Tak ada gunanya lagi aku menyembunyikan indentitasku, aku menarik mantel dan menunjukkan diriku.
[Aku telah membunuh semua roh pohon](Kakeru)
[Begitu ya...tapi kenapa kau membantuku ?](Melissa)
[Karena aku ingin melakukannya](Kakeru)
Sebenarnya karena dia seorang wanita.
[Apa...Benar bila itu Pedang Iblis Eleanor](Melissa)
[Bila kau sudah mengetahuinya, mengapa bertanya](Kakeru)
[Karena kau tidak terpengaruh, jadi aku kehilangan kepercayaan diriku](Melissa)
Aku sudah banyak mendengar orang beralasan begitu.
[Kau...kenapa kau tidak terpengaruh oleh Eleanor?](Melissa)
[Aku tak kenapa aku terperangah olehnya tapi aku percaya ia lebih disisiku agar tidak banyak memakan korban](Kakeru)
Ini semua karena aku tak hanya hal yang sama terulang seperti Marie dan Delfina, maka aku berpikir lebih baik bila aku yang membawanya agar tak terjadi hal yang sama.
[Sekarang aku bertanya mengapa kau Matian ingin melindungi desa ini? Bukannya Kau seorang Saint yang hebat? Seharusnya kau membawa lebih banyak pasukan dan menonton dari belakang](Kakeru)
[Karena...Aku mempunyai impian](Melissa)
[Hah...Impian?](Kakeru)
[Aku ingin menghentikan orang-orang sepertiku dilahirkan. Dengan alasan miskin, tidak mampu diselamatkan oleh siapa pun, aku ingin menghentikan orang-orang yang lahir tidak dapat meminta bantuan hanya karena mereka
miskin](Melissa)
Sebuah desa yang hanya ditinggali seratus orang.
Sebuah desa yang tidak akan mampu melakukan pembayaran peralatan yang Melissa dipesan dari Delfina.
Pekerjaan amal...kalau bukan Saint seperti Melissa, mereka akan sudah ditinggalkan sendirian.
[Hei...](Kakeru)
[Un](Melissa)
[Bagaimanaa menurutmu bila kau disuruh untuk menaklukkan Eleanor dan yang meminta itu adalh desa ini?](Kakeru)
[Kalau penaklukan Pedang Iblis, tentara, atau petualangan level atas perlu dipertimbangkan. Dan itu juga akan ーー](Melissa)
[Ah~, itu benar-benar akan menghabiskan uang](Kakeru)
Aku ingat imbalan ketika aku mengalahkan Sandros. Dan bila itu tentang Eleanor, maka imbalannya juga akan lebih banyak.
[Begitu ya](Kakeru)
Entah bagaimana, aku mengerti apa yang ia rasakan.
Dengan beberapa kata kata, sesuatu seperti Saint butuh pengorbanan diri. Dan, untuk Melissa yang ingin melakukan itu, aku semakin kesal pada pengadilan agama yang hanya ditemani para prajurit yang masih
pemula.
[Yang mulia Melissa!](⌎⌈╹우╹⌉⌍)
Aku mendengar suara dan langkah kaki dari jauh.
Sepertinya bawahannya telah sadar, dan mencarinya.
Aku mengenakan mantel untuk menyembunyikan wajahku, dan kembali menjadi Pendekar Misterius Kiritod.
Melissa yang menyadari itu, ia membuat ekpresi kebingungan.
===========° Bawahannya datang °===========
"Anda di sini"
"Kami telah mencari Anda"
"Itu sangat berbahaya bila anda pergi ke hutan sendirian"
=====================================
Apa yang kau bicarakan, dasar tidak kompeten. Itu tidak akan ada perbedaan pada bahayanya apakah kalian disekeliling atau tidak.
Kalian membuang-buang waktu hanya dengan melawan satu roh pohon.
"Menunduk!"
"ー ー !!"
Sebuah suara tiba-tiba menggema di kepalaku. Eleanor yang hampir tidak memungkinkan keluar suara nyaring, berteriak.
Aku secara langsung berjongkok. Sesuatu melewati bagian atas kepalaku sangat cepat.
"Guwa ー ー ー ー ー ー !!"
"ー ー Gofu!!"
Jeritan terus menerus.
