Chapter 15 - Bercinta mesra

Delfina kelelahan di atas ranjang.

Setelah skidipapap denganku selama lebih dari dua jam non-stop, jadinya dia kelelahan dan tak bisa bergerak.

Di sisi lain, aku merasa baik-baik saja, maksudku, aku baru keluar 3 kali.

Berpikir normal, anehnya aku banyak melakukannya, tapi itu bukan membuatku ingin lebih banyak.

Aku tidak lapar, tapi ketika aku melihat makanan, sebaliknya itu membuatku lapar, perasaan begitu.

Ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Mungkin, ini ー ー vitality-ku juga 777 kali?

[.....Aku yakin itu](Kakeru)

Bisikku sambil melihat batangku yang berdiri terus. Meskipun aku telah keluar lebih dari 10 kali.

Aku juga ingin melakukannya dengan tubuh seorang wanita, dan aku juga ingin melakukannya dengan tangan.

Aku menemukan satu tiket lotere yang berada tepat di sisi Delfina.

Sebelum kami skidipapap Ticket lotre ini tidak ada, Aku yakin bahwa itu adalah tiket lotere yang keluar ketika aku skidipapap dengan Delfina.

Aku masih ingin melakukannya, tapi akan merasa buruk kalau aku terus memaksa Delfina lebih dari ini.

U~n, apa yang harus kulakukan.

[Maaf...](Delfina)

[Un?](Kakeru)

[Aku tidak bisa...membuatmu puas](Delfina)

Delfina meminta maaf sambil dia kelelahan.

[Jangan khawatirkan itu](Kakeru)

Kalau ini semu5 benar-benar karena Skill-ku All 777 kali itu, maka aku tak bisa diterima oleh seorang wanita.

Jujur, pasanganku hanyalah Delfina. Kalau Delfina menyerah, aku tidak punya pasangan lagi.

...Apa aku harus kocok nih batang ya?

Tidak,Tidak itu terlalu menyedihkan dan mungkin tiket lotere tidak akan drop.

Aku yakin aku tidak bisa melakukannya dengan itu. Ini bukan alasan, tapi setidaknya aku tahu itu.

[Aku akan memanggil...maid](Delfina)

[Maid? Maksudmu Miu?](Kakeru)

[Iya, menggantikanku, sebagai pasangan Tuan Yuuki ー ー](Delfina)

[Ah~, Aku dan Miu tidak punya hubungan seperti itu](Kakeru)

[Eh?](Delfina)

[Eh?](Kakeru)

Delfina terkejut atas ucapanku tadi.

Dia terkejut, tapi dia cepat kembali, dan mengatakan lagi.

[Lalu, penyihir itu](Delfina)

[Io? Io juga berbeda](Kakeru)

[Eh? Lalu Nona Helen...](Delfina)

[Helen juga berbeda](Kakeru)

[Tuan Yukki...Saya mau bertanya. Selain aku, apakah Anda memiliki cewek lain?](Delfina)

[...Tidak](Kakeru)

Mau bagaimana lagi kalaupun aku menyembunyikannya, jadi aku menjawab dengan jujur.

Tidak ada orang lain, sehingga apa boleh buat.

[Begitu?](Delfina)

[Iya](Kakeru)

[Aku berpikir, bahwa Nona Helen dan penyihir itu, mereka berdua memiliki hubungan seperti itu](Delfina)

Aku memang tak punya hubungan seperti itu dengan mereka. Memang dia sering datang, tapi dia langsung pulang, dan tak menginap.

Itu sebabnya, aku tak punya hubungan seperti itu dengan Helen.

Ketika aku ingat, batangku membesar.

Terangsang, dan keras, dan rasanya sangat menyakitkan.

[Uhm, Tuan Yuuki](Delfina)

[Un?](Kakeru)

[Aku sudah sedikit baikan...jadi aku akan menjadi teman tidurmu](Delfina)

Kata Delfina dengan malu-malu.

Itu tidak mengubah bahwa itu sedikit menyakitkan, tapi aku senang dengan keindahan itu.

Aku mendorongnya ke bawah, dan berbisik "Terima kasih" di telinganya.

Hari berikutnya, aku terus-menerus terangsang.

Pagi hari, aku membentuk party dengan Io yang datang seperti biasa, melakukan hal rutin dalam party, seperti berburu sapi gunung dan menambang Ore Orycudite, tapi mau tak mau aku meliriknya.

Io mengenakan tampilan penyihir yang memiliki banyak cela, itu sedikit bikin aku terangsang karena terlalu seksi.

Aku mengecam itu ke Orycuto.

Aku hancurkan dia dengan Eleanor menjadi potongan-potongan, hancur menjadi potongan-potongan secepat ia pulih, dan hancur menjadi potongan-potongan ketika pulih.

Aku melakukan itu dengan kekuatan penuh.

Tapi, itu tidak punya artian apapun. Gairah, daripada kembali normal, hanya membuatnya lebih buruk.

Jadinya ini terlalu buruk, jadi aku mengatakan beberapa jenis alasan pada Io dan kita berpisah.

Setelah kami berpisah, aku di padang rumput.

Bukannya di dalam kota di mana ada banyak orang, aku berpikir bahwa lebih baik di sini.

