Chereads / Emross Empire : War And Order / Chapter 62 - 62. Sang Juru Kunci Pemakaman

Chapter 62 - 62. Sang Juru Kunci Pemakaman

Para Mage mulai merapalkan mantra untuk membuka gerbang teleportasi, dan beberapa yang lainnya membantu Ashley melancarkan serangan pendukung untuk melindungi Shiro dan yang lainnya.

Shiro yang berlari kembali untuk menyelamatkan Slayer terhadang oleh kerumunan Undead. Sedangkan Slayer masih terlihat sedang bertarung dengan beberapa Headless DurianRuntuh dan beberapa Undead lainnya. Disaat yang bersamaan, Shiro melihat SumantoX sang penguasa Rustic Grave sedang berjalan menghampiri Slayer.

=================================

Name : SumantoX {Boss}

Monster Type : Undead

Level : 63

Power : 845.000 CP

ATK : 20.000

DEF : 30.000 (+120.000)

HP : 135.000 (+540.000)

Speed : 15 Meter/Second

Skill :

-Splitting Hoe

-Dead Summoner

-Cannibalism

-Physical Resistance : 40%

-Magic Resistance : 40%

-{Level 4} Threat of Fear

Note : SumantoX adalah seorang laki-laki paruh baya yang menjadi juru kunci Rustic Grave. Walaupun dia masih seorang manusia, akan tetapi berkat dari ilmu hitam yang dimiliki olehnya, dia pun hidup abadi dan tergolong sebagai Undead yang menjadi musuh dari umat manusia.

Splitting Hoe menimbulkan damage sebesar 200% dan memiliki Cooldown selama 3 menit. Dead Summoner adalah skill untuk memanggil pasukan Undead yang ada di Rustic Grave. Cannibalism adalah skill regenerasi yang dilakukan dengan cara memakan daging Undead. Setiap 1 gigitan akan meregenerasi HP SumantoX sebesar 1%. Tidak ada waktu Cooldown ataupun batas regenerasi untuk melakukan skill Cannibalism.

REWARD : The Undead Calling Stone, X Digger Hoe, Amethyst {Level 3}, Topaz {Level 3} And 10 Red Crystal Essence {Level 7} And 429 Gold Coin.

=================================

Tidak seperti jenis Undead lainnya yang memiliki jumlah ribuan bahkan jutaan, Sumanto hanya bisa ditemukan di Rustic Grave. Dengan kata lain, di dunia EEWAO hanya ada 1 Sumanto.

Setiap monster yang bertanda (Boss), memiliki Defense dan HP tambahan sebesar 500% dari status dasar yang dimiliki.

Shiro menghiraukan kerumunan Undead yang sedang mengepungnya dan bergegas berlari menghampiri Slayer. Tepat disaat Sumanto berniat untuk menggigit leher Slayer yang masih belum menyadari akan kehadiran dari sang penguasa Rustic Grave tersebut, Shiro mendorong tubuh Slayer kesamping. Walaupun dia berhasil menyelamatkan Slayer dari serangan Sumanto, akan tetapi dia harus rela membiarkan tubuhnya terkena serangan Sumanto untuk menggantikan Slayer.

Sumanto menggigit pundak Shiro dan tidak melepaskannya. Dampak dari Threat Of Fear semakin terasa berat, membuat Shiro sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

Tanpa sedikitpun merasa panik, Shiro menjambak rambut SumantoX. "Aku bukan snack sialanmu!"

Dengan sekuat tenaga Shiro berusaha untuk melepaskan gigitan Sumanto dan kemudian berteriak, "Matilah kau, tua bangka!!" Dia mengaktifkan skill spesial miliknya dan dengan seketika, ribuan Undead yang berada di radius 200 meter darinya tumbang dan perlahan mati.

Sumanto yang juga terpengaruh Skill Shiro pun melepaskan gigitannya dari pundak Shiro. Sedangkan Shiro yang masih menggenggam rambut Sumanto menusuk tubuh SumantoX beberapa kali dengan pisau pendek yang selalu disimpan di pinggangnya.

Saat sedang mengaktifkan skill spesial Suppression, Shiro tidak akan terpengaruh oleh efek Threat of Fear milik para Undead, karena aura kegelapan Shiro menangkis aura kematian yang dikeluarkan oleh para Undead.

4 detik sudah berlalu, dan aura kegelapan yang keluar dari tubuhnya sudah menghilang. Akan tetapi para Undead kuat yang berada di sekitarnya masih terlihat kesulitan untuk berdiri.

