5 menit.
REWARD : Pocong Strap, Pocong Cloth, 10 Red Crystal Essence {Level 1} And 5 Silver Coin.
===============================
Undead yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan ini merupakan jenis Undead yang sangat unik. Pocong memiliki tubuh busuk yang terbungkus kain putih di sekujur tubuhnya, dan hanya pada bagian wajah mereka saja yang tidak tertutup kain.
Walaupun Pocong merupakan Undead lemah yang tidak bisa melakukan serangan langsung, dan mempunyai pergerakan yang sangat lambat dengan cara melompat-lompat, akan tetapi mereka bisa muncul dan menghilang secara tiba-tiba. Dengan Threat of Fear dan Illusion, Pocong merupakan tipe Undead yang sangat mematikan yang dapat membunuh target kuat dengan mudah.
Mereka yang tidak tahu akan kelemahan dari Undead ini akan sangat kesulitan untuk membunuh Pocong yang memiliki bar HP yang tidak terbatas. Hal tersebut dikarenakan mereka yang menjadi Pocong, adalah arwah manusia yang memiliki penyesalan semasa hidupnya, dan satu-satunya cara untuk mengalahkan Undead ini adalah dengan cara membuka tali pengikat yang ada kepalanya. Akan tetapi biasanya para Senshi terlalu malas untuk menyentuh tubuh busuk dari Undead tersebut. Mereka lebih memilih memenggal kepala mereka, dan dengan begitu tali pengikatnya juga akan otomatis terlepas dan membuat Pocong mati.
"Wahh... Walaupun sudah sering kali melihat mereka, akan tetapi wajah mereka masih terlihat sangat menakutkan!" gumam Niken dengan raut wajah jijik.
"Benar. Aku tahu persis apa yang kamu rasakan." sahut Nichole.
Ratusan Pocong yang sedang berdiri di atas makam mereka masih belum menunjukkan pergerakan dan menunggu para Senshi untuk menyerang mereka.
Sambil memperhatikan wilayah sekitar, Slayer memberikan instruksi kepada para anggotanya. "Para Mage dan yang memiliki Fear Resistance rendah, serang mereka dari jarak jauh dan jaga pertahanan dari serangan dadakan! Perhatikan juga jika ada teman-teman kita yang terpengaruh skill dari Pocong."
"Shiro! Ikutlah denganku!" kata Sofia, menghunuskan pedangnya.
"Tentu saja!" jawab Shiro dengan penuh semangat.
Shiro mengaktifkan skill Darkness Aura yang telah ia modifikasi menjadi 2 bilah pedang aura bernama "Death Sword".
Death Sword sangatlah efektif untuk bertarung, karena selain memancarkan aura intimidasi yang sangat kuat, pedang ini juga bisa melumpuhkan anggota tubuh musuh dan menangkis aura ketakutan dari para Undead.
Sebenarnya sangat mudah bagi Shiro untuk dapat membunuh seluruh pasukan Pocong tersebut dengan skill Suppression. Akan tetapi Slayer telah melarang Shiro menggunakan skill tersebut secara bebas, dan hanya boleh menggunakan skill tersebut saat dirinya atau anggota dari aliansi SweetSugar sedang dalam keadaan terdesak.
Setelah Slayer memberikan aba-aba untuk memulai serangan, 47 dari 73 Senshi yang memasuki Rustic Grave mulai berlari menyerang Pocong dari jarak dekat. Shiro yang berada dibaris paling depan tanpa ragu menyerang pasukan Pocong yang ada di hadapannya.
"Hajar mereka semua!! Hah ha..." Dengan penuh semangat, Sofia berlarian menyusuri area pemakaman dan memenggal puluhan kepala Pocong yang menghalangi jalannya.
"Aawww.. Sofia-san.. Keren sekali!!" Para gadis yang berada dibawah komando Sofia berteriak histeris melihat kehebatan dari komandan mereka.
Sedangkan Niken terlihat sedang membujuk seekor beruang besar yang telah di summon olehnya untuk bertarung melawan pasukan pocong. "Hey, jika kau tidak mau melawan mereka, aku tidak mau lagi memberimu makan!" kata Niken, memarahi beruang tersebut.
"Hoi!! Ini adalah medan perang! Jangan berbincang dengan hewan peliharaanmu!!" kata Shiro, yang kemudian memenggal kepala Pocong yang mengelilingi Niken.
"Diamlah!!" teriak Niken, jengkel.
Gerombolan Pocong yang melompat kearah mereka semakin banyak, sehingga membuat Shiro kewalahan dan kesulitan untuk menggerakkan tubuhnya. Akan tetapi beberapa waktu kemudian, tiba-tiba tubuhnya bisa kembali bergerak dengan lebih bebas. Tanpa membuang waktu, Shiro pun bergegas mengayunkan pedangnya untuk memenggal kepala Pocong yang sedang berdiri di sampingnya.
"Magic Shield!" Tepat di hadapan Pocong yang diserang oleh Shiro, muncul sebuah perisai magic yang menyelamatkan Pocong tersebut dari serangan Shiro. Itu adalah skill Nichole, yang ia aktifkan dari jarak 10 meter di belakang Shiro dan Niken.
"Dara!" teriak Nichole.
"Aku tahu!" jawab Dara, yang kemudian mengaktifkan skill miliknya.
"Holy Light!" Di atas tanah tempat Shiro dan Niken berpijak, keluar sebuah simbol magic seluas 10 meter yang menyala dan membakar pasukan Pocong yang ada disekitar mereka.
Chapter Selanjutnya : 60. Rencana Bunuh Diri