Aku menarik Eleanor yang tertusuk ke tanah. Aku mendengar suara berteriak di dalam kepalaku segera.
[Dasar bajingan! Kau melemparku!!](Eleanor)
[Itu darurat jadi apa boleh buat, kau satu-satunya yang bisa dilempar di tanganku](Kakeru)
Aku menatap naga di depanku. Naga yang menendang tentara saat menyerang berhenti sepenuhnya.
[Seperti yang diharapkan dari Bunda~](Hikari)
[Hahah Itu wajar](Eleanor)
Dengan sorakan Hikari, semangat Eleanor secara bertahap naik.
Aku melihat Helen di sisi berlawanan dari naga.
Di tengah keributan, Helen menatap sini dengan seksama.
[Helen!](Kakeru)
[Iya!](Helen)
[Serahkan padaku!](Kakeru)
[ーー! Semoga berhasil](Helen)
Dia hanya mengatakan itu, dan Helen mulai memberi perintah kepada para tentara di dekatnya.
Dalam jarak urutannya telah mencapai, puluhan tentara berkumpul, dan mundur sambil melindunginya. Setelah aku melihatnya, aku menghadapi si naga.
Ia besar sekali, naga yang memancarkan cahaya merah dari seluruh tubuhnya.
Mata merahnya melotot padaku.
"Ahrggggggggg!"
Ia meraung, menatap ke langit. Lengan pakaianku gemetar.
Kaki depan berayun ke arahku. Aku melompat ke samping, dan menekan Eleanor ke kaki depan saat aku menghindar.
[Sepertinya Susah nih](Kakeru)
[Sepertinya](Eleanor)
[Ayah, apa kamu baik-baik saja?](Hikari)
Suara khawatir Hikari menggema di dalam kepalaku.
[Aku tak apa-apa, kok, tenang saja](Kakeru)
[Tentu saja](Eleanor)
[Sungguh?](Hikari)
Masih tampak seperti suara cemas.
Aku membuat sikap dengan Eleanor di sebelah kanan, dan memegang punggung tangan Hikari. Aku membuat sikap dengan dua Pedang Iblis, memakaikan aura mereka ke
tubuhku, dan melompat ke arah si naga.
=======================================
Pov : Helen
=======================================
[Nyonya Helen Kemana kita harus pergi]
Sambil mundur, satu tentara bertanya.
Aku berpikir sejenak, dan menjawab.
[Kita akan menuju kota Reya. Dan Kita akan mengatur kembali](Helen)
[Siap 86!](゜▼゜*)
Aku dikawal oleh para tentara kerajaan menuju kota Reya.
Setelah bergerak untuk sementara waktu, aku melihat sekelompok pasukan dari depan menuju ke kita.
[Apakah itu tambahan](Helen)
[Itu...ini buruk! Nyonya Helen, mereka adalah bandit](゜▼゜*)
[Bandit?](Helen)
kelompok itu datang di depan kami.
Mereka benar-benar tampak seperti bandit, dan jumlah mereka tiga kali dari kita.
[Apa? Tentara kerajaan?](。ꏿ﹏ꏿ)
[Jangan jangan, wanita di tengah. Itu](@゜∇゜@)
[Yeah. Seorang bangsawan tinggi dilindungi oleh para tentara kerajaan, sepertinya mereka datang dari arah naga itu](⊙_◎)
Orang yang mana pemimpin menyeringai, tersenyum menunjukkan gigi yang gelap.
[Wah...wah sepertinya hari ini kita untung banget nih, tadi kita sudah mendapatkan untung banyak banget, sekarang kita dapet sebuah berlian, wah benar-benar untung kita hari ini] (⊙_◎)
Bandit itu menyeringai sambil menatapku.
[Keuntungan apa yang mereka maksud.....?](Helen)
[Mungkin Mereka telah mengambil semua barang berharga yang ada di kota Reya setelah Penduduk kota Reya dievakuasi](゜▼゜*)
Kata seorang tentara.
[Berani-beraninya kalian melakukan itu...](Helen)
[Hah...Apa yang kau bicarakan, kalau barang-barang itu dibiarkan begitu saja, itu akan di injak-injak oleh naga kan? Maka dari itu kita mengambilnya dan menyimpannya, siapa tau Kalau mereka akan membelinya, ya-kan bukankah itu hal baik](⊙_◎)
[Itu benar, itu benar](。ꏿ﹏ꏿ)
[Gak ada lagi memang bos paling pintar di dunia ini]
(@゜∇゜@)
Bandit berbicara sambil tersenyum menjijikkan.
[Daripada itu, Lebih baik aku yang membawa sang putri. Jujur, dibandingkan dengan sampah yang kami kumpulkan, sang putri memiliki harga lebih banyak](⊙_◎)
Aku melangkah satu langkah mundur.
[Jangan main-main!](Helen)
[Aku tidak akan membiarkan kalian menyentuh Tuan Putri, apapun yang terrjadi](゜▼゜*)
[Apa...Dia menantang kita, Kalau begitu maju, Ayo kita serang mereka](⊙_◎)
Para bandit menyerang.
Para tentara datang ke depan dan bertarung. Secara bertahap, satu per satu, mereka dikalahkan.
[Nyonya Helen, tolong larilah, kita akan menghentikan mereka](゜▼゜*)
[Tapi](Helen)
[Tolong cepat]
Aku berbalik dan mencoba melarikan diri, tetapi pemimpin bandit mencoba menghalangiku.