Shiro menendang SumantoX dan kemudian bergegas meraih tangan Slayer yang terlihat sangat terkejut dengan aksi nekad Shiro tersebut. "Ayo pergi dari sini!" Tanpa dapat mengucapkan sepatah katapun, Slayer hanya bisa mengikuti langkah Shiro yang berlari dengan sempoyongan.

Daging di bahu kanan Shiro hancur karena gigitan SumantoX. Jika levelnya tidak naik secara berulang-ulang, sudah dapat dipastikan jika saat ini Shiro sudah mati karena kehabisan darah.

Para anggota SweetSugar menyemangati mereka berdua untuk bergegas memasuki gerbang teleportasi yang telah dibuat oleh para Mage. Dengan bantuan Sofia dan Yin yang kembali untuk menjemput mereka, Shiro dan Slayer pun berhasil memasuki gerbang teleportasi yang menuju ke area perkemahan.

.

.

Di area perkemahan aliansi SweetSugar, muncul beberapa portal yang kemudian terlihat gerombolan gadis yang keluar dari ruang dimensi.

Slayer yang sudah lebih dulu sampai di area perkemahan bersama dengan Sofia bergegas menghampiri Yin yang baru saja berjalan keluar dari portal sambil membantu Shiro berjalan perlahan.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Slayer langsung menampar Shiro hingga terjatuh.

"S-Slayer-san?!" kata Yin terkejut.

Mereka yang sedang berada disekitar pun terlihat terkejut melihat kejadian tersebut. Sedangkan Shiro yang terkapar di tanah pun sangat terkejut melihat Slayer yang tiba-tiba meneteskan air mata.

"Apa kau pikir dengan mengorbankan nyawamu akan bisa menghapus kebencianku terhadap pria?!! Kenapa kau sangat bodoh!!" Slayer mencoba untuk kembali memukul Shiro, akan tetapi Sofia menghentikannya dengan menggenggam tangan Slayer dari belakang.

Sambil melihat bahu Shiro yang terus mengeluarkan darah, Sofia berkata, "Tenanglah. Sebaiknya kita mengobatinya dulu."

"Healer, cepat sembuhkan Shiro!" sahut Ashley.

Sofia berusaha untuk menenangkan amarah Slayer dengan mengalihkan pikirannya. "Alice, apa kau berniat untuk kembali ke pemakaman tadi?"

"Tentu saja." jawab Slayer yang masih merasa kesal.

"Apa kau sudah gila? Jika saja Shiro tidak menyelamatkanmu, kau pasti sudah tidak akan ada lagi disini! Aku tahu.. Walaupun aku tidak bisa melihat bar HP milikmu karena efek dari Hidden Potion, akan tetapi kau selalu terlihat panik saat bar HPmu sudah berada dibawah 10%. Kita sudah lama saling mengenal, kau tidak bisa membohongiku. Itulah sebabnya kau sangat marah kepada Shiro yang rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkanmu."

Karena tidak berani menatap wajah Sofia, Slayer membuang mukanya kearah kiri, dan tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia kemudian berjalan meninggalkan Sofia.

Sofia hanya bisa menghela nafas melihat Slayer yang egois itu pergi. Ia kemudian berjalan menghampiri Shiro yang sedang dikerumuni oleh beberapa gadis yang khawatir dengan keadaannya.

"Bagaimana lukamu?" Tanpa sedikitpun rasa ragu, Sofia menarik kerah baju Shiro dan memeriksa luka di pundaknya.

"Sofia-san! Jangan ganggu dia dulu! Aku masih harus mengobatinya." seru Nichole.

"Untung saja Sumanto tidak sempat memakan seluruh pundakmu. Jika dia sempat, maka kita perlu menembel pundakmu yang berlubang itu dengan daging domba. Hah ha..." kata Sofia terkekeh, mencoba untuk meningkatkan semangat Shiro.

"Sofia-san... Kau terlihat senang sekali." kata Shiro yang kemudian menghela nafas.

"Lalu... Apa yang akan kita lakukan setelah ini?" tanya Ashley kepada Sofia.

"Seperti kau tidak tahu dia saja. Kita akan kembali lagi ke pemakaman tadi." jawab Sofia.

Mendengar pembicaraan mereka, Shiro berkata, "Aku punya sebuah ide jika kalian ingin mendengarkannya." sahut Shiro.

Serentak mereka menoleh kearah Shiro.

"Apa itu? Katakanlah." kata Sofia.

Next Chapter : 63.