Mengelak, ia menyerang bawahan Melissa dengan kecepatan tinggi satu persatu, orang-orang runtuh satu per satu. Kalau aku melihat lebih dekat, penampilan itu seperti serangga besar, dan ia memukul laki-laki hingga terluka.
[Graf! Razani! Semuanya!?](Melissa)
[Menunduk!](Kakeru)
Aku mendorong ke bawah Melissa yang nyaris diserang oleh serangga itu.
Serangga itu menabrak pohon di depan, dan mencungkilnya.
[Dasar serangga](Kakeru)
[Itu Caulio...kenapa di musim ini](Melissa)
Aku berdiri, dan bersiap untuk menyerangnya.
Serangg itu datang kearahku, secara langsung aku memotongnya dan dia menjadi dua, Rasanya seperti aku memotong baja. Ia jatuh ke tanah dan kejang-kejang,
dan berhenti bergerak.
[Fu, dasar lemah](Kakeru)
[Lari, cepat!](Melissa)
[Hah...?](Kakeru)
[Caulio memiliki karakteristik mengikuti cairan tubuh sekutunya. Jika ia tewas sembarangan ーー ahh!](Melissa)
Aku mendengar suara itu dari jauh.
Tiba-tiba segerombolan serangga datang.
Ketika aku melihat serangga itu, ia memiliki karakteristik yang sama dengan yang aku potong.
Pasti ada lebih dari seratus. Mereka terbang tanpa perintah. Dan jalan yang mereka lewati menjadi tandus.
[Ada yang lain ya ](Kakeru)
[Ini sangat berbahaya. Bila segerombolan Caulio menyerang mereka tak akan meninggalkan sisa apapun](Melissa)
[Begitu ya](Kakeru)
[Tinggalkan aku sendiri, kau harus lari dan selamatkan nyawamu](Melissa)
[Hah Meninggalkanmu sendirian dengan serangga ini](Kakeru)
[Tenang saja aku tidak akan mati...un, aku tidak bisa mati! Jadi tolong, cepat larilah](Melissa)
Ia adalah seorang Saint yang tidak mati bahkan setelah tujuh hari eksekusi.
Ia berpikir bila dia tidak akan mati, dan menyuruhku untuk melarikan diri dan meninggalkan dia.
Itu membuatku, marah.
Aku bersiap menyerang serangga itu lagi dan berdiri di depan Melissa.
[Apa-apaan kau!](Kakeru)
[Larilah](Melissa)
[Lalu ー ー](Kakeru)
[Jangan membuatku jengkel larilah cepat](Melissa)
Melissa mengatakan sesuatu, tapi aku mengabaikannya.
Aku bersiap, dan fokus.
Bilah pedang dengan aura gelap.
[Ayo, Eleanor](Kakeru)
Aku menyerang segerombolan serangga langsung.
Aku mengayunkan Eleanor, dan memotong mereka satu per satu. Orang-orang yang melewati dan membuat giliran, aku kembali ke Melissa dan memotong mereka seolah-olah untuk menutupi dirinya.
Aku memotong, memotong, dan memotong terus menerus. Tanpa pandang bulu, aku memotong mereka menjadi dua. Tanpa melewati satu pun.
Karena serangga bergerak cepat, hasilnya juga cepat.
Tanpa membutuhkan tiga menit, tanah dipenuhi dengan bangkai serangga.
[Apa aku...bermimpi?](Melissa)
[Un?](Kakeru)
Melissa berlari menuju bawahannya.
Dia menekuk lututnya di samping orang-orang yang telah runtuh, dan memeriksa mereka.
[...bagaimana?](Kakeru)
[Semuanya masih bernapas...tapi kalau mereka ditinggalkan seperti ini, akan berbahaya bagi hidupnya](Melissa)
Melissa membuat wajah yang sangat bermasalah.
Bingung, dia tampaknya mungkin mulai menangis.
Aku ingat apa yang terjadi hingga saat ini, Melissa adalah
seorang wanita yang benar-benar membenci seseorang terluka.
[Ha~ ...apa boleh buat](Kakeru)
[Eh?](Melissa)
Aku tidak begitu ke dalamnya, tapi aku me-warp Melissa dan orang-orang yang runtuh ke kota.