Ada banyak gadis-gadis muda dan imut. Kalau aku tinggal di dalam kota, itu menbuat pikiranku meledak, dan nanti aku takutnya menbuat kejahatan.

Di padang rumput, aku menunggu sampai matahari terbenam, juga waktu yang dijanjikan, dan menggunakan Warp untuk menemui Delfina.

Di mansion Delfina, itu tidak hanya dia, tapi Helen juga ada disana. Helen tidak menyamar, yang sama ketika kami pertama kali bertemu, dia mengenakan gaun putri.

Dengan banyak eksposur, menekankan dadanya, dan menunjukkan keanggunan,

gaun putri. Dan Helen yang mengenakan itu.

Segera setelah aku melihat itu, pikiranku meledak.

Di kamar tidur dari mansion, Helen dan Delfina kelelahan di atas ranjang.

Hasil setelah aku skidipapap dengan mereka sampai-sampai mereka hampir pinngsan, keduanya menjadi kelelahan dan tidak bisa bergerak.

Dan, aku masih sangat sehat, dan masih ingin lagi dan lagi. Selain itu pasanganku meningkat menjadi dua.

[Ini masih belum cukup...](Kakeru)

[Tuan Kakeru memang hebat dalam hal apapun bahkan dalam hal ranjang dia juga hebat...](Helen)

[Bila begini terus, tubuhku tidak akan bertahan...](Delfina)

Gumam Delfina masuk telingaku.

Dikatakan seperti itu, aku tidak merasa buruk sebagai pria.

Ngomong-ngomong, aku punya satu tiket lotere. Aku punya satu potong setelah aku mulai bercinta dengan mereka berdua.

Jadi aku hanya mendapatkan Ticket lotre secara acak, sama seperti ketika aku mengalahkan monster.

Aku ingin mengonfirmasi dengan melakukan beberapa kali, tapi keduanya sudah mengatakan tubuh mereka sudah tidak kuat lagi.

Akan merepotkan kalau aku memaksa mereka dan mereka akan runtuh.

Helen dan Delfina, telah menjadi pasanganku.

Aku tidak punya minat untuk menghancurkan wanitaku. Daripada menggunakan mereka sampai mereka runtuh, jauh lebih baik untuk menjaga mereka di sisiku dan mencintai mereka selamanya.

...Dan, ketika aku sedang memikirkan hal itu,

gelombang gairah datang lagi.

Tanpa tiket lotere sebagai alasan, aku mulai menjadi terangsang seperti burung yang ingin sangkarnya.

Aku menatap dua orang di atas ranjang.

Seperti yang kupikir, aku tidak bisa memaksa mereka.

Aku punya uang, kali ini, aku akan menyewa seorang pelacur ー ー saat itu, ada ketukan di pintu.

[Tuan, mbak Io datang ー ー Hyan!](Miu)

[Mas Kakeru, hari ini, kesehatanmu ー ー kyaa!](Io)

Miu dan Io memasuki kamar.

Burungku sudah tak terkendali.

Miu adalah slave maid-ku dan property-ku, Io sedang mengagumiku, dan menurut Eleanor, "percaya" padaku.

Aku mendorong mereka berdua ke ranjang.

Mereka berempat tidak bisa bergerak di atas ranjang.

Miu dan Io masih perawan dan ini juga pengalaman pertama mereka dan akhirnya mereka tidak bisa bergerak, Helen dan Delfina sudah tidak bisa bergerak lagi.

Tapi, aku masih kuat.

Aku berada di akhir kecerdasanku, aku melihat sekeliling ruangan kalau aku bisa melakukan sesuatu tentang itu (Meskipun aku tidak bisa berbuat apa-apa).

Eleanor yang diletakkan di sisi dinding ini memasuki pandanganku.

"K-Kau tidak bisa melakukan itu padaku!"

Suara yang sangat tertekan Eleanor menggema di kepalaku.

"Siapa yang melakukan itu bodoh"

Aku begitu terus-menerus terangsang sampai itu hampir merobek dengan ketegangan, tapi meski begitu, itu mustahil. Mustahil untuk melakukan apa pun

dengan penampilan pedang Eleanor yang sekarang.

Maksudku, mustahil tapi aku melakukannya.

...Mungkin sudah berbahaya dalam versi gadis kecilnya di tempat lotre.

[Tuan adalah iblis... *ShikuShiku*](Miu)

[Punya Mas Kakeru, benar-benar menakjubkan seperti yang kupikirkan...](Io)

Miu dan Io yang menggumamkan sesuatu. Miu membuat wajah cemberut sedikit, dan Io yang paling terpesona dalam mereka berempat.

Dengan keduanya, aku menjadi terangsang lagi. Aku juga menjadi terangsang pada Helen dan Delfina yang kelelahan.

Seperti yang diharapkan dariku ー ー ini terlalu buruk

Bermandikan mentari pagi, aku berdiri dengan telanjang tanpa pakaian sedikitpun.

Di belakangku, empat orang telah runtuh di atas ranjang, dengan ekspresi meleleh.

Aku mendapat total tiga tiket lotere, dan akhirnya sedikit ー ー itu datang kembali normal sampai tidak ada lagi kesulitan dalam menjalani hidup sehari-hari.

Untuk tidak akan membiarkan gadis-gadis mati karena kelelahan.

"Aku akan membuat harem"

Nyataku sambil mengeluarkan suaraku.