[Hei, anak manis jangan coba-coba kabur kamu ya](⊙_◎)
Aku melihat kebelakang bahwa semua tentara yang melindungiku telah tewas.
[Ayolah, Putri, menyerahlah](⊙_◎)
[...](Helen)
Aku melihat para bandit.
Sekarang Tuan Kakeru sedang melawan Red Dragon. Dan, Olivia telah menghancurkan sebagian tentaraku.
Ini berarti bahwa aku tidak akan selama dari ini.
Aku memejamkan mata. Dan, menyerah.
Tubuh ini milik Tuan Kakeru, aku tidak boleh membiarkan orang lain menyentuhku.
Aku pikir, sambil aku hendak menggigit lidah.
[UGYAAA!!](☆o◎)
[Siapa kau!](⊙_◎)
Aku mendengar teriakan kematian para bandit dari belakang.
Aku membuka mata, dan melihat ke belakang.
Bandit sedang ditebas satu per satu. Dan orang yang ada di sana ーー.
[Nana?!](Helen)
Dia menebas para bandit, dan menyelamatkanku.
[Maaf aku telat datangnya](Nana)
[Daripada itu, kenapa kau di sini?](Helen)
[Aku datang kesini karena disuruh Tuan untuk menyelamatkanmu. Ia menyuruhku untuk membawamu ke tempat yang aman, apapun yang terjadi](Nana)
[Tuan Kakeru...](Helen)
Dia khawatir tentangku?
Aku merasakan kehangatan dari dadaku, sambil memegang perutku.
Dan ketika aku sedang melakukan itu, para bandit yang sekitar 30 orang ditebas dan dibunuh oleh Nana.
[Ayo cepat kita harus pergi dari sini](Nana)
[Tap aku, ingin pergi ke tempat Tuan Kakeru!](Helen)
Nana menggeleng dalam diam.
[Tenang saja. Tidak mungkin Tuan akan kalah dengan sesuatu seperti itu](Nana)
[...!](Helen)
Aku menoleh ke belakang, dan melihat Tuan Kakeru di pertempuran dengan Red Dragon. Ia sendirian mampu melawannya.
=======================================
Pov : Kakeru
=======================================
Ini pertarungan tersulit bagiku.
Sisik naga itu sangat tebal. Kalaupun aku menyerangnya menggunakan sihir, ia hanya berteriak tidak jelas dan aku
tak tau bila itu dapat melukainya atau tidak.
Serangannya hebat, dan api yang keluar dari mulutnya
memiliki berbagai macam keunikan sehingga sulit bagiku untuk menghindar.
Selama 1 jam pertarunganku dengan Red dragon, akhirnya aku berhasil merobohkannya dan memotongnya menjadi dua.
[Gerakannya berhenti](Eleanor)
Memang benar bahwa gerakan naga itu berhenti.
[Ayah, Naga itu menatap kami ] (Hikari)
Red dragon menatap kami dengan damai.
[Anak manusia](Red dragon)
Aku mendengar suara naga itu.
Suara itu benar-benar berbeda dari manusia.
[Aku sangat bersyukur karena kau berhasil mengalahkanku](Red dragon)
Naga yang mengatakan padaku itu roboh ke tanah. Kulitnya runtuh, dan tubuhnya hancur.
[Selesai](Kakeru)
[Umu](Eleanor)
Aku menaruh Eleanor dipinggangku , Hikari berubah menjadi bentuk manusia.
Aku melihat sekeliling, dan melihat Hikari lari ke tubuh naga itu.
Aku melihat sekeliling, dan memanggil Hikari.
[Hikari? Ngapain kamu disitu](Kakeru)
[Bentar Yah](Hikari)
Aku mendengar suara Hikari dari jauh.
Hikari datang sambil memeluk telur.
[Hikari...apa itu](Kakeru)
[Ini bersinar](Hikari)
[Bersinar?](Kakeru)
[Didalamnya ada sebuah cahaya](Hikari]
Hikari menatap naga membusuk sambil memeluk telur.
Apa yang dia maksud?
[Sepertinya ini adalah Reinkarnasi dari naga itu](Eleanor)
[Reinkarnasi?](Kakeru)
[Ada mitos mengatakan bila Naga yang telah berakhir hidupnya, ia kembali ke telurnya, tapi Aku tidak tahu rinciannya](Eleanor)
Entah apa, tapi aku tak merasa asing mendengar kata itu.
[Ngomong-ngomong, itu akan segera menetas](Eleanor)
[Eh!](Kakeru)
Ketika aku terkejut, seperti yang dikatakan Eleanor,
telurnya mulai retak, dan akhirnya pecah, yang keluar dari telur itu adalah naga bersayap kecil.
Aku meletakkan tanganku untuk memegang Eleanor ー ー tapi.
"Myu~" .
Lidah naga keluar, *Pero* menjilat pipi Hikari.
Setelah itu, ia melompat dari cangkangnya, menempel pada Hikari, dan meringkuk.
Uhmm... ini, mungkin.
Apa itu, mungkin ia mengira Hikari induknya.
Chibi Dragon itu merapat pada Hikari, dan Hikari menggelitiknya, sambil bermain dengan bahagia dengan Chibi Dragon.
[Sepertinya aman](Kakeru)
[.....Kelihatannya begitu](Eleanor)
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi tapi mungkin baik-baik saja.
Aku melepas tanganku dari Eleanor, dan setelah menatap Hikari dan Chibi Dragon bermain-main, kami kembali bersama-sama menggunakan Warp.